Anda di halaman 1dari 3

4 Bahaya Air Hujan Bagi Kesehatan

Setelah melewati kemarau panjang, musim hujan adalah saat yang paling ditunggu-tunggu.
Berbagai masalah yang muncul dalam masa kemarau panjang seakan-akan bisa diatasi
dengan datangnya hujan, mulai dari kekeringan tanah, kekurangan air hingga irigasi yang
kering dan lahan pertanian yang kerontang. Karenanya, amat banyak yang begitu antusias
menunggu datangnya hujan. Sayangnya ketika musim hujan datang, euforia menyambut
kedatangannya hanya terjadi pada masa-masa awal hujan turun dan perlahan memudar
dengan semakin tingginya intensitas hujan bersama berbagai masalah, bahkan penyakityang
biasanya muncul pada saat musim hujan tiba, mulai dari banjir, aktivitas yang terganggu,
jadwal mati listrik yang semakin sering dan lain sebagainya.
Mengenai ini, banyak yang percaya bahwa air hujan sendiri berbahaya bagi kesehatan dan
dapat mengundang datangnya berbagai penyakit serta keluhan kesehatan lain. Karena itu,
tidak sedikit orang tua yang melarang anaknya bermain di bawah hujan atau yang biasa
disebut hujan-hujanan, utamanya bagi anak yang diketahui memiliki daya tahan tubuh yang
lemah. Meski begitu, banyak juga yang menawarkan kompromi dengan memberi idzin anak
untuk bermain di bawah hujan kemudian mandi dengan air hangat untuk menghindari
datangnya berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. (baca juga : bahaya mandi air hangat)
Lalu sebenarnya, faktor apa saja atau air hujan yang bagaimana yang dapat berbahaya bagi
kesehatan? Simak penjelasan rincinya berikut :
1. Bahaya Air Hujan Pertama
Hujan-hujan pertama yang turun setelah musim penghujan tiba diyakini berbahaya bagi
kesehatan karena berfungsi membersihkan pencemaran atmosfer sehingga, zat-zat berbahaya
di atmosfer menempel dan terbawa bersama air hujan. Karena itu hindarilah bermain hujan di
hujan pertama yang datang karena kontak air hujan dengan tubuh akan mengakibatkan
keluhan-keluhan kesehatan. Selain tidak disarankan untuk bermain di bawah hujan pertama,
mengkonsumsi air hujan pertama, juga diyakini dapat mengancam kesehatan karena
mengandung partikel dan polutan berbahaya. Semisal logam berat bahkan racun, sehingga
dapat menghambat kerja lambung dan berbahaya bagi usus.
Alasan lain di balik tidak direkomendasikannya bermain di bawah hujan pertama dan
mengonsumsi air hujan pertama adalah karena peralihan atau pancaroba dari musim kemarau
ke penghujan biasanya menyebabkan sistem imun menipis sehingga daya tahan tubuh
menurun. Karena itu, benteng pertahanan tubuh akan semakin goyah jika masa-masa rawan
tersebut tidak didukung dengan proteksi maksimal. Apalagi, banyak penyakit musim hujan
yang biasanya semakin bermunculan, semisal demam berdarah dan gangguan perut.
2. Meminum air hujan tidaklah disarankan
Di luar hujan-hujan pertama, meminum air hujan secara umum juga tidak disarankan,
meskipun ada juga yang berpandangan bahwa mengkonsumsi air hujan tidaklah menjadi
masalah karena air hujan adalah air paling murni. Selain itu, kelompok yang berkeyakinan
bahwa meminum air hujan tidak berbahaya bagi tubuh juga, mengungkapkan besarnya
kemungkinan air hujan terkontaminai kotoran yang menempel di genteng atau wadah yang

digunakan untuk menampungnya. Air hujan sendiri diyakini murni dan sehat karena di
beberapa daerah tertentu, mengkonsumsi air hujan sudah menjadi kebiasaan dan tidak
ditemukan penyakit berbahaya dengan melakukan hal tersebut.
Namun demikian, mereka yang beranggapan bahwa meminum air hujan tidak baik untuk
kesehatan juga memiliki argumentasi tak kalah meyakinkan. Sebuah studi misalnya, melansir
bahwa ada rata-rata 1.362 bakteri dari berbagai jenisnya yang terdapat dalam setiap sampel
air hujan yang di ujicoba. Argumentasi ini utamanya perlu anda pertimbangkan, jika hidup di
kota besar yang penuh polusi dari industri, maupun kendaraan bermotor yang berlalu lalang.
Sponsors Link

Jika melihat kembali pelajaran di bangku SD tentang proses terjadinya hujan, anda akan
mengingat bahwa hujan berasal dari air laut yang menguap bersama kumpulan gas-gas
berbahaya yang melayang bebas di udara dan membentuk awan. Gas-gas tersebut misalnya
terdiri dari minoksida, zinc dan timbal yang akan semakin memberatkan awan dan ketika
suhu udara mendingin, awan akan pecah dan menjadi hujan setelah mengalami proses
kondensasi atau perubahan gas menjadi air.
Otomatis, air hujan yang turun ke bumi telah terkontaminasi zat-zat semacam itu sehingga
bisa menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari macam-macam penyakit kulit hingga
keluhan-keluhan lain yang lebih serius. Apalagi, zat minoksida dalam air hujan adalah satu
jenis zat dengan partikel tunggal yang tak dapat terurai meski telah dimasak. Air hujan juga
diyakini mengalami demineralisasi sehingga, mineral yang awalnya terkandung dalam air
laut telah hilang dan yang mengkonsumsinya rentan menyebabkan masalah pada gigi.
3. Hujan-hujanan dapat Mengundang Penyakit
Terserang sakit setelah bermain di bawah hujan bukan hanya gertak sambal para orangtua
ketika melarang anaknya hujan-hujanan, akan tetapi telah banyak terbukti dari berbagai kasus
di lapangan. Sakit yang umumnya diderita adalah pusing, meriang dan flu. Ini di antaranya
disebabkan oleh kontak dengan air hujan yang suhu dinginnya tidak sesuai dengan suhu
tubuh manusia sehat sehingga berpotensi melemahkan sistem imun dan menyempitkan
pembuluh darah.
Sponsors Link

Penyempitan pembuluh darah ini utamanya terjadi di bagian hidung dan tenggorokan,
sehingga 2 organ tersebut biasanya bermasalah setelah melakukan ritual hujan-hujanan dan
disusul dengan gangguan seperti batuk dan hidung tersumbat. Suhu dingin air hujan
umumnya menyerang kepala, sebagai organ teratas yang mengalami kontak pertama dengan
air hujan, sehingga kepala akan mengalami perubahan suhu tubuh yang drastis. Kemudian
mendadak menyebabkan kepala menderita berbagai gangguan, seperti kepala sering pusing
dan pening.
4. Terkena Gerimis Lebih Berbahaya daripada Terkena Hujan Deras
Selain itu, diyakini bahwa gerimis dapat lebih mudah mengundang datangnya berbagai
gangguan kesehatan dibanding hujan yang turun deras. Kepercayaan ini bukan sekadar mitos
karena memiliki landasan ilmiah. Gas-gas yang dikandung dalam air hujan memiliki sifat

asam yang kadarnya akan meninggi dalam air hujan yang turun satu-satu atau umum disebut
gerimis. Karena itu, hindarilah hujan-hujanan ketika gerimis karena kemungkinan terserang
penyakit akan lebih besar.
Namun demikian jika terlanjur kehujanan dalam perjalanan, pastikan mandi air hangat
setibanya di rumah dengan membasahi kepala anda. Keramas setelah terguyur air hujan,
apalagi gerimis, dapat menghilangkan senyawa jahat yang masih menempel di kulit maupun
di rambut Anda. Lakukan ini sesegera mungkin setibanya Anda di rumah sehingga Anda
dapat meminimalisir kemungkinan terserang penyakit.

Anda mungkin juga menyukai