Hujan asam, yang turun dalam bentuk kabut, hujan es, atau salju disebut dengan
deposisi basah. Sementara hujan asam dalam bentuk debu, gas, dan partikel padat
lainnya disebut deposisi kering. Hujan asam memiliki nilai pH di bawah angka 5.
Padahal, idealnya pH air hujan yang normal berkisar dari 5-6. Semakin asam sifat
suatu zat, maka dampaknya akan semakin merusak.
CIRI-CIRI HUJAN ASAM
Ciri-ciri hujan asam antara lain:
1. Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,6
2. Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di
dalam polusi udara.
3. Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan
nitrogen oksida yang ada di atmosfer.
4. Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru.
5. Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah.
6. Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang
rendah.
Penyebab hujan asam
Fenomena alam ini disebabkan oleh pencemaran udara yang bisa dipicu oleh
aktivitas manusia maupun alam. Sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida
(NOx) merupakan senyawa kimia utama yang menyebabkan terbentuknya
hujan asam.
Kedua senyawa tersebut kemudian bereaksi dengan air, oksigen, dan bahan
kimia lainnya lain untuk membentuk larutan sulfurik dan asam nitrat, yaitu
polutan yang memiliki sifat asam tinggi. Nah, polutan ini lah yang dikenal
sebagai hujan asam.
Aktivitas vulkanik dari gunung berapi, asap pabrik dan kendaraan bermotor,
pembangkit listrik tenaga batu bara, peleburan logam, pembakaran minyak
bumi, semua hal tersebut melepaskan SO2 dan NO2 ke udara, yang pada
akhirnya memicu terjadinya fenomena alam ini.
Kabar buruknya, kebanyakan pemicu hujan asam disebabkan oleh berbagai
aktivitas yang dilakukan manusia. Selama beberapa dekade terakhir, manusia
telah menghasilkan begitu banyak limbah bahan kimia ke udara. Tanpa
disadari, bahan kimia yang dihasilkan ini telah mengubah campuran gas di
atmosfer dan memicu terjadinya hujan asam
Kasus-kasus Acid Rain
Pakar cuaca dari ITB Armi Susandi mengatakan, hujan yang
turun di lokasi kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan
merupakan hujan asam. Hujan itu mengandung zat asam tinggi.
Dampaknya membuat korosi kendaraan hingga mencemari
kolam air.
Hujan asam itu, kata Armi, mengandung polusi asap kebakaran
hutan. Hujan seperti itu akan berlangsung selama 1-2 bulan,
hingga seluruh polutan di awan dari asap kebakaran hutan habis
dan air hujan kembali bersih. "Untuk air di sungai relatif aman
karena mengalir, tapi di kolam atau waduk bisa membuat ikan
pingsan," ujarnya di gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB,
Jumat, 30 Oktober 2015.
Kasus-kasus acid rain
Adapun menurut dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Puji Lestari yang
meneliti polusi asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan sejak 2010 hingga
sekarang, udara kotor itu banyak mengandung karbon organik yang berbahaya. "Di udara
komposisinya mencapai 80 persen, sisanya karbon jenis lain," ujarnya. Karbon itu seperti
gas karbon dioksida (CO2), nitrous oksida (N2O), nitrogen oksida (NOx), dan karbon
monoksida (CO).
Selain itu, ada unsur lain yang lebih berbahaya karena jumlahnya sangat banyak dan
wujudnya sangat halus, yakni partikulan logam berat. Ukuran partikel itu dari 2,5 hingga
0,1 mikron, seperti krom (Cr), kadmium (Cd), dan nikel (Ni).
Sebelumnya diberitakan, hujan yang mengguyur wilayah Sumatera dan Kalimantan pada
Kamis, 29 Oktober 2015, langsung membuat kualitas udara di daerah tersebut membaik.
Kabut asap akibat kebakaran hutan selama berhari-hari, mulai berkurang meski masih jauh
dari normal. "Hujan yang cukup merata selama tiga hari terakhir menyebabkan jarak
pandang dan kualitas udara membaik di Sumatera dan Kalimantan," kata Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat 30 Oktober 2015
pagi.
Dampak dan Manfaat acid rain
Dampak:
1. Menyebabkan jumlah hewan laut berkurang
2. Merusak lapisan lilin yang ada di daun tumbuhan
3. Hilangnya beragam nutrisi yang dimiliki oleh tumbuhan
4. Pertumbuhan akar tanaman menjadi lambat
5. Menyebabkan manusia mudah terkena beragam penyakit
6. Membuat besi menjadi mudah berkarat
Manfaat:
Hujan asam bermanfaat sebagai pelarut berbagai mineral yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Kandungan asam yang tinggi inilah yang mampu melarutkan mineral di dalam tanah.
Cara menanggulangi hujan asam
Gunakanlah energi secara bijak jangan terlalu berlebihan, jangan terlalu sering
menggunakan bahan bakar fosil.
Pakailah kendaraan bermotor seperlunya, kalau bisa usahakan pakai kendaraan
umum saat berpergian.
Jangan menebang pohon atau hutan sembarangan, dan tanamlah pohon atau
reboisasi.
Usahakan untuk memakai peralatan yang ramah lingkungan.
Mengaplikasikan prinsip reuse, recycle, dan reduce.