Kelas : X J
Perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi secara signifikan dari pola-pola cuaca
(suhu di atmosfer dan di laut, curah hujan, pola angin, dan variabel lainnya) yang dihitung
berdasarkan statistik dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun lamanya dalam
cakupan regional maupun global.
Efek rumah kaca atau juga dikenal dengan perubahan iklim ini disebabkan oleh
berbagai kegiatan manusia seperti emisi bahan bakar fosil, perubahan fungsi lahan, limbah
dan juga kegiatan-kegiatan industri .
Menurunnya kualitas air Kualitas sumber daya air akan turun seiring dengan tingginya
curah hujan dan kenaikan suhu membuat air bersih mengandung klorin yang biasanya
berbahaya apabila tertelan, terhirup, atau terpapar kulit secara langsung
Berkurangnya kuantitas air Walaupun perubahan cuaca memicu tingginya curah hujan
tetapi tidak dengan kuantitas air. Hal in0dikarenakan dengan tingginya curah hujan
kemungkinan air akan langsung kembali ke laut tanpa sempat tersimpan dalam sumber
air bersih untuk digunakan manusia. Dampak ini kemudian membawa kepada dampak
selanjutnya yaitu gagal panen, cuaca ekstrim, dan juga meningkatnya wabah penyakit.
Pengenalan Terhadap Gas Efek Rumah Kaca (Green House Gas ) Baik Atau Buruk?
Rumah kaca adalah bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca dengan
tujuan agar panas dari sinar matahari yang ditangkap pada siang hari, terperangkap di dalam
bangunan sehingga pada malam hari suhu di dalam bangunan tetap hangat. Hal ini biasa
dilakukan oleh petani di negara empat musim agar kegiatan bercocok tanam dapat tetap
berjalan walapun suhu pada malam hari menjadi dingin. Pada prinsipnya, efek rumah kaca
sama dengan kondisi yang terjadi pada rumah kaca, dimana panas matahari terjebak di
atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi hangat. Gas rumah kaca juga berfungsi
menjaga kestabilan temperatur bumi untuk manusia, hewan, dan tumbuhan agar bisa hidup.
Namun, tentu saja jika banyak gas rumah kaca bisa memberikan dampak tidak baik yang
pada akhirnya bisa membuat bumi terlalu panas.
Berikut ini gas-gas efek rumah kaca atau pemicu pemanasan global:
Karbon dioksida terdiri dari karbon dan oksigen dan berada di sekitar lingkungan. Gas
karbondioksida dihasilkan dari proses pernapasan, proses pembusukan makhluk hidup,
hingga dihasilkan gunung berapi. Akan tetapi, saat ini paling banyak dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas bumi.
Dalam kehidupan sehari-hari, gas karbon dioksida berasal dari kendaraan bermotor
yang menggunakan bahan bakar bensin dan gas, lalu listrik yang berasal dari minyak
atau batubara, belum lagi ditambah dari asap pabrik dan mesin.
Uap air menjadi salah satu gas efek rumah kaca. Air dari darat dan lautan akan
menguap karena terkena panas matahari, sehingga menjadi awan di langit. Kemudian, air
yang terkandung di awan itu akan kembali ke d Metana terbentuk dari karbon dan air
yang dihasilkan oleh rawa-rawa, sawah, peternakan, padi, sampah sisa makanan, dan
penggunaan gas bumi dan batubara. Semakin modernya perkembangan zaman, membuat
gas metana yang dihasilkan menjadi berlebihan. Sebab, semakin banyak daging yang
dimakan, semakin banyak pula peternakan yang ada di bumi. Hewan-hewan ini
menghasilkan metana saat mencerna rumput yang dimakan, lalu dikeluarkan lewat kentut
dan sendawa yang baunya sangat busuk dan khas. Metana bahkan menjadi penyebab
pemanasan global terburuk setelah karbon dioksida.arat dan laut dalam bentuk hujan dan
memberikan efek dingin.
3. Metana(CH4)
Metana terbentuk dari karbon dan air yang dihasilkan oleh rawa-rawa, sawah,
peternakan, padi, sampah sisa makanan, dan penggunaan gas bumi dan batubara.
Semakin modernya perkembangan zaman, membuat gas metana yang dihasilkan menjadi
berlebihan.
Sebab, semakin banyak daging yang dimakan, semakin banyak pula peternakan yang
ada di bumi. Hewan-hewan ini menghasilkan metana saat mencerna rumput yang
dimakan, lalu dikeluarkan lewat kentut dan sendawa yang baunya sangat busuk dan khas.
Metana bahkan menjadi penyebab pemanasan global terburuk setelah karbon dioksida.
5. Ozon (O3)
6. Klorofluourokarbon (CFC)
Senyawa ini terbentuk dari unsur klorin, karbon, hidrogen, dan flourin yang
diciptakan manusia untuk senyawa kimia pendingin yang dikenal sebagai freon. Freon
ini terdapat di alat elektronik seperti kulkas dan AC, bahkan deodorant semprot. Gas
CFC ini dapat merusak lapisan ozon dan memperkuat efek rumah kaca yang membuat
bumi semakin panas.
Efek rumah kaca sendiri memberikan pengaruh positif maupun negatif, tergantung dari
penggunaannya.
Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu. Jejak karbon yang kita hasilkan akan
memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan
berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi
rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.
Aktivitas manusia yang dapat menimbulkan jejak karbon seperti penggunaan kendaraan,
penggunaan energi listrik yang berlebihan dan konsumsi makanan.
1. Penggunaan Kendaraan
Kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin, solar, atau gas akan
menghasilkan jejak karbon dari proses pembakaran bahan bakar tersebut. Bepergian
menggunakan kendaraan pribadi artinya kita berkontribusi untuk menghasilkan lebih
banyak gas emisi (CO2)
Penggunaan energi listrik untuk keperluan sehari-hari misalnya seperti TV, AC,
lampu, kulkas, mesin cuci, microwave dan berbagai peralatan listrik lainnya dapat
menghasilkan gas emisi yang berasal dari pembakaran bahan fosil pada pembangkit
listrik.Begitupun dengan penyalahgunaan air, dibutuhkan banyak energi untuk mengelola
air bersih agar bisa digunakan. Tetapi kita malah sering membuang atau
menyalahgunakan air bersih.
3. Konsumsi Makanan
Makanan yang kita konsumsi juga menjadi salah satu sumber gas emisi, terutama jika
makanan tersebut berpotensi menjadi gunungan sampah. Mulai dari ekstraksi bahan
baku, proses produksi, proses distribusi, hingga barang tersebut sampai di tangan kita.
Oleh karena itu, sangat penting mempertimbangkan setiap aktivitas konsumsi kita. Jika kita
bisa mengurangi jejak karbon sedikit saja, itu akan berguna. Misalnya, membeli pangan dari yang
lebih dekat, atau kalau bisa menanam di pot sendiri. Ini akan mengurangi banyak energi pada rantai
transportasi, pemrosesan, dan pengemasan makanan. Kalau bisa makan di tempat/kedai penjual
makanan, ini lebih baik ketimbang dibungkus, yang lantas menghasilkan sampah. Karena akan
berdampak :