Anda di halaman 1dari 3

Materi 2: pengertian atmosfer, komposisi atmosfer, fungsi atmosfer, kegiatan manusia yang

dapat merubah komposisi atmosfer, dan dampaknya bagi kehidupan di permukaan bumi.

Definisi Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan yang terdapat berbagai partikel gas yang menyelubungi bulatan
bumi. Istilah atmosfer pun berasal dari Bahasa
Yunani, atmos berarti spheira dan sphere berarti lapisan. Ketebalan atmosfer bumi sekitar
1000 km dan terbagi menjadi beberapa lapisan berdasarkan profil temperatur, komposisi
atmosfer, sifat radioelektrik, dan lain-lain. Atmosfer bersifat dapat dimampatkan
(compressible) sehingga lapisan atmosfer bawah lebih padat daripada lapisan diatasnya,
akibatnya tekanan udara berkurang terhadap ketinggian.

Komposisi Atmosfer

Komposisi gas yang terkandung dalam lapisan atmosfer terdiri atas gas utama yaitu Nitrogen
(78%), Oksigen (21%), Argon (0,9%), dan Karbondioksida (0,09%) dan gas minor seperti
neon, helium, metan, kripton, hydrogen, ozon dll yang jumlahnya relatif sangat kecil,
biasanya dinyatakan dalam PPM (part per million) atau PPB (part per billion).

Fungsi Atmosfer

Karena terdiri atas berbagai partikel gas dengan komposisi tertentu dan sifat atmosfer itu
sendiri, atmosfer pada umumnya berfungsi sebagai:

1. pelindung bumi dari pancaran sinar radioaktif yang dihasilkan dari radiasi matahari,

2. menjaga kestabilan suhu, cuaca dan kelembaban udara,

3. terjadinya berbagai fenomena cuaca.

Penyebab Komposisi Atmosfer Berubah yang Diakibatkan oleh Manusia 

Transportasi dan Perjalanan

Dalam keseharian, setiap orang terbiasa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan
jarak dekat maupun jauh menggunakan kendaraan yang berbahan bakar fosil. Ketika bahan
bakar fosil ini menyuplai panas dan memberi tenaga pada mesin, maka mesin akan
melepaskan karbon dan polutan lainnya. Sehingga kualitas udara dan air akan menurun.

Kegiatan Industri
Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per juta
dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida yang telah
menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.

Penggundulan Hutan

Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang illegal dan legal. Misalnya
banyaknya kasus penggundulan hutan secara sengaja maupun tidak sengaja untuk dicuri
kayunya namun meninggalkan hutan gundul dan terbengkalai.

Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal juga
menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya bisa
menyerap karbon dioksida. Penggundulan hutan juga menyebabkan terancamnya
keseimbangan ekosistem karena banyak makhluk hidup yang mendiami hutan kehilangan
tempat tinggalnya.

Penggunaan Listrik Berlebihan

Memproduksi listrik membutuhkan bahan bakar yang kemudian melepaskan berbagai macam
gas seperti karbon dioksida. Karbon dioksida ini kemudian akan menyebabkan efek rumah
kaca. Sehingga setiap orang sebenarnya menghasilkan jejak karbon yang turut menyumbang
pemanasan global.

Produksi Ternak

Merawat hewan ternak dengan jumlah besar seperti peternakan, menghasilkan limbah yang
amat besar di mana limbah tersebut menghasilkan metana.

Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat memerangkap panas dalam atmosfer.
Metana dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak. Pembusukan
sampah organik di berbagai tempat juga menyumbang jumlah metana yang besar.

Hal ini juga tidak terlepas dari konsumsi produk daging dan susu yang akan terus tumbuh
berkali-kali lipat hingga tahun 2050. Sisa makanan manusia yang terbuang dan menjadi
sampah pun akan menghasilkan metana.

Penipisan lapisan Ozon (O₃) yang menyebabkan radiasi sinar ultraviolet turun ke bumi dapat
menyebabkan bahaya, antara lain:
 Berpengaruh buruk pada kesehatan manusia, seperti meningkatkan resiko kanker kulit
dan katarak

 Berdampak buruk pada kesehatan air dan ekosistem laut. Menipisnya lapisan Ozon
(O₃) dapat mempengaruhi plankton yang berakibat pada rantai makanan di laut

 Mempengaruhi pertumbuhan tanaman pangan tertentu

 Pemanasan global, yang dapat berakibat gunung-gunung es di kutub utara mencair dan
meningkatkan permukaan air laut.

 Perubahan cuaca yang tak menentu

Anda mungkin juga menyukai