Anda di halaman 1dari 14

1.

Pemanasan global

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat
terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih
seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti;
karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di
atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu
bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan. Sumber :
Gleason, Karen K., Simon Karecki, and Rafael Reif (2007). Climate Classroom; What’s up with global
warming?, National Wildlife Federation. URL diakses 22-01-2008

Perubahan iklim

Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi


fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan
distribusi curah hujan yang membawa dampak
luas terhadap berbagai sektor kehidupan
manusia (Kementerian Lingkungan Hidup,
2001).
Pemanasan global memicu perubahan iklim

Penyebab perubahan iklim oleh pemanasan global dapat dikategorikan kedalam beberapa faktor
Pembangkit listrik bahan bakar fosil, perubahan iklim tidak dapat dipisahkan dari fenomena pencemaran
udara. Emisi karbondioksida dari pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik. Bahanyanya
adalah pilihan untuk memenuhi pasokan listrik tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara
yang pembakarannya akan melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer.
Sektor transportasi, emisi karbon dioksida dari pembakaran bensi untuk transportasi. Penyebab perubahan
iklim dan pemanasan global lainnya adalah pencemaran lingkungan hidup yang di ahasilkan dari sector
transportasi
Gas metana, emisi metana dari hewan, pertanian, dan dari dasar laut arktik. Dengan meningkatnya jumlah
produksi ternak terkonsenrasi, tingkat metana dilepaskan ke atmosfer semakin meningkat. Sumber lain
dari metana adalah klatrat metana, senyawa yag mengandung sejumlah besar metana yang terperangkap
dalam struktur kristal es. Metana lolos dari dasar laut artik menyebabkan laju pemansan global akan
meningkat secara signifikan
Penggundulan hutan, hutan menghapus dan menyimpan karbondioksida dari atmosfer. Dengan
penggundulan hutan akan melepaskan sejumlah besar karbon, serta mengurangi jumlah penangkapan
karbon diplanet ini. Akibatnya adalah pencemaran udara oleh karbon shingga meningkatkan suhu bumi.
Pupuk kimia, tingginya tingkat penerapan pupuk kaya nitrogen memiliki efek pada penyimpaan panas
dilahan pertanian, oksida nitrogen memiliki kemampuan 300 kali lebih banyak untuk menjebak kapasitas
panas per unit bolume karbon dioksida.

2. Sebutkan gas-gas rumah kaca dan sumbernya. Jelaskan bagaimana kita dapat
meminimalkan emisi gas rumah kaca tersebut.
1. CO2 dan H20
Gas CO2 dan H20 dihasilkan melalui proses pembakaran dan penggundulan hutan.
Persamaan kimia proses pembakaran sehingga terjadi CO2 dan H20 :
𝐶𝐻4 + 2𝑂2 → 𝐶𝑂2 + 2𝐻2 𝑂
Cara meminimalkan adanya gas CO2 dan H20 adalah dengan meminimalkan terjadinya proses
pembakaran hutan untuk membuka lahan dan melakukan reboisasi pada lahan yang terjdai kebakaran.
2. CH4 ( Metana )
Sumber pembentuk gas methan berasal dari sumber alami yaitu rawa, rayap, laut, kebakaran dan
geologis mencapai 150 Tg pertahun (30% dari total emesi), sedangkan dari sumber antropogenik yaitu padi
sawah, ruminan, manure, landfill, pengelolaan air limbah, pembekaran biomassa, pertambangan batubara
dan gas alam sekitar 360 Tg pertahun (70%) dari total emisi (Bouwman, 1982; Tyler, 1991 ; Cruzten, 1991).
Gas metana juga dihasilkan dari proses pembusukan kotoran ternak dan tanaman yang membusuk.
Cara meminimalkan terjadinya gas metana adalah penggunaan tanaman Leguminosa sebagai pakan
ternak. Gliricidia, leucaena dan kaliandra adalah tiga jenis leguminosa yang rendah emisi metannya. Selain
tumbuhan hijau, ternak juga dapat diberi makan darimakanan ternak yang mengandung tannin dan saponin.
Tujuannya, selain mengurangi emisi gas metana, juga mengurangi karbondioksida.

3. O3 (ozon)
Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar Matahari.
Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada tahun 1930. Di mana ia menjelaskan bahwa
sinar ultraviolet dari pancaran sinar Matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
Di troposfer, aktivitas manusia telah meningkatkan kadar ozon melalui pelepasan gas seperti karbon
monoksida, hidrokarbon, dan oksida-oksida nitrogen, yang dapat bereaksi secara kimia menghasilkan ozon.
4. N2O (dinitrogen oksida)
Gas N20 merupakan gas atmosfer yang memiliki peranan penting dalam pemanasan global, yaitu dalam
penurunan lapisan ozon stratosfer yang diketahui melindungi biosfer dari efek radiasi ultraviolet langsung.
Sektor pertanian adalah sumber utama emisi N2O, yang menyumbang dua pertiga dari produksi emisi
ini. Sumber yang lain berasal dari industri, pembakaran bahan bakar fosil, biomasa dan limbah.
Di sektor pertanian, upaya mengurangi emisi N2O bisa dilakukan dengan meningkatkan efisiensi
penggunaan unsur nitrogen di pertanian baik dalam proses penanaman maupun proses produksi ternak.
Mengurangi konsumsi daging dan limbah makanan juga bisa menekan emisi N2O, termasuk mengurangi
pembakaran hutan, mengolah limbah dan mendaur ulang nutrisi.
5. CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11 dan CFC R-12)
Chloro Fluro karbon (juga disebut CFC) adalah gas terdiri dari tiga unsur Klor, Fluor dan Carbon.
Mereka pernah digunakan secara luas sebagai pendingin dalam kulkas dan sebagai pendorong dalam kaleng
aerosol.
Kegunaan CFC yang dapat menimbulkan dampak rumah kaca :
a. Alat pendingin ruangan ( AC)
b. Kulkas
c. Bahan pelarut, bahan pelarut digunakan bagi kilang – kilang elektronik untuk pembersihan dan
pengeringan minyak.
d. Bahan dorong, CFC digunakan untuk penyembur aerosol pada kaleng pengharum ruangan, minyak
wangi, dan penyemprot rambut.
e. Proses pembuatan plastik
Cara meminimalkan adanya gas CFC
a. Karbon sinks, karbon sinks merupakan penyerapan karbon dari atmosfer yang di lakukan oleh alam,
yaitu hutan ,tanah, samudra, yang dilakukan dengan siklus yang saling berkesinambungan.
b. Reboisasi
c. Di sector pertanian dapat dilakukan dengan cara mengurangi pembakaran jerami.
d. Penyerapan karbon oleh mineral karbonasi
𝐶𝑎 𝑂 + 𝐶𝑂2 → 𝐶𝑎 𝐶𝑂3 𝐶𝑎 𝑂 + 𝐶02 → 𝐶𝑎 𝐶𝑂3

3. Bagaimana arsitektur dapat berperan dalam mengatasi pemanasan global dan perubahan
iklim. Berikan contoh!
ARSITEKTUR DAN PEMANASAN GLOBAL
Karbon dioksida bukan saja diemisi dari pembakaran bahan bakar industri dan transportasi, namun
juga pembakaran bahan bakar untuk pembangkit listrik yang digunakan bangunan untuk memenuhi
kebutuhan kenyamanan fisik manusia di dalamnya.
Arsitek merubah kawasan hutan, pertanian, rawa dan ruang hijau lain menjadi perumahan dan kota.
Dari tangan arsitek ditentukan apakah kota dan bangunan yang dirancang akan hemat enegi atau sebaliknya,
konsumtif terhadap pemakaian BBM dan mengemisi banyak CO2 serta menyebabkan pemanasan bumi.
Dari tangan arsitek, kota dirancang minim jalur pedestrian. Kota disterilkan dari pejalan kaki dan hanya
memberi ruang maksimal bagi kendaraan bermotor, berkonsekuensi terhadap melonjaknya konsumsi BBM.
Dari tangan arsitek pula, sejumlah kota menjadi miskin vegetasi. Kota dipenuhi oleh hamparan aspal dan
beton, menaikkan suhu udara kota. Karena tangan arsiteklah kota menjadi panas. Di sisi lain vegetasi
berfungsi sebagai penyerap CO2 di udara. Udara kota yang panas memaksa arsitek mulai merancang
bangunan dengan mesin pendingin (AC). Konsumsi listrik melonjak, pembakaran minyak melonjak. Emisi
CO2 tidak terbendung lagi. Dan sekali lagi, memanaskan bumi.
Arsitek, sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pengukiran kulit bumi, dan bertanggung
jawab terhadap penyediaan lingkungan buatan yang nyaman, harus mampu mangantisipasi kenaikan suhu
udara luar rata-rata dan menyediakan tempat tinggal yang layak serta nyaman bagi manusia. Bagaimana
kenaikan suhu luar rata-rata dapat diantisipasi dan dimodifikasi melalui rancangan bangunan yang tepat
sehingga manghasilkan suhu di dalam bangunan yang nyaman – sesuai dengan kebutuhan manusia - tanpa
harus menguras sumber energi tidak terbarukan.

PERAN ARSITEK UNTUK MEMINIMALKAN PEMANASAN BUMI


Penghijauan Kota dan Kawasan
Penelitian Parker [9] dan Akbari [10] di AS memperlihatkan penanaman pohon lindung di sekitar
rumah tinggal akan menurunkan suhu udara sekitar 3 oC, sehingga penggunaan energi listrik pada rumah
tinggal yang ber - AC berkurang hingga sekitar 30%, karena secara teori penurunan suhu sekitar 1oC setara
dengan pengurangan energi sekitar 10%. Dapat disimpulkan penurunan suhu udara hingga 3oC dapat
dicapai jika ruang terbuka sekitar bangunan ditanami pohon pelindung, dengan pengertian halaman, jalan
masuk kendaraan serta halaman parkir terlindung dari radiasi matahari.
Kesimpulan penelitian Parker dan Akbari di atas menunjukkan suatu gambaran kuantitatif
mengenai kemampuan tumbuhan untuk mengurangi penggunaan energi pada bangunan di kota yang
disebabkan oleh penurunan suhu udara di sekitar tumbuhan tersebut. Peran taman dan jalur hijau tampak
jelas di sini, bahwa jika taman dan jalur hijau tersebut ditanami cukup tumbuhan, maka penggunaan energi
untuk pendinginan bangunan ber-AC pada kawasan kota akan berkurang karena menurunnya suhu udara
kota akibat keberadaan tumbuhan tersebut.
Meminimalkan Efek ‘Heat Urban Island’

Merancang Bangunan dan Kota sesuai Iklim: Meminimalkan Penggunaan Energi untuk
Kenyamanan Fisik

 Usahakan agar ruang di bawah atap (antara penutup atap dan langit-langit) diberi ventilasi
semaksimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar udara panas yang terperangkap di bawah penutup
atap (karena radiasi matahari) dapat dibuang atau dialirkan keluar, sehingga panas tersebut tidak
merambat ke langit-langit melalui proses konduksi, yang akhirnya memanaskan ruang di bawahnya
melalui proses radiasi.
 Jika ruang tidak menggunakan AC, usahakan agar terjadi aliran udara yang menerus (ventilasi
silang) di dalam rumah, terutama bagi ruang-ruang yang dirasa panas. Dari sisi akustik hal ini
memang kurang menguntungkan, namun ini merupakan pilihan, mana yang perlu dikalahkan.
 Hindarkan penempatan ruang-ruang utama, seperti ruang tidur, ruang keluarga, dan lainnya pada
sisi barat, kecuali ada pembayangan dari bangunan lain atau pohon besar pada sisi tersebut. Dinding
ruang di bagian barat akan mendapatkan radiasi matahari siang dan sore yang sangat tinggi, dan
membuat ruang di dalamnya panas. Sebaiknya sisi barat rumah digunakan untuk ruang-ruang servis
seperti KM/WC, gudang, tangga, terutama jika sisi ini tidak mendapat pembayangan.
 Minimalkan penggunaan material keras (beton, aspal) untuk menutup permukaan halaman, taman
atau parkir tanpa adanya peneduh. Material keras yang terkena radiasi matahari langsung akan
menaikkan suhu udara di sekitar rumah dan akhirnya membuat ruangan di dalam rumah panas.
Menggunakan Sumber Energi non BBM bagi Bangunan
Sumber energi alternatif yang dianggap paling aman adalah energi matahari atau tenaga surya.
Tenaga (energi) surya adalah tenaga yang berasal langsung dari radiasi matahari, seperti halnya panas
matahari, energi listrik yang dibangkitkan photovoltaic, serta jenis tenaga yang terbentuk sebagai akibat
(efek) langsung atau tidak langsung dalam jangka yang relatif pendek dari radiasi matahari, seperti halnya
angin.

CONTOH PRESEDEN

PENERAPAN KONSEP GREEN BUILDING PADA BANGUNAN UNITED TRACTOR HEAD


OFFICE
(Laporan Kuliah Lapangan PPTA 2019)
Wujud kepedulian lingkungan PT United Tractor berupa pembangunan gedung Head Office United Tractor
dengan konsep green building. Keberhasilan konsistensi penerapan green building dibuktikan oleh
perolehan sertifikat platinum kategori new building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan
nilai 83 poin. Konsep green building yang diterapkan berupa tepat guna lahan, konservasi energi, konservasi
air, sumber dan siklus material, kesehatan dan kenyamanan ruang, dan sistem pengelolaan lingkungan
bangunan.

Tepat Guna Lahan (ASD)


ASD P: Area Dasar Hijau
Lahan bangunan seluas 23.468m2 dengan persentase area hijau 30%. Area dasar hijau menggunakan
turpave untuk mencegah kerusakan tanah akibat kendaraan sekaligus menghambat debit limpasan air hujan.
ASD 1: Pemilihan Tapak
Lahan eksisting merupakan pabrik yang sudah tidak beroperasi. Lokasi pembangunan terdapat prasarana
kota berupa Jalan Raya Bekasi (jaringan jalan), jaringan penerangan dan listrik PLN, jaringan drainase,
jaringan air bersih PDAM, jaringan telepon, jaringan fiber optic, jalur pedestrian, dan halte bus.
ASD 2: Aksesibilitas Komunitas
Aksesibilitas berupa penyediaan sarana pedestrian di dalam tapak sebagai penghubung antar gedung, akses
ke jalan raya utama, dan akses ke halte bus. Desain fasilitas pedestrian dibedakan dengan jalur kendaraan
melalui elevasi, tidak memotong akses kendaraan bermotor, dan dikelilingi oleh vegetasi peneduh
ASD 3: Transportasi Umum
Sarana transportasi umum berupa Halte Transjakarta yang terletak 300m dari gerbang utama dan dilengkapi
fasilitas jalur pedestrian menuju halte.
ASD 4: Fasilitas Pengguna Sepeda
Metode promosi transportasi ramah lingkungan berupa penyediaan kantong parkir sepeda sejumlah 100
unit dengan rasio 1 unit setiap 20 pengguna dan penyediaan 10 buah shower.
ASD 5: Lansekap pada Lahan
Lansekap berupa ruang terbuka hijau bebas struktur, courtyard, dan wall garden. Vegetasi yang ditanam
adalah pohon peneduh, perdu, dan semak dengan jenis vegetasi sesuai Peraturan Menteri PU
No.5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau. Pohon yang ditanam seperti pohon kamboja merah,
dadap merah, dan pohon waru. Pepohonan ini sebagai peneduh jalur pedestrian, meminimalkan polusi
udara, dan habitat burung.

ASD 6: Iklim Mikro


Peningkatan kualitas iklim mikro melalui pengadaan area hijau pada lansekap dan courtyard serta
penggunaan material pelingkup dengan nilai albedo minimum 0,3. Material pelingkup yang digunakan
adalah ACP berwarna abu-abu doff dengan nilai albedo 0,55-0,6.
ASD 7: Manajemen Air
Limpasan Hujan Perseroan United Tractor menyediakan sumur resapan air hujan dengan kedalaman 20m
untuk mengurangi beban drainase hingga 50%.

Konservasi Energi
EEC P2: Perhitungan OTTV
Perhitungan Overall Thermal Tranfser Value (OTTV) digunakan untuk memperkirakan total energi yang
diperlukan untuk mencapai kenyamanan thermal dalam gedung sehingga dapat membantu manajemen
penggunaan energi seperti menentukan area yang memerlukan AC dan area yang sudah mencapai
kenyamanan thermal dengan penghawaan alami. Bangunan yang memenuhi standar OTTV adalah
bangunan dengan pelingkup bangunan memenuhi syarat perpindahan thermal menyeluruh untuk dinding
dan atap serta nilai OTTV tidak melebihi 45W/m2 (SNI 03-6389-2011). Metode yang diterapkan untuk
mencapai standar nilai OTTV pada gedung adalah pemilihan material untuk fasad, pertimbangan rasio
bukaan terhadap dinding (WWR), shading ratio, dan bentuk serta orientasi massa. Pemilihan material
United Tractor terlihat dari penggunaan kaca 8mm yang dilaminasi dengan lapisan PVB dan sunergy glass
sebagai material pelingkup.
Gambar 6. Komparasi Komponen Material Kaca (Sumber: Dokumen PT. United Tractor, 2019)

EEC 1: Langkah Penghematan Energi


Upaya penghematan energi berupa penggunaan lampu LED dengan daya pencahayaan sebesar 30%,
penggunaan sensor cahaya untuk mengoperasikan lampu secara otomatis sesuai dengan kebutuhan lux
ruang, penggunaan ballast elektronik di ruang kerja untuk mengubah tegangan masuk dari PLN menjadi
lebih besar sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik primer (PLN), pemanfaatan penghawaan
alami dan penghawaan mekanik pada area toilet, koridor, dan lobby.
EEC 2: Pencahayaan Alami
Koridor dengan bukaan kaca laminated sebagai pembatas antara koridor dengan courtyard. Selain itu,
tritisan sepanjang 2m bermaterial kaca sehingga cahaya mahari dapat masuk ke dalam koridor. Bukaan
kaca penuh pada dinding untuk memasukkan cahaya alami secara maksimal. Melalui metode tersebut
didapatan rentang nilai lux berkisar 15-3130lux. Nilai ini telah mencukupi standar koridor yaitu 100lux
pada beberapa titik. Area pencahayaan tertinggi akibat cahaya alami hanya didapatkan pada perbatasan
koridor dengan courtyard tetapi tidak dapat mencapai sisi koridor lainnya sehingga diperlukan bantuan
pencahayaan buatan. Hal ini dikarenakan persebaran cahaya melalui bukaan tidak dapat mencapai 8m.
Untuk menyiasati hal ini, koridor United Tractor menggunakan material penutup lantai dengan tingkat
refleksi cahaya tinggi yaitu granit berwarna krem glossy.

EEC 3: Ventilasi
Pertukaran udara dilakukan secara alami pada area lobi, koridor, dan toilet. Untuk memperlancar pertukaran
udara digunakan air introducing fan. Pemanfaatan penghawaan alami terlihat jelas pada area koridor dengan
desain bukaan kaca maksimal pada perbatasan koridor dengan courtyard. Courtyard dengan vegetasi pohon
peneduh dan perdu sebagai penyaring CO2 menjadikan udara yang masuk ke dalam koridor adalah udara
sejuk. Keberadaan vegetasi mampu menurunkan suhu dalam ruang hingga 4oC.

EEC 4: Pengaruh Perubahan Iklim Konsumsi


energi merupakan salah satu penyebab perubahan iklim. Perseroan melakukan upaya pengendalian pola
konsumsi energi penggunanya dengan system pengoperasian AC dan lampu pada jam bekerja,
pengoperasian lift hanya pada jam dating dan pulang pengguna, dan pengguna dapat memantau konsumsi
listrik yang ia gunakan melalui telepon genggam.
EEC 5: Energi Terbarukan dalam Tapak
Energi terbarukan menggunakan panel surya. Pemanfaatan energi terbarukan ini mengurangi 3-5%
penggunaan listrik primer PLN. Jumlah panel surya 50 buah dengan satu panel menghasilkan 1 kwp yang
dapat mewadahi kebutuhan listrik selama 3,6 jam. Panel surya menghasilkan 180kwh perharinya dan dapat
menghemat biaya 5 juta/ bulan. Sistem distribusi panel surya yang digunakan adalah sistem ongrid yaitu
sinar matahari yang diterima panel surya langsung diubah menjadi energi listrik dan disalurkan untuk
kebutuhan AC pada suatu blok. Listrik didistribusikan secara otomatis saat daya yang dihasilkan mampu
memenuhi kebutuhan blok tersebut. Apabila tidak mencukupi maka system memutus jaringan listrik panel
surya dan digantikan listrik PLN.
Konservasi Air
WAC P1: Meteran Air
Perseroan memasang meteran air pada sistem distribusi air untuk memantau penggunaan air.
WAC 1: Pengurangan Penggunaan Air
Pengurangan penggunaan air bersih dengan penggunaan fitur air dan mendaur ulang grey water untuk
digunakan kembali.
WAC 2: Fitur Air
Keran pada bangunan menggunakan keran dengan fitur autostop untuk mengontrol penggunaan keluaran
air.
WAC 3: Daur Ulang Air
Grey water dialirkan ke ruang pengolahan air untuk diproses dan digunakan kembali untuk kebutuhan
flushing dan irigasi taman. Proses yang dilakukan berupa penampungan, filtrasi, aerasi, dan penampungan
sebelum didistribusikan.
WAC 4: Sumber Air Alternatif
Sumber air alternatif untuk keperluan flushing dan irigasi berasal dari hasil pengolahan air hujan, grey
water, dan air kondensasi AC. Sumber air alternatif untuk keperluan air bersih berasal dari sumur bor.
WAC 5: Penampungan Air Hujan
Air hujan pada tapak dialirkan ke kolam penampungan sedangkan air hujan pada atap dialirkan ke tangki
pengolahan air. Air pengolahan ini digunakan untuk keperluan mencuci peralatan, irigasi, dan sumber air
hidran. Pengadaan kolam penampungan sekaligus sebagai upaya mengurangi beban banjir dari luar
bangunan.
WAC 6: Efisiensi Penggunaan Air Lansekap
Pada mulanya, sumber air berasal dari tiga sumur bor. Tetapi saat ini sumber air primer berasal dari PDAM
dan satu sumur bor sebagai sumber air cadangan saat PDAM padam. Peralihan sumur bor ke PDAM
bertujuan mengurangi penggunaan air tanah. Efisensi penggunaan air pada lansekap juga dilakukan dengan
penyedian kolam penampungan dan pengolahan air hujan. Konservasi air menggunakan metode biopori.

Sumber dan Siklus Material


MRC P: Refrigeran Fundamental
Head Office United Tractor menggunakan AC dengan freon jenis R-410A dan alat pemadam kebakaran
ringan (APAR) dengan bahan AF-11 Halon Free. Refrigeran R-410A merupakan senyawa Hydro Flouro
Carbon (HFC) yang memiliki kandungan CFC lebih sedikit dibandingkan senyawa
hydrochloroflourocarbon (HCFC) yang umum digunakan pada AC dan kulkas. Sedangkan AF11
merupakan senyawa pengganti halon yang biasa digunakan pada APAR.
MRC 1: Penggunaan Gedung dan Material Bekas
Material kayu bekas konstruksi digunakan kembali untuk ornamentasi ruang cafe.
MRC 2: Material Ramah Lingkungan
Proyek menggunakan material yang bersertifikat manajemen lingkungan pada proses produksi.
MRC 3: Penggunaan Refrigeran tanpa ODP (Non ODS Usage)
Seluruh bangunan menggunakan AC dengan refrigeran jenis R-410.
MRC 4: Kayu Bersertifikat
Perseroan menggunakan material kayu dengan sertfikat legal seperti faktur kayu olahan, dan sertifikat
perusahaan.
MRC 5: Material Prafabrikasi
Proyek sebagian besar menggunakan konstruksi prafabrikasi. Komponen prafabrikasi terdapat pada
struktur dan pelingkup bangunan.
MRC 6: Material Regional
Material yang digunakan adalah material dengan bahan baku dan lokasi pabrikasi berasal <1000km dari
tapak untuk mengurangi emisi karbon.
ANALISIS

Informasi Penghematan Energi

Konsumsi energi desain 2993091 kWh

Konsumsi energi baseline 4834872 kWh

Penghematan 1841781 kWh


Persentase penghematan 38.09%
Konversi pengurangan emisi CO2 1641027 kg/tahun

Indeks Konsumsi Energi (IKE) Gedung 15119 kWh/m2

Poin Greenship 11

Berdasarkan Annual Sustainability Report PT. United Tractor tahun 2017, upaya konservasi air mampu
mengurangi intensitas penggunaan air secara gradual, yakni dari 36,08m3/produksi di tahun 2014 menjadi
22,82m3/produksi di tahun 2015, kemudian menjadi 20,40m3/produksi di tahun 2016. Namun, terjadi
kenaikan penggunaan air bersih sebesar 32% atau menjadu 26,84 m3/produksi di tahun 2017.

4. Pola makan berbasis hewani ditengarai membawa dampak buruk bagi banyak aspek
kehidupan. Sebutkan aspek apa saja dan berikan contohnya!
Aspek Lingkungan
Salah satu penyumbang utama bagi perubahan iklim berasal dari produk hewani. Contohnya adalah
peternakan, mereka menimbulkan ancaman tiga kali lipat terhadap atmosfer karena menghasilkan gas
metana dalam jumlah besar. Selain itu, peternakan juga membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar
untuk menopang kehidupan ternak. Misalnya, untuk menghasilkan 500 gram daging sapi,diasumsikan
diperlukan hampir 7.000 liter air. Itulah mengapa para ahli berpendapat bahwa mengurangi konsumsi
daging adalah salah satu cara yang jelas untuk mengendalikan pemanasan global. Hal ini ditambah dengan
peningkatan tajam populasi global yang diprediksi akan menghancurkan kemampuan manusia untuk
memberi makan dirinya sendiri. Peneliti memperkirakan jika pada tahun 2050 nanti, populasi global akan
mencapai 10 miliar orang. Artinya, akan ada semakin banyak orang lagi yang memerlukan makan.
Aspek Kesehatan
Daging mengandung protein hewani, lemak jenuh, dan dalam beberapa kasus terdapat senyawa karsinogenik
seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Senyawa berbahaya tersebut,
terbentuk selama pengolahan atau pemasakan daging. HCA contohnya, terbentuk saat daging dimasak pada
suhu tinggi. Sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging. k keduanya diyakini dapat
meningkatkan risiko kanker. Selain itu, kandungan lemak daging dapat meningkatkan produksi hormon,
sehingga meningkatkan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.

5. Pola makan berbasis nabati dikatakan lebih baik daripada pola makan berbasis hewani.
Jelaskan pro dan kontra pendapat tersebut dan sertakan contoh!
Beberapa tahun belakangan, tren vegetarian semakin diminati. Banyak orang di berbagai belahan dunia
yang mulai meninggalkan makanan hewani dan hanya mengonsumsi makanan dari nabati. Tapi pernahkah
membayangkan apa jadinya jika semua orang menjadi vegetarian?
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh US National Academy of Sciences, jika semua orang yang
mengubah vegan kemungkinan akan membuat banyak orang kekurangan berbagai nutrisi.
Para periset mulai memeriksa dampak industri daging terhadap emisi gas rumah kaca dan ingin mengetahui
apa yang akan terjadi jika setiap orang di AS mengadopsi pola makan vegan.
Dilansir Independent, mereka menemukan bahwa jika semua hewan dikeluarkan dari planet ini, jumlah
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi manusia akan meningkat sebesar 23 persen. Ini karena biji-bijian
yang saat ini digunakan untuk memberi makan hewan bisa dikonsumsi manusia.
Hal ini akan menyebabkan peningkatan pasokan nutrisi penting tertentu, termasuk karbohidrat, tembaga,
magnesium dan sistein. Sebenarnya akan ada lebih dari kebutuhan populasi.
Dan beberapa nutrisi ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, perkembangan visual dan
kognitif pada bayi, serta ketajaman penglihatan.
Pro kontra pola makan berbasis nabati
Pro :
Menurunkan kolestrol – menjaga berat badan
Mengurangi kotoran hewan yang menyuplai banyak metana – mengurangi global warming
Menyehatkan tubuh
Kontra:
Menghilangkan mata pencaharian peternak
Nabati tidak dapat menggantikan sepenuhnya nutrisi dari hewani

Daftar Pustaka
https://bisakimia.com/2015/11/19/cfc-sebagai-penyebab-efek-rumah-kaca/
http://balingtan.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/pengambilan%20grk%20dengan%20close
d%20chamber.pdf
https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp10/gas-rumah-kaca/
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/aksi/mitigasi/implementasi/303-mengurangi-emisi-
gas-rumah-kaca-grk-melalui-pakan-ternak
https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/31/170000820/4-efek-samping-akibat-terlalu-banyak-
makan-daging?page=all.

http://theconversation.com/dampak-makan-daging-terhadap-perubahan-iklim-sebenarnya-tidak-
sebesar-yang-kita-bayangkan-113857
Karyono, Tri Harso. 2007. Pemanasan Bumi dan Tanggung Jawab Asitek. Jakarta: Balai Besar
Teknologi Energi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
https://lingkunganhidup.co/penyebab-perubahan-iklim-pemanasan-global/

Anda mungkin juga menyukai