Pemanasan global
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat
terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih
seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti;
karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di
atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu
bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan. Sumber :
Gleason, Karen K., Simon Karecki, and Rafael Reif (2007). Climate Classroom; What’s up with global
warming?, National Wildlife Federation. URL diakses 22-01-2008
Perubahan iklim
Penyebab perubahan iklim oleh pemanasan global dapat dikategorikan kedalam beberapa faktor
Pembangkit listrik bahan bakar fosil, perubahan iklim tidak dapat dipisahkan dari fenomena pencemaran
udara. Emisi karbondioksida dari pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik. Bahanyanya
adalah pilihan untuk memenuhi pasokan listrik tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara
yang pembakarannya akan melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer.
Sektor transportasi, emisi karbon dioksida dari pembakaran bensi untuk transportasi. Penyebab perubahan
iklim dan pemanasan global lainnya adalah pencemaran lingkungan hidup yang di ahasilkan dari sector
transportasi
Gas metana, emisi metana dari hewan, pertanian, dan dari dasar laut arktik. Dengan meningkatnya jumlah
produksi ternak terkonsenrasi, tingkat metana dilepaskan ke atmosfer semakin meningkat. Sumber lain
dari metana adalah klatrat metana, senyawa yag mengandung sejumlah besar metana yang terperangkap
dalam struktur kristal es. Metana lolos dari dasar laut artik menyebabkan laju pemansan global akan
meningkat secara signifikan
Penggundulan hutan, hutan menghapus dan menyimpan karbondioksida dari atmosfer. Dengan
penggundulan hutan akan melepaskan sejumlah besar karbon, serta mengurangi jumlah penangkapan
karbon diplanet ini. Akibatnya adalah pencemaran udara oleh karbon shingga meningkatkan suhu bumi.
Pupuk kimia, tingginya tingkat penerapan pupuk kaya nitrogen memiliki efek pada penyimpaan panas
dilahan pertanian, oksida nitrogen memiliki kemampuan 300 kali lebih banyak untuk menjebak kapasitas
panas per unit bolume karbon dioksida.
2. Sebutkan gas-gas rumah kaca dan sumbernya. Jelaskan bagaimana kita dapat
meminimalkan emisi gas rumah kaca tersebut.
1. CO2 dan H20
Gas CO2 dan H20 dihasilkan melalui proses pembakaran dan penggundulan hutan.
Persamaan kimia proses pembakaran sehingga terjadi CO2 dan H20 :
𝐶𝐻4 + 2𝑂2 → 𝐶𝑂2 + 2𝐻2 𝑂
Cara meminimalkan adanya gas CO2 dan H20 adalah dengan meminimalkan terjadinya proses
pembakaran hutan untuk membuka lahan dan melakukan reboisasi pada lahan yang terjdai kebakaran.
2. CH4 ( Metana )
Sumber pembentuk gas methan berasal dari sumber alami yaitu rawa, rayap, laut, kebakaran dan
geologis mencapai 150 Tg pertahun (30% dari total emesi), sedangkan dari sumber antropogenik yaitu padi
sawah, ruminan, manure, landfill, pengelolaan air limbah, pembekaran biomassa, pertambangan batubara
dan gas alam sekitar 360 Tg pertahun (70%) dari total emisi (Bouwman, 1982; Tyler, 1991 ; Cruzten, 1991).
Gas metana juga dihasilkan dari proses pembusukan kotoran ternak dan tanaman yang membusuk.
Cara meminimalkan terjadinya gas metana adalah penggunaan tanaman Leguminosa sebagai pakan
ternak. Gliricidia, leucaena dan kaliandra adalah tiga jenis leguminosa yang rendah emisi metannya. Selain
tumbuhan hijau, ternak juga dapat diberi makan darimakanan ternak yang mengandung tannin dan saponin.
Tujuannya, selain mengurangi emisi gas metana, juga mengurangi karbondioksida.
3. O3 (ozon)
Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar Matahari.
Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada tahun 1930. Di mana ia menjelaskan bahwa
sinar ultraviolet dari pancaran sinar Matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
Di troposfer, aktivitas manusia telah meningkatkan kadar ozon melalui pelepasan gas seperti karbon
monoksida, hidrokarbon, dan oksida-oksida nitrogen, yang dapat bereaksi secara kimia menghasilkan ozon.
4. N2O (dinitrogen oksida)
Gas N20 merupakan gas atmosfer yang memiliki peranan penting dalam pemanasan global, yaitu dalam
penurunan lapisan ozon stratosfer yang diketahui melindungi biosfer dari efek radiasi ultraviolet langsung.
Sektor pertanian adalah sumber utama emisi N2O, yang menyumbang dua pertiga dari produksi emisi
ini. Sumber yang lain berasal dari industri, pembakaran bahan bakar fosil, biomasa dan limbah.
Di sektor pertanian, upaya mengurangi emisi N2O bisa dilakukan dengan meningkatkan efisiensi
penggunaan unsur nitrogen di pertanian baik dalam proses penanaman maupun proses produksi ternak.
Mengurangi konsumsi daging dan limbah makanan juga bisa menekan emisi N2O, termasuk mengurangi
pembakaran hutan, mengolah limbah dan mendaur ulang nutrisi.
5. CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11 dan CFC R-12)
Chloro Fluro karbon (juga disebut CFC) adalah gas terdiri dari tiga unsur Klor, Fluor dan Carbon.
Mereka pernah digunakan secara luas sebagai pendingin dalam kulkas dan sebagai pendorong dalam kaleng
aerosol.
Kegunaan CFC yang dapat menimbulkan dampak rumah kaca :
a. Alat pendingin ruangan ( AC)
b. Kulkas
c. Bahan pelarut, bahan pelarut digunakan bagi kilang – kilang elektronik untuk pembersihan dan
pengeringan minyak.
d. Bahan dorong, CFC digunakan untuk penyembur aerosol pada kaleng pengharum ruangan, minyak
wangi, dan penyemprot rambut.
e. Proses pembuatan plastik
Cara meminimalkan adanya gas CFC
a. Karbon sinks, karbon sinks merupakan penyerapan karbon dari atmosfer yang di lakukan oleh alam,
yaitu hutan ,tanah, samudra, yang dilakukan dengan siklus yang saling berkesinambungan.
b. Reboisasi
c. Di sector pertanian dapat dilakukan dengan cara mengurangi pembakaran jerami.
d. Penyerapan karbon oleh mineral karbonasi
𝐶𝑎 𝑂 + 𝐶𝑂2 → 𝐶𝑎 𝐶𝑂3 𝐶𝑎 𝑂 + 𝐶02 → 𝐶𝑎 𝐶𝑂3
3. Bagaimana arsitektur dapat berperan dalam mengatasi pemanasan global dan perubahan
iklim. Berikan contoh!
ARSITEKTUR DAN PEMANASAN GLOBAL
Karbon dioksida bukan saja diemisi dari pembakaran bahan bakar industri dan transportasi, namun
juga pembakaran bahan bakar untuk pembangkit listrik yang digunakan bangunan untuk memenuhi
kebutuhan kenyamanan fisik manusia di dalamnya.
Arsitek merubah kawasan hutan, pertanian, rawa dan ruang hijau lain menjadi perumahan dan kota.
Dari tangan arsitek ditentukan apakah kota dan bangunan yang dirancang akan hemat enegi atau sebaliknya,
konsumtif terhadap pemakaian BBM dan mengemisi banyak CO2 serta menyebabkan pemanasan bumi.
Dari tangan arsitek, kota dirancang minim jalur pedestrian. Kota disterilkan dari pejalan kaki dan hanya
memberi ruang maksimal bagi kendaraan bermotor, berkonsekuensi terhadap melonjaknya konsumsi BBM.
Dari tangan arsitek pula, sejumlah kota menjadi miskin vegetasi. Kota dipenuhi oleh hamparan aspal dan
beton, menaikkan suhu udara kota. Karena tangan arsiteklah kota menjadi panas. Di sisi lain vegetasi
berfungsi sebagai penyerap CO2 di udara. Udara kota yang panas memaksa arsitek mulai merancang
bangunan dengan mesin pendingin (AC). Konsumsi listrik melonjak, pembakaran minyak melonjak. Emisi
CO2 tidak terbendung lagi. Dan sekali lagi, memanaskan bumi.
Arsitek, sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pengukiran kulit bumi, dan bertanggung
jawab terhadap penyediaan lingkungan buatan yang nyaman, harus mampu mangantisipasi kenaikan suhu
udara luar rata-rata dan menyediakan tempat tinggal yang layak serta nyaman bagi manusia. Bagaimana
kenaikan suhu luar rata-rata dapat diantisipasi dan dimodifikasi melalui rancangan bangunan yang tepat
sehingga manghasilkan suhu di dalam bangunan yang nyaman – sesuai dengan kebutuhan manusia - tanpa
harus menguras sumber energi tidak terbarukan.
Merancang Bangunan dan Kota sesuai Iklim: Meminimalkan Penggunaan Energi untuk
Kenyamanan Fisik
Usahakan agar ruang di bawah atap (antara penutup atap dan langit-langit) diberi ventilasi
semaksimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar udara panas yang terperangkap di bawah penutup
atap (karena radiasi matahari) dapat dibuang atau dialirkan keluar, sehingga panas tersebut tidak
merambat ke langit-langit melalui proses konduksi, yang akhirnya memanaskan ruang di bawahnya
melalui proses radiasi.
Jika ruang tidak menggunakan AC, usahakan agar terjadi aliran udara yang menerus (ventilasi
silang) di dalam rumah, terutama bagi ruang-ruang yang dirasa panas. Dari sisi akustik hal ini
memang kurang menguntungkan, namun ini merupakan pilihan, mana yang perlu dikalahkan.
Hindarkan penempatan ruang-ruang utama, seperti ruang tidur, ruang keluarga, dan lainnya pada
sisi barat, kecuali ada pembayangan dari bangunan lain atau pohon besar pada sisi tersebut. Dinding
ruang di bagian barat akan mendapatkan radiasi matahari siang dan sore yang sangat tinggi, dan
membuat ruang di dalamnya panas. Sebaiknya sisi barat rumah digunakan untuk ruang-ruang servis
seperti KM/WC, gudang, tangga, terutama jika sisi ini tidak mendapat pembayangan.
Minimalkan penggunaan material keras (beton, aspal) untuk menutup permukaan halaman, taman
atau parkir tanpa adanya peneduh. Material keras yang terkena radiasi matahari langsung akan
menaikkan suhu udara di sekitar rumah dan akhirnya membuat ruangan di dalam rumah panas.
Menggunakan Sumber Energi non BBM bagi Bangunan
Sumber energi alternatif yang dianggap paling aman adalah energi matahari atau tenaga surya.
Tenaga (energi) surya adalah tenaga yang berasal langsung dari radiasi matahari, seperti halnya panas
matahari, energi listrik yang dibangkitkan photovoltaic, serta jenis tenaga yang terbentuk sebagai akibat
(efek) langsung atau tidak langsung dalam jangka yang relatif pendek dari radiasi matahari, seperti halnya
angin.
CONTOH PRESEDEN
Konservasi Energi
EEC P2: Perhitungan OTTV
Perhitungan Overall Thermal Tranfser Value (OTTV) digunakan untuk memperkirakan total energi yang
diperlukan untuk mencapai kenyamanan thermal dalam gedung sehingga dapat membantu manajemen
penggunaan energi seperti menentukan area yang memerlukan AC dan area yang sudah mencapai
kenyamanan thermal dengan penghawaan alami. Bangunan yang memenuhi standar OTTV adalah
bangunan dengan pelingkup bangunan memenuhi syarat perpindahan thermal menyeluruh untuk dinding
dan atap serta nilai OTTV tidak melebihi 45W/m2 (SNI 03-6389-2011). Metode yang diterapkan untuk
mencapai standar nilai OTTV pada gedung adalah pemilihan material untuk fasad, pertimbangan rasio
bukaan terhadap dinding (WWR), shading ratio, dan bentuk serta orientasi massa. Pemilihan material
United Tractor terlihat dari penggunaan kaca 8mm yang dilaminasi dengan lapisan PVB dan sunergy glass
sebagai material pelingkup.
Gambar 6. Komparasi Komponen Material Kaca (Sumber: Dokumen PT. United Tractor, 2019)
EEC 3: Ventilasi
Pertukaran udara dilakukan secara alami pada area lobi, koridor, dan toilet. Untuk memperlancar pertukaran
udara digunakan air introducing fan. Pemanfaatan penghawaan alami terlihat jelas pada area koridor dengan
desain bukaan kaca maksimal pada perbatasan koridor dengan courtyard. Courtyard dengan vegetasi pohon
peneduh dan perdu sebagai penyaring CO2 menjadikan udara yang masuk ke dalam koridor adalah udara
sejuk. Keberadaan vegetasi mampu menurunkan suhu dalam ruang hingga 4oC.
Poin Greenship 11
Berdasarkan Annual Sustainability Report PT. United Tractor tahun 2017, upaya konservasi air mampu
mengurangi intensitas penggunaan air secara gradual, yakni dari 36,08m3/produksi di tahun 2014 menjadi
22,82m3/produksi di tahun 2015, kemudian menjadi 20,40m3/produksi di tahun 2016. Namun, terjadi
kenaikan penggunaan air bersih sebesar 32% atau menjadu 26,84 m3/produksi di tahun 2017.
4. Pola makan berbasis hewani ditengarai membawa dampak buruk bagi banyak aspek
kehidupan. Sebutkan aspek apa saja dan berikan contohnya!
Aspek Lingkungan
Salah satu penyumbang utama bagi perubahan iklim berasal dari produk hewani. Contohnya adalah
peternakan, mereka menimbulkan ancaman tiga kali lipat terhadap atmosfer karena menghasilkan gas
metana dalam jumlah besar. Selain itu, peternakan juga membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar
untuk menopang kehidupan ternak. Misalnya, untuk menghasilkan 500 gram daging sapi,diasumsikan
diperlukan hampir 7.000 liter air. Itulah mengapa para ahli berpendapat bahwa mengurangi konsumsi
daging adalah salah satu cara yang jelas untuk mengendalikan pemanasan global. Hal ini ditambah dengan
peningkatan tajam populasi global yang diprediksi akan menghancurkan kemampuan manusia untuk
memberi makan dirinya sendiri. Peneliti memperkirakan jika pada tahun 2050 nanti, populasi global akan
mencapai 10 miliar orang. Artinya, akan ada semakin banyak orang lagi yang memerlukan makan.
Aspek Kesehatan
Daging mengandung protein hewani, lemak jenuh, dan dalam beberapa kasus terdapat senyawa karsinogenik
seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Senyawa berbahaya tersebut,
terbentuk selama pengolahan atau pemasakan daging. HCA contohnya, terbentuk saat daging dimasak pada
suhu tinggi. Sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging. k keduanya diyakini dapat
meningkatkan risiko kanker. Selain itu, kandungan lemak daging dapat meningkatkan produksi hormon,
sehingga meningkatkan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.
5. Pola makan berbasis nabati dikatakan lebih baik daripada pola makan berbasis hewani.
Jelaskan pro dan kontra pendapat tersebut dan sertakan contoh!
Beberapa tahun belakangan, tren vegetarian semakin diminati. Banyak orang di berbagai belahan dunia
yang mulai meninggalkan makanan hewani dan hanya mengonsumsi makanan dari nabati. Tapi pernahkah
membayangkan apa jadinya jika semua orang menjadi vegetarian?
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh US National Academy of Sciences, jika semua orang yang
mengubah vegan kemungkinan akan membuat banyak orang kekurangan berbagai nutrisi.
Para periset mulai memeriksa dampak industri daging terhadap emisi gas rumah kaca dan ingin mengetahui
apa yang akan terjadi jika setiap orang di AS mengadopsi pola makan vegan.
Dilansir Independent, mereka menemukan bahwa jika semua hewan dikeluarkan dari planet ini, jumlah
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi manusia akan meningkat sebesar 23 persen. Ini karena biji-bijian
yang saat ini digunakan untuk memberi makan hewan bisa dikonsumsi manusia.
Hal ini akan menyebabkan peningkatan pasokan nutrisi penting tertentu, termasuk karbohidrat, tembaga,
magnesium dan sistein. Sebenarnya akan ada lebih dari kebutuhan populasi.
Dan beberapa nutrisi ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, perkembangan visual dan
kognitif pada bayi, serta ketajaman penglihatan.
Pro kontra pola makan berbasis nabati
Pro :
Menurunkan kolestrol – menjaga berat badan
Mengurangi kotoran hewan yang menyuplai banyak metana – mengurangi global warming
Menyehatkan tubuh
Kontra:
Menghilangkan mata pencaharian peternak
Nabati tidak dapat menggantikan sepenuhnya nutrisi dari hewani
Daftar Pustaka
https://bisakimia.com/2015/11/19/cfc-sebagai-penyebab-efek-rumah-kaca/
http://balingtan.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/pengambilan%20grk%20dengan%20close
d%20chamber.pdf
https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp10/gas-rumah-kaca/
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/aksi/mitigasi/implementasi/303-mengurangi-emisi-
gas-rumah-kaca-grk-melalui-pakan-ternak
https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/31/170000820/4-efek-samping-akibat-terlalu-banyak-
makan-daging?page=all.
http://theconversation.com/dampak-makan-daging-terhadap-perubahan-iklim-sebenarnya-tidak-
sebesar-yang-kita-bayangkan-113857
Karyono, Tri Harso. 2007. Pemanasan Bumi dan Tanggung Jawab Asitek. Jakarta: Balai Besar
Teknologi Energi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
https://lingkunganhidup.co/penyebab-perubahan-iklim-pemanasan-global/