Anda di halaman 1dari 5

BAHAN BACAAN PERUBAHAN IKLIM

I
Beberapa tahun belakangan ini, kita merasakan musim kemarau yang lebih panas dari
biasanya. Musim hujan pun mulai ekstrem disertai petir dan angina kencang. Jika kita
perhatikan kondisi di wilayah atau negara lain, cuaca di tempat tersebut pun sejatinya tak
jauh berbeda. Musim panas yang menyengat dan musim dingin yang disertai badai. Kenapa
bisa begitu?

Salah satu penyebabnya adalah perubahan iklim.


Perubahan iklim sendiri merupakan perubahan suhu yang drastis disertai curah hujan, pola
angin, dan fenomena cuaca lainnya yang tidak biasa. Perubahan ini bersifat signifikan dan
terjadi pada periode waktu tertentu. Tentu saja, hal ini bukanlah berita yang bagus karena
berdampak terhadap lingkungan serta makhluk hidup yang tinggal di bumi, termasuk
manusia.
Bayangkan jika musim kemarau berkepanjangan dengan suhu yang tinggi dari biasanya,
tanaman akan sulit tumbuh. Petani pun akan kewalahan karena gagal panen. Sementara
hewan-hewan, mengalami kekeringan karena keringnya sumber airnya.

Untuk mencegah perubahan iklim semakin memburuk, ada banyak hal yang perlu kita ketahui,
salah satunya mengenali terlebih dahulu penyebab-penyebabnya. Apa saja?

Aktivitas Manusia
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia bertanggung jawab atas terjadinya perubahan iklim.
Banyak dari aktivitas manusia memberikan dampak buruk bagi alam dan lingkungan, tapi
hanya segelintir saja yang peduli. Beberapa contoh kegiatan manusia yang merusak alam
adalah penebangan hutan. Tidak masalah jika kita melakukan tebang-pilih dan menanam
pohon sebagai ganti atas pohon yang telah ditebang, tapi sering kali kita rakus dan asal
menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul.
Selain itu, manusia juga sering membangun pemukiman di daerah resapan air.
Akibatnya, tanah tidak mampu menyerap air ketika hujan deras dan menyebabkan banjir.
Membuang sampah dan limbah secara sembarang pun dapat merusak lingkungan serta
makhluk hidup yang tinggal di area tersebut.

Efek Rumah Kaca


Aktivitas manusia pun hampir selalu melepaskan karbon dioksida ke udara, contohnya
kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran lahan. Pelepasan karbon dioksida ke atmosfer
dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan efek rumah kaca. Panas matahari yang
sampai di bumi terperangkap di atmosfer, sehingga suhu bumi meningkat.
Efek rumah kaca pertama kali dicetuskan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824.
Gas atau zat yang dapat menyerap dan memantulkan sinar inframerah disebut sebagai gas
rumah kaca. Beberapa contoh dari gas rumah kaca selain karbon dioksida adalah belerang
dioksida, NO2, CH4, dan CFC. Sektor pertanian dan peternakan juga ternyata menyumbang
gas rumah kaca ke atmosfer. Gas rumah kaca ini yang menyebabkan pemanasan global.

Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi, baik di darat maupun
di laut. Walaupun namanya pemanasan global, dampak dari efek rumah kaca tidak hanya
meningkatkan suhu, tapi beberapa bagian di bumi justru mengalami musim dingin yang lebih
dingin. Seperti yang telah disebut di atas, perubahan suhu yang ekstrim berdampak buruk
bagi tumbuhan maupun hewan yang semakin sulit untuk bertahan hidup.

Kerusakan Lapisan Ozon


Perubahan iklim juga disebabkan oleh rusaknya lapisan ozon. Lapisan ozon yang terdapat di
atmosfer berperan untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang dapat
menyebabkan kanker. Penyebab rusaknya lapisan ozon adalah berbagai jenis gas yang
dilepas ke atmosfer, seperti chlorofluorocarbon (CFC), halon, bromida, karbon tetraklorida,
dan senyawa klorin yang mengandung metil kloroform.
II
Kenaikan suhu rata rata di Bumi yang disebabkan karena meningkatnya gas rumah kaca
disebut juga pemanasan global atau global warming. Pemanasan global merupakan
proses naiknya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu akibat
adanya global warming akan berdampak pada perubahan iklim di Bumi.

Kenaikan suhu secara global akibat global warming diperkirakan menimbulkan


perubahan yang lain seperti halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan menaikkan
tinggi permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang lain juga dapat dilihat dengan
punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya terhadap hasil pertanian, dan
hilangnya gletser Pemanasan global memerlukan penanganan dalam mencegah,
mengurangi, dan mengatasi dampak dari pemanasan global. Salah satu penyebabnya
adalah penggunaan bahan bakar fosil dengan meningkatnya kadar CO 2 di atmosfer.
Konsumsi total bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di dunia akan meningkat
sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang didiskusikan
saat ini tidak dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada
adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah
semakin berubahnya iklim di masa depan.

Pemanasan global (global warming) memberikan dampak yang sangat luas dan
memengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi baik itu hewan, tumbuhan, dan
manusia. Dampak pemanasan global dapat terjadi karena berbagai penyebab dari
tingkah laku manusia dalam memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak
mengenal batas serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan global sudah lama dan telah
terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat dilihat dari berbagai
perubahan-perubahan yang tidak biasa.

Gambar 4. Melelehnya Es di Kutub Menyebabkan Punahnya Beruang Kutub Sumber:


travel.tribunnews.com
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2 ) yang dilepaskan
ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batubara yang dibakar untuk menghasilkan
energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu
contoh dampak dari aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem dan
biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global, diantaranya
adalah sebagai berikut.

a. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, bahan bakar
minyak, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
b. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
c. Mengurangi deforestasi.
d. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons
(CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
e. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
f. Penelitian dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap pepohonan hijau
dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari
pengendara mobil selama setahun.

Anda mungkin juga menyukai