Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pemanasan Global, Penyebab,

Dampak dan Cara Mengatasinya


EditorPerubahan Iklim74

Pengertian pemanasan global adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas
rumah kaca yang berlebih. Demikian pengertian pemanasan global menurut Natural Resources Defence Council.
Dampak pemanasan global juga menurunkan kualitas hidup manusia. Penyebab pemanasan global terdiri dari
berbagai sumber. Artikel pemanasan global ini akan membahas pengertian global warming, penyebab, dampak,
dan cara mengatasinya.

Pemanasan global tidak dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia. Volume peningkatan
karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan
lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya, diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global
yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir.

Terjadinya pemanasan global dilihat oleh sebagian ilmuwan lebih cepat dibandingkan ilmuwan lain. Namun,
konsensus ilmiah bersepakat bahwa suhu rata-rata bumi telah meningkat antara 0,4 hingga 0,8 ° C dalam 100
tahun terakhir. Penelitian telah banyak dilakukan oleh peneliti dalam kurun waktu belakangan ini. Mereka
memperkirakan bahwa rata-rata suhu global bisa meningkat antara 1,4 hingga 5,8 ° C pada tahun 2100.

Penyebab Pemanasan Global dan Buktinya


Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa fenomena ini
sungguh terjadi. Di bawah ini adalah faktor penyebab dan beberapa fakta tersebut.

1. Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil juga menjadi penyebab pencemaran tanah,
misalnya akibat tumpahan minyak di sekitar sumur pengeboran. Dengan dimulainya revolusi industri tahun
1700-an, manusia mulai mencemari udara secara tidak terkendali dengan menggunakan bahan bakar
fosil, batubara, minyak, gas untuk menjalankan mobil, truk, pabrik-pabrik. Meskipun demikian, bukan
berarti efek rumah kaca selalu berdampak negatif bagi bumi. Secara umum, efek rumah kaca merupakan
hal baik dan dibutuhkan bagi makhluk hidup di bumi. Tanpa gas rumah kaca, suhu di Bumi menjadi terlalu
dingin sehingga tidak mungkin ditempati. Bahkan tidak mendukung adanya kehidupan. Namun, jika
berlebih, gas rumah kaca akan menyebabkan bumi menjadi terlalu panas. Melampaui ambang batas daya
tahan hidup manusia dan berbagai spesies.
2. Gas metana menjadi penyebab kedua, terutama oleh peternakan. Peternakan sapi menghasilkan lebih
banyak metana dibandingkan industri minyak. Sekitar 20 persen emisi gas metana AS diproduksi oleh
sendawa dan kentut ternak .
3. Saat ini, terdapat lebih banyak karbon dioksida di atmosfer dibandingkan dalam kurun waktu 800.000
tahun terakhir.
4. Meskipun Amerika hanya memiliki 4 persen populasi dunia, tetapi memproduksi 25 persen polusi karbon
dioksida akibat pembakaran bahan bakar fosil. Sejauh ini merupakan terbesar dibandingkan negara
manapun.
5. Perubahan iklim global menimbulkan dampak yang dapat diamati pada lingkungan. Gletser mencair, es di
sungai serta danau lebih cepat mencair dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan
hewan berubah dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon berbunga lebih awal.
6. Gelombang panas meningkatkan resiko manusia terkena penyakit yang berkaitan dengan panas. Paling
banyak terjadi pada orang-orang penderita diabetes yang sudah lanjut usia atau sangat muda.
7. Sekitar 600.000 kematian terjadi di seluruh dunia akibat bencana alam terkait cuaca di tahun 1990-an.
Sekitar 95 persen dari kematian tersebut terjadi di negara berkembang.
8. Menurut catatan sejarah, tahun 2014 adalah tahun paling panas di dunia. Melebihi rekor sebelumnya yang
ditetapkan pada tahun 2010.
9. Global warming sering dikaitkan dengan suhu panas, tetapi juga dapat menyebabkan sebaliknya. Di satu
sisi, hutan hujan Amazon dapat berubah menjadi gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih
hijau, ramah lingkungan. Demikian menurut Plant a Tree Today (PATT) Foundation of the UK and Thailand.
Dampak Pemanasan Global
Dampak pemanasan global tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tetapi, juga menyerang kesehatan ekosistem
secara sistematis. Beberapa dampak tersebut adalah:

1. Mencairnya puncak es menyebabkan permukaan laut di utara meningkat. Pertama kalinya dalam ratusan
tahun, kapal bisa melewati area Northwest Passage di atas Amerika Utara. Area tersebut dikenal sebagai
tertutup es.
2. Membahayakan ekosistem terumbu karang. Ilmuwan khawatir terumbu karang tidak akan mampu
beradaptasi cukup cepat mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan tersebut. Akibatnya, fenomena
pemutihan laut dan penyakit akan meningkat.
3. Meningkatnya permukaan air laut. Dengan skenario kenaikan permukaan air laut hanya sekitar 0,9 meter,
diperkirakan lebih dari 100 juta orang yang tinggal di daerah pesisir akan mengungsi. Karena itu, beberapa
proyek kota terapung sedang dikembangkan oleh beberapa pihak. Antisipasi kekurangan tempat tinggal
manusia, pengembangan wisata, merupakan beberapa alasan di balik proyek tersebut.
4. Akibat pemanasan bumi, sejak tahun 1870-an, permukaan air laut global telah meningkat sekitar 8 inci.
5. Akibat bumi yang semakin panas serta meningkatnya suhu laut, dunia telah kehilangan sekitar 16 persen
dari seluruh terumbu karang pada tahun 1998.
6. Sejak awal Revolusi Industri, tingkat keasaman permukaan air laut telah meningkat sekitar 30 persen.
7. Katak emas (Golden toad) adalah spesies pertama yang akan punah akibat perubahan iklim serta
hilangnya habitat.
8. Di antara para ilmuwan iklim, 97 persen setuju bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia sedang
terjadi di bumi.
9. Semakin cepat kita bertindak untuk memperlambat laju perubahan iklim melalui upaya-upaya konservasi,
semakin rendah risiko, juga biaya bagi generasi mendatang.
10. Pada tahun 1896, ilmuwan Swedia Svante Arrhenius adalah orang pertama yang mengatakan bahwa
pembakaran bahan bakar fosil pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan suhu global.
11. Tidak seluruh studi global warming berkesimpulan buruk. Beberapa ilmuwan justru ingin mendorong
terjadinya fenomena menakutkan ini di planet Mars. Sehingga ia layak ditempati bagi kehidupan. Bahkan
mungkin untuk kolonisasi manusia suatu saat kelak.

Tahukah anda bahwa gurun sahara dahulu merupakan hutan tropis?  Apa penyebabnya dan bagaimana proses
perubahan itu terjadi? Baca artikelnya di topik perubahan iklim.

Cara Mengatasi
Terdapat banyak cara untuk mengatasi atau mencegah bertambahnya peningkatan suhu bumi. Cara-cara
tersebut antara lain adalah:

1. Kurangi penggunaan energi fosil. Penggunaan energi berbahan bakar fosil seperti minyak bumi, bahan
bakar merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming. Dengan mengurangi penggunaannya,
kita berkontribusi untuk mencegah semakin meningkatnya suhu bumi dan perubahan iklim.
Fahami pengertian perubahan iklim di artikel kami.
2. Beralihlah ke penggunaan energi ramah lingkungan dan energi terbarukan.
3. Jika memungkinkan, tinggal di dekat tempat kerja anda akan mengurangi biaya transportasi dan
membantu penggunaan energi bahan bakar fosil lebih efisien.
4. Hemat penggunaan listrik dengan cara mematikan perangkat yang tidak dibutuhkan pada saat anda tidak
membutuhkannya.
5. Belilah produk yang tahan lama atau awet sehingga anda tidak perlu membeli barang-barang tersebut
sesering mungkin. Semakin sering anda membeli barang-barang, maka akan membutuhkan semakin
banyak energi untuk memproduksinya.
6. Lebih efisien dan hemat dalam hal apapun.
7. Kurangi penebangan pohon. Setidaknya sekitar 33 juta hektar hutan digunduli, demikian menurut Scientific
American.
8. Berinvestasi dalam produk ramah lingkungan. Dengan turut berinvestasi, anda akan mempercepat
pengembangan dan penggunaan produk ramah lingkungan, misalnya energi tenaga matahari.
9. Belilah produk lokal. Semakin anda mengkonsumsi produk lokal, maka akan semakin mengurangi energi
dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengimpor produk tersebut dari negara lain. Semakin dekat jarak
transportasi antara tempat asal produk dan tempat anda, maka energi yang dibutuhkan akan semakin
sedikit.
10. Kurangi konsumsi daging. Tingkatkan konsumsi sayuran organik. Seperti disebutkan di atas bahwa
peternakan menghasilkan gas metana dalam jumlah besar. Ini berkontribusi sangat besar dalam
meningkatkan suhu global. Dengan menurunkan jumlah konsumsi daging anda, akan menurunkan
produksi gas metana. Ini membantu mengatasi peningkatan suhu bumi.

Sumber:

Natural Resources Defense Council. “Global Warming Basics”


Parry, Martin L. “Climate Change 2007: impacts, adaptation and vulnerability: contribution of Working Group II to
the fourth assessment report of the Intergovernmental Panel on Climate Change.” Cambridge University Press,
2007.
Kunzig, Robert. “Climate Milestone: Earth’s CO2 Level Passes 400 ppm” National Geographic Society, 2013.
The Intergovernmental Panel on Climate Change. “Summary for Policymakers. In: Managing the Risks of
Extreme Events and Disasters to Advance Climate Change Adaptation” Cambridge University Press.
NASA’s Jet Propulsion Laboratory. “The current and future consequences of global change”
U.S. Global Change Research Program. “Global Climate Change Impacts in the United States”
Coral Reef Alliance. “Reef Threats: Global”
Techtimes. “Amazing Facts of Global Warming and Climate Change”.

Anda mungkin juga menyukai