Pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang
berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan.
Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama
gas karbon dioksida (CO2) sehingga terjadi peningkatan suhu bumi.
Mengutip laman Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, berikut ini beberapa penyebab
pemanasan global.
Seperti yang diketahui bahwa segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Kemudian permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.
Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah
kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus
sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya.
Sebagai contoh adalah pada penguapan air. '
Misalnya pada pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada
awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer.
Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah
jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida,
metana, dan dinitrogen oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu
Bumi.
Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada
tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang
terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di
seluruh dunia (13%). "
Jumlah itu hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah itu juga
melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
Mengutip e-modul Kemendikbud bertajuk Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII oleh Lina Herliana dan
Rangga Bhakty Iskandar, dampak pemanasan global antara lain adalah sebagai berikut.
- Suhu Bumi semakin meninggi, sehingga es-es di kutub mencair. Peristiwa ini kemudian berdampak
pada kenaikan volume air laut.
- Lapisan ozon (atom oksigen pada atmosfer) menipis. Sementara, dia memiliki fungsi mengatur dan
menyerap sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi, menjaga kestabilan suhu Bumi, dan
melindungi dari benda-benda langit yang jatuh ke Bumi.
- Dengan timbulnya kenaikan permukaan air laut, tepi pantai menjadi tidak layak huni.
- Terjadinya perubahan iklim yang ekstrem di berbagai wilayah di Bumi. Cuaca bisa sangat sulit diduga,
bisa sangat panas atau sangat dingin.
- Curah hujan dan cuaca tidak menentu, sehingga menyebabkan terganggunya hasil panen.
Pemanasan global dapat diatasi dengan tindakan nyata oleh semua umat manusia di berbagai penjuru
dunia. Eksploitasi alam yang selama ini dilakukan harus dikendalikan dengan baik.
Mengacu pada pengertian pemanasan global di atas, berikut ini adalah beberapa upaya sederhana
untuk mengatasinya:
Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini sebagai alat transportasi. Namun, kita
sering lupa bahwa asap kendaraan bermotor menyumbang CO2 yang mengakibatkan pemanasan global
Eksploitasi hasil alam yang berlebihan lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan untuk jangka
panjang. Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan sudah seharusnya dikendalikan
atau dihentikan.
Penggunaan listrik yang berlebihan juga dapat menimbulkan pemanasan global. Hal ini terkesan sangat
sepele namun dampaknya sangat besar.
4. Mengendalikan Limbah
Limbah dapat mengeluarkan gas berbahaya ke udara. Gas berbahaya ini selain menimbulkan bau busuk,
juga dapat menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan panas matahari terperangkap di
permukaan bumi.