Disusun Oleh:
-Christopher Jericho(12)
-Irene Clarita(16)
-Selvi Gressina(26)
-Stevan Francisco(28)
- Yosua Noveando(34)
Perubahan cuaca yang ekstrim atau bisa disebut juga dengan globalisasi ternyata
memiliki pengaruh bagi kesehatan manusia. Umumnya diketahui bahwa
perubahan iklim hanya akan berdampak kepada lingkungan dan alam. Ternyata
kondisi cuaca yang berubah-ubah secara drastis mampu mempengaruhi kondisi
manusia dari segi fisik maupun non fisik. Berikut beberapa contoh pengaruh
perubahan iklim terhadap kesehatan manusia.
1.Cuaca Panas Berlebihan Dapat Memicu Penyakit Jantung
Selain panas yang ekstrim, cuaca dingin yang berlebihan juga bisa
mengakibatkan daya imun tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.
Pada masa pancaroba ini bukan hanya manusia yang tidak bisa selalu keluar
rumah, akan tetapi bakteri-bakteri dalam tubuh juga akan terperangkap dan
menyebabkan daya imun menurun.
Tak hanya berpengaruh pada fisik, perubahan cuaca juga berdampak bagi
psikologis manusia. Contoh mudahnya adalah ketika cuaca di satu hari cerah
ditambah dengan udara yang sejuk, maka secara otomatis kita akan merasa
bahagia dan mood atau semangat dapat meningkat ketika hendak beraktifitas.
Cuaca cerah merangsang energi yang positif bagi tubuh dan otak kita.
2. 𝗞𝗹𝗮𝘀𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗜𝗸𝗹𝗶𝗺
Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis. Jadi, dalam setahun, kita bisa merasakan 2
musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. 𝗜𝗸𝗹𝗶𝗺 adalah pola cuaca rata-rata yang
terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama dan mencakup wilayah yang luas. Iklim memiliki
rentang waktu yang lama dan wilayah yang luas, sehingga bisa dikenali dan dikelompokkan
dengan mudah. Karena hal ini, terdapat beberapa klasifikasi iklim yang digunakan secara
global. Klasifikasi tersebut adalah:
Iklim Matahari
Iklim Koppen
Iklim Junghuhn
Iklim Schmidt-Ferguson
Iklim Oldeman
𝟭. 𝗜𝗸𝗹𝗶𝗺 𝗠𝗮𝘁𝗮𝗵𝗮𝗿𝗶
Iklim Matahari merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan oleh panas matahari yang
diterima bumi. Menurut Iklim Matahari, iklim di bumi dibagi menjadi 4, yaitu tropis,
subtropis, sedang, dan dingin.
Klasifikasi tipe iklim ini merupakan yang paling umum digunakan loh. Ini karena klasifikasi
ini merupakan yang paling mudah dikenali apabila dibandingkan dengan klasifikasi lainnya.
𝟮. 𝗜𝗸𝗹𝗶𝗺 𝗞𝗼𝗽𝗽𝗲𝗻
Iklim Koppen merupakan pengelompokkan iklim berdasarkan pada rata-rata curah hujan dan
temperatur. Klasifikasi iklim ini dibagi menjadi 5 tipe, dan masing-masing tipe menggunakan
huruf sebagai simbolnya. Berikut adalah klasifikasi iklim Koppen:
𝟯. 𝗜𝗸𝗹𝗶𝗺 𝗝𝘂𝗻𝗴𝗵𝘂𝗵𝗻
Iklim Junghuhn merupakan klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian dan vegetasi di kawasan
tertentu. Pada klasifikasi ini, iklim dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
Kalo kamu perhatiin, semua tanaman yang disebutkan di atas merupakan tanaman budi daya.
Itu karena iklim Junghuhn ini lebih ditujukan untuk kegunaan agrikultur nih, gais! Makanya
kamu jarang banget dengar istilah iklim ini kalo kamu gak beraktivitas di sekitar kegiatan
pertanian dan perkebunan.
𝟰. 𝗜𝗸𝗹𝗶𝗺 𝗦𝗰𝗵𝗺𝗶𝗱𝘁-𝗙𝗲𝗿𝗴𝘂𝘀𝗼𝗻
𝟱. 𝗜𝗸𝗹𝗶𝗺 𝗢𝗹𝗱𝗲𝗺𝗮𝗻
Terakhir ada iklim Oldeman, yaitu klasifikasi iklim yang menggunakan curah hujan juga
sebagai acuannya. Perbedaannya dengan iklim Schmidt-Ferguson adalah pada kriteria bulan
basah dan cara menghitungnya. Berikut adalah klasifikasi iklim Oldeman:
Pada iklim Oldeman, untuk menentukan tipe iklimnya kamu gak perlu menggunakan rumus
seperti iklim Schmidt-Ferguson, ya. Kamu hanya perlu menentukan bulan basah dalam satu
tahun berdasarkan curah hujannya. Berikut adalah kriteria bulan basah pada iklim Oldeman:
3.Gangguan Iklim
Gejala alam yang dapat memengaruhi iklim adalah sebagai berikut.
Efek rumah kaca adalah meningkatnya suhu udara di bumi akibat makin banyak gas
pencemar dalam udara. Industri, kendaraan bermotor, dan alat kebutuhan manusia yang
menggunakan bahan bakar, seperti bensin, solar, minyak tanah, dan batu bara yang
menghasilkan polutan, seperti CO2, CO, HCN, dll. Jumlah gas dalam udara dapat
menyebabkan pencemaran dan juga menyebabkan energi matahari yang sampai ke bumi akan
dipancarkan kembali ke angkasa, sebagian tertahan oleh gas dan kemudian dikembalikan lagi
ke bumi. Akibatnya, suhu udara di bumi makin panas.
b. El Nino
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi
di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut meningkatkan potensi
pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah
Indonesia.
Terjadinya El Nino disebabkan oleh meningkatnya suhu di Samudra Pasifik bagian tengah
dan timur. Hal ini akan memuat suhu udara dan kelembaban udara di atasnya akan meningkat
yang menyebabkan lebih sering turun hujan. El Nino menyebabkan musim kemarau dan
berkurangnya curah hujan di Indonesia. Sedangkan Amerika Latin sebaliknya. Beberapa
tahun terakhir, arus panas terjadi di bulan Mei. Permukaan air laut yang panas menyebabkan
udara di atasnya memuai sehingga udara di daerah itu mengalami konveksi dan terbentuklah
daerah bertekanan rendah.
Di Indonesia, angin monsun yang datang Asia dan membawa banyak uap air, sebagian besar
juga berbelok menuju pantai barat Peru-Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju Indonesia
hanya membawa sedikit uap air dan terjadilah musim kemarau yang panjang.
Sejak tahun 1980 telah terjadi lima kali El Nino di Indonesia menyebabkan kemarau panjang,
kekeringan luar biasa, terjadi kebakaran hutan yang hebat pada berbagai pulau, dan produksi
bahan pangan turun drastis, kemudian disusul krisis ekonomi.
c.La Nina
La Nina adalah fenomena yang berbalikan dengan El Nino. Ketika La Nina terjadi, Suhu
Muka Laut di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi
normalnya. Pendinginan ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik
tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.
Fenomena ini terjadi kurang lebih selama 5 bulan dan memiliki dampak yang sangat besar
terhadap cuaca bahkan iklim di sebagian besar wilayah dunia, terutama di wilayah Amerika
Utara. Selama fenomena ini berlangsung, suhu permukaan laut di sepanjang timur dan tengah
Samudera Pasifik yang berada di garis khatulistiwa mengalami penurunan 3° hingga 5° C
dari suhu normal.
Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah
Indonesia. Akibatnya, wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah
dan semua angin yang membawa uap akan bergerak menuju Indonesia dan terjadilah hujan
lebat.
4. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah instansi pemerintah yang
bertugas di bidang Meteorologi, Klima tologi, Kualitas Udara, dan Geofisika. Secara lebih
rinci tugas tersebut antara lain sebagai berikut.
b.Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika kepada masyarakat,dengan ting kat akurasi tinggi dan tepat waktu,sehingga bisa
memberi peringatan kepada masyarakat
Di bidang klimatologi, BMKG melakukan pencatatan, analisis. dan evaluasi yang berkaitan
dengan informasi,seperti perkiraan hujan,perkiraan musim,banjir,iklim ekstrem,dll.
Di bidang geofisika, BMKG melakukan pencatatan, analisis, dan evaluasi yang berkaitan
dengan informasi gempa bumi, tsunami, gaya berat, tanda waktu, magnet bumi, petir (cuaca
buruk), dan seismologi teknik.
-https://www.ruangguru.com/blog/klasifikasi-tipe-iklim
-http://iklim.ntb.bmkg.go.id/pemahaman-iklim
-Gambar: https://krisnamughni24.medium.com/el-ni%C3%B1o-la-ni%C3%B1a-
95e39303618b
- http://iklim.ntb.bmkg.go.id/pemahaman-iklim
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/La_Ni%C3%B1a
-Gambar: https://krisnamughni24.medium.com/el-ni%C3%B1o-la-ni%C3%B1a-
95e39303618b
-Gambar: https://academia.co.id/efek-rumah-kaca/