Anda di halaman 1dari 6

AGROKLIMATOLOGI

(IKLIM)

DISUSUN OLEH :

NURMALA LESTARI S
NIM : C1011131021

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2014
Artikel Masalah Iklim Di Indonesia
http://www.bimbingan.org/artikel-tentang-masalah-cuaca-di-indonesia.htm akses 28 maret 2014

Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Letak Indonesia membuat Negara ini memiliki iklim
tropis. Sepanjang tahun Negara Indonesia mendapatkan paparan sinar matahari dan juga
mendapatkan curah hujan yang cukup. Sebagai Negara beriklim tropis, Indonesia beruntung
mendapatkan tanah dan hutan yang subur. Sumber daya alam yang ada di Negara ini sangat
banyak. Tanaman tropis tumbuh subur walaupun bangsa kita masih belum bisa
memanfaatkannya secara optimal.

Sebagai Negara beriklim tropis Negara Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Diantara kedua musim tersebut disebut pancaroba atau masa perubahan dari
musim panas ke musim hujan atau sebaliknya. Di Indonesia musim hujan dimulai pada bulan
Oktoberdan diakhiri pada bulan Maret. Alam sudah sulit untuk diprediksi salah satunya karena
ulah manusia itu sendiri yang tidak menjaga lingkungannya dengan baik.

Musim kemarau di Indonesia biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan September.
Jika musim kemarau terlalu panjang maka akan menyebabkan kekeringan di beberapa daerah.
Musim kemarau yang panjang ini dapat dipengaruhi oleh ENSO atau yang sering kita kenal
dengan El Nino.

Kedua musim di Indonesia ini dipengaruhi oleh angin muson yang bergarak melewati Indonesia.
Musim hujan dan musim kemarau yang terjadi di Indonesia dipengaruhi juga oleh gerak semu
tahunan matahari. Paparan sinar matahari ke daerah khatulistiwa akan memengaruhi suhu udara
dan lautan. Perbedaan suhu itu akan mengubah banyaknya uap air di udara.

Indonesia memiliki BMKG yang bertugas memantau cuaca dan iklim sangat penting perannya
dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait mengenai cuaca yang sedang trjadi di
suatu daerah. Cuaca sangat berpengaruh dalam kehidupan ekonomi dan juga transportasi baik di
Indonesia maupun di Negara lainnya.

Artikel ini tentang masalah iklim di Indonesia yang membahas secara umum tentang cuaca yang
terjadi di Indonesia.
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
http://yukiwaterfilter.com/in/artikel-154-dampak-perubahan-cuaca.html Akses 28 maret 2014

Cuaca adalah suatu fenomena atau perubahan yang terjadi di wilayah tertentu yang menunjukkan
adanya perubahan aktifitas alam seperti hujan, panas matahari, atau mendung. Kurun waktu
dalam memperkirakan perubahan cuaca ini lebih pendek daripada penentuan iklim.

Adanya perbedaan cuaca antara satu tempat dengan tempat lainnya disebabkan oleh perbedaan
kelembaban udara serta suhu di tempat tersebut. Hal ini bisa terjadi karena sudut pemanasan
matahari di satu tempat dengan tempat lain tidak sama. Perubahan cuaca maupun iklim di bumi
dapat berpengaruh pada setiap makhluk hidup yang ada di dalamnya, termasuk karakteristik serta
jenisnya.

Akhir-akhir ini cuaca seakan tidak lagi bersahabat


dengan manusia. Suhu udara saat siang hari terasa
sangat panas dan terik, bahkan terasa menyengat di
kulit. Tetapi pada malam hari suhu udara terasa
dingin, lalu keesokan harinya hujan turun.
Seharusnya hujan turun pada bulan Oktober-April.
Tetapi yang terjadi sekarang, hingga saat ini hujan
seolah hanya ingin membasahi tanah-tanah yang
kering karena panas. Dampak perubahan cuaca yang
seperti ini memang dapat langsung dirasakan salah
satunya adalah sakit kepala dan migran. perubahan
cuaca juga bisa merubah kebiasaan pola hidup
termasuk ketidakmampuan tidur dan berdampak pada
penyakit lainnya. Perubahan cuaca yang sangat
ekstrim saat ini dapat mengakibatkan tubuh rentan
terhadap berbagai penyakit.

Walaupun penyakit yang disebabkan perubahan cuaca bukanlah penyakit kronis, tetapi penyakit-
penyakit ringan seperti ini cukup mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Perubahan cuaca yang
terjadi cukup mengacaukan pola tanam para petani. Misalnya petani sulit menentukan masa
tanam karena cuaca yang berubah dan tak menentu.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain
seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Bumi mengatur sendiri stabilitas suhunya lewat hubungan saling memengaruhi antara daratan,
air, udara, tumbuhan, bakteri, dan fauna. Manusia turut berperan dalam menjaga ataupun
merusak semua itu. Mungkin tanpa disadari manusia telah merusak keseimbangan alam sehingga
terjadi banyak kerusakan yang menyebabkan perubahan suhu.

Nah untuk itu kita harus selalu waspada terhadap berbagai macam penyakit yang muncul karena
cuaca yang sangat ekstrim.
Iklim Di Indonesia
Di Indonesia terdapat tiga iklim, yang diantaranya adalah Iklim Musim atau sering disebut juga
dengan Iklim Musom, kemudian Iklim Tropika atau bisa disebut juga Iklim Panas, dan yang
terakhir adalah Iklim Laut. Secara bahasa, Iklim bisa juga diartikan sebagai suatu kondisi rata-
rata cuaca dalam waktu yang cukup panjang. Studi kasus tentang iklim di Indonesia dipelajari
dalam ilmu permeteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang iklim dinamakan
Klimatologi. Keberadaan iklim dimuka bumi ini sangat dipengaruhi oleh posisi dan letak
matahari terhadap bumi. Dan terdapat beberapa pengklasifikasian iklim-iklim di bumi yang dapat
ditentukan oleh suatu letak geografis daerah tertentu. Secara umum, kita dapat juga menyebutnya
sebagai Iklim Tropis, Lintang Menengah dan Lintang Tinggi.

Jika berbicara tentang keadaan cuaca di Indonesia, maka sering sekali cuaca buruk melanda
sebagian besar wilayah Indonesia akhir-akhir ini. Hasil penelitian BMKG menunjukkan bahwa
gangguan sistem cuaca di atmosfir Indonesia disebabkan oleh gangguan tropis dampak kenaikan
suhu muka laut perairan Indonesia, disamping faktor La Nina yang masih berlangsung hingga
saat ini. Kondisi suhu muka laut yang menghangat yang bersamaan dengan pemanasan intensif
oleh Matahari di belahan bumi selatan jika berkembang terus akan menyebabkan
berkembangnya pusat-pusat tekanan rendah di kawasan selatan Indonesia.

Akibat dari letak disekitar garis khatulistiwa, maka Indonesia termasuk kedalam satu negara
yang berada di daerah Tropika (Panas). Selain terdapat iklim panas, karena sebagian besar
Negara Indonesia dikelilingi oleh laut dan samudera, Indonesiapun memiliki iklim yang disebut
iklim laut yang dimana sifat dari iklim ini cukup lembab dan bisa mendatangkan banyak hujan.
Kepala Bidang Klimatologi dan Kualitasdan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Bpk. Endro Santoso mengatakan bahwasannya saat ini sebagian dari
wilayah perairan di Indonesia masih cukup hangat yang dimana peningkatan suhunyapun
diantara 0,5 C dan 1,3 C.

2012 Cuaca.co.id akses 25 Maret 2014


Cuaca Ekstrim dan Perubahan Iklim : Berapa lama lagi kita harus
mengalaminya?
Blog ditulis oleh Dr. Paul Johnston http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/cuaca-ekstrim-dan-
perubahan-iklim-berapa-lama/blog/32489/ akses 30 maret 2014

Cuaca ekstrim akan lebih sering terjadi di dunia yang suhunya sedang menghangat. Siapapun
yang membaca berita tentang keadaaan cuaca ekstrim yang terjadi baru-baru ini di beberapa
belahan dunia akan bingung dengan banyaknya pernyataan apakah peristiwa ini terkait dengan
perubahan iklim. Perdebatan tentang perubahan iklim menjadi semakin sering diperdebatkan
setiap tahunnya, tetapi sebenarnya ada bahaya yang terus mengitari tanpa kita sadari, yaitu
bahaya dimana kita hanya merenungi pertanyaan jangka pendek yang sama pada setiap kejadian,
tanpa memberi perhatian pada tanda bahaya dan peringatan akhir. Bencana banjir di Australia,
khususnya telah menginspirasikan barisan pewarta media termasuk klaim tentang kaitan antara
La Nina dan perubahan iklim. La Nina adalah nama yang diberikan untuk pendinginan laut
secara luas yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Di Australia (khususnya
di Australia bagian timur) La Nina bahkan diasosiasikan dengan suatu kondisi yang basah dan
lembab. Dan para ilmuwan telah memutuskan, bahwa banjir yang terjadi di Queensland tahun ini
adalah efek dari La Nina, yang kali ini merupakan yang terbesar sejak 1974.

Apa yang tidak kami yakini sepenuhnya adalah, kekuatan dari segala hubungan dan
intensitas kejadian La Nia dengan perubahan iklim. Demikian halnya dengan kaitan dan
hubungan langsung antara setiap peristiwa cuaca ekstrim yang saat ini juga belum
ditemukan. Tapi, ini bukan berarti kita harus menunggu untuk membuat keputusan tentang
tindakan yang harus diambil sampai kita bisa mengidentifikasi dan mengkarakterisasi
sepenuhnya hubungan tersebut. Penyebab langsung dan akibat dari cuaca ekstrim akan
tetap sulit bagi kita untuk dimasukkan dalam satu kasus, tetapi pola keseluruhan dari
peristiwa cuaca ekstrim yang kita saksikan dari tahun ke tahun benar-benar konsisten
sepenuhnya dengan prediksi yang diterima secara luas mengenai dampak perubahan iklim.
Jika kita menunggu lebih banyak bukti kaitan cuaca ektrem dengan perubahan iklim, maka kita
tidak butuh waktu lama sampai akhirnya kita melewati titik dimana kita tidak bisa kembali lagi
itu kenyataan saat ini, kita belum melewati titik tersebut . Dan menurut saya saat ini kita
berhadapan dengan batas waktu yang akan mulai habis. Kita dapat terus memperdebatkan isu ini
tanpa ada akhir. Tapi tiap kali peristiwa cuaca ekstrim, apapun besaran kaitannya dengan
perubahan iklim, hanya akan semakin menunjukkan konsekuensi dari fenomena cuaca ekstrim
tersebut yaitu kehancuran struktural dan penderitaan manusia.

Hal itu juga menerangkan tentang kemampuan kita, manusia, yang terbatas, kendati sudah ada
teknologi mutakhir untuk memprediksikan, memitigasi, dan pemulihan dari cuaca ekstrim.
Mereka adalah pengingat paling menyakitkan dari kebutuhan paling mendesak yaitu untuk
segera memangkas emisi gas rumah kaca di Bumi ini, dan melakukan Revolusi Energi adalah
cara yang bisa memotong emisi gas rumah kaca tersebut.

Jadi, cukup sudah! Kini waktunya untuk beraksi


Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan beberapa artikel mengenai perubahan iklim diatas, saya menarik kesimpulan :

1. Perubahan iklim adalah perubahan cuaca di suatu daerah yang berlangsung dalam jangka waktu
yang panjang.
2. Perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan di bumi karena menyebabkan perubahan
suhu yang menjadi tidak stabil.
3. Perubahan cuaca yang tidak menentu juga dapat merusak pola tanam petani, dan menimbulkan
berbagai penyakit.
4. Perubahan iklim juga dapat menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim di suatu tempat.

Begitu banyak bencana yang akan terjadi bila perubahan iklim ini terus berlangsung dalam jangga waktu
yang sangat lama. Di perkirakan juga pulau pulau di berbagai belahan dunia lambat laun akan tenggelam
karena pencairan gletser. Untuk menghindari hal ini terjadi mulailah mencintai alam kita dengan
melakukan penghijauan di daerah kita sendiri. Selamatkan bumi kita untuk anak cucu kita.

Anda mungkin juga menyukai