Anda di halaman 1dari 28

Nama : Elisabeth R Sipayung

NIM : 514333104

Mata Kuliah : Pendalaman Metodologi Penelitian

Judul Tesis:
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI
BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR TIK SUB JARINGAN
KOMPUTER
SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PENGAJAHAN
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Peneliti : Irwan Fauzi

Program Studi : Teknologi Pendidikan


A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki arti yang luas, tidak hanya sekedar upaya pengajaran.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan Pendidikan adalah

sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan latihan bagi peranan dimasa yang akan datang. Hingga saat ini dunia

pendidikan dipandang sebagai sarana yang efektif dalam berusaha melestarikan dan

mewariskan nilai-nilai hidup. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4 yaitu: Pendidikan

Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis

serta bertanggungjawab.

Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena

lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Proses pendidikan yang baik

adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan

sebab pada dasarnya gayaberfikir anak tidak bisa diarahkan. Selain kurang

kreatifmya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik

membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada

pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah

lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif.

Selama pendidikan masih ada, maka selama itu pula masalah-masalah tentang

pendidikan akan selalu muncul dan orang pun tak henti-hentinya untuk terus

membicarakan dan memperdebatkan tentang keberadaannya, mulai dari hal-hal yang

bersifat fundamental-filsafah sampai dengan hal-hal yang sifatnya teknis-

operasional. Sebagian besar pembicaraan tentang pendidikan terutama tertuju pada


bagaimana upaya untuk menemukan cara yang terbaik guna mencapai pendidikan

yang bermutu.

Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung,

diantaranya yang terpenting adalah pemanfaatan media belajar yang baik. Menurut

Nana Sudjana dalam Pupuh F. (2007:66) bahwa dalam proses pembelajaran media

berfungsi sebagai: (1) alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

efektif, (2) merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar yang

berarti salah satu unsur yang harus dikembangkan, (3) bukan semata-mata sebagai

alat hiburan yang digunakan hanya untuk sekedar melengkapi proses belajar

mengajar supaya lebih menarik perhatian siswa, (4) lebih diutamakan untuk

mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap

pengertian yang diberikan guru, (5) penggunaan media dalam pembelajaran

diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Prinsip utama pemilihan media pembelajaran adalah efektivitas media

pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran serta efektivitasnya dalam

membantu siswa memahami materi pembelajaran yang akan disajikan. Guru harus

menimbang-nimbang apakah suatu media pembelajaran yang akan digunakan lebih

efektif bila dibandingkan dengan media yang lain.

Prestasi belajar siswa berkaitan dengan motivasi berprestasi karena motivasi

merupakan penggerak dan pendorong manusia bertindak dan berbuat sesuatu.

Menurut beberapa studi kepribadian, salah satu karakteristik yang menentukan

kesuksesan siswa adalah tingginya kebutuhan untuk berprestasi (Cox, 1995:44).

Kebutuhan inilah yang dikenal sebagai achievement motivation. Orientasi teori ini

dilandasi oleh sukses berdasarkan persepsi jiwa.


B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: Apakah pemilihan dan

penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar TIK

siswa? Apakah penerapan media pembelajaran membrikan hasil belajar yang

berbeda? Apakah hasil belajar TIK siswa yang diajar dengan media pembelajaran

tertentu hanya layak untuk siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda pula?

Apakah hasil belajar TIK siswa dengan tingkat motivasi berpestasi tinggi lebih tinggi

dari pada hasil belajar TIK siswa dengan tingkat motivasi berprestasi rendah?

Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran dan motivasi berprestasi

terhadap hasil belajar TIK?

C. Batasan Masalah

Dari sejumlah identifikasi msalah di atas, maka masalah yang akan dicari

pemecahnnya melalui penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut: hasil belajar TIK

merupakan kemampuan siswa menguasai materi TIK yang dibatasi pada jaringan

computer dalam ranah kognitif. Hasil belajar ini diperoleh dari tes hasil belajar TIK

yang diberikan setelah perlakuan selesai dilaksanakan.

Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelejaran animasi 3D

dengan menggunakan software 3D Studio Max 2012 dan media pembelajaran

animasi 2D menggunakan macromedia flas mx. Sedangkan motivasi berprestasi

dibedakan atas motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah. Tingkat

motivasi berprestasi siswa ini diperoleh melalui tes yang dirancang peneliti yang

tentunya dilakukan validitas dan reliabilitasnya.


D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah bertjuan untuk mempermudah peneliti dalam

mengumpulkan data yang diperlukan sekaligus mempertegas masalah yang diteliti

sehingga penelitian dapat dilaksanakan. Adapun rumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Apakah hasil belajar TIK siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pagajahan yang

diajarkan dengan media pembelajaran animasi 3D lebih tinggi daripada hasil

belajar TIK yang diajarkan dengan media pembelajaran animasi 2D?


2. Apakah hasil belajar TIK siswa SMP Negeri 1 Pegajahan yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar TIK siswa

dengan kemam[uan motivasi berpresatasi rendah?


3. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran dan motivasi

berprestasi siswa dalam mempengaruhi hasil belajar TIK siswa kelas IX SMP

Negeri 1 Pegajahan?

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu variable bebad dan satu veriabel terikat.

Variable bebas yaitu penerapan media pembelajaran animasi 3D dan media

pembelajaran animasi 2D. Variable terikat yaitu hasil belajar TIK siswa SMP kelas

IX. Selain itu terdapat jenis vaiabel moderator yaitu motivasi berprestasi.
KAJIAN TEORITIS

Dari rumusan masalah dapat dikatahui bahwa penelitian ini mempunyai tiga

variable, yaitu media pembelajaran, motivasi berprestasi, dan hasil belajar. Pada

bagian ini ketiga variable tersebut dijelaskan dengan menggunakan teori-teori yang

relevan. Oleh karena itu, pokok-pokok bahasan yang dikemukakan bagian ini adalah

tentang media pembelajaran, motivasi berprestasi dan hasil belajar.

1. Hakikat Motivasi Berprestasi

a. Pengertian Motivasi Berprestasi

sepanjang masa kehidupan, yaitu sejak masa kanak-kanak hingga masa

dewasa seseorang selalu punya harapan atau cita-cita. Antara individu yang satu

dengan yang lainnya belum tentu mempunyai harapan atau cita0cita yang sama.

Misalnya seseorang yang ketika masa kecilnya menginginkan menjadi seorang

dokter, tetapi setelah dewasa keinginan tersebut berubah, ia menginginkan menjadi

orang yang sukses dan kaya. Salah satu faktor yang berperan dalam mewujudkan

cita-cita adalah motivasi berprestasi.

Sardiman (2011: 73) menyebutkan bahwa motivasi berpangkal dari kata

motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan

mengendalikan perilaku manusia. Motivasi merupakan sebuah upaya yang dapat

memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang

dikehendaki. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan


daya penggerak di dalam diri siwa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan

memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Ada

tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawali

terjadinya perubahan energy, ditandai dengan adanya feeling dan diransang karena

adanya tujuan.

Secara teknis istilah motivasi dalam psikologi diartikan sebagai berikut: (1)

seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong timbulnya kekuatan pada

diri individu, sikap yang dipengaruhi untuk pencapaian suatu tujuan (Wulyo, 1990),

(2) suatu variable yang ikut campur tangan yang digunakan untuk menimbulkan

faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola,

mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran (J.P Chaplin,

2001), dan (3) suatu kekuatan yang mendorong atau menarik yang tercermin dalam

tingkah laku yang konsisten menuju tujuan tertentu (Lusi, 1996).

(http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2011/01/10/pentingnya-motivasi-

berprestasi/diakses tanggal 10 September 2012)

Motivasi merupakan pendorong yang menyebabkan seseorang rela untuk

menggerakkan kemampuan tenaga dan waktunya untuk menjalankan semua kegiatan

yang telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya agar kewajibannya terpenuhi serta

sasaran dan tujuan yang ingin dicapai terwujud.

Berprestasi adalah idaman setiap individu, baik itu prestasi dalam bidang

pekerjaan, pendidikan, sosial, seni, politik, dan budaya dan lai-lain. Dengan adanya

prestasi yang pernah diraih oleh seseorang akan menumbuhkan suatu semangat baru

untuk menjalani aktifitas. Pengertian prestasi menurut Murray (dalam J. Warnasi,

2004):
.Melaksanakan tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi

atau mengorganisasi objek-objek fiscal, manusia atau ide-ide untuk

melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin

sesuai kondisi yang berlaku. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak

lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara

berhasil.

Sementara motivasi berprestasi (achievement motivation) merupakan teori

yang dikenalkan oleh David McClelland yang kemudian bersama Atkinson (1953:

75) menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai tiga motivasi yakni motivasi

berprestasi (achievement motivation/nAch), motivasi bershabat (affilation

motivation/nAff) dan motivasi berkuasa (power motivation/nPow). Teori ini tetap

berdasarkan pada teori kebutuhan Maslow yang kemudian dikristalkannya.

McClelland dan Atkinson (1953: 78) juga berpendapat bahwa, Achievement

motivation should be characterzed by high hopes of success rather than by fear of

failure. Artinya motivasi berprestasi merupakan ciri seorang yang mempunyai

harapan tinggi untuk mencapai keberhasian dari pada ketakutan kegagalan.

Selanjutnya dinyatakan McClelland (1953: 78) bahwa motivasi berprestasi

merupakan kecenderungan seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan

tingkah laku untuk mencapai suatu standar prestasi. Pencapaian standar prestasi

digunakan oleh siswa untuk menilai kegiatan yang perbah dilakukan. Siswa yang

menginginkan prestasi yang baik akan menilai apakah kegiatan yang dilakukannya

telah sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil penelitian oleh McClelland profil orang-orang yabg

memiliki kebutuhan berprestasi (nAch), adalah sebagai berikut:


1) Orang dengan nAch tinggi memilih untuk menghindari tujuan prestasi yang

mudah dan sulit. Mereka sebenarnya memilih tujuan yang moderat yang

mereka piker akan mampu mereka raih.


2) Orang dengan nAch tinggi memilih umpan balik langsung dan dapat

diandalkan mengenai bagaimana mereka berprestasi.


3) Orang dengan nAch tinggi menyukai tanggung jawab pemecahan masalah.

Pengertian kebutuhan untuk berprestasi menurut McClelland (dalam Alex

Sabur, 2003: 285) adalah suatu daya dalam mental manusia untuk melakukan suatu

kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien daripada

kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya. Ini disebabkan oleh virus mental. Dari

pendapat tersebut Alex Sabur mengartikan bahwa dalam psikis masnusia, ada daya

yang mempu mendorongnya ke arah suatu kegiatan yang hebat sehingga dengan

daya tersebut, ia dapat mencpai kemajuan yang teramat cepat. Daya pendorong

tersebut dinamakan virus mental, karena apabila berjangkit di dalam jiwa manusia,

daya tersebut akan berkembang biak dengan cepat. Dengan kata lain, daya tersebut

akan meluas dan menimbulkan dampak dalam kehidupan.

Ahli lain yakni Gellerman (1963: 67) menyatakan bahwa orang yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan sangat senang kalau ia berhasil

memenangkan suatu persaingan. Ia berani menanggung segala resiko sebagai

konsekuensi dari usahanya untuk mencapai tujuan. Sedangkan motivasi berprestasi

menurut Tapiardi (1996: 105) adalah sebagai suatu cara berfikir tertentu apabila

terjadi pada diri seseorang cenderung membuat orang itu bertingkah laku secara giat

untuk meraih suatu hasil atau prestasi.

Komarudin (1994) menyebutkan bahwa motivasi berprestasi meliputi

pertama kecenderungan atau upaya untuk berhasil atau mencapai tujuan yang

dikehendaki; kedua keterlibatan ego individu dalam suatu tugas; ketiga harapan suatu
tugas yang terlihat oleh tanggapnya subyek; keempat motivsi untuk mengatasi

rintangan atau berupaya berbuat sesuatu denga cepat dan baik.

Menurut ahli lain, J.P Chaplin dalam Hendra Surya (2009: 52), motivasi

berprestasi diartikan sebagai: (1) kecenderungan untuk mencapai sukses atau

memperoleh apa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki, (2) keterlibatan diri

seseorang terhadap suatu tugas, (3) harapan untuk berhasil dalam suatu tugas yang

diberikan, dan (4) dorongan untuk mengatasi rintangan-rintangan atau perjuangan

melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit secara tepat dan cepat. Dengan kata lain,

motivasi berprestasi merupakan salah satu ciri karakter dari kepribadian kuat

seseorang. Orang yang memiliki motivasi berprestasi adalah orang yang tahu

bagaimana menyusun jalan pikiran dan usaha lengkah demi langkah yan terarah serta

kerja keras untuk mencapai prestasi itu sendiri.

b. Aspek Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi mengandung dua aspek, yaitu (1) mencirikan ketahanan

dan suatu ketakutan akan kegagalan dan (2) meningkatkan usaha keras yang berguna

dan mengaharapkan akan keberhasilan (McClelland, 1976: 74-75). Perilaku kerja

prestatif - Motif Berprestasi Tinggi dapat dimulai dari lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah maupun dari lingkungan masyarakat hal itu merupakan salah

satu kemampuan manusia yang dapat memberi kepuasan dan keberhasilan dalam

hidup manusia dapat mengaktualisasikan dirinya kedalam lingkungan dimana dia

berada.

Namun, Trevers (1982: 435) mengatakan bahwa ada dua kategori penting

dalam motivasi beprestasi, yaitu menghrapkan akan sukses dan takut akan kegagalan.

Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tiaknya ada dua indicator dalam motivasi
berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun, bila dibandingkan dengan

atribusi instrinsik dan Wainer, ada tiga indicator motivasi berprestasi tinggi yaitu:

kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Berdasarkan uraian diaas, hakikat

motivsi berprestasi dalam penelitan ini adalah rangsangan-rangsangan atau daya

dorong yang ada dalam diri yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya

mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang presesntatif dan mampu

bersaing serta mampu bertahan dalam segala kondisi maka diperlukan sumber daya

manusia yang dilengkapi dengan motivasi yang tinggi dan harus dibekali dengan hal-

hal sebagai berikut: (1) penguasaan diri dalam bentuk penuh inisiatif dapat dipercaya

prestatif dapat menemukan dan memecahkan masalah dan mngambil keputusan

tepat, (2) terampil dalam memanfaatkan kesempatan dan menyesuaikan diri dalam

menghadapi perubahan keadaan yang cepat berubah ubah.

Adapun ciri-ciri pribadi yang memiliki motif berprestasi yang baik ialah (1)

berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif; (2) mencari umpan

balik (feedback) tentang perbuatannya; (3) memilih resiko yang sedang didalam

perbuatannya; (4) mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannya. Ada tiga

jenis kebutuhan motivasi yaitu: (1) motivasi berprestasi, (2) motivasi

otorisasi/kekuasaan, (3) motivasi afffiliasi. Kebutuhan-kebutuhan ini ditemukan pada

berbagai tingkat disemua pekerjaaan dan manajer, dan ini merupakan gabungan dari

ciri kebutuhan motivasional atau gaya manajer dan perilaku seseorang, baik dalam

hal termotivasi, dan dalam manajemen dan motivasi lainnya.

Selanjutnya dijelaskan bahwa kebutuhan untuk berprestasi adalah

achievement motivated dan oleh karena itu mencari prestasi, pencapaian tujuan

realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Ada kebutuhan yang kuat
sebagai umpan balik untuk berprestasi dan kemajuan, dan kebutuhan untuk rasa

keberhasilan.kebutuhan otoritas dan kekuasaan seseorang adalah authority

motivated. Dorongan ini menghasilkan suatu kebutuhan untuk berpengaruh, efektif

dan untuk mmebuat suatu dampak. Ada kebutuhan yang kuat untuk memimpin dan

ide-ide mereka untuk menang. Ada juga motivasi dan perlu untuk peningkatan

terhadap status pribadi dan prestise. Sedangkan kebutuhan akan afiliasi seseorang

adalah affiliation motivated, dan memiliki sati aspek teori tentang pengaruh prestasi

pada motivasi masyarakat. McClelland menegaskan melalui percobaan bahwa

sementara kebanyakan orang tidak memiliki motivasi yang berbasis kuat, mereka

yang melakukan, menampilkan perilaku yang konsisten dalam menetapkan tujuan.

Teori McClelland dikenal dengan teori kebutuhan untuk mancapai prestasi

atau need for achievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda,

sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana

dikutip oleh Akhmad Sudrajat merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai

keinginan Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit, menguasai,

memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, ide-ide

melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai

kondidi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi.

Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan

dengan pihak lain.meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara

berhasil.

Karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri

umum yaitu: (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat

kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka timbul karena

upaya-upaya mereka sendiir, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran
misalnya; (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan

mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

Hasil penelitian Fernald seperti dilaporkan oleh Lili Garlih dan Fatma Sary

Nasution (2005: 39) menyebutkan beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi

seseorang yaitu: (1) keluarga dan kebudayaan (family and cultural), yaitu motivsi

dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan teman, pola asuh orang tua juga

memberikan pengaruh terhadap motivasi berprestasi anak; (2) konsep diri (self

concept), konsep diri merupakan bagaimana seseorang berpikir mengenai dirinya

sendiri. Apabila dirinya percaya mampu melakukan sesuatu maka individu tersebut

akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam

bertingkah laku; (3) Janis kelamin (sex roles) prestasi yang tinggi biasanya

diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak para wanita belajar tidak

maksimal khususnya wanita tersebut berada diantara para pria.

Motivasi berprestasi atau kebutuhan untuk berprestasi (needs for

achievement), pertama kali diperkenalkan oleh David McClelland. Menurut

McClelland untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil, maka yang terpenting adalah

sikap terhadap pekerjaan tersebut. Dia melakukan penelitian yang sangat dalam

mengenai motif dalam hubungan dengan kebutuhan untuk berprestasi. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa jatuh bangunnya negara0negara beserta

kebudayaannya berhubungan erat dengan perubahan pada kebutuhan untuk

berprestasi warganya (Alex Sobur, 2003: 284).

Berdasarkan uraian diatas, maka motivasi berprestasi adalah suatu usaha yang

disadari untuk menggerakkan dan mengarahkan seseorang untuk mencapai prestasi.

Selain itu motif berprestasi didefinisikan sebagai dorongan untuk mampu

menghadapi tantangan-tantangan dan kesulitan dalam mengerjakan tugas atau


sesuatu hal, menyelesaikan tugas atau sesuatu yang sulit sekalipun dengan baik,

objektif, dan mandiri guna mencapai standar yang tinggi serta berani berkompetisi,

mengungguli orang lain dan mengambil resiko. Adapun indicator dan perbedaan

motif berprestasi disajikan dalam table dibawah.

Tabel 1 Indikator dan Perbedaan Motivasi Berprestasi Tinggi dengan Motif


Berprestasi Rendah

No Indikator Motif Berprestasi Tinggi Motif Berprestasi Rendah


1 Memiliki tanggung jawab Kurang memiliki tanggung

terhadap suatu pekerjaan jawab terhadap suatu

pekerjaan
Berusaha unggul
2 Menetapkan nilai atau Kurang menetapkan nilai

standard yang akan dicapai atau standard yang akan

dicapai
3 Bermotivasi tinggi, gigih Kurang bermotivasi tinggi,

dan giat mencari cara yang gigih dan giat mencari

kreatif untuk menyelesaikan cara yang kreatif untuk

Menyelesaikan tugas sekolahnya. menyelesaikan tugas

tugas dengan sekolahnya.


4 Berusaha mencapai cita-cita Kurang berusaha dan
baik
yang didambakan menunggu apa adanya
5 Puas dengan hasil pekerjaan Puas dengan hasil

atau usahanya sendiri pekerjaan atau usaha orang

lain
6 Rasional dalam Melakukan antisipasi Kurang melakukan

meraih terhadap kegagalan atau antisipasi terhadap

keberhasilan kesulitan yang mungkin kegagalan atau kesulitan

terjadi yang mungkin terjadi


7 Mampu mengembangkan Kurang mampu

gagasan atau produk mengembangkan gagasan

atau produk
8 Mampu mengambil suatu Lambat dalam mengambil

keputusan yang terbuka dan keputusan dan

mampu melaksanakannya melaksanakannya


9 Rasa ingin tahu besar Rasa ingin tahu kecil
10 Menyukai Berani mengambil resiko Kurang berani dalam

tantangan mengambil resiko


11 Menerima Berani mencoba Kurang berani mencoba
12 Suka berkomunikasi Kurang berkomuikasi
tanggung jawab

pribadi untuk

sukses
13 Menyukai Memiliki kekhawatiran Kurang memiliki

situasi pekerjaan akan kegagalan kekhawatiran akan

dengan kegagalan
14 Harapan untuk sukses lebih Harapan untuk sukses
tanggung jawab
besar lebih kecil
pribadi, umpan

balik dan resiko

tingkat

menengah
Siswa yang mempunyai motif berprestasi tinggi lebih mampu memanfaatkan

sumber belajar yang ada secara maksimal untuk mempercepat proses pemecahan

masalah belajarnya, yang pada gilirannya motif berprestasi siswa juga akan memiliki

pengaruh yang berarti terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,

apabila siswa memiliki motif berprestasi tinggi maka siswa itu diduga akan

mempunyai prestasi yang lebih baik dalam belajar. Sedangkan siswa yang

mempunyai motif berprestasi rendah kurang mampu untuk belajar secara lebih efekif

dan efisien untuk memecahkan permasalahan.

Berdasarkan table motivasi berprestasi diatas, maka penjelasannya adalah

sebagai berikut: (1) memiliki tanggung jawab terhadap sesuatu pekerjaan,


maksudnya yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas dir; (2)

menetapkan nilai atau standard yang akan dicapai, maksudnya yaitu menetapkan

kaberhasilan yang diukur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan usaha; (3)

mitivasi tinggi, gigih dan giat mencari cara yang kreatif untuk menyelesaikan tugas

sekolahnyamaksudnya yaitu memiliki dorongan yang untuk lebih unggul, lebih

berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi standar yang

ada; (4) berusaha mencapai cita-cita yang didambakan, maksudnya yaitu memiliki

semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang

lebih baik; (5) puas dengan hasil pekerjaan atau usahanya sendiri makudnya yaitu

percaya akan kemampuan diri sendiri; (6) melakukan antisipasi terhadap kegagalan

atau kesulitan yang mungkin terjadi maksudnya yaitu mencari solusi untuk

menangani kegagalan yang akan terjadi; (7) mampu mengembangkan gagasan atau

produk maksudnya yaitu memiliki keterampilan dalam mengembangkan sumber

daya untuk menciptakan nilai tambah; (8) mampu mangambil suatu keputusan yang

terbuka dan mampu melaksanakannya maksudnya yaitu memiliki komitmen dalam

mengambil keputusan dan mempunyai tekad untuk melasksanakan usaha; (9) rasa

ingin tahu besar maskdunya yaitu selalu belajar untuk mengetahui hal yang belum

diketahui; (10) barani mengambil resiko maksudnya yaitu tahan terhadap resiko dan

ketidakpastian; (11) berani mencoba maksudnya yaitu kemampuan berdaya cipta dan

luwes dalam menanggapi perubahan zaman yang cepat dan fleksibel; (12) suka

berkomuikasi maksudnya adalah selalu musyawarah dengan kelompok yang sudah

berpengalaman untuk mencari solusi dalam mengambil keputusan; (13) memiliki

kekhawatiran akan kegagalan, maksudnya yaitu takut akan ketidakpastian dalam

mencapai tujuan usaha; (14) harapan untuk sukses lebih besar maksudnya yaitu

mempunyai keinginan untuk lebih berhasil dalam mencapai tujuan usaha.


Dari hasil penelitiannya McCLelland menunjukkan bahwa karakteristik umu

dari orang yang memiliki mtivasi berprestasi adalah: (1) mencapai keberhasilan lebih

penting daripada materi atai imbalan finansial; (2) melaksanakan tugas dengan

sukses memberikan kepuasan diri yang lebih besar daripada menerima pujian atau

pengakuan; (3) keamanan dan kedudukan bukan motivasi utama; (4) menginginkan

umpan balik dari pekerjaannya; (5) selalu mencari cara terbaik untuk menyeleaikan

sesuatu pekerjaan.

Dari pendapat-pendapat diatas maka dipahami bahwa motivasi berprestasi

adalah suatu dorongan dan keyakinan yang terdapat dalam diri seseorang yang

melekat secara alamiah. Dorongan dan keyakinan kuat inilah yang memaksa

seseorang untuk bergerak atau bertindak untuk mencapai tujian yang ingin

dicapainya. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka akan

memiliki indicator seperti : memiliki tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan,

menetapkan nilai atai standar yang akan dicapai, motivasi kreatif tinggi, berusaha

mencapai cita-cita yang didambakan, puas dengan hasil pekerjaan atau usahanya

sendiri, melakukan antisipasi terhadap kegagalan atau kesulitan yang mungkin

terjadi, mampu mengembangkan gagasan atau produk, mampu mengambil suatu

keputusan yang terbuka dan mampu melaksanakannya, rasa ingin tahu besar, berani

mencoba, suka berkomunikasi, memiliki kekhawatiran akan kegagalan, dan harapan

untuk sukses lebih besar. Dengan adanya motivasi berprestasi dalam diri individu

akan menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat, dan akan membentuk pribadi yang

kreatif dan mandiri.


METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Teknik Pengumpulan Data

Angket Motivasi Berprestai

Angket motivasi berprestasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kecenderungan klasifikasi berupa motivasi berprestasi tinggi dan motif berprestasi

rendah siswa pada setiap kelompok subjek penelitian. Dalam angket motivsi

berprestasi ini tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Setiap siswa akan

memberikan jaaban yang berbeda dan yang paling penting adalah dijawab dengan

sikap jujur.

Untuk mengetahui skala motivasi berprestasi ssiwa, digunakan skala Likert

(Sitohang, Tesis. 2014: 88), dengan tujuan menjaring data yang terdiri dari: (1)

berusaha unggul, (2) menyelesaikan tugas dengan baik, (3) rasional dalam meraih

keberhasilan, (4) menetapkan dan mencapai sasaran yang menantang, (5) menerima

tanggung jawab pribadi untuk sukses, (6) menyukai situasi pekerjaan dan tanggung

jawab pribasi, dan umpan balik dan resiko. Adapaun kisi-kisi instrument motivasi

berprestasi yang digunakan dapat dilihat pada table dibawah.


Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi

Nomor Soal Jumlah


No Indikator
Positif Negatif
1 Berusaha Unggul 1,12,15,21 9,17,19,27 8
2 Menyelesaikan tugas dengan 4,10,22,30,38 7,18,6,28 9

baik
3 Rasional dalam meraih 3,20,23,31 37,45,44,36 8

keberhasilan
4 Menyukai tantangan 13,24,32,40 29,35,43,39 8
5 Menerima tanggung jawab 5,14,16 25,33,41 6

pribadi untuk sukses


6 Menyukai situasi pekerjaan 2,8,11 26,34,42 6

dengan tanggung jawab

pribadi, dan umpan balik serta

resiko
Jumlah 23 22 45
Untuk setiap item dijawab benar diberi skor 1 sedangkan untuk setiap item

yang dijawab salah diberi skor 0. Dengan demikian skor perolehan maksimum yang

dapat dicapai siswa adalah 45 dan skor minimum adalah 0.

Ketentuan pengkategorian siswa sebagai berikut:

a. Memiliki motivasi berprestasi tinggi apabila memperoleh skor 22-45.


b. Memiliki motivasi berprestasi rendah apabila memperoleh skor 0-21.
3.2. Defenisi Operasional

Motivasi berprestsai merupakan dorongan atau kekuatan dalam diri

seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Motivasi

merupakan salah satu karakteristik siswa dalam melakukan aktivitas belajar. Sikap

ini mencakup sikap giat berusaha, penuh tanggung jawab, menyukai tantangan, dan

rasional dalam meraih prestasi. Motivasi berprestasi siswandibedakan dengan

motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah.


Angket Motivasi Berprestasi Siswa
A. Identitas

Nama :

Kelas :

B. Petunjuk Pengisian Motivasi Berprestasi

1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan cermat


2. Jawablah semua pertanyaan meskipun anda ragu-ragu. Jangan ada satu

soalpun yang tidak terjawab.


3. Berilah jawaban anda detiap pertanyaan dengan memberi tanda silang (X)

pada salah satu jawaban yang telah disediakan.

C. Pertanyaan

1. Apakah Anda sering bertanya atau berdiskusi dengan teman Anda bila ada

materi pelajaran TIK yang tidak Anda mengerti?


a. Sangat sering sekali
b. Sering sekali
c. Sering
d. Kurang sering
e. Tidak sering
2. Berapa seringkah Anda mencari atau mencoba kesempatan untuk meraih

keberhasilan yang lebih baik dalam pelajaran TIK?


a. Sangat sering sekali
b. Sering sekali
c. Sering
d. Kurang sering
e. Tidak sering
3. Apakah Anda selalu khawatir jika pelajaran TIK mendapat nilai yang rendah?
a. Sangat selalu sekali
b. Selalu sekali
c. Selalu
d. Kurang selalu
e. Tidak selalu
4. Apakah Anda bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda

dalam pelajaran TIK?


a. Sangat bersungguh-sunggih sekali
b. Bersungguh-sungguh sekali
c. Bersungguh-sungguh
d. Kurang bersungguh-sungguh
e. Tidak bersungguh-sungguh
5. Apakah Anda setuju membaca buku TIK adalah usaha yang terbaik untuk

meraih sukses dalam pelajaran TIK?


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
6. Seberapa besar keinginan Anda untuk mendapat nilai TIK lebih baik dari

teman-teman Anda?
a. Sangat besar sekali
b. Besar sekali
c. Besar
d. Kurang besar
e. Tidak besar
7. Jika Anda mengalami kesulitan dalam belajar TIK, apakah Anda bertanya

kepada guru Anda?


a. Sangat sering sekali
b. Sering sekali
c. Sering
d. Kurang sering
e. Tidak sering
8. Dengan mempelajari TIK dengan baik, Anda dapat sukses dalam segala

bidang?
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
9. Apakah Anda bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk menghadapi

ulangan harian, mid, dan ujian semester pelajaran TIK?


a. Sangat bersungguh-sungguh sekali
b. Bersungguh-sungguh sekali
c. Bersungguh-sungguh
d. Kurang bersungguh-sungguh
e. Tidak bersungguh-sungguh
10. Apakah Anda setuju keberhasilan Anda pada mata pelajaran TIK disaat ini

merupakan hasil kerja keras Anda?


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
11. Apakah Anda merasa optimis dapat meraih keberhasilan dalam pelajaran

TIK?
a. Sangat optimis sekali
b. Optimis sekali
c. Optimis
d. Kurang optimis
e. Tidak optimis
12. Apakah dengan usaha belajar yang Anda lakukan saat ini Anda akan merasa

yakin berhasil dalam pelajaran TIK?


a. Sangat yakin sekali
b. Yakin sekali
c. Yakin
d. Kurang yakin
e. Tidak yakin
13. Apakah Anda merasa khawatir nilai TIK yang diperoleh saat ini tidak dapat

Anda pertahankan?
a. Sangat khawatir sekali
b. Khawatir sekali
c. Khawatir
d. Kurang khawatir
e. Tidak khawatir
14. Apakah usaha belajar TIK yang Anda lakukan saat ini adalah harapan masa

depan Anda untuk meraih sukses dalam berbagai bidang?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
15. Apakah Anda sering mengulang kembali pelajaran TIK di rumah?
a. Sangat sering sekali
b. Sering sekali
c. Sering
d. Kurang sering
e. Tidak sering
16. Apakah Anda sering membaca buku TIK untuk meraih kesuksesan mata

pelajaran TIK Anda?


a. Sangat sering sekali
b. Sering sekali
c. Sering
d. Kurang sering
e. Tidak sering
17. Apakah Anda setuju persaingan yang sehat dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam pelajaran TIK?


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
18. Apakah untuk meraih keberhasilan dalam pelajaran TIK Anda memerlukan

semangat berkompetisi dengan teman Anda?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
19. Apakah suasana belajar di sekolah Anda selalu diwarnai semangat

berkompetisi khususnya dalam pelajaran TIK?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
20. Apakah bekerja keras dan belajar keras dalam pelajaran TIK yang Anda

lakukan saat ini merupakan respon kekhawatiran Anda akan kegagalan?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
21. Apakah pada saat pelajaran TIK apabila guru memberi pertanyaan Anda

selalu berusaha menjawab?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
22. Apakah Anda selalu antusias mengerjakan tugas apapun yang diberikan oleh

guru TIK?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
23. Apakah Anda selalu mempersiapkan diri dengan mempelajari materi TIK

yang akan dibahas sebelum pembelajaran TIK berlangsung?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
24. Apakah setiap menjelang ulangan TIK, Anda selalu mempersiapkan diri

dengan baik dan belajar jauh hari sebelumnya?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
e. Tidak sama sekali
25. Pada saat pembelajaran TIK berlangsung saya selalu memperhatikan dengan

sungguh-sungguh.
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
26. Saya selalu berusaha memperoleh nilai terbaik pada mata pelajaran TIK

meskipun TIK dianggap pelajaran yang sulit tetapi saya selalu berusaha untuk

memahami materinya dengan baik


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
27. Saya senang belajar TIK sendiri melalui berbagai sumber
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
28. Saya senang mencari materi tambahan melalui internet untuk menambah

pemahaman pada suatu materi TIK


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
29. Saya senang jika guru memberikan tugas apapun terkait dengan peningkatan

pemahaman pada suatu materi TIK


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
30. Jika guru TIK berhalangan hadir saya tetap akan belajar TIK pada jam

tersebut
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
31. Setiap hari saya selalu belajar untuk persiapan pelajaran pada keesokan

harinya
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
32. Saya tidak malu untuk bertanya pada teman atau guru jika ada materi yang

belum saya pahami dengan baik


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
33. Jika saya kesulitan memecahkan soal TIK saya akan terus berusaha dengan

cara apapun agar bisa mengerjakannya


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
34. Saya lebih sering belajar TIK daripada pelajaran yang lain
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
35. Pada saat tes TIK berlangsung saya tidak akanmeminta bantuan jawaban dari

teman karena saya yakin bisa mengerjakannya sendiri


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
36. Bil teman mengalami kesulitan memahami pelajaran atau menyelesaikan soal

TIK saya akan selalu siap membantu


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
37. Saya selalu merasa gelisah bila tidak dapat menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh guru


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
38. Saya selalu yakin bahwa saya tidak akan pernah gagal
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
39. Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas TIK tepat waktu
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
40. Saya tidak peduli dengan perolehan nilai TIK pada bku rapor, yang saya

pedulikan adalah seberapa pengetahuan dan keterampilan TIK saya.


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
41. Saya sangat tidak bersemangat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru

walau masih jauh hari pengumpulan.


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
42. Saya selalu mengerjakan tugas walaupun saya sedang dalam keadaan kurang

sehat karena itu adalah kewajiban saya.


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
43. Saya sangat merasa tertantang apabila guru memberikan kuis di kelas.
a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
44. Saya yakin semua yang saya kerjakan tentamg TIK berpengaruh besar dalam

masa depan saya nantinya di dunia pekerjaan


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
45. Tugas TIK yang saya kerjakan dapat menambah pengetahuan dan

keterampilan saya di bidang computer dan jaringan serta multimedia.


a. Sangat setuju sekali
b. Setuju sekali
c. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju

Anda mungkin juga menyukai