Anda di halaman 1dari 10

18

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi lokus kontol pada penerapan model pembelajaran PBL
pada mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan semester 6 Universitas
Sumatera Utara

PBL merupakan serangkaian aktivitas pembelajaran yang


menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
ilmiah. PBL merupakan masalah yang bersifat terbuka. Artinya, jawaban
dari permasalahan tersebut belum pasti, sehingga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bereksplorasi dan menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Wina Sanjaya, 2008).
Dalam hal ini hasil dari pembelajaran PBL yang dilakukan
mahasiswa menjadi nilai ukur untuk lulus dalam setiap Blok pembelajaran
yang dilakukan Fakultas Keperawatan USU. Hasil ini dapat diukur dengan
nilai standart kelulusan yaitu apabila nilai 60 maka maka mahasiswa
dianggap lulus dalam proses PBL. Akan tetapi bila nilai 60 maka
mahasiswa dianggap gagal dalam proses PBL dan harus mengulang dalam
proses pembelajaran PBL. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
model pembelajaran PBL yaitu faktor eksternal dan faktor internal, dan
dalam hal faktor internal salah satunya adalah lokus kontrol yang
merupakan salah satu dari faktor-faktor kepribadian seseorang. Lokus
kontrol ada dua jenis yaitu lokus kontrol internal dan lokus kontrol
eksternal.
19

Skema : kerangka konsep penelitian Gambaran Lokus Kontrol Mahasiswa


Program Studi Ilmu Keperawatan semester 6 Universitas Sumatera
Utara dalam Problem Based Learning

Mahasiswa Hasil model


program studi Ilmu pembelajaran PBL:
Keperawatan
semester 6 Lulus 60
Gagal 60

2. Definisi Konseptual
2.1. Lokus Kontrol
Locus of Control atau lokus pengendalian yang merupakan kendali
individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap
keberhasilan diri. Lokus pengendalian ini terbagi menjadi dua yaitu lokus
pengendalian internal yang mencirikan seseorang memiliki keyakinan
bahwa mereka bertanggung jawab atas perilaku kerja mereka di organisasi.
Lokus pengendalian eksternal yang mencirikan individu yang
mempercayai bahwa perilaku kerja dan keberhasilan tugas mereka lebih
dikarenakan faktor di luar diri yaitu organisasi.

2.2. Problem Based Learning

PBL merupakan serangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan


kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. PBL
merupakan masalah yang bersifat terbuka. Artinya, jawaban dari
permasalahan tersebut belum pasti, sehingga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bereksplorasi dan menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Wina Sanjaya, 2008).

3. Definisi Operasional
3.1. Lokus Kontrol
20

Lokus kontrol ada 2 jenis yaitu internal dan eksternal, dalam hal ini
akan di kelompokkan mahasiswa yang masuk ke kelompok lokus
kontrol internal dan eksternal dengan menggunakan instrumen berupa
kuesioner.
3.2. Problem Based Learning
Problem Based Learning adalah suatu proses pembelajaran yang
lakukan untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata yang
diaplikasikan oleh mahasiswa/i program studi Ilmu Keperawatan
semester 6 Universitas Sumatera Utara dapat digunakan dengan
instrumen hasil dari setiap proses tutorial.

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran
tentang suatu keadaan secara objektif, dalam hal ini untuk menggambarkan lokus
kontrol mahasiswa/i program studi Ilmu Keperawatan semester 6 Universitas
Sumatera Utara dalam Problem Based Learning.
21

2. Populasi dan Sampel


2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau yang akan diteliti.
Dalam hal ini populasi yang akan digunakan adalah mahasiswa/i program studi
Ilmu Keperawatan semester 6 Universitas Sumatera Utara karena pada kelompok
ini sudah cukup mampu untuk berpikir kritis dan sudah cukup banyak melewati
proses pembelajaran PBL terutama pemecahan kasus atau masalah khususnya
pada bidang keperawatan yang terkait dengan penggunaan lokus kontrol yang
salah satunya berhubungan dengan minat terhadap mata kuliah bidang
keperawatan. Jumlah mahasiswa semester 6 sebanyak 156 orang. Maka jumlah
total populasi yaitu sebanyak 156 orang.

2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 1993). Untuk menentukan jumlah
sampel yang telah diketahui, maka dapat digunakan formula yang sederhana untuk
menetapkan jumlah sampel (Notoadmojo, 2005), yaitu:


n=
1+ ( d )2

n : besar sampel

N : besar populasi

d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan = 0,05

Berdasarkan rumus diatas maka didapat jumlah sampel yaitu :


22


n=
1+ ( d )2

156
n=
1+ 156 ( 0,05 )2

156
n=
1+ 0,39

n =112,23

Berdasarkan perhitungan diatas, maka di dapat jumlah sampel sebanyak


112 orang. Pengembilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
convenience sampling yaitu teknik pengambilan sampel sesuai dengan yang
ditemukan dilapangan sesuai dengan kriteria (Machfoedz, 2007).

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keperawatan di Universitas Sumatera


Utara di jalan Prof. Maas No. 3, Medan Selayang. Pemilihan tempat ini
didasarkan pada alasan yaitu jumlah sampel yang memadai, daerah tersebut juga
sangat di kenal oleh peneliti, efisiensi waktu dan biaya penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei 2016.
23

4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti membuat izin dari


program studi Ilmu keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Kemudian peneliti meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner
yang telah disediakan atau bersedia secara lisan, namun jika responden tidak
bersedia maka peneliti tidak akan memaksa responden untuk mengisin kuesioner
dan menghormati keputusan responden tersebut. Jika responden bersedia mengisi
kuesioner maka peneliti akan menjaga dan merahasiakan biodata responden dan
hanya peneliti yang bisa mengakses segala informasi dalam kuesioner tersebut.

5. Instrumen Penelitian
5.1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian pada penelitian ini adalah


kuesioner yang sesuai dengan permasalahan dan variabel. Kuesioner disusun oleh
peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Instumen terdiri dari 2 bagian yaitu data
demografi, dan lokus kontrol.

Bagian pertama yaitu bagian demografi yang berisi tentang data responden
yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, stambuk, dan alamat rumah.

Bagian kedua yaitu kuesioner yang berikan tentang lokus kontrol yang
bertujuan untuk mengetahui kecendrungan lokus kontrol mahasiswa. Kuesioner
yang akan di lakukan yaitu kuesioner yang akan di adaptasi dari kuesioner lokus
kontrol Christin MNS, S.Psi berdasarkan aspek-aspek lokus kontrol Rotter. Aspek
aspek yang di ukur dalam skala lokus kontrol sebagai berikut :

a. Aspek internal yaitu adanya minat, usaha dan kemampuan


b. Aspek eksternal yaitu berpihak pada nasib, keberuntungan, sosial,
ekonomi, dan pengaruh lain.
24

Distribusi item-item skala lokus kontrol internal untuk penelitian

Aspek Keterangan No item valid No item baru


Usaha Favoreble 4, 5, 15 3, 4, 10
Unfavorable 14 9
Kemampuan Favoreble 20 14
Unfavorable 1, 9 1, 5
Minat Favoreble - -
Unfavorable 19 13
Jumblah 8 8

Distribusi item-item skala lokus kontrol eksternal untuk peneitian

Aspek keterangan No item valid No item baru


Nasib Favoreble 28 16
Unfavorable 37 21
Keberuntungan Favoreble 17, 33 12, 19
Unfavorable - -
Sosial Favoreble - -
Unfavorable 40 22
Ekonomi Favoreble 31, 36 18, 20
Unfavorable - -
Pengaruh orang Favoreble 3, 10, 11, 30 2, 6, 7, 17
lain Unfavorable 12, 16, 23 8, 11, 15
Jumlah 14 14
Model skala lokus kontrol menggunakan skala model 2 pilihan Gutman.
Jumlah pertanyaan sebanyak 22, yaitu 8 pertanyaan lokus kontrol internal dan 14
pertanyaan tentang lokus kontrol eksternal. Pertanyaan 2 pilihan yaitu sesuai dan
tidak sesuai. Skala di sajikan dalam bentuk favorable. Nilai setiap lokus kontrol
internal bergerak dari 0 dan 1. Bobot penilaian untuk pertanyaan unfavoreble yaitu
sesuai = 1 dan tidak sesuai = 0 sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan
unfavorable yaitu sesuai = 0 dan tidak sesuai = 1. Nilai setiap lokus kontrol
eksternal bergerak dari 0 dan 1. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu
sesuai = 0 dan tidak sesuai = 1 sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan
unfavorable yaitu sesuai = 1 dan tidak sesuai = 0. Nilai tertinggi pada pernyataan
25

lokus kontrol internal yang di capai responden adalah 14 dan terendah 0. Maka
dari pernyataan lokus kontrol internal dan lokus kontrol eksternal diperoleh nilai
tertinggi adalah 22 dan nilai terendah adalah 0. Semakin tinggi skor yang di dapat
maka semakin menunjukan lokus kontrol internal dan sebaliknya. berdasarkan
rumus statistik menurut sudjana (1992) :

P = rentang/banyak kelas

p : panjang kelas

rentang : selisih nilai tertinggi dan nilai terendah

banyak kelas : 2 (lokus kontrol internal dan lokus kontrol eksternal)

maka di dapatkan panjang kelas yaitu :

220
p=
2

22
p=
2

p=11

Berdasarkan perhitungan maka data lokus kontrol pada mahasiswa di kategorikan


atas interval sebagai berikut :

Internal Kategori lokus kontrol


0 11 Lokus kontrol eksternal
12 - 22 Lokus kontrol internal

5.2. Hasil PBL


Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data Hasil PBL mahasiswa
semester 6 program studi ilmu keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang diperoleh dari bagian UPK.

5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas


26

Kuesioner penelitian ini di buat berdasarkan studi literatur.


Menurut Azwar (1999) validitas item bertujuan uintuk
mengtungkapkan sejauh mana item-item dalam alat ukur mencangkup
keseluruhan kawasan item yang hendak di ukur. Hasil uji coba alat
ukur lokus kontrol melalui analisa penggunaan software SPSS versi
16.0 dengan berdasarkan r product moment dengan interval
kepercayaan 95% maka di peroleh item yang valid. Jumblah item yang
diuji cobakan 46 butir dan diperoleh 22 item yang valid.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar derajat
atau kemampuan alat untuk mengukur secara kosisten sasaran yang di
ukur. Uji reliabilitas digunakan pada item-item yang valid, tinggi
rendahnya reabilitas ditunjukan oleh suatu angka koefisien reliabilitas.
Teknik analisa yang digunakan adalah koefisien alpha dari cronbach.
Nilai reliabilitas lokus kontrol adalah 0,863.
Berdasarkan Pollit dan Hungler (1999) yang menyatakan bahwa
suatu instrumen akan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari
0,70. Dengan demikian kuesioner lokus kontrol sudah reliabel,
sehingga layak digunakan dalam penelitian ini maupun penelitian
selanjutnya.

6. Pengumpulan Data

Dalam tahap awal permohonan izin pelaksanaan penelitian dianjurkan


pada institusi pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada setiap responden sesuai dengan
kriteria dan telah bersedia menjadi responden dengan mengisi lembar persetujuan.
Kepeda responden peneliti akan menjelaskan tentang topik, manfaat, serta tujuan
penemelitian kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner yang sudah
diberikan, dalam mengisi kuesioner peneliti tetap mendampingi responden saat
responden mengisi lembar kuesioner agar jika responden tidak mengerti atau tidak
memahami maka bisa bertanya kepada peneliti dan peneliti akan menjelaskan
27

terkait apa yang tidak di mengerti responden. Setelah responden selesai mengisi
kuesioner maka kuesioner akan dikumpulkan lalu akan dianalisa oleh peneliti.

7. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka di lakukan analisis data dengan


teknik analisis kuantitatif melalui beberapa tahap, pertama mengecek inisial dan
kelengkapan identitas data responden serta memastikan bahwa semua pertanyaan
telah diisi, kedua memberi tanda kode, ketiga mensortir dengan memilih data
menurut jenisnya, keempat memasukan data yang sudah diberi kode kategori
dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data, presentase, mean, dan
standart deviasi untuk menganalisa data demografi dan nilai keempat domain
menggunakan teknik komputerisasi, kelima membersihkan data, melihat apakah
data sudah benar atau belum. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan presentasi. Mean dan standar deviasi (SD) digunakan
untuk mendeskripsikan data demografi dan lokus kontrol.

Anda mungkin juga menyukai