Anda di halaman 1dari 8

FILSAFaT

PENDIDIKAN
Kelompok 3

FERY ARDI
(5111131007)
MENPAN WANS PURBA
(5133131019)
BORIS TUAN PANGORIAN (5141131003)
HERI PRATAMA
(5141131008)
NENI AWALIA HELMI
(5141131012)
YULLI HARTANTY RITONGA (5141131016)
RAHMAD REZA PRANATA (5143131012)
REMINI Y SIMANJUNTAK
(5143131014)
ELCO M. NAINGGOLAN(5143331003)

A. Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem


Cara, strategi
Berfikir menyeluruh

Sistem filsafat pendidikan

Kegiatan yang secara sadar dan


disengaja serta penuh tanggung jawab
yang dilakukan orang dewasa kepada
anak sehingga timbul interaksi dari
keduanya agar anak tersebut
mencapai kedewasaan

A. Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem


Pancasila

Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia
Tahun 1945

Pendidikan nasional
fungsi
tujuan
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokraris serta
bertanggung jawab

Undang-Undang No.
20 Tahun 2003
tentang Sistem
Pendidikan Nasional

B. Substansi Filsafat Pendidikan


Dalam dunia pendidikan,
filsafat pendidikan adalah
bagian dari fundasi-fundasi
pendidikan. Yang berarti bahwa
filsafat pendidikan perlu
mengetengahkan konsep-konsep
dasar pendidikan. Di Indonesia
sendiri Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dan undang-undang pendidikan
merupakan dasar atau landasan utama terhadap pelaksanaan
pendidikan. Hal ini yang menjadikan Pancasila, atau khususnya
Filsafat Pancasila mempunyai kedudukan sentral dalam wawasan
kependidikan, dan nilai-nilai serta norma-norma Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 itu melingkupi pendidikan secara
keseluruhan, baik itu mengenai teori maupun mengenai praktek.

C. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan

Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat


dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya
universal. Sedangkan filsafat pendidikan objeknya
terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja.
2. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat
pendidikan yang khusus, mempersatukan dan
mengkoordinasikannya
3. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan
filsafat pendidikan tetapi sudut pandangannya
berlainan.

C. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan


Filsafat pendidikan sudah seharusnya dipelajari dan didalami
oleh setiap orang yang memperdalam ilmu pendidikan, terlebih
mereka yang memilih profesi sebagai tenaga pendidik. Ada
beberapa alasan yang mendasarnya antara lain;
1. Adanya problema-problema pendidikan dari zaman ke
zaman yang menjadi perhatian para ahli masing masing.
2. Dapatlah diperkirakan bahwa bagi barang siapa yang
mempelajari filsafat pendidikan dapat mempunyai pandangan
pandangan yang jangkauannya melampaui hal-hal yang
diketemukan secara eksperimental dan empirik.
3. Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademik dengan
landasan asas bahwa berfilsafat adalah berfikir logis yang nuntut
teratur dan kritis, maka berfilsafat pendidikan mempunyai
kemampuan semacam itu.

Kesimpu
lan

1. Filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering


dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif.
Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan sesuai dengan
nilai-nilai yang ada didalam lingkungan masyarakat dan
lingkungan. Ilmu pendidikan yaitu menyelidiki, merenungi
tentang gejala-gejalan perbuatan mendidik. Filsafat pendidikan
adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam
sampai keakar-akarnya mengenai pendidikan.
2. Substansi Filsafat Pendidikan kedudukan dalam jajaran ilmu
pengetahuan adalah sebagai bagian dari fundasi- fundasi
pendidikan.
3. Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan
persoalan logika, yaitu: logika formal yang dibangun atas
prinsif koherensi, dan logika dialektis dibangun atas prinsip
menerima dan membolehkan kontradiksi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai