Anda di halaman 1dari 21

Analisi Novel HEART Karya Ninit Yunita

Oleh :

Analisi Novel HEART Karya Andrea Hirata

Oleh :

Lembar Persetujuan

Karya tulis Oleh

: Asri Wahyu Ningsih

Judul

:Analisi Novel HEART Karya Ninit Yunita

Telah disetujui pada tanggal

Pembimbing

dewi

Lembar Pengesahan

Karya ilmiah yang berjudul Analisis novel lascar pelangi oleh andrea hirata telah disahkan
pada
Hari

Tanggal

Disetujui oleh:
Pembimbing

Dewi

Halaman Motto
Manusia sejati itu selalu santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan , tenang di bawah
tekanan, tabah dalam kesulitan optimis di depan tantangan, dan meniat kan semua aktifitas
semata-mata hanya untuk ridho-NYA.

Tiang pendirian seseorang adalah akal, dan tiada agama bagi seseorang yang tidak mempunyai
akal. (Hr. baihaqi)

Sesungguh nya sesudah kesulitan adalah kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dengan
suatu urusan, kerjakanlah sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada tuhanmulah
hendak nya berharap. (Q.S.AL-Insyiroh ayat 6-9)

Halaman Persembahan
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas dukungan dan doa
dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan
terimakasih saya kepada:
Tuhan YME, karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini dapat dibuat dan selesai
pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga pada Tuhan penguasa alam yang meridhoi dan
mengabulkan segala doa.
Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang
tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah lantunan doa dan tiada doa yang
paling khusuk selain doa yang terucap dari orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah
cukup untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembaha bakti dan cinta ku
untuk kalian bapak ibuku.
Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini telah tulus dan ikhlas
meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan
pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik. Terimakasih banyak Bapak
dan Ibu dosen, jasa kalian akan selalu terpatri di hati.
Saudara saya (Kakak dan Adik), yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum dan
doanya untuk keberhasilan ini, cinta kalian adalah memberikan kobaran semangat yang
menggebu, terimakasih dan sayang ku untuk kalian.
Sahabat dan teman tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian semua.

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas saya tepat pada waktunya.
Tugas dengan judul Analisa Novel Karya Ninit Yunitadengan Judul HEART ini, saya susun
dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Apresiasi Bahasa Indonesia, di AMIK
HARAPAN BANGSA SURAKARTA.
Dalam penyusunan tugas ini saya banyak mendapatkan kesulitan, sehingga untuk bisa
menyelesaikan tugas laporan ini, saya tidak lepas dari bantuan, dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu, merupakan saat yang tepat apabila pada kesempatan ini saya selaku
penulis tugas laporan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Dewi yang telah membimbing saya dalam penyusunan tugas laporan,
2. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan motivasi serta doa kepada saya,
3. Rekan-rekan seangkatan dan semua pihak yang tidak mungkin saya sebutkan satu per
satu.
Akhirnya saya berharap semoga tugas ini dapat memenuhi salah satu tugas dari mata Bahasa
Indonesia. Saya pun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga terbuka
kemungkinan bagi saya untuk memperbaiki pada tahap kesempurnaan serta bermanfaat bagi kita
semua.
Surakarta

Penulis

Daftar Isi
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Halaman Persetujuan ............................................................................................ ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................ iii
Halaman Motto ..................................................................................................... iv
Halaman Persembahan ......................................................................................... v
Kata Pengantar ...................................................................................................... vi
Daftar Isi ............................................................................................................... vii
Daftar Tabel ..........................................................................................................
Daftar Gambar.......................................................................................................
Daftar Lampiran ...................................................................................................
Abstrak .................................................................................................................
Bab 1 pendahuluan
1. Latar belakang masalah ............................................................................
2. Tujuan .......................................................................................................
Bab ll Permasalahan
1. Identifikasi masalah ..................................................................................
Bab lll Pembahasan
1. Unsur Intrinsik
1.1 Tema
1.1.1 Pengertian Tema......................................................................
1.1.2 Tema dari Novel Heart............................................................
1.2 Alur (Plot)
1.2.1 Pengertian Alur (Plot)
1.2.2 Alur (Plot) dalam Novel Heart ...............................................
1.3 Latar (Setting)
1.3.1 Pengertian Latar (Setting)........................................................
1.3.2 Latar (Setting) dalam novel Heart...........................................
1.4 Penokohan (Perwatakan)
1.4.1 Pengertian Penokohan (Perwatakan).......................................
1.4.2 Penokohan (Perwatakan) dalam novel Heart..........................
1.5 Sudut Pandang
1.5.1 Pengertian Sudut Pandang ......................................................
1.5.2 Sudut Pandang pada Novel Heart............................................
1.6 Gaya Bahasa
1.6.1 Pengertian Gaya Bahasa..........................................................
1.6.2 Gaya Bahasa dalam Novel Heart.............................................
1.7 Amanat
1.7.1 Pengertian Amanat...................................................................
1.7.2 Amanat dalam Novel Heart.....................................................
2. Unsur Ekstrinsik
2.1 Biografi Pengarang..............................................................................
2.2 Nilai Budaya, Agama, Sosial, Ekonomi..............................................
3. Sinopsis Novel Heart ................................................................................

Bab lV Penutup
1. Kesimpulan
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Prosa berasal dari kata proversa yang berarti Bahasa Langsung (Bahasa Latin), akibat
kontraksi bunyi ditulis prosa yang artinya : cerita yang ditulis dalam bahasa percakapan seharihari (karangan bebas).
Prosa ialah cerita yang merupakan suatu peristiwa yang tidak terikat oleh aturan-aturan
dan berdasarkan dari khayalan atau imajinasi pengarang. Salah satu bentuk karya satra prosa
adalah novel. Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap
pelaku.
Novel dalam arti umum berarti cerita berbentuk prosa, dalam ukuran yang luas yaitu
cerita dengan plot dan tema yang kompleks, karakter yang banyak dan setting cerita yang
beragam.
Novel merenungkan dan melukiskan realitas yang dilihat, dirasakan dalam bentuk
tertentu dengan pengaruh tertentu atau ikatan yang dihubungkan dengan tercapainya gerak-gerik
hasrat manusia.

2. Tujuan
Tujuan penyusunan ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Serta
meningkatkan kemampuan untuk mengenal, memahami, menghayati dan menghargai karya sastra
Indonesia. Salah satunya adalah novel.

BAB II

PERMASALAHAN
1. Identifikasi Masalah
Salah satu karya sastra novel memiliki manfaat yang sangat banyak. Hasil karya sastra
novel mengandung keindahan yang dapat menimbulkan rasa senang, nikmat, terharu,
menarik perhatian, menyegarkan perasaan pembaca, pengalaman jiwa yang terdapat
dalam karya sastra memperkaya kehidupan batin manusia khususnya pembaca. Manfaat
dari membaca novel adalah memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenarankebenaran dalam hidup ini.
Salah satu bentuk karya sastra prosa yaitu novel, terdapat unsur yang dapat kita analisa.
Seperti unsur intrinsik yang meliputi : Tema, Alur (Plot), Latar (Setting), Penokohan
(Perwatakan/Karakteristik),Sudut Pandang, Gaya Bahasa, dan Amanat. Dan unsur
ekstrinsik yang
meliputi: Biografi, Pengarang,Politik, Sosial, Budaya, Ideologi, Agama, Sosial, Filosofi,
Pendidikan, Ekonomi, dan Sejarah.
Pada salah satu bentuk karya sastra prosa yaitu novel, yang berjudul Heart akan dianalisa
melalui unsur-unsur yang terdapat di atas.

BAB III

PEMBAHASAN
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta
membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah
novel berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita sebagai pembaca, unsurunsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah novel.
1.1 Tema
1.1.1 Pengertian Tema
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Ia selalu berkaitan dengan
berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut,
maut, religius, dan sebagainya. Tema (theme), menurut staton (1965:20)
dan Kenny (1966:88), adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita.
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya
sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik dan
menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko
dan Rahmanto, 1986:142). Tema merupakan makna keseluruhan yang
didukung cerita, dengan sendirinya ia akan tersembunyi di balik cerita
yang mendukungnya.
Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya
sastra disebut tema. Atau gampangnya, tema adalah sesuatu yang menjadi
dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi
pokok masalah dalam cerita.
Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Karena itu, tema menjadi
dasar pengembangan seluruh cerita. Tema dalam banyak hal bersifat
mengikat kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa, konflik serta situasi
tertentu, termasuk pula berbagai unsur intrinsik yang lain.
Tema ada yang dinyatakan secara eksplisit (disebutkan) dan ada pula yang
dinyatakan secara implisit (tanpa disebutkan tetapi dipahami).
1.1.2 Tema dari Novel Heart
Percintaan. Karena, dalam novel ini menceritakan seseorang perempuan
yang sangat mencintai seorang laki-laki walaupun laki-laki itu mencintai
perempuan lain namun dia berani berkorban nyawa demi laki-laki yang
dia cintai.

1.2 Alur (Plot)


1.2.1 Pengertian alur (plot)
Stanton (1965:14) mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan
kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat,

peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang


lain.
Kenny (1966:14) mengemukakan bahwa plot sebagai peristiwa-peristiwa yang
ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang
menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab akibat.

1.2.2

Alur (plot) dalam NoveHeart

Maju. Karena, dalam novel ini bagian alur yang disajikan secara berurutan dari
tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan
diakhiri dengan tahap penyelesaian.

1.3 Latar (Setting)


1.3.1 Pengertian latar (setting)

1.

2.
3.

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran
pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams, 1981:175).
Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting
untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu
yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi.
Macam-macam latar:
Latar tempat : Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan
mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,
mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas.
Latar waktu : Masalah waktu dalam karya fiksi juga sering dihubungkan
dengan lamanya waktu yang dipergunakan dalam cerita.
Latar sosial : Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam
karya fiksi.

1.3.2

Latar (setting) dalam Novel Heart

Latar Tempat
a. Jakarta. Latar tempat ini diceritakan pada awal cerita. Hal
tersebut terlihat dari pernyataan dibawah ini:
Sore di Jakarta. Langit mendung tapi tidak ada tetesan air
yang turun dalam bentuk hujan. Dua orang anak kecil
berumur 10 tahun berlari merebut bola. Keduanya berambut
pendek. (hal. 1)
b. Kios pedagang buku. Seperti pada kutipan di bawah ini:
Pada saat yang bersamaan, tidak jauh dari kios pedagang
buku, sebuah mobil berhenti. (hal.13)
c. Kamar. Seperti pada kutipan dibawah ini:
Luna menyangga degu dengan kedua tangan di tepi jendela
kamar. Kejadian semalam masih melekat dalam ingatan.
Farel memberikan kejutan indah. Mata Luna di tutup kain.
(hal. 45)
d. Danau. Danau adalah salah satu latar tempat yang ada dalam
novel HEART. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan
di bawah ini:

Luna dan Farel ada di atas perahu. Air danau memantulkan


bayangan mereka. (hal. 38)
e. Lapangan basket. Lapangan basket adalah salah satu latar
tempat yang banyak digunakan dalam cerita novel HEART
ini seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:
Biasanya, sore hari ini di lapangan basket itu ada dua orang
yang saling mengejar bola. Berebut untuk memasukannya ke
dalam ring. Tapi sore itu hanya ada seorang yang duduk
termenung di sudut. Entah apa yang dipikirkan Rachel. Ia
bukan tipe perempuan yang senang diam dan menyendiri.
Sepertinya, kali ini ada sesuatu memberati pikirannya
sehingga, membuat perempuan tomboy itu melamun lamalama.
f. Bukit. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di bawah
ini:
pikiran Rachel semakin kacau. Ia berlari kencang mengikuti
angin meniup pepohonan. Dengan nafas yang terengah,
Rachel terus berlari menembus bukit. (hal. 111)
g. Rumah sakit. Seperti halnya yang terdapat dalam kutipan di
bawah ini:
Di ruang Unit Gawat darurat sebuah rumah sakit di Jakarta,
ada beberapa pasien yang datang. Termasuk Luna. Ia
terbaring lemah. (hal.113)
h. Makam. Makam adalah salah satu latar yang mendekati dan
bagian akhir pada cerita novel HEART. Seperti pada
kutipan dibawah ini:
Rachel dimakamkan sore ini. Dalam perjalanan menuju ke
makam, sudah banyak mobil yang berderet menandakan
banyak sekali yang menyaksikan pemakaman Rachel. (hal.
150)
Latar Waktu
a. Pagi hari
Pagi itu seorang suster membuka tirai kamar tempat Luna
terbaring. (hal. 125)
b. Sore hari
Sore ini seperti bias, Rachel dan Farel rutin bermain basket.
Rachel sudah bersiap-siap dengan pakaian olah raga. Tapi
ada sesuatu yang membuat Rachel ceria menjadi lain. Ada
kesal yang menggunung tanpa tahu pada siapa ia harus
melimpahkannya. (hal. 85)
c. Malam hari
Malam itu, di sebuah cafe sudut mall, Rachel duduk sendiri.
Ia menjilati es krim sambil membaca komik. Komik yang di
buat Luna. (hal. 27)
Latar Suasana

a. Sedih
Air mata kini membanjiri Luna. Farel lekas menggenggam
erat tangan peri kecil itu. Ada perasaan yang ingin selalu
melindungi. Ada sikap tulus yang selalu ingin membuat peri
kecil itu tidak bersedih. (hal. 62)
b. Kecewa
Sambil membungkus kado, Rachel memperhatikan Farel.
Wajah sahabatnya itu membuat Farel yang tadi ceria tersapu
dengan kekecewaan yang sangat terlihat jelas. (hal. 68)
c. Gelisah
Mata kecil itu memandangi wajah Farel dengan gelisah.
Setelah berfikir tiga menit, Rachel memutuskan untuk
memberi Farel pernapasan buatan. (hal. 11)

1.4 Penokohan (Perwatakan/Karakteristik)


1.4.1 Pengertian penokohan (perwatakan/karakteristik)
Jones (1968:33), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang
seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwaperistiwa atau lakuan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh
berwujud manusia, namun dapat pula berwujud binatang atau benda yang
diinsankan.
Tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan.
Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita.
Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tokoh sentral protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan
positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
2. Tokoh sentral antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan
yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai
negatif

1.4.2

Penokohan dalam Novel Heart


Tokoh yang ada didalam novel ini diantaranya adalah
a. Rachel
b. Farel
c. Luna
d. Ayah Luna
e. Mama Luna
f. Papa Rachel
g. Dokter
h. Suster I
i. Suster II
j. Suster III
k. Pedagang
Watak dari masing-masing tokoh:
a. Rachel
Tokoh ini memiliki watak pemberani, pencemburu, selalu menepati
janji dan baik hati.
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel

adalah seorang yang pemberani.


Nyari-nyari gue, yaaa? Rachel tertawa. Dengan santai ia duduk di
cabang pohon. (hal. 5)
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel
adalah seorang yang pecemburu.
Janjian sama Luna? Kok sering banget sih.... Perasaan kemarenkemaren, kan udah ketemuan. Huhuhuhu. (hal. 42)
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel
adalah selalu menepati janji.
Lu maunya apa, sih? Kemaren lu sendiri yang bilang kalo Luna
nolak, gue harus nabrak lu sampai mati. Udah gue tepati janji gue,
sekarang malah elu yang marah-marah ke gue.(hal. 64)
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Rachel
adalah baik hati.
Gue memutuskan untuk mendonorkan hati gue buat Luna. Cinta itu,
senang melihat orang yang dia cintai, bahagia. Dan gue tau kalo elu
akan bahagia sama, Luna. (hal.157)
b. Farel
Tokoh ini memliki watak penakut, teguh keyakinan dan nekat.
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Farel
adalah seorang yang penakut.
Kalau Luna nolak gua, lo geber mobil lo sekenceng mungkin dan
tabrak gua sampe mati. Ok? (hal. 54)
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Farel
adalah seorang yang penuh dengan keyakinan.
Pokoknya, dalam satu kata, Luna itu cewek ideal gua. Tipe orang
yang cocok buat jadi istri gua nanti. Tipe orang yang cocok buat jadi
istri gua nanti. Tipe orang yang cocok buat jadi ibunya anak-anak.
(hal. 25)
c. Luna
Tokoh ini memiliki watak humoris tetapi terkadang dia selalu
pesimis.
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Luna
adalah seorang yang humoris.
Rumahku deket kuburan, rumahku jauh. Kata orang, tempat jalan
buang anak. Hhhh!!! (hal. 21)
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Luna

adalah seorang yang selalu pesimis.


Sirosis. Aku nggak punya harapan lagi untuk disembunyikan.
Kematian hanya soal waktu. Dan itu nggak akan lama lagi. (hal. 62)
d. Ayah Luna
Tokoh ini memiliki watak peduli terhadap orang lain.
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Ayah
Luna adalah seorang yang peduli terhadap orang lain.
Oh, Ooom turut berduka, Farel. (hal. 149)
e. Mama Rachel
Tokoh ini memiliki watak selalu berlapang dada.

f.

Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Mama


Luna adalah seorang yang peduli selalu berlapang dada.
Kematian memang selalu datang tanpa pernah kita bisa duga, semua
itu rahasia Tuhan. (hal. 151)
Papa Rachel
Tokoh ini memiliki watak bijaksana.

Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat Papa


Rrachel adalah seorang yang selalu berlapang dada.
Terima kasih Farel. Oom juga sama. Kami tidak pernah menyangka
hal ini. Tapi Tuhan berkehendak lain. (hal. 151)
g. Dokter
Tokoh ini memiliki watak jujur.
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat dokter
adalah seorang yang jujur.
Jujur saya katakan, Luna sudah tidak ada harapan lagi. Maaf kan
saya, Pak. Tapi dari semua hasil pemeriksaan, hanya donor hati yang
dapat menyembuhkan putri bapak. (hal. 128)
h. Suster I
Tokoh ini memiliki watak seorang yang ramah.

i.

Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat suster I


adalah seorang yang ramah.
Hari ini pulang, ya? (hal. 129)
Suster II
Tokoh ini memiliki watak seorang yang baik.
Di bawah ini adalah kutipan yang menunjukkan bahwa sifat suter II
adalah seorang yang baik.
Pak, ini surat izin pulang dari dokter. Silahkan bapak ke bagian
administrasi setelah ini. (hal. 129)

1.5 Sudut Pandang


1.5.1

Sudut pandang adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh


cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Dalam hal ini, ada
dua macam sudut pandang yang bisa dipakai:
a. Sudut pandang orang pertama (first person point of view)
Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang orang
pertama, aku, narator adalah seseorang yang ikut terlibat dalam
cerita. Ia adalah si aku tokoh yang berkisah, mengisahkan
kesadaran dirinya sendiri, mengisahkan peristiwa atau tindakan, yang
diketahui, dilihat, didengar, dialami dan dirasakan, serta sikapnya
terhadap orang (tokoh) lain kepada pembaca. Jadi, pembaca hanya
dapat melihat dan merasakan secara terbatas seperti yang dilihat dan
dirasakan tokoh si aku tersebut.
Sudut pandang orang pertama masih bisa dibedakan menjadi dua:
1. Aku tokoh utama. Dalam sudut pandang teknik ini, si aku
mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang
dialaminya, baik yang bersifat batiniyah, dalam diri sendiri,
maupun fisik, dan hubungannya dengan sesuatu yang di luar
dirinya. Si aku menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita.
Segala sesuatu yang di luar diri si aku, peristiwa, tindakan,
dan orang, diceritakan hanya jika berhubungan dengan
dirinya, di samping memiliki kebebasan untuk memilih
masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang
demikian, si aku menjadi tokoh utama (first person central).
2. Aku tokoh tambahan. Dalam sudut pandang ini, tokoh
aku muncul bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai
tokoh tambahan (first pesonal peripheral). Tokoh aku hadir
untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan
tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian dibiarkan untuk
mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita
yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang kemudian
menjadi tokoh utama, sebab dialah yang lebih banyak
tampil, membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan
berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Setelah cerita tokoh
utama habis, si aku tambahan tampil kembali, dan dialah
kini yang berkisah. Dengan demikian si aku hanya tampil
sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya cerita
yang ditokohi oleh orang lain. Si aku pada umumnya
tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
b. Sudut pandang orang ketiga (third person point of view)
Dalam cerita yang menpergunakan sudut pandang orang ketiga,
dia, narator adalah seorang yang berada di luar cerita, yang
menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata

gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang


utama, kerap atau terus menerus disebut, dan sebagai variasi
dipergunakan kata ganti.

1.5.2

Sudut pandang pada Novel Heart


Dalam novel Heart ini menggunakan sudut pandang serba tahu. Pengarang
seolah-olah tahu banyak hal. Pengarang memberi tahu atau melaporkan
semua sifat, ciri dan tindak tanduk pelaku. Seperti halnya dalam pernyataan
di bawah ini:
Sepuluh tahun telah mengubah Farel yang takut memanjat pohon menjadi
seorang laki-laki berani. Kini genap dua puluh tahun. Tidak banyak
perubahan dari Farel kecil. Hanya saja, sekarang laki-laki itu terlihat dewasa.
Farel memang tidak banyak berubah. Ia masih suka membaca komik. Itu
sebabnya, kenapa pagi ini Farel menyusuri deretan kios penjual buku.
Mencari komik favoritnya. (hal. 11)

1.6 Gaya Bahasa

1.6.1

Pengertian gaya bahasa


Stile (Style, Gaya bahasa), adalah cara pengucapan bahasa dalam prosa, atau
bagaimana seseorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan
dikemukakan (Abrams, 1981:190-1). Stile adalah suatu hal yang pada
umumnya tidak lagi mengandung sifat kontroversial, menyaran pada
pengertian cara penggunaan bahasa dalam konteks tertentu, oleh pengarang
tertentu, untuk tujuan tertentu, dan sebagainya (Leech & Short, 1981:10).
Gaya bahasa dapat menciptakan suasana yang berbeda-beda: berterus terang,
satiris, simpatik, menjengkelkan, emosional, dan sebagainya. Bahasa dapat
menciptakan suasana yang tepat bagi adegan seram, adegan cinta, adegan
peperangan dan lain-lain.

1.6.2

Gaya bahasa dalam Novel Heart


Penggunaan gaya bahasa dalam novel ini tidak terlalu sulit. Penggunaan
kata-katanya disusun secara sederhana, lazim dan mudah dimengerti. Pada
novel ini terdapat gaya bahasa seperti dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
tidak menyebabkan pembaca kesulitan dalam membacanya, karena
ungkapan-ungkapan yang digunakan adalah yang sering kita dengar dan
ucapkan sehingga kita dapat memahaminya. Kalau pun ada kata-kata yang
tidak di mengerti dalam novel ini terdapat glosari atau daftar istilah-istilah
kata yang susah untuk di pahami. Penulis memang sudah menyiapkan novel
ini dengan matang sehingga tidak akan menyulitkan pembacanya.

1.7 Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang terhadap pembaca melalui
karyanya, yang akan disimpan rapih dan disembunyikan pengarang dalam keseluruhan
cerita.
Amanat dari novel Heart yaitu kita harus bisa menjadi orang yang lebih peka. Baik dalam
suatu kejadian, ataupun menyangkut perasaan orang lain. Jangan sampai membuat orang

lain sedih. Juga, pengarang mengingatkan kepada kita bahwa cinta sejati itu adalah cinta
yang berani berkorban dan cinta itu, senang melihat orang yang di

2.

Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Secara lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun cerita
sebuah karya sastra, namun sendiri tidak ikut menjadi bagian di dalamnya.

2.1 Biografi Pengarang


Ninit Yunita lahir di Bandung 19 Juni 1978. Menikah dengan Adhitya Mulya. Ninit
adalah penulis novel "Kok Putusin Gue" dan "Test Pack" (akan diangkat ke layar lebar).
Selain itu Ninit adalah kontributor untuk beberapa majalah. Novel "Heart" ini adalah
novel adaptasi pertamanya. Ninit adalah penggemar kopi, senang traveling dan juga
seorang blogger.

2.2 Nilai-nilai yang terkandung dalam novel Heart


1. Nilai sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, dan
nilai sosial berhubungan dengan cara seseorang berintrinsik dan bersosialisasi.,
seperti yang ada dalam kutipan di bawah ini:
Pedagang buku itu hanya tersenyum. Ia lama memperhatikan Farel yang masih
mencari-cari sesuatu di kios bukunya. Mas..., kalo komik lain mau, ndak? Farel
menjawab dengan mengangkat alis kanan. Pedagang buku masih sabar
menyodorkan komik. Tapi kurang laku sih... Makannya 10 tawaran ke gue?
gitu? yaaa, ndak juga lah. Komiknya lucu loh, mas.
2. Nilai Agama
Nilai agama merupakan hal yang berhubungan dengan keagamaan, aturan-aturan
dan hukum-hukum agama. Seperti yang ada dalam kutip di bawah ini:
Tuhan...Cobaan apa lagi yang harus aku hadapi ini?

BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dalam novel ini megisahkan tentang seorang perempuan yang memiliki cinta sejati di hatinya.
Walaupun orag yang ia cintai sama sekali tidak mengetahui perasaannya. Dia berani berkorban
nyawa demi cinta sejatinya. Tentu tema yang diambil pengarang dalam cerita novel ini adalah
tentang percintaan. Isi dari cerita novel ini sangatlah mengesankan karena bisa membuat pembaca
terharu.
Dalam cerita novel ini terdapat latar yang beragam, seperti di rumah, di Jakarta, di kios pedagang
buku di danau, dan lain-lain. Tetapi ada satu latar yang sering dipakai dalam cerita novel ini yaitu
di lapang basket. Karena pelaku utama sering berada di latar tersebut.
Adapun alur yang dipakai pengarang adalah alur maju. Karena, dalam novel ini bagian alur yang

disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan
masalah, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian.
Sudut pandang dalam novel HEART ini menggunakan sudut pandang serba tahu. Pengarang
seolah-olah tahu banyak hal. Pengarang memberi tahu atau melaporkan semua sifat, ciri dan
tindak tanduk pelaku. Dan bahasa yang dipakai oleh pengarang menggunakan bahasa yang
sehari-hari dan bukan merupakan ragam bahasa baku.
Selain unsur-unsur intrinsik, di dalam novel ini pun terdapat unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik
merupakan unsur yang berupa nilai-nilai yang berhubungan dengan moral, sosial, agama, sejarah
dan pendidikan. Dalam novel ini hanya terkandung dua nilai yaitu nilai sosial dan nilai agama.
Novel ini memiliki alur (plot) lurus, progresif. Itu dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada novel ini bersifat kronologis, peristiwa-peristiwa yang pertama menyebabkan terjadinya
peristiwa-peristiwa yang kemudian. Dapat dilihat ketika lupus dan teman-temannya diajak
bermain film mereka semua sangat senang tetapi ketika sutradara tersebut membatalkan mereka
untuk bermain film maka mereka pun merasa kecewa dan sedih.
Sudut pandang pada novel ini adalah sudut pandang orang ketiga (third person point of view)
Karena orang yang menceritakannya atau yang sebagai naratornya berada diluar cerita, narrator
menceritakan atau menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata gantinya
ia,dia . khususnya nama tokoh utama sering kali disebut terusmenerus pada ceritanya .
Penggunaan gaya bahasa dalam novel ini tidak terlalu sulit. Penggunaan kata-katanya disusun
secara sederhana, lazim dan mudah dimengerti. Amanat dalam novel Eliana adalah bahwa kita
harus saling menghormati dan bersikap dewasa dalam menyikapi masalah.

DAFTAR PUSTAKA
http://seico-study.blogspot.co.id/2009/10/analisi-novel.html
http://balinda-agustin.blogspot.co.id/2010/05/resensi.html

Anda mungkin juga menyukai