Anda di halaman 1dari 14

KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DEAR NATHAN

KARYA ERISCA FEBRIANI: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

Nurul Fahmi, Christanto Syam, Sesilia Seli


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email:nurulfahmi11des@gmail.com

Abstract
The general problem of this research is the conflict analysis of the main character in the
novel Dear Nathan by Erisca Febriani tells the story of a child with all kinds of
problems he faces both internal conflicts and external conflicts in his family and also
his school environment.The problems in this study were: (1) the main conflict of the
main character, (2) the external conflict of the main character, (3) the implementation
of literary learning about internal and external conflicts. The purpose of this study was
to describe the internal conflict and external conflict of the main character. This study
uses a description method with qualitative research. The data from this study are
sentences that indicate the internal and external conflicts of the main character. The
technique used in this study is documentary study, and the data collection tool is the
researcher itself as a key instrument. Based on the results of data analysis there are 58
internal conflict data and 8 external conflict data.

Keywords: conflict. character, novel

PENDAHULUAN yang terdapat pada tokoh tersebut. Kejiwaan


Sastra adalah suatu kegiatan kreatif seorang dapat berubah sesuai dengan kondisi
sebuah karya seni. Sastra adalah cabang ilmu yang dialaminya. Perubahan kejiwaan tokoh
pengetahuan. Karya sastra merupakan hasil dalam sebuah teks sastra dapat dilihat melalui
ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif pikiran dan tingkah laku tokohnya.
tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Novel DearNathankarya Erisca Febriani
Karya sastra dikenal dalam dua bentuk, yaitu merupakan satu di antara novel yang populer
fiksi dan nonfiksi. Pendekatan psikologi saat ini. Novel DearNathan pernah mendapat
adalah ilmu yang mengkaji tentang kejiwaan tawaran agar cerita pada novel tersebut di
seseorang baik dari sang peneliti, pembaca filmkan..DearNathanmerupakan novel Erisca
maupun pengarangnya. Febriani yang diterbitkan oleh PT Melvana
Psikologi dan sastra saling berkaitan Media Indonesia pada tahun 2017 dengan
karena bersimbiosis dalam peranannya tebal 528 halaman. Novel DearNathan ini
terhadap kehidupan, keduanya memiliki merupakan novel keduabelasErisca Febriani,
fungsi dalam kehidupan ini. Keduanya sama- walaupun baru novel ini telah populer
sama berurusan dengan persoalan manusia dikalangan masyarakat luas, tidak hanya
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. novelnya tetapi juga filmnya.
Karya sastra, terutama yang berbentuk prosa Alasan peneliti memilih novel
seperti cerpen, drama dan novel pasti selalu DearNathankarya Erisca Febriani adalah
menampilkan kisah tokoh-tokoh dalam pertama, Erisca Febriani merupakan penulis
menjalani kehidupan mereka. muda yang karyanya cukup digemari oleh
Tokoh dalam sebuah karya sastra penikmat genre teen fiction. Sehingga dalam
merupakan tokoh rekaan yang diciptakan oleh novel DearNathan ternyata mampu menarik
pengarang dengan berbagai macam kejiwaan pembaca hingga lebih dari dua puluh satu juta

1
pembaca. Bahkan karena kesuksesannya internal dan eksternal) disajikan dengan penuh
cerita DearNathan telah dibuat film, dari rasa sedih, haru, tegang, dan cemas sehingga
novel bestseller akhirnya ada rumah produksi menimbulkan pergolakan jiwa. Ketiga, novel
yang meminta cerita DearNathan. Dear Nathan menceritakan kisah yang penuh
Kedua,novel ini memiliki ciri khas dalam dengan konflik yang dialami oleh tokoh utama
hasil karyanya yaitu penulisan dalam baik itu masalah dengan keluarga, lingkungan
novelnya menggunakan kata-kata yang dan percintaan anak SMA.
sederhana dan mudah dipahami pembaca, Masalah umum dalam penelitian ini
sehingga karyanya sangat disukai oleh “Bagaimana konfliktokohutama dalam novel
pembaca, khususnya para remaja. Sehingga DearNathankarya Erisca Febriani?”.
remaja yang membacanya akan sangat paham Submasalah dalam penelitian ini, yaitu:
dan mengerti dengan suguhan cerita SMA dan (1)Bagaimana konflikinternal tokoh utama
bahasa atau kata-kata yang digunakan. Ia dalam novel DearNathankarya Erisca
paparkan dengan nyata suasana dan Febriani? (2) Bagaimana konflik eksternal
kehidupan para pelaku di dalam karyanya tokoh utamadalam novel DearNathankarya
dengan kalimat-kalimat tegas.Ketiga, novel Erisca Febrianii?(3) Bagaimana
ini mampu memberikan motivasi agar selalu bentukimplementasi hasil penelitian novel
kuat dalam menghadapi belenggu itu terlepas Dear Nathan karya Erisca Febriani dalam
dari tubuh Nathan sehingga ditemukanlah pembelajaran sastra mengenai konflik internal
penawar luka dan memberi pesan moral untuk dan eksternal?.
pembaca tentang persahabatan, pelajaran Tujuan umum penelitian ini “Mengetahui
kehidupan, dan pentingnya untuk selalu lebih mendalam tentang konflik tokoh utama
menghargai perasaan. Keempat, menurut dalam novel DearNathankarya Erisca
pandangan peneliti novel ini sangat berkaitan Febriani”. Secara khusus tujuan penelitian ini
dengan psikologi sastra. Selain hal tersebut, untuk mendeskripsikan konflik internal tokoh
peneliti ingin memperlihatkan pada pembaca utama dalam novel DearNathan karya Erisca
bahwa dalam setiap karya sebagian besar Febriani, mendeskripsikan konflik eksternal
dilatarbelakangi oleh suatu keinginan untuk tokoh utama dalam novel DearNathan karya
memahami segi-segi kejiwaan tokoh utama Erisca Febrianii, dan mendeskripsikan bentuk
dengan bebagai permasalahan yang implementasi pembelajaran sastra mengenai
dialaminya sebagai bagian masalah yang konflik internal dan eksternal novel di
diangkat peneliti dalam karyanya. sekolah.
Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian konflik tokoh utama yaitu pada
menganalisis penelitian ini adalah pendekatan konflik internal dan konflik eksternaldibatasi
psikologi sastra. Alasan peneliti menggunakan pada ruang lingkup, yaitu analisis novel
pendekatan psikologi sastra dalam meneliti DearNathan karya Erisca Febriani dengan
novel DearNathan karya Erisca Febriani ini menggunakan pendekatan psikologi sastra
karena menurut pandangan peneliti novel ini untuk mendeskripsikan konflik tokoh utama,
sangat berkaitan dengan psikologi sastra. yaitu konflik internal dan konflik eksternal..
Selain hal tersebut, peneliti ingin Menurut Endraswara (2013:96) psikologi
memperlihatkan pada pembaca bahwa dalam sastra merupakan kajian teori konsep
setiap karya sebagian besar dilatarbelakangi psikologi yang diterapkan dalam karya sastra
oleh suatu keinginan untuk memahami segi- pada pengarang dan penokohan. Psikologi
segi kejiwaan tokoh utama dengan bebagai sastra adalah kajian sastra yang memandang
permasalahan yang dialaminya sebagai bagian karya sebagai aktivitas kejiawaan, karena
masalah yang diangkat peneliti dalam pengarang menciptakan cipta, rasa dan karya
karyanya. Konflik yang terjadi di dalam dalam berkarya. Pendekatan psikologis adalah
novel Dear Nathan pada tokoh utamanya pendekatan yang bertolak dari asumsi bahwa
sangat dominan diceritakan oleh tokoh utama karya sastra selalu sajamembahas tentan
Nathan, konflik-konflik tersebut (konflik peristiwa kehidupan manusia (Semi, 2012:96)

2
Konflik adalah percekcokan, perselisihan ke dalam dua kategori, yaitu konflik fisik dan
atau pertentangan. Dalam sastra diartikan konflik (physical conflict) dan konflik sosial
bahwa konflik merupakan ketegangan atau (social conflict). Adapun pengertian konflik
pertentangan di dalam cerita rekaan atau fisik dan konflik sosial adalah: (i) Konflik
drama yakni pertentangan antara dua fisik (atau disebut juga: konflik eksternal)
kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, adalah konflik yang disebabkan adanya
pertentangan antara dua tokoh, dan
benturan antara tokoh dan lingkungan alam.
sebagainya. Menurut Meredith dan Fitzgerald
Misalnya, adanya banjir besar, kemarau
(dalam Nurgiyantoro, 2013:179) konflik
adalah sesuatu yang bersifat tidak panjang, gunung meletus, dan sebagainya
menyenangkan yang terjadi dan atau dialami yang memicu munculnya masalah. (ii)
oleh tokoh-tokoh cerita, yang jika tokoh-tokoh Konflik sosial sebaliknya, adalah konflik yang
itu memunyai kebebasan untuk memilih, ia disebabkan kontak sosial antarmanusia. Ia
(mereka) tidak akan memilih peristiwa itu antara lain berwujud masalah perburuhan,
menimpa dirinya. penindasan, percekcokan, peperangan, atau
Menurut Kosasih (2008:59) konflik kasus-kasus hubungan sosial lainnya.
dalam cerpen atau novel bentuknya bisa Penyebab terjadinya konflik internal
bermacam-macam, satu diantaranya adalah karena adanya rasa sakit hati, kecewa, marah,
konflik manusia dengan dirinya sendiri bimbang, sedih, takut, menyesal, kesal,
(konflik batin). Sebuah cerita fiksi dipandang cemas, dan cemburu. Adapun penjelasan dari
sebagai berkonflik internal dan eksternal penyebab terjadinya konflik internal sebagai
sebenarnya lebih dilihat dari konflik mana berikut. (a) Rasa sakit hati adalah perpaduan
yang mendominasi, sedangkan pada antara perasaan benci dan perasaan dendam
yang teramat dalam kepada seseorang.
kenyataannya keduanya pasti akan sama-sama
Seseorang mungkin menjadi sakit hati bila ada
muncul. Usaha dalam sebuah cerita fiksi
yang dengan sengaja atau tidak menghina,
sangat membantu dalam menemukan dan bersikap kasar, atau kurang ajar terhadapnya.
memahami makna yang terkandung dalam Individu akan sakit hati pada setiap tindakan
cerita fiksi tersebut. atau sindiran yang memandang rendah,
Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2013:181), mengejek atau tidak menhargai dirinya(Muis,
mengemukakan bahwa konflik dalam cerita 2009:56). (b) Rasa kecewa merupakanharapan
dapat dibedakan menjadi dua jenis seperti dan kenyataan berbeda. Hal yang akan
berikut ini. (a) Konflik internal (atau konflik dilakukan adalah ikhlas, intropeksi
kejiwaan, konflik batin), dipihak lain, adalah (mengoreksi dari perbuatan diri sendiri), dan
konflik yang terjadi dalam hati dan pikiran, terus berusaha untuk mendapatkan apa yang
dalam jiwa seorang tokoh (atau: tokoh-tokoh) kita inginkan (Muis, 2009:56). (c) Rasaarah
cerita. Jadi ia merupakan konflik yang dialami adalah jenis emosi lain yang dialami oleh
anak-anak dan juga orang dewasa. Seseorang
manusia dengan dirinya sendiri. Konflik itu
menjadi marah bila merasa tersinggung, sakit
lebih merupakan permasalahan intern
hati atau jengkel oleh perilaku orang
seorrang manusia. Misalnya, hal itu terjadi lain(Muis, 2009:53-54). (d) Rasa bimbang
akibat adanya pertentangan antara dua merupakan perasaan tidak tetap hati, ragu-
keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, ragu, merasa khawatir dan cemas (Muis,
harapan-harapan, atau masalah-masalah 2009:50). (e) Rasa sedih atau kesedihan
lainnya. (b) Konflik eksternal, adalah konflik adalah perasaan manusia yang menyatakan
yang terjadi antara seseorang tokoh dengan kecewa atau frustasi terhadap seseorang atau
sesuatu di luar dirinya, mungkin dengan sesuatu(Djaali, 2017:45). (f) Rasa takut
lingkungan alam atau mungkin dengan Menurut Watson (dalam Djaali, 2017:40-41),
lingkungan manusia atau tokoh lain. Dengan faktor ketidakamananlah yang memegang
demikian, konflik eksternal dapat dibedakan

3
peranan penting untuk mendatangkan rasa sehingga memberikan hasil yang berbeda.
takut. Adapun Sehandi menyatakan bahwa novel
(g) Rasa menyesal Menyesal adalah perasaan berbeda dengan cerpen karena permasalahan
yang menggambarkan reaksi emosi seseorang dalam novel luas dan lebih mendalam. Sebuah
tentang tindakan-tindakannya pada masa novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan
lampau. Reaksi emosi itu dapat berbentuk kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-
kesedihan, rasa malu, depresi, jengkel, dan hari, dengan menitikberatkan pada sisi-sisi
rasa bersalah(Muis, 2009:58). (h) Rasa kesal yang aneh dari naratif tersebut (Redaksi,
Rasa kesal merupakan perasaan yang tidak 2012:42)
menyenangkan terhadap sesuatu. Perasaan
kesal jika tidak segera diatasi maka akan METODE PENELITIAN
menimbulkan rasa benci, dendam, bahkan Metode dalam penelitian ini
bisa membuat stres(Djaali, 2017:45). (i) Rasa menggunakan metode deskriptif karena data
cemas Cemas atau kecemasan merupakan yang dikumpulkan berupa kata-kata atau
respon emosi pengalaman subyektif individual kalimat yang merupakan konflik internal dan
mempunyai kekuatan tersendiri dan sulit eksternal tokoh utama yang terdapat dalam
untuk diobservasi secara langsung. Seseorang novel Dear Nathankarya Erisca Febriani.
dikatakan mengalami cemas bila dia merasa Metode deskriptif digunakan untuk
kuatir dan gamang, setidaknya ada suatu memberikan gambaran mengenai hasil
perasaan yang merupakan sinyal atau analisis data, dengan demikian laporan
kecurigaan atau perasaan kalut yang penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
berhubungan dengan suatu malapetakaatau untuk memberikan gambaran laporan
kejadian yang tidak menyenangkan(Muis, penyajian tersebut. Hal ini sejalan dengan
2009:44). (j) Rasa cemburu merupakan emosi pendapat Moleong (2014:11) yang
dan biasanya merujuk pada fikiran negetif dan menyatakan bahwa “Dalam metode deskriptif
perasaan terancam, takut, dan khawatir data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
kehilangan sesuatu yang dihargai oleh gambar, dan bukan berupa angka-angka
seseorang, terutama merujuk pada hubungan semua yang dikumpulkan berkemungkinan
manusia. Cemburu sering kali merupakan menjadi kunci terhadap apa yang sudah
gabungan emosi yang ditunjukkan seperti diteliti.” Metode deskriptif ini digunakan
marah, benci, kekurangan, tidak berdaya dan peneliti untuk menggambarkan secara tepat
meluat. (Muis, 2009:60). (k) atau mendeskripsikan hasil analisis tentang
Novel adalah karangan prosa yang konflik tokoh utama pada konflik internal dan
panjang, mengandung rangkaian cerita eksternal yang terdapat dalam novel
kehidupan seseorang dengan orang di DearNathankarya Erisca Febriani.
sekelilingnya dengan menonjolkan watak atau Bentuk penelitian yang digunakan adalah
sifat setiap pelaku. Novel berasal dari bahasa penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang
Italia novella yang berarti “sebuah kisah, dimaksud untuk memahami fenomena-
sepotong cerita”. Umumnya sebuah novel fenomena yang dialami oleh subjek penelitian
bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan (Moleong, 2014:6). Fenomena yang dimaksud
mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan dapat berupa konflik-konflik dan peristiwa
menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari lainnya yang diuraikan dan dikaji dalam
naratif tersebut (Sadikin, 2011:42). Menurut bentuk kata-kata dan bahasa ataupun dalam
Zulfahnur (1996:67), mengemukakan bahwa kalimat dan bukan dalam bentuk angka-angka
novel menceritakan suatu kejadian yang luar atau mengadakan perhitungan melainkan
biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian- berdasarkan pada pernyataan-pernyataan
kejadian itu menimbulkan pergolakan batin rasional dalam suatu uraian. Disimpulkan
yang mengubah perjalanan nasib tokohnya. bahwa penelitian ini termasuk dalam
Melalui tokoh, kejadian dan berbagai unsur penelitian kualitatif yang menguraikan data
lain kehidupan dapat dinilai secara berbeda novel DearNathan karya Erisca Febriani

4
dalam bentuk kata-kata atau kalimat bukan (b) Mengidentifikasi data berdasarkan
dalam bentuk angka-angka. permasalahan yang diteliti dalam novel Dear
Pendekatan yang digunakan dalam Nathan karya Erisca Febriani yaitu konflik
penelitian ini adalah pendekatan psikologi internal dan konflik eksternal pada tokoh
sastra. Tujuannya adalah agar peneliti mudah utama. (c) Mencatat keseluruhan data ke
memahami sudut kejiwaan yang dialami oleh dalam kartu pencatat data. (d)
tokoh utama dalam novel yang diteliti. lebih Mengklasifikasi atau
tepatnya berdasarkan teori untuk mengkaji mengelompokkan data sesuai dengan masalah
suatu karya sastra yang dikemukakan oleh penelitian yaitu konflik internal dan eksternal.
Roekhan yang telah diuraikan dalam kajian (e) Menguji keabsahan data dengan
pustaka yaitu pendekata tekstual. Pendekatan menggunakan teknik ketekunan pengamatan,
tekstual pada psikologi sastra mampu triangulasi dan kecukupan referensi.
mengkaji sistem berpikir, logika, angan- Alat pengumpulan data dalam penelitian
angan, dan cita-cita hidup yang ekspresif yang ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen
dialami tokoh dalam suatu cerita. Bahkan kunci. Kedudukan peneliti sebagai instrumen
perasaan takut, phobia, was-was, histeris, kunci dalam penelitian ini yaitu sebagai
aman, dan peristiwa yang amat pelik dapat perencana, pelaksana, pengumpul data,
dikaji. Pengkajian tersebut adalah untuk penganalisis, penafsiran data, dan akhirnya
mendeskripsikan perkembangan karakter menjadi pelapor hasil penelitian. Selain itu
tokoh utama serta mengidentifikasi konflik peneliti juga menggunakan kartu pencatat data
tokoh utama yang terdapat dalam novel hasil analisis sebagai bantuan mengingat
DearNathan karya Erisca Febriani. adanya keterbatasan peneliti dalam mengingat
Sumber data dalam penelitian adalah berbagai hal. Adapun alat bantu dalam
subjek dari mana data dapat diperoleh. pengumpulan data berupa alat tulis, laptop
Menurut Siswantoro (2010:72) yang dan kertas pencatat yang berisi catatan-catatan
dimaksud dengan sumber data dalam dari hasil membaca dan menelaah novel
penelitian adalah terkait dengan subjek DearNathan karya Erisca Febriani.
penelitian dari mana data diperoleh. Subjek Peneliti melakukan uji keabsahan data
penelitian sastra adalah teks-teks roman, agar data agar data yang diperoleh benar-
novel, cerita pendek, drama dan puisi. Adapun benar objektif, sehingga hasil penelitian dapat
sumber data dalam penelitian ini berupa teks dipertanggungjawabkan. Aspek-spek yang
dalam bentuk novel dengan judul DearNathan digunakan untuk menguji keabsahan data
karya Erisca Febriani yang diterbitkan oleh berupa (1) ketekunan pengamatan, dengan
PT Melvana Media Indonesia: Depok pada cara mengamati dan membaca secara tekun
tahun 2017 setebal 528 halaman. dan berulang-ulang, terhadap fenomena, dan
Teknik pengumpulan data dalam masalah penelitian; (2) triangulasi, teknik
penelitian ini adalah studi dokumenter. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
studi dokumenter adalah pengumpulan data memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
dengan menggunakan sumber dokumen itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
tertulis yang berhubungan dengan masalah pembanding terhadap data itu. Teknik
penelitian, misalnya dari sumber dokumen, triangulasi yang digunakan dalam penelitian
buku, koran, maupun majalah. Alasan peneliti ini adalah teknik penyidik. Teknik penyidik
menggunakan teknik ini karena peneliti dilakukan karena memanfaatkan pengamat
hendak menelaah buku yang berupa novel lainnya untuk membantu dalam pengumpulan
berjudul Dear Nathan karya Erisca Febriani data.; (3) kecukupan referensial, peneliti
yang menjadi sumber data dalam penelitian berusaha memenuhi kecukupan referensial
ini. Adapun langkah-lahngkah mengumpulkan dengan cara melengkapi teori-teori yang
data sebagai berikut:(a) Membaca keseluruhan menjadi landasan dalam mengabsahkan data.
novel Dear Nathan karya Erisca Febriani. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah teknik analisis isi. Menurut Afifuddin

5
dan Saebani (2009:165) “Analisis isi atau Mamanya selalu memanggil nama Ayahnya.
Content analysis adalah penelitian yang Nathan terkejut dan heran apakah Mamanya
bersifat pembahasan mendalam terhadap isi sudah ingat dengan Ayahnya, karena selama
suatu informasi tertulis atau tercetak dalam ini yang diingat adalah Daniel. Pada hari itu
media masa.” Analisis konten adalah “Suatu suster telah menelepon Ayahnya dan memberi
teknik yang sistematis untuk menganalisis tahu bahwa istrinya sedang kritis tetapi
makna dan ungkapan pesan. Definisi ini
Ayahnya tidak bisa datang ke rumah sakit
menunjukan bahwa tujuan utama analisis
karena sedang merayakan hari ulang tahun
konten haruslah membuat inferensi” (Zuchdi,
1993:1). pernikahannya dengan istri barunya.
Nathan yang mendengarnya seakan-
HASIL PENELITIAN DAN akan geram dan marah hingga meninjukan
PEMBAHASAN kepalan tangannya ke tembok, Seli yang
Berdasarkan masalah yang dibahas dalam datang tiba-tiba segera menenangkannya
penelitian ini, maka peneliti memaparkan tetapi Nathan malah mengungkapkan semua
hasil analisis data berupa konflik tokoh utama perasaan sakit hatinya, benci kepada ayahnya.
dengan menggunakan pendekatan psikologi Setelah itu Nathan mengungkapkan
sastra dalam novel DearNathankarya Erisca kekesalannya dan rasa sakit hatinya kepada
Febriani. Seli karena Ayahnya sudah tidak perduli pada
Berikut ini analisis data konflik internal Mamanya dan Ayahnya tidak ingat akan masa
tokoh utama rasa sakit hati:
bahagianya dulu bersama Mamanya yang
(1) Nathan merasa sakit hati pada Ayahnya
karena tidak peduli dengan kondisi mamanya selalu menemani susah senang menjalani
ketika sedang sakit. hidup tetapi ketika Mamanya sakit, Ayahnya
“Kacang lupa kulitnya. Dia nggak inget malah meninggalkannya dan menikah lagi.
gimana pengorbanan Mama dulu. Papa bisa Nathan merasa sakit hati hingga
kaya, itu ada prosesnya. Gue enggak bakal mengeluarkan kata-kata atau komentar dan
ngelupain proses Mama ngedukung Papa sindiran kasar (sialan) yang ditujukan kepada
dulu sebelum dia berhasil kayak sekarang. ayahnya. Sebagai seorang anak seharusnya
Waktu Papa sakit, siapa yang rela ngutang bersikap sopan kepada ayahnya, karena jika
sana-sini cuma buat beli obat Papa? Mama tidak ada seorang ayah, kita tidak mungkin
gue yang mau begitu gitu, Sel. Tapi sekarang, terlahir di dunia ini. Seorang anak tidak
jangankan mau nemenin Nyokap gue, jenguk mungkin membenci ayahnya jika ayahnya
aja dia udah nggak mau. Bener-bener Bokap mau menerima keadaan dan tidak pergi
sialan!” Nathan segera memotong penjlasan meninggalkan keluarnya demi wanita lain.
Seli.” (DN:344). Nathan merupakan seorang anak yang
Kutipan tersebut menggambarkan konflik sangat membenci ayahnya karena ayahnya
yang terjadi dalam diri tokoh utama atau telah meninggalkannya juga ibunya setelah
Nathan. Konflik dalam diri Nathan meninggalnya Daniel yang menyebabkan
diwujudkan dengan perasaan sakit hati. ibunya menderita gangguan jiwa. Bahkan
Perasaan sakit hati yang dialami Nathan ayahnya lebih mementingkan kehidupan
terjadi ketika berada di rumah sakit untuk barunya bersama istri barunya dan tidak mau
menemani Mamanya yang sedang kritis dan menerima keadaan atau kekurangan sang istri,
ditemani oleh Seli. Nathan bertanya bingung ayahnya tidak pernah mengingat hari-hari
kepada suster tentang penyakit yang diderita bahagianya dulu dan pengorbanan sang istri.
Mamanya hingga Mamanya bisa kritis, suster Ketika istrinya jatuh sakit sang suami malah
menjawab bahwa Mamanya tidak mau makan meninggalkannya, itulah yang menyebabkan
dan darah tingginya kambuh, bahkan Nathan sakit hati kepada ayahnya.

6
Berikut ini analisis data konflik internal bagian lampu belakang motornya pecah
tokoh utama rasa kecewa: berkeping-keping. Sesaat setelahnya, Nathan
(2) Nathan merasa kecewa saat ibunya segera menjatuhkan motornya hingga
memanggil namanya dengan sebutan nama kendaraan itu terguling sia-sia.” (DN:32)
Daniel.
“Nathan mengangguk, dia segera turun dari Kutipan tersebut menggambarkan
motornya dan masuk ke adalam paviliun, konflik yang terjadi dalam diri tokoh utama
melewati ruang depan yang terang dan atau Nathan. Konflik dalam diri Nathan
berudara segar, lalu ke ruang duduk dan diwujudkan dengan perasaan marah dengan
melihat seorang wanita cantik terawat sedang mengucapkan kata-kata kasar atau makian
duduk di depan jendela. Wanita itu menoleh yaitu kata atau kalimat Bangsat!. Kata makian
saat mendengar suara langkah kaki. atau kata Bangsat! adalah kata yang keji
“Daniel!” pekiknya gembira. “Akhirnya diungkapkan ketika marah, kata-kata tersebut
kamu datang!”Langkah Nathan sempat merupakan kata-kata kasar.
terhenti, menatap perawat yang ada di Perasaan marah yang dialami Nathan
sampingnya selama beberapa detik. Ada raut terjadi ketika Nathan masuk ke gerbang
wajah terkejut di matanya-berganti dengan sekolah tiba-tiba motor Nathan dengan
kecewa, tapi hanya sedetik, karena sengaja ditabrak oleh sepeda motor seseorang
selanjutnya Nathan meneguk ludah sambil yang sama-sama mengenakan seragam SMA
melanjutkan langkahnya.” (DN:65) Garuda. Nathan terkejut ketika melihat bagian
Kutipan tersebut menggambarkan belakang motornya rusak. Nathan sangat
konflik yang terjadi dalam diri tokoh utama marah sehingga melihatnya sehingga langsung
atau Nathan. Konflik dalam diri Nathan saja mengucapkan kata-kata kasar atau
diwujudkan dengan perasaan kecewa. makian (Bangsat). Nathan melihatnya tidak
Perasaan kecewa yang dialami Nathan terjadi terima dengan perbuatan tersebut, langsung
ketika Nathan mengunjungi paviliun tempat saja Nathan segera turun dari motornya dan
tinggal ibunya. Ketika sampai pada sebuah menghajar kakak kelasnya yang memang
kamar Nathan melihat ibunya sedang duduk di dengan sengaja mencari keributan bahkan
tepi jendela. Ibunya yang sadar akan dendam kepada Nathan. Nathan dengan
kedatangan Nathan dan mendengar suara segera menghampiri kakak kelasnya tersebut
langkah kaki segera menoleh dan berteriak dengan tangan mengepal dan menghajar
kuat memanggil dengan sebutan nama Daniel. habis-habisan. Nathan dan kakak kelasnya
Nathan merasa kecewa karena Ibunya tersebut merupakan musuh bebuyutan
selalu memanggil Nathan dengan sebutan semenjak Nathan sekolah di SMA Garuda.
nama Daniel. Daniel adalah saudara kembar Berikut ini analisis data konflik internal
Nathan yang sudah lama meninggal dunia, tokoh utama rasa bimbang:
ibunya selalu menganggap bahwa Daniel (4) Nathan merasa bimbang saat ditanya oleh
belum meninggal dan beranggapan Nathan temannya kenapa tidak merokok.
adalah Daniel. Ibunya menderita gangguan “Nathan diam saja melihat Geri yang
jiwa semenjak Daniel meninggal dunia, akhirnya mengambil rokok Budi. Mereka
Ibunya menganggap bahwa Daniel belum bertiga asyik merokok, sementara Nathan
meninggal, dan ibunya sangat menyayangi menggerakkan giginya, berusaha menahan
Daniel. keinginan supaya mengambil sebatang dan
Berikut ini analisis data konflik internal menempelkan benda iu di sudut bibirnya.
tokoh utama rasa marah: Rokok adalah sesuatu yang sudah menemani
(3) Nathan merasa marah karena ada Nathan selama bertahun-tahun, bahkan dia
seseorang yang dengan sengaja menabrakkan sudah merokok sejak kelas satu SMP. “Nath,
motornya pada motor milik Nathan. lo nggak merokok? Pake punya gue dulu,”
“Bangsat!” teriak cowok itu sambil menoleh Adit menyerahkan kotak rokoknya.
ke belakang, wajahnya memerah menyadari “Gue laper, kantin di dalem buka nggak?”

7
“Buka mungkin, pasti buka kantin dalem,” temannya sedang asyik merokok. Tidak biasa-
jawab Adit sambil mengembuskan asap rokok biasanya Nathan terlihat begitu malah
dari dalam bibirnya.” (DN:337) semenjak SMP Nathan sudah pandai
Kutipan tersebut menggambarkan konflik merokok, sampai-sampai Adit menawarkan
yang terjadi dalam diri tokoh utama atau rokoknya. Nathan bimbang antara ingin
Nathan. Konflik dalam diri Nathan mengambil sebatang rokok yang ditawarkan
diwujudkan dengan perasaan bimbang. temannya atau tidak mengambilnya. Akhirnya
Perasaan bimbang yang dialami Nathan Nathan mengalihkan pembicaraan dengan
terjadi ketika Nathan dan teman-temannya menanyakan apakah kantin sudah buka sepagi
menghadiri dan melihat stand bazar dan akan ini dan kebetulan kantin belakang tempat
menonton pertandingan basket. Nathan dan tongkrongan sedang tutup, dan ia lebih
Nathan pergi ke sekolah tidak menggunakan memilih pergi ke kantin dengan alasan sedang
seragam sekolah, karena mereka berpikir lapar dan ingin mencari makanan padahal
bukan ingin belajar karena belajar mengajar Nathan menghindari teman-temannya yang
libur dan diganikan dengan kegiatan OSIS sedang merokok. Perasaan bimbang yang
makanya Nathan enggan menggunakan dialami Nathan merupakan ragu terhadap
seragam sekolah dan malah menggunakan melakukan sesuatu antara ingin mengambil
kaos biasa. rokok tersebut atau tidak.
Sebelum masuk ke stadion pertandingan Berikut ini analisis data konflik internal
semua murid harus membeli karcis yang tokoh utama rasa sedih:
sedang dijaga oleh Salma, segerombolan (5) Nathan merasa sedih ketika Mamanya
teman Nathan juga termasuk Nathan menemui mengajaknya untuk jalan-jalan keluar.
Salma untuk membeli karcis yang telah “Mama ingin keluar, ayo kita jalan-jalan!”
disediakan, bahkan Nathan pu dengan sengaja Nathan mengatupkan bibirnya rapat-rapat,
menggoda Salma dan sekaligus membelikan menahan agar tangisnya tidak keluar. Cowok
Salma minuman hingga membuat Aldo yang itu memalingkan wajah. “Daniel, kenapa
melihatnya merasa risih. diam saja? Mama ingin jalan-jalan! Ayo, kita
Pertandingan basket belum di mulai. maen ke pasar malam, Mama ingin makan
Nathan berbicara kepada Salma bahwa Salma gulali!” Wanita itu menatap Nathan penuh
harus menemaninya, tetapi perkataan tersebut harap.” (DN:66)
dijawab oleh Aldo karena Salma harus Kutipan tersebut menggambarkan konflik
bertugas sebagai anggota OSIS jadi tidak yang terjadi dalam diri tokoh utama atau
boleh seenaknya pergi meninggalkan Nathan. Konflik dalam diri Nathan
kegiatan. Nathan berniat untuk menemui diwujudkan dengan perasaan sedih. Perasaan
Salma sambil menunggu pertandingan basket sedih yang dialami Nathan terjadi ketika
dimulai. Nathan yang merasa bosan mengajak Nathan mengitari halaman dan masuk ke
teman-temannya ke tempat biasa yaitu tempat dalam paviliun untuk menemui ibunya.
tongkrongan mereka di kantin belakang Motornya terhenti setelah melihat perawat
sambil menunggu pertandingan basket yang menyambutnya untuk masuk ke dalam
dimulai. Sesampai di kantin belakang, Gery paviliun. Nathan segera turun dari motornya
merogoh sakunya untuk mencari rokok tetapi dan mengikuti perawat untuk masuk menemui
rokoknya sudah habis, akhirnya dia ibunya.
menanyakan rokok pada Nathan. Nathan Dilihatnya seorang wanita cantik terawat
beralasan bahwa dia tidak membawa rokok sedang duduk di kursi menghadap di tepi
dan sebenarnya Nathan sudah berjanji kepada jendela. Ibunya segera menoleh setelah
Salma akan berubah dan tidak akan merokok mendengar langkah kaki yang
lagi. menghampirinya. Setelah dilihatnya Nathan
Perasaan bimbang Nathan mulai muncul yang datang, ibunya lalu berteriak dan
disaat teman-temannya menanyakan kenapa memanggil dengan sebutan nama Daniel.
Nathan tidak merokok, padahal teman- Rasa kecewa itu ada dalam diri Nathan karena

8
ibunya selalu menganggap bahwa Daniel Seli brikan dan akhirnya Bik Ijah menemani
masih ada dan tidak menganggap keberadaan Seli untuk makan. Nathan sangat membenci
Nathan. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh dan tidak suka dengan keberadaan Seli, ketika
ibunya bertanya tentang bagaimana Nathan pergi meninggalkan Seli dan
sekolahnya dan kenpa lama tidak menemui menjawab telepon dari ibunya Nathan
ibunya. langsung masuk ke kamarnya. Tiba-tiba Seli
Nathan terdiam dan tidak bisa menjawab mengetuk kamar Nathan dan berniat akan
semua pertanyaan ibunya. Nathan merasa masuk ke dalam kamar Nathan. Seli langsung
sedih ketika Mamanya memanggilnya dengan saja masuk ke dalam kamar sebelum
sebutan nama Daniel, Mamanya belum bisa mendapat izin dari Nathan.
melupakan saudara kembarnya itu. Perasaan Nathan tidak menjawab semua
sedih juga muncul ketika Mamanya mengajak pertanyaan yang diajukan Seli. Bahkan
Nathan dengan merengek agar Nathan mau Nathan bertanya dengan nada tidak suka
membawa Mamanya untuk pergi jalan-jalan menyanyakan kenapa Seli belum juga pulang,
keluar rumah pergi ke pasar malam dan Seli beralasan bahwa di luar sedang hujan jadi
makan gulali bersama. Nathan merasa sedih Seli tidak bisa pulang. Nathan dan Seli sedang
karena selama ini dia tidak punya banyak berada di dalam kamar dan Seli memberikan
waktu buat Mamanya. Nathan mengatupkan makanan untuk Nathan. Seli yang terus
bibirnya rapat-rapat agar tangisnya tidak berbicara mengejek Nathan membahas masa
keluar dan agar Mamanya tidak melihat kecilnya hingga membuat Nathan jengkel,
semua kesedihan yang dipendam Nathan. marah dan mengusir Seli untuk keluar dari
Berikut ini analisis data konflik internal kamarnya. Tiba-tiba Seli menjatuhkan
tokoh utama rasa menyesal: tubuhnya di kasur dan berbaring sebentar,
(6) Nathan merasa menyesal ketika telah Nathan melarang Seli agar tidak menyentuh
bersikap kasar kepada Seli. kasurnya dengan beralasan jangan menyentuh
“Tapi tatapan Nathan berhenti begitu kasur cowok jika nanti ada apa-apa Nathan
dilihatnya Seli sudah tertidur. Tangannya tidak akan bertanggung jawab.
bergerak ingin menarik paksa cewek itu atau Berikut ini analisis data konflik internal
kasarnya menyiram wajahnya supaya bangun, tokoh utama rasa kesal:
namun sebagian hatinya memberontak, (7) Nathan merasa kesal ketika dipanggil
menahan agar Seli tetap tertidur di sini. untuk menghampiri Pak Mahyudi yang akan
Alhasil, tangan Nathan berhenti di udara- memberikan hukuman.
tepat di permukaan wajah Seli. Ditatapnya “Pak Mahyudi bangun dari kursinya,
wajah Seli selama beberapa detik, “Maafin matanya memicing untuk mengamati Nathan.
gue,” bisik Nathan tanpa suara, hanya “Saya menyuruh kamu mengaji, bukan Arif!”
sekedar bibir yang bergerak. Lalu ditariknya Sekelas lagi-lagi menahan senyum.
selimut untuk menutupi tubuh Seli. Dia segera “Saya lagi sariawan, Pak,” jawab Nathan
keluar dari ruangan, membiarkan tempat refleks.
tidurnya disinggahi oleh gadis yang sudah “Kamu! Kemari kamu!”
dua tahun ditunggunya dan saat ini kembali Nathan melengos kesal. Mau tak mau, dia
dari Amerika dalam kondisi dan kenyataan bangun dari kursinya dan berjalan malas-
yang jelas-jelas jauh berbeda.” (DN:189-190) malasan mendekati Pak Mahyudi.” (DN:27)
Kutipan tersebut menggambarkan konflik Kutipan tersebut menggambarkan konflik
yang terjadi dalam diri tokoh utama atau yang terjadi dalam diri tokoh utama atau
Nathan. Konflik dalam diri Nathan Nathan. Konflik dalam diri Nathan
diwujudkan dengan perasaan menyesal. diwujudkan dengan perasaan kesal. Perasaan
Perasaan menyesal yang dialami Nathan kesal yang dialami Nathan terjadi ketika jam
terjadi ketika Seli datang ke rumah Nathan pelajaran sudah dimulai dan masuk seorang
membawakan makanan untuk Nathan, tetapi guru ke dalam kelas yang akan memulai
Nathan tidak mau memakan makanan yang pelajaran bahasa Arab. Ketika Pak Mahyudi

9
masuk ke dalam kelas, Nathan segera percetakan seberang. “Saya nunggu di sini,”
berpindah tempat agar bisa duduk bersama kata Nathan setelahnya melepaskan
Arif temannya yang lumayan pintar bahasa genggaman dan duduk di warung gorengan
Arab. Nathan memang tidak mengerti dengan yang ada di depan toko.” (DN:200)
pelajaran bahasa Arab karena kerjaannya Kutipan tersebut menggambarkan konflik
hanya menyontek buku temannya. Arif yang terjadi dalam diri tokoh utama atau
merasa risih ketika Nathan duduk di Nathan. Konflik dalam diri Nathan
sampingnya dan sudah mengetahui maksud diwujudkan dengan perasaan cemas. Perasaan
tujuan Nathan hanya untuk menyontek. cemas yang dialami Nathan terjadi ketika
Tidak lama kemudian Pak Mahyudi Salma terburu-buru pergi dari usai rapat OSIS
menyuruh semua murid untuk membuka dan mendapat tugas untuk mengambil
Alquran dan tiba-tiba memanggil nama pamflet. Nathan memaksakan dirinya untuk
Nathan untuk menbaca surah Albaqarah dari menemani Salma untuk pergi ke percetakan
ayat empat sampai tujuh. Nathan segera dan memaksakan kehendak untuk menaiki
menyenggol lengan Arif untuk segera angkot padahal Nathan sangat trauma naik
membacakan ayat tersebut, kemudian Nathan angkot. Salma yang terus menolak ajakan
pura-pura membuka bibir sekedar megap- Nathan yang ingin mengantarkannya ke toko
megap seperti penyanyi yang sedang lipsing percetakan tetap keras kepala untuk pergi
dan membuat seisi kelas menahan tawa. menaiki angkot. Sehingga Nathan merasa
Ketika Pak Memanggil Nathan, tiba-tiba cemas dan menemani Salma di dalam angkot,
Nathan tersentak dan bibirnya berhenti padahal Nathan sangat anti naik angkot.
bergerak tetapi suara arif masih saja Nathan merasa cemas ketika melihat
melantunkan ayat tersebut, tak lama Nathan Salma buru-buru keluar dan menyebrang ke
menyenggol lengan Arif agar berhenti. percetakan tidak hati-hati dan hampir saja
Akhirnya Pak Mahyudi mengetahui terserempet bajaj, Nathan langsung saja turun
bahwa yang melantunkan ayat tersebut bukan dan segera menarik tangan salma serta
Nathan tetapi Arif, Pak Mahyudi yang sedang memarahi Salma dengan kesal agar Salma
marah menyuruh Nathan untuk berhati-hati. Nathan tidak ingin kejadian
menghampirinya dan akan memberikan tersebut terulang lagi dan akhirnya Nathan
Nathan hukuman, hingga akhirnya Nathan membimbing Salma menyebrang
disuruh untuk keluar kelas. Mau tidak mau membimbing Salma hingga sampai di
Nathan menghampiri Pak Mahyudi dengan percetakan dengan hati-hati dan Nathan
kesal hingga akhirnya ia dihukum untuk menunggunya di sebuah warung gorengan.
keluar kelas dan tidak boleh mengikuti jam Langsung saja genggaman tangan Salma
pelajaran. Nathan merasa kesal hingga dengan dilepaskannya.
terpaksa menghampiri Pak Mahyudi untuk Berikut ini analisis data konflik internal
diberikan hukuman. Perasaan kesal timbul tokoh utama rasa cemburu:
pada orang yang merasa tidak suka terhadap (9) Nathan merasa cemburu ketika melihat
sesuatu. Seperti Nathan yang tidak suka kedekatan Salma dengan Aldo.
dihukum tapi selalu saja membuat guru marah “Diem-diem saya juga merhatiin, apalagi
dan memberikan hukuman. kalau lagi sama aldo, kamu kelihatan enjoy.
Berikut ini analisis data konflik internal Saya jadi iri.”
tokoh utama rasa cemas: “E..enggak kok. Biasa aja.” Salma
(8) Nathan merasa cemas ketika Salma menggeleng cepat.
hendak diserempet bajaj saat menyebrang. “Emangnya gue nggak enjoy kalau sama lo?”
“Tangan Nathan yang semula di lengan “Emang nggak sadar atau pura-pura nggak
Salma, beranjak meraih jari cewek itu, tahu? Nada suaranya lembut, tapi ada sinyal-
digenggamnya kuat-kuat sampai Salma sinyal yang Salma tidak mengerti.” (DN:203)
tertegun dibuatnya. Kemudian dibantunya Kutipan tersebut menggambarkan konflik
Salma menyebrang menuju ke toko yang terjadi dalam diri tokoh utama atau

10
Nathan. Konflik dalam diri Nathan sekolah. Nathan dengan kasar memaki dan
diwujudkan dengan perasaan cemburu. menghajar kakak kelasnya karena kakak
Perasaan cemburu yang dialami Nathan kelasnya dengan sengaja menabrakkan
terjadi ketika Nathan sedang berdua bersama motornya pada motor Nathan. Nathan tidak
Salma dan berbicara serius membahas terima dengan perbuatan kakak kelasnya
hubungan dan sikap Nathan yang sebenarnya tersebut hingga Nathan menghajar habis-
tidak brutal. Keseriusan pembicaraan tersebut habisan kakak kelasnya tersebut. Terjadilah
pecah ketika keduanya saling mendengar konflik antara Nathan dan kakak kelasnya.
bunyi telepon dari ponsel Salma, ketika dilihat Berikut kutipan yang menggambarkan hal
ternyata Aldo ketua Osis yang menelepon dan tersebut.
dengan wajah kesal Nathan menuruh Salma “Elo yang bangsat,” balas orang yang
untuk menjawab telepon dari Aldo. Akhirnya menabrak Nathan, Salma melihat badge
Salma menjawab telepon dari Aldo dan kelasnya, kelas sebelas. “Gue udah bilang
berbicara membahas tentang kegiatan Osis bakal kasih pembalasannya ke lo.” Nathan
yang akan diselenggarakan. Selama ini Salma segera mendekati kakak kelas itu, tangannya
selalu sibuk dengan kegiatan Osis yang akan yang terkepal sejak tadi, segera meninju perut
diadakan, kesehariannya selalu bersama Aldo sang lawan tanpa aba-aba hingga
hingga pulang kegiatan pun Aldo yang terjerembab jatuh dari motornya. “jangan
mengantarnya sampai ke rumah. cari masalah sama gue, setan! Salma tidak
Nathan sebagai pacar Salma merasa berkedip melihat kejadian itu di depan
terabaikan dan merasa Salma selalu menolak matanya. Nathan memukuli perut kakak kelas
ajakan Nathan untuk mengantarnya pulang ke itu secara habis-habisan, dan tanpa diduga
rumah dengan beralasan banyak kegiatan di dari arah yang berlawanan, muncul
sekolah. Nathan cemburu melihat kedekatan sekawanan anak-anak lain. Mereka semua
dan kebersamaan Salma dengan Aldo dan beraksi cepat dengan melepas helm di kepala
menimbulkan perasaan iri. Dengan diam-diam Nathan lalu balas memukulnya. Nathan yang
ternyata Nathan memperhatikan kedekatan tidak paham ada gerombolan musuh dari
Salma dan Aldo. Padahal kedekatan mereka belakang, seketika tumbang terkena pukulan
tidak lain hanya karena kegiatan OSIS, tetapi bertubi-tubi.” (DN:32-33)
tidak di mata Nathan yang cemburu pada Kutipan tersebut menggambarkan konflik
Salma. Nathan merasa bahwa Salma selalu yang terjadi antara Nathan dan kakak
merasa senang ketika bersama Aldo, dan kelasnya. Konflik antara Nathan dengan
sebaliknya Salma tidak merasa senang ketika kakak kelasnya diwujudkan dengan
bersama Nathan. Perasaan cemburu yang perkelahian. Perkelahian tersebut terjadi
dialami Nathan terjadi ketika Salma mendapat karena kakak kelasnya yang mempunyai
telepon dari Aldo yang dengan tidak sengaja dendam kepada Nathan dan sengaja
menganggu pembicaraan serius antara menabrakkan motornya pada motor Nathan
Natahan dan Salma. hingga membuat Nathan sangat marah dan
Berikut ini analisis data konflik eksternal tidak terima dengan perbuatan tersebut.
tokoh utama konflik fisik: Nathan turun dari motornya dan mendekati
(1) Perkelahian antara tokoh utama dengan kakak kelasnya, tangan Nathan sudah bersiap
kakak kelasnya akan menghajar kakak kelasnya, dan dengan
Nathan merupakan tokoh utama dalam segera Nathan langsung menghajar meninju
novel Dear Nathan. Tokoh Nathan selalu perut kakak kelasnya hingga jatuh dari
dipenuhi dengan masalah atau konflik yang motornya.
harus dia hadapi. Terutama pada lingkungan Tidak hanya itu, Nathan juga
sekolah selalu terjadi konflik atau masalah memberikan peringatan kepada kakak
pada Nathan. Konflik antara Nathan dengan kelasnya agar tidak mencari masalah dengan
kakak kelasnya terjadi pada saat berada di Nathan. Terjadilah perkelahian saling pukul-
halaman sekolah tidak jauh dari gerbang memukul, menghajar, dan muncullah

11
segerombolan musuh untuk mnegeroyok Dicengkeram lagi pergelangan tangan Afifah,
Nathan hingga menjadi tontonan murid-murid membuat cewek itu meringis.” (DN:120)
yang akan memasuki gerbang. Wajah Nathan Kutipan tersebut menggambarkan konflik
dengan sempurna terkena pukulan bertubi- yang terjadi antara Nathan dan Afifah.
tubi, tetapi masih saja tidak ada yang berani Konflik antara Nathan dengan Afifah
menolong Nathan dan lebih memilih diwujudkan dengan pertengkaran.
menonton adegan perkelahian tersebut. Salma Pertengkaran tersebut terjadi ketika Afifah
yang melihatnya mulai merasa lemas ketika sedang berada di kantin dan menghasut Salma
mendengar bunyi retak bekas pukulan pada agar menjauhi Nathan, Salma merupakan
wajah Nathan. murid baru jadi belum terlalu mengenal
Berikut ini analisis data konflik eksternal Nathan yang sebenarnya. Afifah mengatakan
tokoh utama konflik sosial: seperti itu agar Salma tidak salah pilih dan
(1) Pertengkaran antara tokoh utama dengan akut terjadi kenapa-kenapa jika selalu
Afifah bersama dengan Nathan. Ketika Afifah sedang
Nathan merupakan tokoh utama dalam berada pada sebuah tangga ternyata sudah ada
novel Dear Nathan. Tokoh Nathan selalu Nathan yang menghalangi perjalanannya dan
dipenuhi dengan masalah atau konflik yang pertengkaran tersebut menjadi tontonan bagi
harus dia hadapi. Terutama pada lingkungan murid yang lain ketika ingin masu ke dalam
sekolah selalu terjadi konflik atau masalah kelas.
pada Nathan. Konflik antara Nathan dengan Nathan merasa marah dan kesal pada
Afifah terjadi pada saat berada di depan kelas. Afifah dan mengcegat Afifah di depan kelas
Nathan menuduh Afifah memfitnah Nathan hendak masuk ke kelas. Terjadilah
yang tidak-tidak dan menceritakannya kepada pertengkaran antara Nathan dengan Afifah
Salma. Afifah melawan ucapan Nathan dan karena Afifah selalu melawan ucapan Nathan
mengatakan bahwa Nathan adalah seorang dan mengatakan Nathan adalah seorang banci
banci. Mendengar ucapan Afifah, Nathan sehingga menantang Nathan untuk
merasa sangat marah sehingga terjadi konflik menyelesaikan masalah mereka di kelas saja.
antara Nathan dengan Afifah. Berikut kutipan Nathan yang mendengarkan ucapan Afifah
yang menyatakan hal tersebut. merasa kesal dan marah sehingga dengan
“Mau ke mana lo? Udah puas fitnah gue di segera mencengkeram tangan afifah dan
depan Salma? Jangan kira gue nggak tau. Afifah merasa kesakitan. Ternyata Afifah
Gila, parah banget. Ngejelekin aib kawan masih saja tidak mau mengaku atas
sekelas sendiri.” perbuatannya dan malah membela diri dan
Apaan sih? Gue nggak mau ribut sama lo di mengatakan bahwa Salma merasa tidak suka
sini.” ketika berada dan melihat Nathan. Sehingga
Nathan mencengkram pergelangan tangan Salma sudah tidak suka melihat tingkah laku
Afifah keras. “Untung aja lo cewek, kalau Nathan. Afifah malah mengatakan bahwa tipe
cowok udah abis duluan kali lo.” cowok yang diskai Salma adalah seperti Aldo.
Anak-anak kelas sepuluh lain yang ingin naik Nathan terdiam setelah mendengar semua
tangga untuk ke kelas mereka akhirnya tak perkataan yang diucapkan Afifah.
pelak menonton apa yang terjadi di hadapan
mereka. SIMPULAN DAN SARAN
Wajah Afifah memerah, saat dilihatnya Simpulan
banyak teman-teman kelas sepuluh yang
melihat. “Lo mau balas dendam sama gue, di Berdasarkan hasil analisis data mengenai
kelas aja! Jangan kayak banci.” konflik internal dan konflik eksternal yang
“Oh tenang aja, gue orangnya nggak pernah dialami tokoh utama dalam novel DearNathan
nyimpen dendam kayak gitu, kok.” Nathan karya Erisca Febriani terdapat simpulan dalam
berucap santai, namun wajahnya menyatakan penelitian ini. Simpulan tersebut sebagai
permusuhan. “Gue lebih suka to-the-point.” berikut. (1) Konflik internal tokoh utama

12
dalam novel Dear Nathan karya Erisca penelitian ini disarankan untuk peserta didik
Febriani meliputi; perasaan sakit hati, dalam memahami dan memaknai tokoh dan
perasaan kecewa, perasaan marah, perasaan penokohan. Peserta didik juga mendapatkan
bimbang, perasaan sedih, perasaan menyesal, pengetahuan, menunjang daya imajinasi,
perasaan kesal, perasaan cemas, dan perasaan kepekaan sosial dan menumbuhkan rasa cinta
cemburu. Analisis dilakukan dengan cara terhadap karya sastra; (3) Hasil penelitian ini
melihat konflik internal yang dialami tokoh sebaiknya dapat digunakan guru sebagai
utama berdasarkan pendekatan psikologi contoh dalam menganalisis konflik internal
sastra. (2) Konflik eksternal tokoh utama dan konflik eksternal tokoh utama dalam
dalam novel Dear Nathan karya Erisca novel. Guru dapat mempelajari hasil
Febriani meliputi konflik fisik dan konflik penelitian pada bab IV dan dijadikan sebagai
sosial. Konflik fisik meliputi perkelahian yang acuan mengajarkan teks naratif kepada peserta
terjadi antara Nathan dan kakak kelasnya didik.
karena kesengajaan menabrakkan motornya
ke motor Nathan, perkelahian antara Nathan DAFTAR RUJUKAN
dan Dimas kakak kelasnya karena curang Afifudin dan Beni Ahmad Saebani. 2009.
dalam pertandingan futsal, perkelahian antara Metodologi Penelitian Kualitatif.
Nathan dan Dimas kakak kelasnya karena Bandung: Pustaka Setia.
tantangan untuk berkelahi, perkelahian antara Djaali. 2017. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Nathan dan tukang ojek karena Nathan ingin PT Bumi Aksara
menyelamatkan Seli dari serangan tukan ojek Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi
yang akan menyakiti dan mengambil barang- Penelitian Sastra. Jakarta: PT Buku Seru.
barang Seli dan perkelahian antara Nathan dan Febriani, Erisca. 2017. Dear Nathan. Depok:
Aldo ketua OSIS karena Nathan merasa PT. Melvana Media Indonesia.
marah dan cemburu Aldo selalu mengantar Kosasih. 2008. Apresiasi Sastra Indonesia.
Salma pulang ke rumah. Konflik sosial Jakarta: Nobel Edumedia.
meliputi; pertengkaran antara Nathan dan Moelong, Lexy J. 2014. Metodologi
Afifah karena Nathan merasa difitnah, Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
pertengkaran antara Nathan dan ayahnya Rosda Karya Offset.
karena Nathan mempertahankan rumahnya Muis, Saludin. 2009. Kenali Kepribadian
agar tidak dijual oleh ayahnya, Analisis Anda dan Permasalahannya dari Sudut
dilakukan dengan cara melihat konflik Pandang Teori Psikoanalisa. Yogyakarta:
eksternal yang dialami tokoh utama Graha Ilmu.
berdasarkan pendekatan psikologi sastra. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah
Saran Mada University Press.
Berdasarkan kesimpulan dan hasil dari Sadikin, Mustofa. 2011. Kumpulan Sastra
penelitian yang telah dilakukan, beberapa Indonesia. Jakarta: Gudang Ilmu.
saran yang peneliti dapat sampaikan antara Sehandi, Yohanes. 2016. Mengenal 25 Teori
lain: (1) Hasil penelitian ini pada Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
implementasi pembelajaran disarankan dapat Semi, M Atar. 2012. Metodologi Penelitian
digunakan guru sebagai bahan ajar di sekolah. Sastra. Bandung: Angkasa Gramedia
Guru dapat menggunakan karya sastra berupa Press.
novel Dear Nathan karya Erisca Febriani Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra.
untuk diajarkan ke peserta didik pada materi Yogyakarta: Pustaka Belajar.
tentang unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik Pm, Redaksiana. 2012. Sastra Indonesia.
pada novel karena unsur intrinsik dan Depok: Pustaka Makmur.
ekstrinsik merupakan hal yang paling penting Zulfahnur, dkk. 1996. Teori Sastra. Jakarta:
dalam membangun suatu cerita; (2) Hasil Departemen Pendidikan Kebudayaan.

13
14

Anda mungkin juga menyukai