TUGAS 6
2 Isi Resensi Dalam isi karya ini memberikan anggapan bahwa Aktivitas
menulis sering kali dikaitkan dengan bakat seseorang. Padahal,
tidak selamanya bakat dapat membuat aktivitas tulis-menulis
menjadi selancar dan semudah yang kita bayangkan. Menulis
merupakan pelajaran dasar yang sudah kita dapatkan semenjak
duduk di bangku sekolah dasar bahkan di taman kanak-kanak.
Dengan kata lain, mengarang adalah keterampilan sekolah
dasar. Mengarang bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun,
juga bukan merupakan hal yang sulit jika ada komitmen, jika
komitmen itu diniati untuk benar-benar ditepati. Komitmenlah
kata kunci agar proses menulis dan mengarang menjadi mudah.
Komitmen tersebut adalah janji pada diri sendiri bahwa saya
akan menjadi penulis. Jadi, menulis itu bukan perlu bakat, sebab
bakat tidak lebih dari “minat dan ambisi yang terus-menerus
berkembang”.Masalahnya kemudian, bagaimana agar ambisi
tersebut terus dipelihara sampai waktu yang lama? Jawabannya
“komitmen pada diri sendiri.” pada penulis juga bisa kita ambil
bahwa Modal dasar yang akan meningkatkan efektifitas anda
dimanapun anda berkarya adalah kemampuan untuk
menuangkan ide dalam tulisan. Buku ini memacu untuk berani
menulis dengan berlatih dan menjalani proses belajar secara
terus menerus. Penulis banyak menceritakan pengalamannya
hingga berhasil menjadi penulis best seller. Buku ini juga
memotivasi pembacanya untuk menuangkan ide-ide dalam
bentuk tulisan.Dan memiliki keyakinan yang kuat bahwa siapa
pun bisa untuk menghasilkan karya nyata. Buku ini menyajikan
sejumlah teknik bagi siapapun yang menyukai dunia tulis-
menulis atau mengarang. Buku ini hadir sebagai bagian dari
teknik mempermudah dalam melakukan aktivitas tulis-menulis.
Penerbit : Serambi
Tebal : 561
2 Isi Resensi Buku ini menyajikan tentang sejarah sebuah kota yang penuh
dengan segala kenangan yang ada di dalamnya. Istanbul dikenal
dengan nama Byzantium merupakan kota yang paling penting
dalam sejarah. Kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran,
yaitu Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran
Latin, dan Kekaisaran Utsmaniyah. Penyebaran agama kristen
mengalami kemajuan pada masa Kekaisaran Romawi dan
Romawi Timur sebelum Utsmaniyah menaklukkannya pada
tahun 1453 di bawah kepemimpinan Mehmed II (Muhammad
Al-Fatih) yang mengubahnya menjadi pertahanan Islam
sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir. Dalam buku ini, Pamuk
memberi makna lain terhadap kenangan dan kesedihan seorang
individu: sebagai jejak sejarah yang menghubungkan masa lalu
dengan masa depan sebuah kota, bahkan sebuah peradaban.
Namun, buku ini bukan hanya cerita tentang sebuah kota nun
jauh di sana, melainkan sebuah buku indah yang mengisahkan
banyak hal.
4. Setelah menganalisis kedua isi resensi tersebut jawablah beberapa pertanyaan berikut!
a. Jelaskan persamaan yang Kalian temukan dalam kedua resensi tersebut!
jawabannya:
persamaan pada kedua resensi mengarah pada kebahasan yang dimana keduanya tidak
memiliki pernyataan saran, penulisan yang kurang baik untuk jangka waktu lama unuk
dibaca,
b. Jelaskan perbedaan yang Kalian temukan dalam kedua resensi tersebut!
jawabannya:
perbedaan pada kedua resensi ini adalah pada resensi pertama menceritakan tentang
motivasi diri untuk pembacanya dan pada resensi kedua mengisahkan tentang
kenangan masa lalu kota kelahiran seseorang. Kedua buku memiliki keunggulan dan
kekurangan masing-masing. Teks pertama merupakan buku nonfiksi, sedangkan teks
kedua merupakan buku fiksi berupa novel sejarah.
pada kedua resensi ini memberikan cinta dan motivasi besar dari masing-masing
cerita dan memberikan semangat penuh untuk tetap ikut dalam pendirian yang
besar.