Anda di halaman 1dari 11

Catatan mulok kebharian

Kelas X-

Iklim di Indonesia: Jenis, Peristiwa


& Dampaknya
Iklim di Indonesia – Iklim adalah situasi rata-rata cuaca bersandarkan pada waktu yang
panjang dalam suatu kawasan atau zona. Iklim diukur berdasarkan kelembapan, curah hujan,
suhu, tekanan atmosfer, dan arah angin.
Akan tetapi, tidak hanya itu, perlu diketahui bahwa iklim dipengaruhi oleh garis lintang,
ketinggian, kawasan atau daerah, dan perairan yang berada di dekatnya. Adapun ilmu yang
mempelajari mengenai iklim suatu wilayah disebut klimatologi.

Definisi iklim sendiri pun bisa dijadikan penentu aspek kehidupan, seperti jenis tanaman dan
hewan apa yang dapat tumbuh dan hidup di kawasan tersebut.

Persebaran Iklim di Indonesia (sumber: bobo.grid)

Secara keseluruhan, iklim di Indonesia adalah iklim tropis. Artinya, iklim di Indonesia
tergolong hangat cenderung panas dan lembap di sepanjang tahunnya. Dengan iklim tropis
tersebut, Indonesia hanya mempunyai dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan.

Di beberapa negara, faktor utama yang menentukan iklim adalah tekanan atau suhu udara.
Akan tetapi, perubahan iklim di Indonesia ditentukan oleh faktor curah hujan. Hal itu bisa
dibuktikan dengan rata-rata kelembapan di Indonesia sekitar 65% – 90%.

Indonesia memiliki beberapa jenis iklim yang sebagian besar beriklim hutan hujan
tropis dengan taraf curah hujan tertinggi, lalu disertai dengan iklim muson tropis, dan iklim
sabana tropis yang memiliki taraf curah hujan terendah.

Selain iklim-iklim yang sudah disebutkan di atas, Indonesia juga mempunyai iklim
laut dan iklim tanah tinggi subtropis yang berada di beberapa kawasan dataran tinggi di
Indonesia, yakni pada ketinggian kurang lebih 1.500 sampai 3.500 meter di atas permukaan
laut (mdpl). Kemudian, di kawasan pegunungan tepatnya di Papua mempunyai iklim
tundra.

Namun, pada hakikatnya, Indonesia adalah negara yang memiliki 3 jenis iklim, yaitu iklim
musim (iklim muson), iklim tropika atau tropis (iklim panas), dan iklim laut. Berdasarkan
ketiga iklim tersebut, iklim tropis atau iklim panaslah yang sangat melekat dengan Indonesia
dan dikenal oleh banyak orang, seperti yang sudah dijelaskan di paragraf awal.

Iklim tropis sendiri adalah iklim yang dipunyai oleh suatu kawasan atau negara yang berada
di sekitar khatulistiwa. Dengan demikian, tak banyak pula negara yang mempunyai iklim
tropis ini yang mana matahari akan bersinar dengan cerah di kawasan itu.

Maka jangan heran apabila banyak wisatawan asing, terlebih dari negara-negara dengan
iklim subtropis hingga sedang, sangatlah senang datang ke Indonesia untuk sekadar berjemur
di bawah teriknya matahari.

Jadi, apa dan bagaimanakah iklim di Indonesia ini? Nah, untuk lebih jelasnya simak
penjelasan di bawah ini, yuk!

Sains Perubahan Iklim

Buku Sains Perubahan Iklim terdiri atas 6 bab berisi penjelasan mengenai fenomena
perubahan iklim global dan implikasinya. Ditulis dengan tujuan untuk membentuk dasar
kerangka berpikir dalam memahami fenomena perubahan iklim dan dampaknya, yang
disusun dengan logika yang runut dan bahasa yang mudah dipahami, serta berdasarkan pada
sumber-sumber ilmiah terpercaya.
Buku ini, selain mampu menjadi referensi dalam mata kuliah perubahan iklim, juga
diharapkan mampu mendorong berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam mengurangi
dampak yang mungkin terjadi akibat adanya perubahan iklim.

Daftar Isi

 3 Jenis Iklim di Indonesia


o 1. Iklim Musim (Iklim Muson)
 Angin Muson Barat Daya
 Angin Muson Timur Laut
o 2. Iklim Tropika atau Tropis (Iklim Panas)
o 3. Iklim Laut
 Peristiwa Alam yang Berpengaruh pada Iklim di Indonesia
o 1. El Nino dan La Nina
o 2. Daerah Pertemuan Angin Antartropis
o 3. Dipole Mode
 Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
o 1. Naiknya Permukaan Air Laut: Banjir Rob
o 2. Kebakaran Hutan Ekstrem
o 3. Risiko Kekeringan Meningkat
o 4. Gelombang Panas yang Ekstrem
o 5. Meningkatnya Risiko Banjir
o 6. Lenyapnya Terumbu Karang dan Wisata Bahari
o 7. Terhambatnya Pertumbuhan di Bidang Ekonomi
 Kategori Ilmu Berkaitan Geografi
 Materi Geografi

3 Jenis Iklim di Indonesia


Berikut akan dijabarkan secara ringkas mengenai 3 jenis iklim di Indonesia.

1. Iklim Musim (Iklim Muson)


Iklim musim atau biasa disebut sebagai iklim muson adalah salah satu jenis iklim yang
dimiliki oleh Indonesia. Iklim muson atau musim terjadi karena pengaruh angin muson yang
mana angin tersebut bertiup di Indonesia dan silih berganti arah pada setiap enam bulan
sekaliAngin muson yang berhembus berganti arah itu akan memberikan efek atau dampak
iklim pada negara Indonesia yang berbeda-beda setiap setengah tahunnya. Kemudian, angin
muson di tiap-tiap arah akan memberikan dampak, baik itu dampak positif maupun negatif
sekalipun.Angin muson terbagi menjadi dua, yaitu angin muson barat daya dan angin muson
timur laut. Pada kenyataannya, karena angin muson inilah Indonesia memiliki dua musim
yang berbeda pula, yaitu musim kemarau dan musim penghujanUntuk lebih jelasnya,
cobalah simak pembahasan di bawah ini terkait angin muson barat daya dan angin muson
timur laut.

Iklim di Indonesia: Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur (sumber: pendidikan.abi)

Angin Muson Barat Daya


Angin muson barat daya adalah angin muson yang bertiup dan berhembus dari arah barat
daya atau benua Asia. Karena bertiupnya dari barat daya, angin muson ini melewati
samudera yang sangat luas hingga mengakibatkan Indonesia merasakan musim penghujan
sebab angin itu membawa uap air yang cukup banyak dari berbagai samudera yang
dilintasinya. Angin muson barat daya bertiup dari bulan Oktober sampai bulan April.

Kemudian, karena angin muson barat daya inilah, Indonesia mengalami musim hujan
sehingga mengakibatkan beberapa dampak bagi makhluk hidup dan lingkungan alam.
Dampak tersebut ada dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif dari adanya angin muson barat, di antaranya menyuburkan tanah, membantu
panen para petani, melimpahnya ketersediaan air, tanaman semakin subur dan hijau, dan
seluruh makhluk hidup, baik manusia, binatang maupun tumbuhan, diuntungkan sebab tak
akan kesulitan mencari air.
Di balik dampak positif, ada pula dampak negatif dari adanya angin muson barat daya, di
antaranya hujan yang terus menerus akan mengakibatkan banjir besar, sebagian petani
merasakan gagal panen sebab hujan sering kali turun hingga menggenangi sawah,

lingkungan menjadi becek, banyaknya benih penyakit, dan proses kembang biak serangga-
serangga akan semakin meningkat

Angin Muson Timur Laut


Berlawanan dengan angin muson barat daya, angin muson timur laut berhembus dari arah
timur laut. Dengan kata lain, angin ini akan membawa banyak unsur atau partikel dari gurun
(karena melintasi gurun pasir) sehingga Indonesia mengalami kemarau yang mana hujan tak
selalu datang dan turun.

Seperti angin muson barat, angin muson timur pun membawa dampak untuk Indonesia.
Dampak positif dari adanya angin muson timur laut, yaitu matahari akan bersinar dengan
terik sehingga akan bermanfaat untuk makhluk hidup, seperti untuk berjemur, dan
sebagainya. Kemudian, mempercepat tahap pengeringan padi bagi para petani dan tak
adanya hambatan saat beraktivitas di luar.

Sementara dampak negatif dari adanya angin muson timur laut, di antaranya banyak tanaman
yang kering, bahkan mati karena kekurangan zat air, lalu sumber air akan langka apabila
hujan tak juga turun. Tak hanya itu, seluruh makhluk hidup, baik manusia, binatang maupun
tumbuhan atau tanaman pun akan repot mencari dan mendapatkan sumber air.

Why? Climate Change – Perubahan Iklim


Perubahan iklim semakin terlihat jelas. Selama 100 tahun terakhir, suhu Bumi meningkat
dengan cepat. Gletser yang membeku selama puluhan ribu tahun mencair, membuat
permukaan air laut meningkat dan negara kepulauan terendam. Hewan-hewan terancam
punah, dan akhirnya kehidupan kita pun ikut terancam.

Buku ini menceritakan penyebab perubahan iklim dan cara yang dapat kita lakukan untuk
menghentikannya. Dengan usaha kecil yang bisa kita lakukan bersama, Bumi pun akan
terselamatkan.

2. Iklim Tropika atau Tropis (Iklim Panas)


Berikutnya ialah iklim panas atau bisa dikenal dengan sebutan iklim tropis. Tidak sama
dengan iklim muson atau iklim musim yang diakibatkan adanya hembusan angin barat daya
dan angin timur laut, iklim tropis ini malah diakibatkan oleh letak astronomis Indonesia.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, iklim tropika dimiliki oleh daerah, kawasan
ataupun negara yang berada di khatulistiwa saja, dan ini pun dialami oleh Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kawasannya dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga
memiliki iklim panas atau tropika/tropis.

Iklim tropis atau tropika atau iklim panas adalah iklim yang berada di antara 23,5 derajat
lintang utara sampai dengan 23,5 lintang selatan dan hampir menjangkau 40% dari
permukaan bumi.

Iklim tropika atau iklim tropis membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan teriknya
matahari dan memiliki taraf hujan yang tinggi. Hal ini yang akan mendatangkan banyak tak
hanya keuntungan, melainkan kerugian pula.

Adapun keuntungan yang bisa didapatkan dari iklim tropika atau tropis ini, di antaranya.

 Indonesia mendapatkan sinar dari matahari yang cukup sehingga tumbuhan ataupun
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat subur.
 Dengan adanya terik matahari, banyaknya wisatawan mancanegara yang mengunjungi
Indonesia hanya sekadar untuk berjemur.
 Indonesia memiliki taraf hujan yang cukup tinggi sehingga tanah yang ada di bumi
Indonesia menjadi sangat subur dan banyak pula tumbuhan yang pas ditanam di
Indonesia ini.
3. Iklim Laut
Iklim di Indonesia: Peta wilayah daratan dan lautan Indonesia (sumber: sumber.belajar.kemdikbud)

Berikutnya ada iklim laut. Mungkin sebagian dari kalian bertanya, mengapa Indonesia
mempunyai iklim laut? Hal itu karena kawasan atau wilayah negara Indonesia didominasi
oleh lautan. Itulah yang menyebabkan Indonesia termasuk negara yang mempunyai iklim
laut.

Apa ya yang dimaksud dengan iklim laut? Iklim laut adalah iklim yang banyak
mendatangkan curah hujan yang bersifat lembab. Dengan begitu, Indonesia akan merasakan
musim penghujan dengan jangka yang panjang.

Kemudian iklim laut akan menghantarkan banyak rasa nyaman pada masyarakat
Indonesia. Mengapa demikian? Hal itu karena iklim laut memiliki banyak keuntungan yang
bisa dikatakan akan membantu masyarakat Indonesia. Iklim laut ini meliputi iklim tropis,
subtropis, dan iklim sedang.

Itulah tadi pembahasan mengenai ketiga jenis iklim yang ada di wilayah Indonesia. Karena
letak Indonesia secara geografis dan astronomis, Indonesia memiliki tiga iklim berlainan,
seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dengan demikian, tiga iklim itu sangatlah dinamis di
Indonesia dan mengakibatkan pula beberapa keuntungan yang dapat dirasakan oleh
masyarakat Indonesia itu sendiri.

Peristiwa Alam yang Berpengaruh pada Iklim di Indonesia


Iklim pada suatu negara pun dipengaruhi oleh wilayah sekitar dari negara tersebut. Selain
dari wilayah sekitar, kadang kala terdapat beberapa peristiwa dunia yang hendak
memengaruhi iklim pada suatu negara. Sama halnya dengan iklim di Indonesia yang bisa
dipengaruhi oleh beberapa peristiwa alam. Berikut peristiwa alam yang berpengaruh pada
iklim di Indonesia.

1. El Nino dan La Nina


Tidak asing rasanya mendengar istilah El Nino dan La Nina. Singkatnya, El Nino adalah
salah satu peristiwa alam yang berpengaruh bagi Indonesia yang mana peristiwa itu bisa
mengakibatkan taraf hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang. Sedangkan La
Nina dapat mengakibatkan taraf atau curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi
penurunan suhu di permukaan air laut.

2. Daerah Pertemuan Angin Antartropis


Apa yang dimaksud dengan daerah pertemuan angin antartropis? Daerah pertemuan angin
antartropis maksudnya adalah daerah panas yang cenderung selalu naik sehingga jarang
adanya angin di kawasan itu. Daerah atau wilayah ini terjadi pertemuan antara angin pasat
tenggara dan angin pasat timur laut yang membawa dampak pada terangkatnya udara dan
bisa melahirkan badai konvektif. Hal itu akan sangat berpengaruh pada iklim yang ada di
Indonesia.

3. Dipole Mode
Dipole Mode adalah peristiwa yang dicirikan dengan adanya perbedaan anomali suhu
permukaan di laut, yakni antara Samudera Hindia tropis di belahan barat dan Samudera
Hindia di belahan timur. Anomali sendiri memiliki keadaan yang cenderung lebih dingin,
malahan lebih dingin dari kondisi atau keadaan normal pada umumnya.

TRILOGI INDONESIA MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

Buku Trilogi Indonesia Menghadapi Perubahan Iklim ini akan memaparkan dalam
menghadapi perubahan iklim dibutuhkan kerja sama global, bahu-membahu, melibatkan
negara maju, negara berkembang, dan lembaga-lembaga internasional.
Maka Indonesia perlu mengembangkan diri seutuhnya sehingga ketahanan iklim dan
kedaulatan lingkungan hidup dapat diwujudkan kontekstual dengan Revolusi Industri 4.0.
Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Berikut ini beberapa dampak perubahan iklim di Indonesia berdasar pada laporan dari
Yayasan Indonesia Cerah, di antaranya.

1. Naiknya Permukaan Air Laut: Banjir Rob


Telah diperhitungkan sejak tahun 2000 hingga nanti tahun 2030, kenaikan permukaan air laut
menyebabkan banjir rob dengan persentase 19% sampai 37%. Pulau Jawa dianggap cukup
rentan terkena banjir rob dan semakin rentan di tahun 2030 yang diikuti oleh separuhnya
Sumatera belahan Utara. Bahkan, Sulawesi Selatan yang tidak mengalami banjir rob pun
akan mengalami kenaikan risikonya di tahun 2030.

Naiknya permukaan air laut yang disambung dengan perluasan pembangunan tak terkendali
dapat mengakibatkan kerusakan sebesar US$400 juta atau setara dengan Rp5,8 triliun
wilayah Indonesia pada 2030.

2. Kebakaran Hutan Ekstrem


Sumatera belahan Timur dan Kalimantan Timur diprediksi akan mengalami kenaikan suhu
hingga hampir 4 derajat celsius dan curah hujannya akan berkurang hingga 12 persen di
tahun 2070 sampai 2100. Hal tersebut tentunya akan mengakibatkan 55 hari kebakaran hutan
yang terbilang ekstrem per tahunnya di kawasan Kalimantan Timur pada tahun tersebut.

Kemudian, di Pulau Sumatera belahan Timur, total hari bahaya dari kebakaran ekstrem
cenderung meningkat tiap tahunnya, yakni dari 17 menjadi 64 hari (di bawah skenario emisi
tinggi).

3. Risiko Kekeringan Meningkat


Risiko kekeringan akan meningkat berbarengan dengan potensi risikonya kebakaran hutan
yang ekstrem. Daerah Kalimantan belahan selatan dan Sumatera belahan utara pada tahun
2071 sampai 2100 akan mengalami kekeringan sekitar 20 hingga 30 persen. Sementara,
kawasan Jawa dan belahan selatan Sumatera akan menjadi semakin kering sekitar 30 hingga
40 persen di tahun tersebut.

4. Gelombang Panas yang Ekstrem


Indonesia telah diperkirakan akan mengalami lebih dari tiga gelombang panas ekstrem, yakni
antara tahun 2020 sampai 2025. Kemudian, gelombang panas ekstrem tiap dua tahun antara
tahun 2068 sampai 2100.

Gelombang panas ekstrem tersebut mempunyai ukuran intens yang sama atau bisa lebih
besar bila dibandingkan dengan gelombang panas ekstrem di negara Rusia pada 2010 yang
telah menewaskan kurang lebih 55 ribu orang, melenyapkan kurang lebih 9 juta hektare
tanaman, menimbulkan kebakaran hutan, dan membunuh seluruh burung yang berada di kota
Moskow.

5. Meningkatnya Risiko Banjir


Banjir dari luapan air sungai mengakibatkan kerugian sebesar US$5,5 miliar atau setara
dengan 79 triliun rupiah. Perubahaan iklim di Indonesia dapat menaikkan kerusakan di
bidang ekonomi akibat dari banjir luapan air sungai hingga 91 persen di tahun 2030.

Taraf atau curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan semakin parahnya banjir di beberapa
kawasan bagian Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan Pulau Maluku.

6. Lenyapnya Terumbu Karang dan Wisata Bahari


Di Indonesia, 29 persen pariwisata ada di luar perkotaan, tepatnya di pesisir pulau. Secara
global, terumbu karang diprediksikan akan mengalami penurunan yang cukup drastis, bahkan
apabila pemanasan global dibatasi sampai 1,5 derajat celcius, karang yang tersisa tengah
memiliki potensi menghasilkan pendapatan pariwisata.

Kemudian, di derajat 2 celsius, hampir sebagian terumbu karang akan tidak terlihat alias
hilang. Hal itu bisa mengakibatkan wisata bahari menjadi lenyap dari negara Indonesia.

7. Terhambatnya Pertumbuhan di Bidang Ekonomi


Indonesia telah mengalami kerugian tahunan dengan rata-rata kurang lebih 45 juta dolar
Amerika, yakni antara tahun 2000 sampai 2019 karena bencana alam terkait perubahan iklim
dengan kemungkinan besarnya akan bertambah secara inti.

Para ahli ekonomi pun memperkirakan bahwa dalam skenario emisi terlampau tinggi dan
perubahan iklim terjadi, pertumbuhan PDB atau Produk Domestik Bruto di Indonesia bisa
mencapai 8.800 dolar Amerika per kapitanya di tahun 2100. Hal itu tentunya bersinggungan
dengan skenario tak ada perubahan iklim. Dengan begitu, pendapatan per kapita di Indonesia
akan melonjak menjadi 38.500 dolar Amerika di tahun tersebut.

Selain dampak di atas, tentunya dampak perubahan iklim di Indonesia juga mengakibatkan
pada penurunan produksi beras dan kopi, serta peningkatan kerusakan akibat angin topan.

Itulah informasi seputar Iklim di Indonesia. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas
pengetahuan terkait Iklim di Indonesia atau Iklim di dunia, tentu kalian bisa temukan, beli,
dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa
menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.
Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya!
Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia

Sumber: dari berbagai sumber

Buku Aktivitas Musim dan Cuaca

Tahukah kalian ada berapa musim di Indonesia? dan apa saja nama musim tersebut?
Yuk, cari tahu sambil mengerjakan berbagai aktivitas asyik tentang musim dan cuaca dalam
buku ini. Kalian juga dapat menggambar, berhitung, dan mengerjakan aktivitas-aktivitas lain
sekaligus belajar lebih jauh tentang musim dan cuaca. Pasti seru, ‘kan?
Kategori Ilmu Berkaitan Geografi
 Buku Geografi Kelas 10
 Buku Geografi Kelas 11
 Buku Geografi Kelas 12
 Novel Best Seller
 Novel Romantis Cinta

Materi Geografi
 Batuan Sedimen
 Benua Eropa
 Erupsi
 Lapisan Atmosfer
 Struktur Lapisan Bumi
 Pengertian Geografi
 Konsep Geografi
 Air Tanah
 Sistem Informasi Geografis (GIS)
 Perbedaan Iklim dan Cuaca
 Teori Pembentukan Tata Surya
 Susunan Tata Surya
 Sistem Tata Surya
 Urutan Planet Tata Surya
 Dampak Revolusi Bumi
 Teori Pembentukan Bumi dan Tata Surya
 Air Permukaan
 Sistem Klasifikasi Iklim
 Iklim Matahari
 Iklim di Indonesia
 Prinsip Ilmu Geografi
 Proses Terjadinya Pelangi
 Proses Terjadinya Gerhana Bulan
 Teori Terjadinya Alam Semesta
 Proses Terjadinya Gerhana Matahari
 Objek Studi Geografi
 Interaksi Antar Ruang
 Iklim Tropis
 Iklim Subtropis
 Pengaruh Letak Geografis Indonesia
 Letak Geografis Asia dan Karakteristik Benua Asia
 Lapisan Tanah
 Lempeng di Indonesia
 Pola Aliran Sungai
 Tanah
 Tori Inti Ganda
 Usaha Ekstraktif
 Urutan Lapisan Matahari
 Yupiter
 Lempeng Pasifik

Anda mungkin juga menyukai