NIM: 2001095034
Kelas: 4B
Mata Kuliah: Geografi Regional Indonesia
Macam-Macam Iklim
Berikut ini terdapat beberapa macam-macam iklim, antara lain:
1. Iklim Matahari
Dasar untuk perhitungan distribusi daerah iklim matahari adalah jumlah sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori ini, semakin jauh dari khatulistiwa, semakin besar
sudut insiden sinar matahari, sehingga sinar jumlah sedikit matahari yang diterima oleh
permukaan bumi. penggolongan tipe iklim matahari ada empat jenis yaitu tropis, subtropis,
sedang, dan dingin.
• Iklim Tropis
Iklim tropis merupakan jenis iklim yang berada di sekitar garis khatulistiwa atau terletak pada
garis lintang 23,5° LU – 23,5° LS. Ciri-ciri iklim tropis yakni suhunya berkisar antara 20°C30°C.
Contoh negara beriklim tropis antara lain Indonesia, Malaysia, India, dan Hong Kong.
• Iklim Subtropis
Iklim subtropis merupakan jenis iklim yang berada pada garis lintang 23,5°-40° Lintang Utara
dan Lintang Selatan. Pada iklim subtropis terdapat empat jenis musim yaitu musim semi, musim
panas, musim dingin, dan musim gugur. Contoh wilayah beriklim subtropis antara lain Asia
Tengah, Asia Timur, dan Amerika Serikat.
• Iklim Sedang
Iklim sedang merupakan jenis iklim yang berada di antara garis 40°-60°Lintang Utara dan
Lintang Selatan. Ciri-ciri iklim sedang yakni tekanan udara dan arah anginnya berubah-ubah dan
badai yang terjadi secara tiba-tiba. Contoh negara beriklim sedang antara lain Swiss, Jerman, dan
Prancis. • Iklim Dingin Nah, yang terakhir adalah iklim dingin. Iklim dingin merupakan jenis
iklim yang berada di wilayah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Iklim dingin terdiri dari dua
bagian yakni iklim tundra dan iklim es. Contoh negara yang beriklim dingin antara lain Amerika
Utara, dan Kanada bagian utara.
2. Iklim Junghuhn
Klasifikasi tipe iklim selanjutnya adalah iklim Junghuhn. Iklim ini pertama kali diteliti oleh
Franz Wilhelm Junghuhn yang membagi iklim berdasarkan ketinggian suatu tempat. Tipe iklim
menurut Junghuhn terbagi menjadi 4 bagian yaitu zona dingin, zona sejuk, zona sedang, dan
zona panas.
Zona Panas
Zona panas berada di ketinggian antara 0-600 meter di atas permukaan air laut dengan rata-rata
suhu berkisar antara 22°C-26,3°C. Beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan di wilayah ini
antara lain padi, jagung, dan kopi. Zona Sedang
Zona sedang berada di ketinggian antara 600-1500 meter di atas permukaan air laut dengan
ratarata suhu berkisar 17,1°C-22°C. Beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan di wilayah ini
antara lain teh, kopi, dan tembakau. Zona Sejuk
Zona sejuk berada di ketinggian antara 1500-2500 meter di atas permukaan air laut dengan suhu
rata-rata 11,1°C-17,1°C. Beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan di wilayah ini yaitu kopi,
dan teh.
Zona Dingin
Zona dingin berada di ketinggian lebih dari 2500 meter di atas permukaan air laut dengan suhu
rata-rata 6,2°C-11,1°C. Karena terlalu dingin tidak ada tanaman yang bisa tumbuh di wilayah ini,
melainkan hanya lumut saja.
3. Iklim Koppen
Iklim Koppen merupakan iklim yang dipopulerkan oleh Wladimir Koppen, di mana ia membagi
iklim berdasarkan temperatur dan curah hujan. Uniknya, jenis iklim ini ternyata memiliki kode
klasifikasi, lho! Huruf besar menunjukkan jenis iklim sedangkan huruf kecil menunjukkan sifat.
4. Iklim Schmidt-Fergusson
Iklim Schmidt-Fergusson banyak digunakan di dalam bidang perkebunan dan pertanian. Iklim
Schmidt-Fergusson dibagi berdasarkan curah hujan dan tingkat kebasahannya. Apa itu tingkat
kebasahan? Tingkat kebasahan disebut juga dengan gradien (Q), artinya persentase nilai
perbandingan antara jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah.
5. Iklim Oldeman
Iklim Oldeman merupakan iklim yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria bulan basah dan
bulan kering (bukan turun hujan) secara berturut-turut. Iklim Oldeman ini bagus untuk
mengklasifikasikan lahan pertanian pangan.
6. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan,
pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut
adalah pembagian Iklim fisis :
• Iklim Laut
Iklim yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Eropa. Mempengaruhi daerah angin
adalah angin laut lembab. Ciri-ciri iklim laut rata-rata curah hujan ke tinggi. Suhu tahunan
dan harian hampir sama.
• Iklim Pegunungan
Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya sejuk dan hujan
sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng pegunungan mengalami
kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis.
7. Iklim Musim
Wilayah geografis Indonesia diapit oleh benua Asia ke utara dan selatan benua Australia,
menyebabkan iklim di Indonesia ada musim. Iklim panas berkaitan erat dengan pola angin
musim di Indonesia. Iklim ini terjadi karena pengaruh angin bertiup musim mengubah arah
setiap setengah tahun. Angin musim di Indonesia terdiri dari angina Musim Barat Daya dan
Timur Laut Monsoon, antara lain:
• Angin Musim Barat
Daya Angin Musim Barat daya yang bertiup antara bulan Oktober sampai April, sifatnya
basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalamu musim penghujan.