Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan,
lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun
letak geografis. Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
Iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas, sehingga angin dipengaruhi ke
daerah adalah angin lahan kering. Di daerah ini, hari yang panas dan malam
sangat dingin. Curah hujan sangat rendah, jadi kadang-kadang terbentuk
gurun. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan
Nevada.
Iklim Laut
Iklim Pegunungan
Iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan rendah,
sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
3. Iklim Musim
Wilayah geografis Indonesia diapit oleh benua Asia ke utara dan selatan
benua Australia, menyebabkan iklim di Indonesia ada musim. Iklim panas
berkaitan erat dengan pola angin musim di Indonesia.
Iklim ini terjadi karena pengaruh angin bertiup musim mengubah arah setiap
setengah tahun. Angin musim di Indonesia terdiri dari angina Musim Barat
Daya dan Timur Laut Monsoon, antara lain:
Angin Musim Barat Daya
Angin Musim Barat daya yang bertiup antara bulan Oktober sampai April,
sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalamu musim
penghujan.
Angin Musim Timur Laut
Angin Musim Timur Laut yang bertiup antara bulan April sampai Oktober,
sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami
musim kemarau.
4. Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan
hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi
menjadi bebberapa daerah iklim.
5. Iklim Tropis
Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk
daerah tropis (panas). Kondisi cuaca di Indonesia, panas rata-rata
menghasilkan iklim tropis Negara Indonesia (panas). Iklim ini mengakibatkan
banyak hujan disebut munculnya hujan tropis.
Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global yang disebabkan oleh konsentrasi batang
menungkatnya di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri untuk
membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak, dan gas,
yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2),
metana (CH4) dan Nitrous Oxide (N2O).
Matahari bersinar di bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap
oleh atmosfer sehingga suhu udara yang nyaman bagi kehidupan manusia.
Jika kemudian dibombardir gas atmosfer bumi, efek selimut terjadi, seperti
yang terjadi di rumah kaca, yaitu radiasi panas bumi yang dipancarkan ke
udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu telah meningkat dan menjadi
panas. Semakin banyak gas yang dilepaskan ke udara, selimut tebal bumi,
suhu bumi semakin panas juga.
Dampak-Perubahan-Iklim-Globa
Berikut ini terdapat beberapa dampak perubahan iklim global, antara lain
Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air
sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.
Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik. Suhu
bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air
menjadi langka. Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan akibat adanya pemanasan global yang
memberikan dampak negatif pada aktivitas kehidupan masyarakat. Dampak
negatif perubahan iklim antara lain kenaikan suhu permukaan air laut,
intensitas cuaca ekstrim, perubahan pola curah hujan dan gelombang besar.
Dampak negatif tersebut membawa dampakberkelanjutan dalam pola
kehidupan masyarakat nelayan dalam pemenuhan kebutuhanhidup.
Pemenuhan kebutuhan hidup terkait kehidupan sosial ekonominya yang
bergantungpada mata pencarian yang sangat erat dengan kondisi alam yang
tidak menentu dan sulitditebak (Ulfa, 2018).