Anda di halaman 1dari 12

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Iklim dan Cuaca


Iklim adalah kondisi cuaca rata-rata berdasarkan lamanya waktu untuk
lokasi tertentu di Bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam
klimatologi. Iklim bumi dipengaruhi oleh geografi dan topografi. Pengaruh
posisi matahari relatif bergerak sehingga berdampak pada bumi dan
menyebabkan musim, perbedaan iklim memproduksi beberapa sistem
klasifikasi iklim.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa
dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat
perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-
23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-
66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-
90°LS).
Berikut ini terdapat beberapa komponen iklim, antara lain:
1. Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan
menjadi sumber energi utama di bumi. Energi matahari memancarkan sinar
ke segala penjur dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sinar Matahari
ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar
matahari.
2. Suhu Udara
Suhu udara panas atau dingin yang tersebar dan berbeda-beda pada daerah
tertentu. Distribusi horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi di daerah
tropis khatulistiwa garis imajiner yang membagi bumi menjadi utara dan
selatan dan semakin ke arah suhu udara semakin dingin (kutub). Tersebar
secara vertikal menunjukkan, tempat yang lebih tinggi, suhu udara semakin
dingin. Alat yang disebut termometer untuk mengukur suhu.
3. Kelembapan Udara
Di udara ada air yang terjadi akibat penguapan. Semakin tinggi suhu,
semakin kelembaban di dalamnya terjadi dan membesar. Ini berarti semakin
banyak lembablah udara. Kelembaban adalah jumlah uap air yang
terkandung di udara. Empiris adalah hygrometer.
4. Awanan
Awan merupakan massa dari butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer
bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.
5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu
tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang
disebut penakar hujan (Rain Gauge).
6. Angin
Angin adalah udara berggerak dari daerah tekanan tinggi (maksimum) ke
daerah bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara yang
disebabkan oleh perbedaan suhu udara. Ketika suhu udara tinggi, itu berarti
bahwa tekanan rendah dan sebaliknya wakil. Alat untuk mengukur
kecepatan dan arah angin disebut anemometer.
Macam-Macam Iklim

Berikut ini terdapat beberapa macam-macam iklim, antara lain:


1. Iklim Matahari
Dasar untuk perhitungan distribusi daerah iklim matahari adalah jumlah
sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori ini,
semakin jauh dari khatulistiwa, semakin besar sudut insiden sinar matahari,
sehingga sinar jumlah sedikit matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
2. Iklim Fisis

Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan,
lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun
letak geografis. Berikut adalah pembagian Iklim fisis :

Iklim Kontinental atau Iklim Darat

Iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas, sehingga angin dipengaruhi ke
daerah adalah angin lahan kering. Di daerah ini, hari yang panas dan malam
sangat dingin. Curah hujan sangat rendah, jadi kadang-kadang terbentuk
gurun. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan
Nevada.

Iklim Laut

Iklim yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Eropa.


Mempengaruhi daerah angin adalah angin laut lembab. Ciri-ciri iklim laut
rata-rata curah hujan ke tinggi. Suhu tahunan dan harian hampir sama.

Baca Juga : Pengertian, Pemanfaatan Sumber Daya Laut Beserta


Contohnya

Iklim Pegunungan

Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya


sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng
pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini
disebut hujan orografis.
Iklim Dataran Tinggi

Iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan rendah,
sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
3. Iklim Musim
Wilayah geografis Indonesia diapit oleh benua Asia ke utara dan selatan
benua Australia, menyebabkan iklim di Indonesia ada musim. Iklim panas
berkaitan erat dengan pola angin musim di Indonesia.
Iklim ini terjadi karena pengaruh angin bertiup musim mengubah arah setiap
setengah tahun. Angin musim di Indonesia terdiri dari angina Musim Barat
Daya dan Timur Laut Monsoon, antara lain:
Angin Musim Barat Daya
Angin Musim Barat daya yang bertiup antara bulan Oktober sampai April,
sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalamu musim
penghujan.
Angin Musim Timur Laut
Angin Musim Timur Laut yang bertiup antara bulan April sampai Oktober,
sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami
musim kemarau.
4. Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan
hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi
menjadi bebberapa daerah iklim.
5. Iklim Tropis
Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk
daerah tropis (panas). Kondisi cuaca di Indonesia, panas rata-rata
menghasilkan iklim tropis Negara Indonesia (panas). Iklim ini mengakibatkan
banyak hujan disebut munculnya hujan tropis.
Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global yang disebabkan oleh konsentrasi batang
menungkatnya di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri untuk
membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak, dan gas,
yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2),
metana (CH4) dan Nitrous Oxide (N2O).
Matahari bersinar di bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap
oleh atmosfer sehingga suhu udara yang nyaman bagi kehidupan manusia.
Jika kemudian dibombardir gas atmosfer bumi, efek selimut terjadi, seperti
yang terjadi di rumah kaca, yaitu radiasi panas bumi yang dipancarkan ke
udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu telah meningkat dan menjadi
panas. Semakin banyak gas yang dilepaskan ke udara, selimut tebal bumi,
suhu bumi semakin panas juga.
Dampak-Perubahan-Iklim-Globa
Berikut ini terdapat beberapa dampak perubahan iklim global, antara lain
Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air
sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.
Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik. Suhu
bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air
menjadi langka. Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan akibat adanya pemanasan global yang
memberikan dampak negatif pada aktivitas kehidupan masyarakat. Dampak
negatif perubahan iklim antara lain kenaikan suhu permukaan air laut,
intensitas cuaca ekstrim, perubahan pola curah hujan dan gelombang besar.
Dampak negatif tersebut membawa dampakberkelanjutan dalam pola
kehidupan masyarakat nelayan dalam pemenuhan kebutuhanhidup.
Pemenuhan kebutuhan hidup terkait kehidupan sosial ekonominya yang
bergantungpada mata pencarian yang sangat erat dengan kondisi alam yang
tidak menentu dan sulitditebak (Ulfa, 2018).

Perubahan iklim juga berdampak pada potensi bencana alam yangterjadi.


Berdasarkan hasil penelusuran terhadap database bencana alam
intenasional(International Disaster Database) banyak bencana alam yang
masuk ke dalam kategoribencana global sebanyak 345 bencana. Sekitar 60%
dari bencana alam tersebut ialahbencana alam akibat kejadian iklim ekstrim
seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan,angin kencang/badai, tanah
longsor, gelombang pasang tinggi dan meledaknya penyaki(Boer dan
Perdinan dalam Efendi, 2012).
Hasil penelitian Efendi (2012), perubahan iklim menyebabkan awal
musim hujanmengalami kemunduran sedangkan akhir musim hujan akan
lebih cepat yang berarti lamamusim hujan akan semakin pendek. Di sisi lain,
tinggi hujan musim hujan akan cenderungmeningkat sedangkan tinggi hujan
musim kemarau cenderung menurun. Hal iniberimplikasi pada semakin
meningkatnya risiko kekeringan pada musim kemarau danrisiko banjir atau
bahaya longsor pada musim hujan. Berdasarkan fenomen global
terkaitperubahan iklim maka artikel ini akan membahas terkait persepsi
masyarakat terhadapperubahan iklim dan bagaimana starategi adaptasi yang
dilakukan masyarakat untukmengurangai resiko dampak negatif perubahan
iklim
Perubahan Iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara
dan curah hujan mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun. Perubahan iklim
terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas
lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Penyebab
Peningkatan Gas Rumah Kaca Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca
tersebut, disebabkan oleh berbagai kegiatan manusia seperti emisi bahan
bakar fosil, perubahan fungsi lahan , limbah dan kegiatan-kegiatan industri.

Kondisi hutan sendiri, ancaman akan perubahan iklim mengarahkan


padapermasalahan kualitas dan kuantitas hutan serta meningkatnya gas rumah
kaca akibat deforestasi.Keberadaan perubahan iklim mengarahkan pada cuaca
yang ekstrem salah satunya kemarau.Keberadaan kemarau yang ekstrem ini
bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan. Denganpermasalahan
kebakaran ini hutan tidak lagi mampu berfungsi dengan baik sebagai paru-
paru duniadengan memproduksi O2 dan membantu menyerap gas rumah kaca
maupun karbondioksidasebagai penyebab terjadinya pemanasan global.
Berkaitan dengan kesehatan, penyebaran wabahpenyakit seperti malaria,
kolera, maupun demam berdarah mudah meningkat saat kenaikan curahhujan.
Keberadaan penyakit tersebut juga berkembang biak pada saat cuaca panas
dan lembab yangmana kondisi tersebut merupakan efek dari perubahan iklim.
Untuk kondisi pertanian,permasalahan perubahan iklim dapat berimbas pada
berkurangnya area pertanian sertaproduktivitas pertanian. Hal ini tidak
terlepas dari efek kenaikan suhu yang bisa memicu kemaraupanjang sehingga
berkurangnya air untuk perairan pertanian. Selain hal tersebut, perubahan
iklimdapat memicu bencana alam lain yaitu banjir akibat adanya curah hujan.
Dengan kedua kondisibencana tersebut dapat menjadikan areal pertanian
menjadi tidak produktif serta rusak.

Adapun definisi perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik


atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa
dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi
dalam kurun waktu yang panjang. LAPAN (2002) mendefinisikan perubahan
iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada
suatu daerah tertentu. Sedangkan istilah perubahan iklim skala global adalah
perubahan iklim dengan acuan wilayah bumi secara keseluruhan. IPCC
(2001) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata
kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara
statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih).
Selain itu juga diperjelas bahwa perubahan iklim mungkin karena proses alam
internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus
menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.
Istilah perubahan iklim sering digunakan secara tertukar dengan istilah
’pemanasan global’, padahal fenomena pemanasan global hanya merupakan
bagian dari perubahan iklim, karena parameter iklim tidak hanya temperatur
saja, melainkan ada parameter lain yang terkait seperti presipitasi, kondisi
awan, angin, maupun radiasi matahari. Pemanasan global merupakan
peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan
bumi dan di troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim
global. Pemanasan global terjadi sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya intensitas efek rumah kaca
yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas
yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi menjadikan perubahan
iklim global (Budianto, 2000).
Meskipun pemanasan global hanya merupakan 1 bagian dalam fenomena
perubahan iklim, namun pemanasan global menjadi hal yang penting untuk
dikaji. Hal tersebut karena perubahan temperatur akan memperikan dampak
yang signifikan terhadap aktivitas manusia. Perubahan temperatur bumi dapat
mengubah kondisi lingkungan yang pada tahap selanjutkan akan berdampak
pada tempat dimana kita dapat hidup, apa tumbuhan yang kita makan dapat
tumbuh, bagaimana dan dimana kita dapat menanam bahan makanan, dan
organisme apa yang dapat mengancam. Ini artinya bahwa pemanasan global
akan mengancam kehidupan manusia secara menyeluruh.
Studi perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi iklim saat
ini, dan estimasi kemungkinan iklim di masa yang akan datang (beberapa
dekade atau abad ke depan). Hal ini tidak terlepas juga dari interaksi dinamis
antara sejumlah komponen sistem iklim seperti atmosfer, hidrofer (terutama
lautan dan sungai), kriosfer, terestrial dan biosfer, dan pedosfer. Dengan
demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim dibutuhkan penilaian
yang terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem bumi.
PERUBAHAN IKLIM (GLOBAL CLIMATE CHANGE)
Fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim
berdampak terjadinya perubahan sosial atau kependudukan dan budaya.
Berbagai kajian sosial menemukan bahwa pola hubungan sosial berkaitan
sangat erat dengan pola iklim. Hasil kajian IPCC (2007) menunjukkan bahwa
sejak tahun 1850 tercatat adanya 12 tahun terpanas berdasarkan data
temperatur permukaan global. Sebelas dari duabealas tahun terpanas tersebut
terjadi dalam waktu 12 tahun terakhir ini. Kenaikan temperatur total dari
tahun 1850-1899 sampai dengan tahun 2001-2005 adalah 0,76Ëš. Permukaan
air laut rata-rata global telah meningkat dengan laju rata-rata 1.8 mm per-
tahun dalam rentang waktu antara lain antara tahun 1961-2003. Kenaikan
total permukaan air laut yang berhasil dicatat pada abad ke-20 diperkirakan
0,17 m. Laporan IPCC juga menyatakan bahwa kegiatan manusia ikut
berperan dalam pemanasan global sejak pertengahan abad ke-20.
Pemanasan global akan terus meningkat dengan percepatan yang lebih tinggi
pada abad ke-21 apabila tidak ada upaya menanggulanginya.
Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekwensi
maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim. IPCC menyatakan bahwa
pemanasan globa dapat menyebabkan terjadi perubahan yang signifikan
dalam sistem fisik dan biologis seperti peningkatan intensitas badai tropis,
perubahan pola presipitasi, salinitas air laut, perubahan pola
angin,mempengaruhi masa reproduksi hewan dan tanaman, distribusi spesies
dan ukuran populasi, frekuensi serangan hama dan wabah penyakit, serta
mempengaruhi berbagai ekosistem yang terdapat di daerah dengan garis
lintang yang tinggi (termasuk ekosistem di daerah Artuka dan Antartika),
lokasi yang tinggi, serta ekosistem-ekosistem pantai.
Jika tidak ada upaya yang sistematis dan terintegrasi untuk meningkatkan
ketahanan terhadap perubahan iklim dan perbaikan kondisi lingkungan lokal
dan global mulai dari sekarang, maka dampak yang ditimbulkan akibat
adanya perubahan iklim ke depan akan semakin besar dan lebih lanjut akan
berdampak pada sulitnya mencapai sistem pembangunan yang
berkelanjutan.Penanganan masa perubahan iklim dalam konteks
pembangunan membutuhkan manajemen perubahan iklim secara efektif, dan
pada saat bersamaan mengantisispasi dampak perubahan iklim global jangka
panjang secara komprehensif. Juga membutuhkan pendekatan lintas sektor
baik pada tingkat nasional, regional maupun lokal.Dalam menghadai
perubahan iklim, penigkatan ketahanan sistem dalam masyarakat untuk
mengurangi resiko bahaya perubahan iklim dilakukan melalui upaya adaptasi
dan mitigasi.
Adaptasi merupakan tindakan penyesuain sistem alam dan sosial untuk
menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Namun upaya tersebut
akan sulit memberi mandaat secara efektif apabila laju perubahan iklim
melebihi kemampuan beradaptasi. Oleh karena itu, adaptasi harus diimbangi
dengan mitigasi, yaitu upaya mengurangi sumber maupun peningkatan rosot
(penyerap) gas rumah kaca, agar suspaya proses pembangunan tidak
terhambat dan tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. Dengan
demikian, generasi yang akan datang tidak terbebani oleh ancaman perubahan
iklim secara lebih berat.

Anda mungkin juga menyukai