Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KLIMATOLOGI

Acara Praktikum
Analisis Pengaruh Curah Hujan, Suhu, Kelembaban, dan Kecepatan
Angin Di Kecamatan Gondokusuman

Nama : Muhammad Fiqi


Nim 2305063
Kelas : Reguler C

PENGELOLAAN PERKEBUNAN D IV
POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA 2023
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Prediksi cuaca merupakan salah satu tugas operasional yang penting
dan yang harus dilakukan oleh layanan meteorologi di seluruh dunia. Ini
adalah prosedur yang rumit dan mencakup berbagai bidang khusus. Di antara
semua kejadian cuaca, curah hujan memainkan peran yang paling penting
dalam kehidupan manusia. Hujan merupakan titik-titik di udara yang
mengalami kondensasi atau pemadatan kemudian akan jatuh kembali ke bumi
atau yang disebut presipitasi (Icha, 2001). Sedangkan curah hujan merupakan
pendekatan untuk mengetahui banyaknya hujan yang turun di permukaan
bumi dalam satuan waktu. Berbagai upaya terus dilakukan guna mendapatkan
informasi curah hujan yang lebih baik dan akurat.Para ahli peneliti dibidang
meteorologi berusaha untuk mengembangkan metode-metode prakiraan curah
hujan.Berdasar pada ilmu alam khususnya ilmu cuaca (Meteorologi) para
peneliti meluruskan kriteria-kriteria cuaca yang digunakan dalam prakiraan
curah hujan. Parameter yang dijadikan acuan antara lain seperti suhu,
kelembapan, tekanan udara dan kecepatan angin.

Di wilayah tropis, curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang paling
tinggi keragamannya. Karakteristik curah hujan di berbagai daerah tentunya
tidak sama. Kondisi ini diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni letak daerah,
keadaan muka bumi daerah, adanya gunung dan lembah di suatu daerah,
bahkan struktur dan orientasi kepulauan. Akibatnya pola sebaran curah hujan
cenderung tidak merata antara daerah yang satu dengan daerah yang lain
dalam ruang lingkup yang luas (Yunus, 2011). Curah hujan merupakan unsur
terpenting dalam kehidupan manusia yang memiliki keterkaitan dengan
unsurunsur cuaca lainnya seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, arah
angin.
B. Tujuan
1. Melatih mahasiswa untuk mengolah dan menganalisis data
meterologi pertanian serta menyajikan dalam bentuk siap pakai.
2. Mempelajari hubungan timbal balik diantara anasir-anasir iklim.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Anasir Iklim

Perubahan anasir iklim mempunyai dampak yang luas dan signifikan


terhadap banyak aspek kehidupan. Salah satu dampak utamanya adalah
peningkatan suhu global. Perubahan tersebut dapat menyebabkan perubahan
cuaca ekstrem, seperti peningkatan frekuensi gelombang panas. Dampaknya
dirasakan pada kesehatan yang buruk, kekeringan parah dan peningkatan
risiko kebakaran hutan. Selain itu, perubahan iklim juga mempengaruhi pola
curah hujan di berbagai wilayah. Beberapa wilayah mungkin mengalami
peningkatan curah hujan yang ekstrem, sementara wilayah lainnya mungkin
mengalami kekeringan yang lebih parah. Hal ini mempengaruhi pertanian,
pasokan udara dan ekosistem. Perubahan iklim juga menyebabkan naiknya
permukaan air laut. Mencairnya lapisan es di kutub dan gletser menyebabkan
naiknya permukaan air laut, mengancam pulau-pulau kecil dan masyarakat
pesisir.
Meningkatnya erosi pantai dan meningkatnya frekuensi banjir pesisir
merupakan ancaman nyata (Siregar et al., 2005).

Dampak perubahan iklim juga berdampak pada ekosistem darat dan laut.
Perubahan suhu dan pola curah hujan mempengaruhi distribusi dan
kelangsungan hidup spesies tertentu. Keanekaragaman hayati terancam,
spesies terlantar, dan terumbu karang rusak. Perubahan faktor iklim tidak
hanya berdampak pada lingkungan, namun juga menimbulkan dampak sosial
dan ekonomi yang signifikan. Meningkatnya kekeringan dapat menurunkan
produktivitas pertanian dan menyebabkan kemiskinan. Bencana alam yang
sering terjadi seperti banjir dan badai dapat menimbulkan kerugian ekonomi
yang cukup besar dan mengganggu kehidupan masyarakat. Upaya mitigasi
dan adaptasi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif perubahan
iklim. Langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mendorong
energi terbarukan dan menerapkan praktik berkelanjutan adalah kunci untuk
membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
2. Curah Hujan

Di wilayah tropis, curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang paling
tinggi keragamannya. Karakteristik curah hujan di berbagai daerah tentunya
tidak sama. Kondisi ini diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni letak daerah,
keadaan muka bumi daerah, adanya gunung dan lembah di suatu daerah, bahkan
struktur dan orientasi kepulauan. Akibatnya pola sebaran curah hujan cenderung
tidak merata antara daerah yang satu dengan daerah yang lain dalam ruang
lingkup yang luas (Yunus, 2011). Curah hujan merupakan unsur terpenting
dalam kehidupan manusia yang memiliki keterkaitan dengan unsur-unsur cuaca
lainnya seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, arah angin.

Curah hujan adalah banyaknya air yang jatuh ke permukaan bumi pada suatu
daerah dalam waktu tertentu. Derajat curah hujan dinyatakan dengan jumlah
curah hujan dalam satuan waktu. Biasanya satuan yang digunakan yaitu mm.
Curah hujan normalnya berkisar 150 milimeter per bulan. (Sa’adah, 2011)

Curah hujan yang tinggi menyebabkan air meluap di beberapa sungai,


sehingga dapat menyebabkan potensi kebencanaan di Sleman meningkat.
Wilayah di Kabupaten Sleman sendiri masih banyak terdapat daerah tadah
hujan (sawah), sehingga penduduk di Kabupaten Sleman masih banyak yang
bertani. Dimana pertanian merupakan salah satu sumber perekonomian
masyarakat. Menurut (Muiz, 2009) secara umum kondisi curah hujan
mempengaruhi terhadap kondisi pertanian. Pengetahuan hubungan antara
curah hujan dengan faktor yang mempengaruhinya menjadi hal penting. Jika
hubungan itu dapat diketahui, maka langkah-langkah yang diambil dapat
lebih terarah.

Curah hujan sangat bervariasi berdasarkan tempat dan waktu, selain itu
intensitas dan volumenya dapat mengalami perubahan dengan cepat.
Distribusi hujan yang terjadi pada suatu wilayah dapat mengalami
peningkatan dan penurunan dalam rentang waktu tertentu. Beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi penyebaran dan keragamannya antara lain seperti
letak geografi, topografi dan aliran udara atas (Hilario et al., 2009).
3. Suhu

Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu
dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah
derajat celcius (0C), sedangkan di Inggris dan beberapa negara lainnya
dinyatakan dalam derajat fahrenheit (0F). Di daerah tropis, manusia akan
merasa relatif nyaman jika berada pada suhu sekitar 27-280C. Suhu udara
yang cukup panas pada suatu area selain karena radiasi matahari yang tinggi
yaitu rata-rata 50%, juga karena pantulan dari perkerasan jalan, bangunan
maupun pantulan perkerasan lainnya yang ada pada tapak (Laurie, 1986).

Menurut Handoko (1995), suhu udara sangat erat berhubungan dengan


radiasi matahari. Pada siang hari radiasi terlebih dahulu akan memanaskan
tajuk bagian atas kemudian makin ke bawah dan akhirnya lantai hutan. Pada
malam hari pendinginan dimulai dari tajuk bagian atas dan akhirnya lantai
hutan sehingga suhu udara terendah terdapat pada tajuk bagian atas dimana
panas yang hilang relatif lebih besar daripada bagian hutan lainnya. Oleh
sebab itu, tajuk hutan bagian atas merupakan suatu permukaan radiasi yang
aktif. Salah satu faktor yang memengaruhi nilai suhu udara adalah besarnya
penerimaan radiasi.

Radiasi yang diterima relatif rendah di awal dan di akhir tahun, sementara
pada bulan Agustus hingga September nilai radiasi relatif tinggi dengan rata-
rata diatas 115.7 W/m2/hari. Radiasi yang masuk ke permukaan bumi
beberapa diantaranya terserap oleh uap air dan gas CO2. Energi radiasi yang
terserap oleh gas-gas tersebut akan kembali dipancarkan ke bumi yang
diiringi dengan peningkatan suhu udara (Handoko, 1993).
4. Kelembaban

Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara. Kelembaban
udara dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi,
maupun defesit tekanan uap air. Angka kelembaban relatif berkisar antara 0-
100%, dimana 0% artinya udara kering, sedangkan 100% artinya udara jenuh
dengan uap air, dimana akan terjadi titik-titik air. Keadaan kelembaban yang
tertinggi ada di khatulistiwa, sedangkan yang terendah pada lintang 400C,
yang curah hujannya relatif kecil (Prawirowardoyo, 1996).

Kelembapan juga mempengaruhi cuaca dan kondisi iklim setempat.


Kelembapan yang tinggi dapat membuat udara terasa lembap dan
meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan. Hal ini dapat menyebabkan
banjir, erosi tanah, dan kerusakan infrastruktur. Di sisi lain, kelembapan yang
rendah dapat menyebabkan kekeringan, yang dapat menyebabkan kebakaran
hutan dan kekeringan.ca yang dipengaruhi oleh kelembapan dapat
mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga, termasuk aktivitas pertanian,
transportasi, dan kesehatan. Kelembapan sangat penting dalam pertanian.
Tanaman membutuhkan kelembapan yang tepat agar dapat tumbuh dengan
baik. Kelembapan yang rendah dapat menyebabkan kekeringan tanaman dan
gagal panen. Sebaliknya, kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan
penyakit tanaman dan tumbuhnya jamur.Oleh karena itu, pemantauan
kelembapan sangat penting bagi petani untuk mengatur irigasi dan menjaga
kesehatan tanaman.

Selain itu, pola angin juga mempengaruhi distribusi kelembapan di suatu


wilayah. Angin memindahkan uap air dari daerah basah ke daerah kering,
sehingga dapat mempengaruhi kelembapan secara keseluruhan.
Mempertimbangkan pola angin memungkinkan analisis kelembapan yang
lebih komprehensif. Dengan menggabungkan data curah hujan, evaporasi,
dan pola angin, analisis kelembaban regional dapat memberikan pemahaman
yang lebih mendalam mengenai karakteristik iklim dan lingkungan regional.
Ini berguna dalam berbagai bidang, mulai dari perencanaan pertanian hingga
pencegahan bencana.
5. Kecepatan Angin

Udara yang bergerak akan semakin kencang bila perbedaan tekanan daerah tersebut
semakin besar. Contohnya angin yang memanaskan pada daerah permukaan bumi
dekat ekuator lebih besar daripada kutub utara dan kutub selatan. Hal ini
menyebabkan udara hangat di daerah tropis naik dan mengalir melalui atmosfer
kekutub dan udara dingin dari kutub mengalir kembali ke ekuator di dekat
permukaan bumi. Sedangkan angin local disebabkan dua mekanisme yaitu
perbedaan panas antar daratan dan air, dan yang kedua yaitu bukit dan lembah. Pada
dasarnya angin bertiup di semua daerah di permukaan bumi. Artinya, di mana angin
bertiup, tempat tersebut mempunyai potensi untuk memanfaatkan energi angin.
Namun, untuk mendapatkan angin dengan kecepatan tinggi perlu dilakukan analisis
terlebih dahulu. Secara umum daerah datar lebih menguntungkan dibandingkan
daerah bertopografi beragam. Beberapa contoh daerah yang memiliki kecepatan
angin yang cukup tinggi antara lain seperti daerah pantai, lepas pantai, padang pasir,
padang rumput dan lain-lain. Namun terdapat juga tempat-tempat yang bisa
meningkatkan kecepatan angin seperti di puncak bukit, atau di celah antara
pegunungan juga di tepi pantai. (Rizkian, 2009)

Menganalisis pengaruh kecepatan angin regional memberikan wawasan


tentang bagaimana kecepatan angin mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
dan lingkungan. Kecepatan angin yang tinggi dapat mengeringkan kondisi
cuaca dan meningkatkan potensi energi terbarukan, sedangkan kecepatan
angin yang rendah dapat mempengaruhi kesejahteraan dan keselamatan
perencanaan rute. Metode windrose sering digunakan ketika melakukan
analisis kecepatan angin. Metode ini memungkinkan Anda mengekspresikan
arah angin dan kecepatan angin secara visual dengan cara yang mudah
dipahami. Windrose juga dapat digunakan untuk menganalisis variasi arah
dan kecepatan angin di dekat permukaan, sehingga menambah pengetahuan
para pengamat cuaca di lapangan, khususnya di bandara. Menganalisis
pengaruh kecepatan angin pada suatu wilayah memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang bagaimana kecepatan angin mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan dan lingkungan. Hasil analisis ini berguna dalam berbagai
bidang, mulai dari perencanaan pengembangan energi terbarukan hingga
kesiapsiagaan bencana. Selain itu, penting untuk memahami konteks lokal
dan faktor geografis agar dapat menafsirkan hasil analisis dengan tepat.
BAB III
METODOLOG
I

1. Tempat dan Waktu

Praktikum klasifikasi iklim ini dilaksanakan di laboratorium BTU lantai


3 gedung Timur Politeknik LPP Yogyakarta pada hari Rabu, tanggal 06
Desember 2023 pukul 07.30 – 09.10 .

2. Langkah Kerja

Dalam menentukan analisis iklim mahasiswa wajib pandai dalam


menggunakan aplikasi yang disediakan oleh BMKG (Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika), yaitu dengan nama INFO BMKG yang dimana
terdapat beberapa langkah dan metode yang digunakan. Berikut adalah cara
kerja dalam menentukan analisis iklim di aplikasi INFO BMKG:Yang
pertama kita harus Mengumpulkan Data BMKG. Dengan mengumpulkan
data iklim dari berbagai sumber seperti stasiun cuaca, satelit, dan model
iklimyang kita teliti . Data ini mencakup parameter iklim seperti suhu udara,
curah hujan, kelembaban udara, dan Kecepatan angin. Kedua kita melakukan
Pemrosesan Data dimana Data iklim yang dikumpulkan kemudian diproses
menggunakan metode statistik dan teknik analisis lainnya. Pemrosesan data
ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren iklim, pola cuaca, dan variabilitas
iklim dalam jangka waktu tertentu.Ketiga kita harus menganalisis serta
interpretasi dan Setelah data diproses, analisis iklim dilakukan untuk
mengidentifikasi perubahan iklim yang signifikan, seperti peningkatan suhu
rata-rata atau perubahan pola curah hujan. Analisis ini juga melibatkan
interpretasi data untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap
lingkungan dan kehidupan manusia. Yang terakhir kita harus
memvisualisasikan Data yang kita dapat dengan hasil analisis iklim kemudian
disajikan dalam bentuk grafik, peta, atau diagram untuk memudahkan
pemahaman dan visualisasi pola iklim. Visualisasi ini dapat membantu
pengguna aplikasi BMKG dalam memahami informasi iklim dengan lebih
baik.
BAB IV
HASIL & PENGAMATAN

Tabel 1 Anasir Iklim


hari Suhu Kelembaban Curah Hujan Kecepatan Angin
ke (°C) (%) (mm) (km/jam)
1 24,25 85 20,26 6,66
2 26 87,5 10,16 0
3 25 90 0,53 6,66
4 26,5 87 10,06 6,66
5 26,5 86,25 9,8 6,66
6 26 86,25 2,13 3,33
7 27,25 82,5 1,2 10
8 26,25 85 0,55 3,33
9 26,25 83,75 2,1 10
10 25,75 87,5 0,5 3,33
11 26,75 82,5 4,06 6,67
12 26 86,25 0,66 13,33
13 26,75 83,75 5,93 3,33
14 26 86,25 2,03 6,66

ANASIR IKLIM
100 87,5 90 87 86,25 86,25 82,585 83,75 87,5 82,5 86,25 83,75 86,25
85
80

60
Axis

40
24,25 26 25 26,5 26,526 27,25 26,25 26,25 25,75 26,75 26 26,75 26
20,26
6,66 10,16 6,66 160,6,066 1010 13,33
20 6,66
69,6,86 00,53 32,,13331,230,,53532, 30,3, 4,06 6,675,93
0,66 3,33 2,03
1 53
0
1234567891011121314
HARI KE

Suhu (°C) Kelembaban (%)


Curah Hujan (mm) Kecepatan Angin (km/jam)

Grafik 1. Anasir Iklim


1. Curah Hujan (mm)
Tabel 2 Data Curah Hujan

Hari / Tanggal Waktu


No Rata – rata
07.00 13.00 18.00
1 Kamis/30 Nov 2023 16,3 23,9 20,6 20,26 mm
2 Jumat/1 Des 2023 10,4 20,1 0,0 10,16 mm
3 Sabtu /2 Des 2023 0,8 0,5 0,3 0,53 mm
4 Minggu /3 Des 2023 6,6 9,4 14,2 10,06 mm
5 Senin/4 Des 2023 7,4 15,7 6,3 9,8 mm
6 Selasa/5 Des 2023 4,6 1,8 0,0 2,13 mm
7 Rabu/6 Des 2023 2,8 0,8 0,0 1,2 mm
8 Kamis/7 Des 2023 0,05 1,3 0,0 0,55 mm
9 Jumat/8 Des 2023 1,5 4,8 0,0 2,1 mm
10 Sabtu/9 Des 2023 1,4 0,0 0,1 0,5 mm
11 Minggu/10 Des 2023 5,8 1,3 5,1 4,06 mm
12 Senin/11 Des 2023 1,5 0,5 0,0 0,66 mm
13 Selasa /12 Des 2023 6,8 8,7 2,3 5,93 mm
14 Rabu/13 Des 2023 1,5 1,4 3,2 2,03 mm

CURAH HUJAN
25
20,26
20

15

10,16 10,06 9,8


MM /

10
5,93
4,06
5 2,13 2,1 2,03
0,53 1,2 0,550,50,66
0
1234567891011121314
HARI KE

Grafik 2. Curah Hujan


2.Suhu (°C)
Tabel 3.Suhu

No Hari / Tanggal Waktu Rata - rata


07.00 13.00 18.00
1 Kamis/30 Nov 2023 23°C 31°C 29°C 24,25°C
2 Jumat/1 Des 2023 23°C 29°C 29°C 26°C
3 Sabtu /2 Des 2023 23°C 28°C 26°C 25°C
4 Minggu /3 Des 2023 24°C 31°C 27°C 26,5°C
5 Senin/4 Des 2023 24°C 31°C 27°C 26,5°C
6 Selasa/5 Des 2023 24°C 29°C 27°C 26°C
7 Rabu/6 Des 2023 24°C 33°C 28°C 27,25°C
8 Kamis/7 Des 2023 24°C 30°C 27°C 26,25°C
9 Jumat/8 Des 2023 25°C 29°C 28°C 26,25°C
10 Sabtu/9 Des 2023 24°C 28°C 27°C 25,75°C
11 Minggu/10 Des 2023 25°C 29°C 28°C 26,75°C
12 Senin/11 Des 2023 24°C 24°C 32°C 26°C
13 Selasa /12 Des 2023 25°C 28°C 29°C 26,75°C
14 Rabu/13 Des 2023 24°C 29°C 27°C 26°C

SUHU
27,25
27,5
27 26,75 26,75
26,5 26,5
26,5 26,25 26,25
26 26 26 26 26
25,75
25,5
25 25
24,5
24 24,25
°C/

23,5
23
22,5

1234567891011121314
HARI KE

Grafik 3. Suhu
3.Kelembaban (%)
Tabel 4. Data Kelembaban

No Hari / Tanggal Waktu Rata - rata


07.00 13.00 18.00
1 Kamis/30 Nov 2023 95 70 80 85%
2 Jumat/1 Des 2023 95 80 80 87,5%
3 Sabtu /2 Des 2023 95 85 85 90%
4 Minggu /3 Des 2023 95 70 88 87%
5 Senin/4 Des 2023 95 70 85 86,25%
6 Selasa/5 Des 2023 95 75 80 86,25%
7 Rabu/6 Des 2023 95 60 80 82,5%
8 Kamis/7 Des 2023 95 70 80 85%
9 Jumat/8 Des 2023 90 75 80 83,75%
10 Sabtu/9 Des 2023 95 80 80 87,5%
11 Minggu/10 Des 2023 90 75 75 82,5%
12 Senin/11 Des 2023 95 95 60 86,25%
13 Selasa /12 Des 2023 90 80 75 83,75%
14 Rabu/13 Des 2023 95 85 70 86,25%

KELEMBABAN
92
90
90
87,5 87,5
88 87
86,25 86,25 86,25 86,25
86 85 85
83,75 83,75
%/

84 82,5 82,5
82

80

78 1234567891011121314
HARI KE

Grafik 4. Kelembaban
4.Kecepatan Angin (km/jam)
Tabel 5.Data Kecepatan Angin

No Hari / Tanggal Waktu Rata - rata


07.00 13.00 18.00
1 Kamis/30 Nov 2023 10,0 10,0 0,0 6,66 km/jam
2 Jumat/1 Des 2023 0,0 0,0 0,0 0 km/jam
3 Sabtu /2 Des 2023 0,0 10,0 10,0 6,66 km/jam
4 Minggu /3 Des 2023 0,0 10,0 10,0 6,66 km/jam
5 Senin/4 Des 2023 0,0 20,0 0,0 6,66 km/jam
6 Selasa/5 Des 2023 0,0 10,0 0,0 3,33 km/jam
7 Rabu/6 Des 2023 10,0 20,0 0,0 10 km/jam
8 Kamis/7 Des 2023 0,0 10,0 0,0 3,33 km/jam
9 Jumat/8 Des 2023 10,0 10,0 10,0 10 km/jam
10 Sabtu/9 Des 2023 10,0 0,0 0,0 3,33 km/jam
11 Minggu/10 Des 2023 10,0 10,0 0,0 6,67 km/jam
12 Senin/11 Des 2023 10,0 10,0 20,0 13,33 km/jam
13 Selasa /12 Des 2023 0,0 10,0 0,0 3,33 km/jam
14 Rabu/13 Des 2023 10,0 10,0 0,0 6,66 km/jam

KECEPATAN ANGIN
13,33
14

12
10 10
10
KM/JAM/

86,66 6,66 6,66 6,66 6,67 6,66

6
3,33 3,33 3,33 3,33
4
2
0
0
1234567891011121314
HARI KE

Grafik 5. Kecepatan Angin


BAB V
PEMBAHASA
N

1. Anasir Iklim

Pada pengamatan di kecamatan gondokusuman data anasir iklim selama 14


hari yang saya amati mulai dari tanggal 30 November 2023 sampai 13
Desember 2023 di suhu terjadi suhu yang paling tinggi dihari ke 10 yaitu
diangka 27,25°C sementara suhu terendah terjadi pada hari pertama yaitu
diangka 24,25°C, dan hampir selama 14 hari itu suhu rata rata di kecamatan
gondokusuman hampir stabil dan normal. Di curah hujan yang saya amati
mengalami curah hujan tertinggi dihari pertama yaitu diangka 20,26 mm dan
terendah terjadi pada hari ke 10 yaitu diangka 0,5 mm. Pada curah hujan yang
saya amati selama 14 hari ini mengalami turun naik atau tidak stabil.
Kelembaban di kecamatan gondokusuman mengalami angka tertinggi pada
hari ke 3 yatu diangka 90% sementara angka terendah terjadi pada 2 hari
yaitu pada hari ke 7 dan 11 dimana pada rata rata diangka 82,5%. Yang
terakhir bagian anasir iklim yang saya amati yaitu adalah kecepatan angin
dimana kecepatan angin ini pernah mengalami tidak ada pada kecamatan
gondokusuman seperti halnya terjadi pada hari ke 3 yaitu 0 km/jam dan
kecepatan angin tertinggi pada hari ke 12 yaitu diangka 13,33 km/jam.

2. Korelasi Antara Curah Hujan & Suhu

Suhu dan curah hujan merupakan dua faktor utama yang mempengaruhi iklim
suatu wilayah. Korelasi keduanya memberikan wawasan tentang bagaimana
perubahan suhu mempengaruhi pola curah hujan dan sebaliknya. Pertama,
mari kita perhatikan hubungan antara suhu dan curah hujan. Secara umum,
ada hubungan yang kompleks antara suhu dan curah hujan. Dalam beberapa
kasus, kenaikan suhu dapat meningkatkan penguapan air, meningkatkan
kelembapan, dan meningkatkan risiko hujan. Namun di wilayah lain,
kenaikan suhu dapat mengganggu pola angin dan curah hujan, sehingga
menyebabkan kekeringan yang lebih parah. Selain itu, penting untuk
dipahami bahwa korelasi antara suhu dan curah hujan dapat bervariasi seiring
waktu dan skala spasial. Misalnya, dalam skala musiman, terdapat pola yang
jelas di mana musim panas
cenderung memiliki suhu yang lebih tinggi dan curah hujan yang lebih
sedikit, sedangkan musim hujan cenderung memiliki suhu yang lebih rendah
dan curah hujan yang lebih banyak. Namun, dalam skala tahunan atau
dekade, hubungan ini dapat diubah oleh faktor-faktor seperti El Niño dan La
Niña. Selain itu, perubahan iklim global juga dapat mempengaruhi korelasi
antara suhu dengan curah hujan. Pada grafik sudah dilihat dengan jelas
bahwasannya suhu yang rendah berbanding terbalik dengan tingkat curah
hujan yang tinggi dan itu terjadi di hari pertama.

2.Korelasi Antara Curah Hujan & Kelembaban

Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi
dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es. Sebaliknya, kelembaban mengacu
pada jumlah uap air yang ada di atmosfer. Kedua faktor ini saling berkaitan
dan dapat mempengaruhi kondisi iklim dan lingkungan. Pengaruh
kelembapan terhadap curah hujan, Kelembapan dapat mempengaruhi
pembentukan awan dan proses kondensasi yang menyebabkan terbentuknya
presipitasi. Kelembapan yang lebih tinggi meningkatkan kemungkinan
pembentukan awan dan peningkatan curah hujan. Kelembapan yang tinggi
juga dapat meningkatkan intensitas hujan dalam jangka waktu tertentu.
Perubahan iklim dapat mempengaruhi korelasi antara curah hujan dan
kelembaban. Ketika suhu bumi meningkat, penguapan air dari permukaan
bumi meningkat sehingga dapat menyebabkan peningkatan kelembapan. Hal
ini dapat mempengaruhi perubahan pola curah hujan dan perubahan iklim
setempat.

4.Korelasi Antara Topografi & Tekanan Udara

Hubungan antara topografi dan tekanan udara muncul dari pengaruh topografi
terhadap pola angin dan distribusi suhu, yang pada gilirannya mempengaruhi
tekanan udara. Contohnya seperti daerah Kecamatan Gondokusuman dengan
relief tinggi cenderung memiliki perbedaan suhu yang lebih besar, sehingga
dapat mempengaruhi tekanan udara. Selain itu, topografi juga dapat
mempengaruhi pola angin, yang selanjutnya mempengaruhi distribusi tekanan.
Namun korelasi ini rumit dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain
seperti iklim dan vegetasi.
BAB VI
KESIMPULA
N

kesimpulan pertama yang dapat saya ambil ialah pelatihan mahasiswa untuk
mengolah dan menganalisis data meteorologi pertanian serta menyajikannya
dalam bentuk siap pakai adalah Pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan
mahasiswa cara mengolah, menganalisis, dan menyajikan data meteorologi
pertanian agar siap pakai. Data yang diperlukan untuk analisis meliputi harian
selama 14 hari dimulai dari tanggal 30 november 2023 sampai dengan 13
Desember 2023 , seperti suhu, kelembaban, curah hujan, kelembaban, dan
kecepatan angin. Mahasiswa juga perlu memahami hubungan timbal balik
antara unsur-unsur iklim dan menggunakan metode statistik serta persamaan
matematika untuk menganalisis data.

Kesimpulan kedua yang dapat saya ambil dari hubungan keterkaitan antar
komponen iklim adalah komponen-komponen iklim tersebut saling
mempengaruhi dan berinteraksi sehingga membentuk suatu sistem iklim yang
kompleks dan dinamis.Perubahan pada salah satu komponen iklim dapat
menyebabkan perubahan pada komponen lainnya, dan siklus tersebut terus
berlanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Handoko. 1993. Klimatologi Dasar. Bogor (ID): Pustaka

Jaya. Handoko.1995. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya:

Bogor.

Hilario, F.dkk. 2009. Osilasi Selatan El Niño di Filipina: Dampak, Prakiraan,


dan Manajemen Risiko. Jurnal Pembangunan Filipina.Vol. 36. No.
1. Hal. 9-34.

Icha. 2011. Curah hujan, pengertian hujan, dan jenis-jenis hujan.


JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE. vol 6 (2) hal 19-23.

Laurie, M. 1986. Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan (terjemahan).


Intermata. Bandung. 130 hal.

Muiz, K. (2009). Analisis Pengaruh SOI Terhadap Kondisi Curah Hujan


di Wilayah Yogyakarta.Skripsi

Prawirowardoyo,S. 1996. Meterologi. ITB: Bandung.

Rizkian, 2009, Studi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Laut Untuk Memenuhi
Kebutuhan Penerangan Jalan Suramadu, skripsi teknik system
perkapalan, FTK-ITS, Surabaya.

Sa’adah, F. Z. (2011). Analisis Regresi Dummy Variable Model Probit. Skripsi.

Siregar, H. H., Harahap. I. Y., Darmosarkoro. W dan Sutarta. E. 2005.


Kekeringan pada kelapa sawit. Seri buku saku 10.
PPKS. Medan.

Yunus, S. (2011). Pemanfaatan Suhu Udara dan Kelembaban Udara dalam


Persamaan Regresi untuk Simulasi Prediksi Total Hujan Bulanan di
Bandar Lampung. Jurnal Meteorologi dan Geofisika.

Anda mungkin juga menyukai