Anda di halaman 1dari 9

Kultur kebun

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal atau bertingkat


berdasarkan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat (prestige). Ingat ya, ada
kata prestige di sini. Artinya, seseorang dapat berada di lapisan yang lebih tinggi apabila
memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lainStruktur Organisasi Kebun & Stratitikasi
Sosial
•bentuk struktur pertanian kapitalistik, memiliki corak budaya hasil peninggalan kolonialisme
•Kebijakan kolonialisme waktu itu, terutama di perkebunan lebih berpihak pada modal dan
legitimasi hubungan kerja berbasis ‘kuli kontrak’ melalui kebijakan perburuhan ‘ordonansi
koeli’ yang lebih ditujukan untuk mengikat buruh sebagai abdi tuan kebun (Said, 2007).
–Hubungan kerja yang cenderung eksploitatif, oleh kuatnya wacana kolonialis kemudian
terinternalisasi ke dalam struktur hubungan industrial perkebunan.

Perbedaan antara staff dan karyawan ialah , Staff di perkebunan bekerja di atas perencanaan
dan koordinasi dalam proses produksi. Mereka mengatur jadwal pemantauan, perawatan, dan
pengolahan tanaman. Selain itu, mereka juga mengatur penjadwalan pemantauan tanaman,
perawatan tanaman, dan pengolahan hasil. Dalam proses manajemen, mereka mengatur
penggunaan sumber daya manusia, mendesain anggota kerja, dan mengatur kebutuhan
logistik seperti pasokan barang dan fasilitas, Sementara Karyawan di perkebunan memiliki
tugas yang lebih spesifik dan mengait dengan proses produksi langsung. Mereka berbagai
bidang seperti perawatan tanaman, pengolahan hasil, dan pemantauan tanaman. Karyawan
pemborong mengatur penggunaan sumber daya manusia dalam proses produksi, mengatur
perawatan tanaman, dan memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar.
Karyawan penjualan bertanggung jawab untuk menjual produk perkebunan ke pelanggan,
menangani permintaan pelanggan, dan mengatur penjualan produk perkebunan.

Stratifikasi sosial tidak terbentuk dengan sendirinya, beberapa dasar pembentuk stratifikasi
sosial yang di kebun antara lain adalah
1. Kekuasaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena tidak semua orang
bisa menduduki jabatan yang sama. Hal ini membuat individu yang memiliki
kekuasaan ditempatkan di lapisan sosial atas, seperti Presiden, Menteri,
Gubernur, dan sebagainya. Mereka juga memiliki wewenang untuk menguasai
dan mengatur jalannya pemerintahan.
2. Pendidikan
•Dalam struktur organisasi suatu perkebunan jelas nampak perbedaan (seperti kesenjangan)
antara buruh dengan manajemen
•Terdapat perbedaan kesenjangan dari aspek karakteristik wilayah dimana perkebunan itu
berada.
•Diperkebunan yang relatif dekat dengan daerah urban atau sub urban akan sangat berbeda
dengan daerah yang relatif terisolir dan jauh dari pusat ekonomi, kekuasaan, dan peradaban
•Perkebunan yang dekat dengan daerah urban , buruh relatif memiliki bargaining posisi
dengan pihak perusahaan
–Buruh relatif berbaur dengan komunitas urban/ sub urban
–Pola interaksi lebih luwes dan terbuka terhadap perubahan perubahan sekitar
–Karakteristik stratifikasi yang relatif heterogen,
•Perkebunan yang relatif terisolir dan jauh dari pusat peradaban, bentuk kesenjangan pola
hubungan buruh-majikan akan sangat terasa

•Beberapa contoh pemeliharaan stratifikasi sosial di perkebunan:


–Dari segi pengaturan tata ruang pola pemukiman, perumahan staff termasuk ke dalam
perumahan yang cukup mewah lengkap dengan segala fasilitas, untuk karyawan tetap
bulanan tinggal di perumahan tipe G1, untuk karyawan tetap harian tinggal di perumahan G4-
10, sedangkan untuk karyawan tidak tetap (BHL) tinggal di barak barak dengan
kompartemen yan sempit
dampak positif dari pengaturan tata ruang pemukiman di lingkungan perkebunan ialah
Pengembangan infrastruktur dimana Pengaturan tata ruang yang baik dapat membantu
mendukung pengembangan infrastruktur di lingkungan perkebunan, seperti jalan, irigasi, dan
fasilitas lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan aksesibilitas dan daya saing petani,
Sementara dampak negatif dari hal ini juga ada yaitu Kerusakan lingkungan yang mana jika
pengaturan tata ruang yang tidak memperhatikan aspek lingkungan dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan, seperti hilangnya habitat alami dan penurunan kualitas air dan tanah.
Hal ini dapat terjadi jika pengaturan tata ruang hanya berfokus pada kepentingan perkebunan
tanpa memperhatikan aspek lingkungan.

Beberapa contoh pemeliharaan stratifikasi sosial di perkebunan:


–Dari segi piranti upah, adanya perbedaan komponen dan nilai nominal upah, pada berbagai
level pekerja dari mulai BHL sampai pada level staff.
Contoh perbedaan komponen upah :
1.Untuk Level Staff, selain gaji pokok ada tambahan tunjangan seperti tunjangan masa
jabatan, transportasi, tunjangan khusus daerah , dll
2.Untuk KT-Bulanan, nilai nominal gaji pokok di atas UMP , ada sistim penggolongan untuk
peningkatan prestasi, ditambah dengan catu beras dan lembur, atau premi.
3.Untuk KT-Harian, nilai nominal gaji pokok sama dengan UMP, tidak sistim penggolongan,
ditambah catu beras, dan lembur atau premi
4.Sedangkan BHL, nilai upah dihitung berdasarkan kehadiran atau prestasi borongan.

Tujuan pembentukan stratifikasi di lingkungan perkebunan adalah untuk memudahkan


proses pengawasan (kontrol) terhadap para pekerja, selain itu stratifikasi sosial juga
brfungsi Alat pembagian kerja, artinya, stratifikasi sosial berfungsi sebagai alat pembagian
peran individu di tempat kerja. Ada pemilik perusahaan, bagian HRD, bagian keuangan,
bagian pemasaran, dan sebagainya. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda
untuk menjalankan roda perusahaan. setiap orang memiliki keahlian, latar pendidikan, dan
kompetensi yang tak sama.
–Didalam Emplacement, mandor merupakan salah satu piranti penting dalam pengawasan
pekerja (buruh), dan merupakan ujung tombak dalam pencapaian target target perusahaan.
Mereka ditempatkan sebagai panutan utama bagi komunitas emplacemen dengan
menyediakan rumah yang sedikit berbeda dengan rumah buruh (pekerja) dan berbaur
bersama buruh.
Sebutkan tujuan lain dari pembentukan stratifikasi sosial di Kebun

Tujuan lain dari pembentukan stratifikasi sosial di dunia kebun ialah Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dimana Pembentukan stratifikasi sosial yang baik dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memastikan akses yang adil ke sumber daya,
seperti tanah, air, dan pasokan. Hal ini dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya alam
yang berkelanjutan, pengembangan infrastruktur, dan penyediaan layanan publik.

Dampak Stratifikasi Sosial


Adanya stratifikasi sosial memungkinkan terjadinya beberapa konflik dalam
masyarakat, yaitu:
• Penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang oleh pejabat pemerintahan yang dapat
merugikan rakyat, atau memperburuk citra pemerintah di mata rakyatnya.
• Kecerdasan siswa di sekolah hanya diukur melalui peringkat akademik. Padahal,
beberapa siswa memiliki kecerdasan di bidang seni, olahraga, sastra, dan lain-lain.
• Masyarakat lapisan bawah sulit untuk mengakses kebutuhan hidup yang layak,
sehingga tercipta kesenjangan sosial.
• Diskriminasi oleh kelompok mayoritas terhadap minoritas.

nilai Nilai Perusahaan Nilai-nilai budaya yang ada pada perusahaan merupakan salah satu
indikator apakah perusahaan tersebut dalam keadaan yang sehat atau tidak.
Bagi sebuah perusahaan, keberadaan nilai-nilai dalam perusahaan sangatlah penting. Namun,
dalam proses menjalankan dan menanamkan nilai-nilai perusahaan tersebut kepada seluruh
karyawan di perusahaan tidaklah mudah.
Sebuah nilai harus menjadi kebiasaan, perilaku, bahkan budaya sebuah perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Nilai-nilai perusahaan merupakan kumpulan nilai yang menjadi
dasar maupun pijakan perusahaan dalam membentuk sistem, proses, kebijakan, serta strategi
dalam menjalankan perusahaan
Nilai Perusahaan adalah kode moral dan etika yang menjadi penentu apa yang sebaiknya
dilakukan oleh Perusahaan dan menunjang tercapainya visi Perusahaan.
Selain dipahami, seluruh pemangku kepentingan perusahaan meyakini nilai-nilai tersebut
merupakan prinsip dan sebagai landasan perilaku karyawan dalam menggerakkan orgainsasi.
Nilai-nilai perusahaan juga meliputi budaya kerja dan etos kerja di Perusahaan

contoh nilai nilai perusahaan dan sebutkan di Perusahaan mana


PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) memiliki empat nilai perusahaan yang
menjadi pedoman dalam menjalankan bisnisnya, yaitu:

-Disiplin
Disiplin adalah falsafah hidup Lonsum. Perusahaan ini percaya bahwa disiplin adalah kunci
untuk mencapai kesuksesan. Disiplin diwujudkan dalam bentuk ketepatan waktu, ketepatan
sasaran, dan ketepatan pelaksanaan.

-Integritas
Lonsum menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan ini
berkomitmen untuk selalu bertindak jujur, adil, dan transparan.

-Penghargaan terhadap pemangku kepentingan.


Lonsum menghargai seluruh pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan,
pemasok, dan masyarakat. Perusahaan ini berkomitmen untuk membangun hubungan yang
saling menguntungkan dengan seluruh pemangku kepentingan.

-Kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.


Lonsum percaya bahwa kesatuan adalah kunci untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang
berkelanjutan. Perusahaan ini mendorong karyawannya untuk bekerja sama dan saling
mendukung dalam mencapai tujuan bersama.

Keempat nilai perusahaan tersebut tercermin dalam berbagai aspek kegiatan bisnis Lonsum.
Misalnya, dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, Lonsum menerapkan sistem
meritokrasi yang didasarkan pada kinerja dan kompetensi karyawan. Dalam hal hubungan
dengan pelanggan, Lonsum berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan yang
berkualitas dengan harga yang kompetitif. Dalam hal hubungan dengan masyarakat, Lonsum
berkomitmen untuk berkontribusi bagi pembangunan masyarakat di sekitar wilayah
operasionalnya.

Menciptakan budaya perusahaan yang baik dan berkualitas, memerlukan suatu fondasi yang
kuat pada perusahaan tersebut dalam menerapkan nilai-nilai, visi dan misi, sistem organisasi
dan perilaku kerja, serta gaya kepemimpinan yang efektif. Namun, masih banyak perusahaan
yang baru mulai merumuskan nilai-nilai perusahaan dan merasa kesulitan untuk
mensosialisasikannya kepada seluruh karyawan.
Ada juga perusahaan yang karyawannya mengetahui nilai-nilai dan perilaku yang diharapkan
oleh perusahaan, namun tidak ada motivasi dari karyawan untuk menjalankannya
Sebagai seseorang yang baru saja bergabung dalam perusahaan, memahami Nilai Nilai
perusahaan merupakan kewajiban, sebagai dasar/landasan untuk melangkah lebih lanjut
dalam melaksanakan fungsi kerja. Sebagai perusahaan juga memiliki cara untuk
memperkenalkan Nilai nilai kepada karyawan baru, bisa melalui tahapan masa orientasi
perusahaan, masa training dan lainnya.
Di perusahaan perkebunan, dalam perekrutan karyawan / staf baru sebagai Planter melalui
masa pelatihan / Training center yang biasanya berjalan selama 6 Bulan, selain belajar
mengenai pengetahuan tentang kerja, juga salah satunya sebagai wahana memperkenalkan
Nilai nilai perusahaan.
Berikan contoh Nilai nilai etika yang sering menjadi Nilai Nilai perusahaan
perkebunan, kemudian jelaskan mengapa nilai nilai tersebut penting bagi Planter
Berikut adalah beberapa contoh nilai-nilai etika yang sering menjadi nilai-nilai perusahaan
Asian Agri:

-Komplementer tim
Nilai ini penting bagi Planter karena bekerja di perkebunan kelapa sawit merupakan
pekerjaan yang membutuhkan kerja sama tim yang solid. Planter harus dapat bekerja sama
dengan baik dengan rekan kerja lainnya, baik di tingkat perkebunan maupun di tingkat
perusahaan. Kerja sama tim yang baik akan membantu Planter untuk mencapai tujuan
bersama, yaitu menghasilkan produk kelapa sawit yang berkualitas.

-Kepemilikan
Nilai ini penting bagi Planter karena setiap Planter memiliki rasa memiliki terhadap
perusahaan. Planter harus merasa bertanggung jawab atas kesuksesan perusahaan. Rasa
memiliki yang kuat akan mendorong Planter untuk bekerja lebih keras dan memberikan yang
terbaik bagi perusahaan.

-Integritas
Nilai ini penting bagi Planter karena Planter harus selalu bertindak jujur, adil, dan transparan.
Planter harus menghindari segala bentuk tindakan kecurangan, seperti korupsi, suap, dan
penipuan. Integritas yang tinggi akan menjaga nama baik perusahaan dan kepercayaan dari
para pemangku kepentingan.

-Pelanggan
Nilai ini penting bagi Planter karena Planter harus memberikan produk dan layanan yang
berkualitas kepada pelanggan. Planter harus memahami kebutuhan pelanggan dan
memberikan solusi yang tepat. Kepuasan pelanggan akan meningkatkan penjualan produk
dan layanan perusahaan.

-Peningkatan berkelanjutan
Nilai ini penting bagi Planter karena Planter harus terus meningkatkan kinerjanya secara
berkelanjutan. Planter harus berinovasi dan menemukan cara-cara baru untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. Peningkatan kinerja yang berkelanjutan akan membantu
perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar.

Selain nilai-nilai di atas, Asian Agri juga memiliki nilai-nilai lain yang penting bagi Planter,
seperti orang dan keberlanjutan. Nilai orang menekankan pentingnya pengembangan sumber
daya manusia secara berkelanjutan. Planter harus terus belajar dan meningkatkan
keterampilannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Nilai keberlanjutan
menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan masyarakat sekitar. Planter harus bekerja
secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Pentingnya nilai-nilai dalam perusahaan yang sudah terinternalisasi kepada seluruh karyawan
akan memberikan dampak positif baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Nilai-nilai
budaya perusahaan merupakan identitas perusahaan, dan merupakan kepribadian perusahaan
yang harus diterapkan oleh seluruh karyawan.
1. Menjelaskan nilai-nilai dalam perusahaan Perusahaan harus terlebih dahulu
mendefinisikan nilai-nilai budaya yang dapat memberikan daya hidup bagi
perusahaan secara konsisten dan dapat dijalankan oleh seluruh karyawan.
Sebagai contohnya, sebelum mengembangkan leadership karyawan, pastikan
terlebih dahulu bahwa karyawan tersebut telah memahami dengan baik nilai-nilai
budaya perusahaan. Dengan adanya budaya perusahaan yang jelas, maka
seseorang dapat mengerti aturan main yang harus dijalankan. Baik aturan dalam
mengerjakan tugas pekerjaannya, maupun dalam berinteraksi dengan sesama
anggota dalam perusahaan.
2. Internalisasi budaya terhadap nilai-nilai perusahaan Agar nilai-nilai dalam
perusahaan dapat diterapkan dengan efektif, maka diperlukan adanya
internalisasi budaya kepada seluruh karyawan. Internalisasi budaya merupakan
suatu proses untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau
budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan, dalam hal ini adalah
karyawan. Penanaman dan penumbuhkembangan nilai tersebut dapat dilakukan
melalui berbagai cara. Misalnya melalui metode pendidikan dan pengajaran,
pengarahan, indoktrinasi, brain-washing, dan masih banyak lagi
Berikan opini Anda, jika karyawan tidak memahami Nilai Nilai
perusahaan, apakah dampaknya?
Menurut saya, karyawan yang tidak memahami nilai-nilai perusahaan akan berdampak
negatif terhadap perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak negatif
tersebut dapat dikategorikan ke dalam beberapa hal, yaitu:

Dampak terhadap produktivitas karyawan


Karyawan yang tidak memahami nilai-nilai perusahaan cenderung tidak termotivasi untuk
bekerja dengan baik. Mereka mungkin tidak memahami apa yang diharapkan dari mereka dan
tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan produktivitas karyawan, yang pada akhirnya akan berdampak
negatif terhadap kinerja perusahaan.

Dampak terhadap hubungan kerja


Karyawan yang tidak memahami nilai-nilai perusahaan cenderung lebih mudah terlibat dalam
konflik dengan rekan kerja atau atasan. Mereka mungkin tidak memahami perbedaan budaya
atau nilai-nilai yang dianut oleh rekan kerja atau atasan mereka. Hal ini dapat menyebabkan
hubungan kerja yang tidak harmonis, yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
kerja dan produktivitas karyawan.

Dampak terhadap citra perusahaan


Karyawan yang tidak memahami nilai-nilai perusahaan cenderung lebih mudah melakukan
tindakan yang melanggar nilai-nilai tersebut. Tindakan-tindakan tersebut, seperti korupsi,
suap, dan penipuan, dapat merusak citra perusahaan di mata masyarakat. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, yang pada akhirnya
akan berdampak negatif terhadap penjualan produk atau jasa perusahaan.

Dampak terhadap keberlanjutan perusahaan


Nilai-nilai perusahaan yang baik dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya
secara berkelanjutan. Karyawan yang memahami nilai-nilai perusahaan akan lebih
termotivasi untuk bekerja dengan baik dan berkontribusi bagi perusahaan. Hal ini dapat
membantu perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar dan mencapai tujuannya secara
berkelanjutan.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa karyawannya memahami
nilai-nilai perusahaan. Perusahaan dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
pemahaman karyawan terhadap nilai-nilai perusahaan, seperti melalui pelatihan, sosialisasi,
dan komunikasi yang efektif.

Nilai vs budaya Perusahaan


Nilai-nilai budaya perusahaan merupakan suatu pondasi dasar untuk melancarkan strategi dan
pengelolaan SDM di perusahaan. Pentingnya nilai-nilai dalam perusahaan memang harus
dipahami oleh seluruh karyawan. Dengan begitu, setiap karyawan dapat bersikap dengan baik
sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
Jika nilai-nilai budaya dalam perusahaan sudah diterima dan dihayati oleh para karyawan,
berarti karyawan tersebut telah menginternalisasikan norma dan nilai dari budaya perusahaan.
Serta menghayati kesatuan dengan kelompok kerjanya dan seluruh komunitas perusahaan.
Budaya yang kuat akan semakin terbentuk jika nilai inti dipegang secara intensif dan dianut
bersama secara meluas.
Semakin banyak karyawan yang menerima nilai inti, dan semakin besar komitmen mereka
pada nilai-nilai tersebut, maka akan semakin kuat budaya dalam perusahaan
silahkan disimak video terlampir, kemudian sebutkan contoh korelasi Nilai Perusahaan
dengan Budaya Kerja di Perkebunan Sawit

contoh korelasi nilai perusahaan dengan budaya kerja di perkebunan sawit adalah Nilai
integritas dan budaya kerja yang mengutamakan kejujuran dan transparansi. Nilai integritas
menekankan pentingnya kejujuran dan transparansi dalam menjalankan bisnis. Karyawan
perkebunan sawit harus selalu bertindak jujur, adil, dan transparan. Hal ini penting untuk
menjaga nama baik perusahaan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.Budaya
kerja yang mengutamakan kejujuran dan transparansi di perkebunan sawit dapat diwujudkan
dalam berbagai hal, seperti, Karyawan tidak melakukan tindakan kecurangan, seperti korupsi,
suap, dan penipuan, Karyawan selalu memberikan informasi yang akurat dan transparan dan
Karyawan bersedia bertanggung jawab atas tindakannya

Kita akan berdiskusi tentang nilai nilai perusahaan yang umum dan dalam bubungan nya
dengan Jabatan Asisten Afdeling / Asisten Kebun Nilai yang paling umum dan biasanya
menjadi Nilai Nilai perusahaan yang pertama adalah INTEGRITY
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan
organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini.
Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan
perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan
pihak lain Pengertian lain Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari
integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan
prinsip. Secara etimologi, “integritas” berasal dari bahasa latin “integer” yang berarti
keutuhan atau kelengkapan.
Indikator Perilaku Integritas :
• Mengikuti kode etik profesi dan perusahaan.
• Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam lingkup atau
otoritasnya.
• Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar
kode etik.
• Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya
• Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan. - Berbicara tentang
ketidaketisan meskipun hal itu akan menyakiti kolega atau teman dekat.
• Jujur dalam berhubungan dengan pelanggan Terkadang sebagai pemimpin Afdeling,
Asisten dihadapkan pada suatu kondisi sesuai point 2 sebagai contoh : - Seorang
Asisten yang ‘dianggap paling jujur’, namun berhadapan dengan Asisten lain yang
menjadi pesaing berat-nya. Asisten ‘jujur’ ini merasa terancam & tersaingi. Dia
melakukan manuver2 yang menjatuhkan Asisten lain dengan cara membuat cerita
yang dikarang-karang sendiri, menyebar isu, dan melaporkan ke Manager.
• Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu
o Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan.
o Berterus terang walaupun dapat merusak hubungan baik. Terkadang sebagai
pemimpin Afdeling, Asisten dihadapkan pada suatu kondisi sesuai point
diatas, contoh : - Asisten mengakui kesalahan di depan Manager, bahwa
terjadinya restan TBS karena Asisten tidak melakukan koordinasi dengan
traksi perihal unit pengangkutan TBS.
• Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya yang cukup
besar
o Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada
resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan.
o Bersedia untuk mundur atau menarik produk/jasa karena praktek bisnis yang
tidak etis - Menentang orang-orang yang mempunyai kekuasaan demi
menegakkan nilai (values).\

pa korelasi Visi & Misi perusahaan terhadap kultur / budaya kebun???


Visi dan misi perusahaan merupakan pernyataan yang menggambarkan tujuan dan arah
perusahaan. Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh perusahaan,
sedangkan misi adalah pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk
mencapai visinya.

Visi dan misi perusahaan memiliki korelasi yang kuat dengan kultur / budaya kebun. Kultur /
budaya kebun adalah sekumpulan nilai, kepercayaan, dan norma yang dianut oleh karyawan
kebun. Kultur / budaya kebun yang baik akan mendukung pencapaian visi dan misi
perusahaan.

Berikut adalah beberapa contoh korelasi visi dan misi perusahaan dengan kultur / budaya
kebun:

-Visi perusahaan yang berorientasi pada pelanggan akan mendorong kultur / budaya kebun
yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
-Misi perusahaan yang berfokus pada kualitas akan mendorong kultur / budaya kebun yang
mengutamakan kualitas produk dan layanan.
-Visi perusahaan yang peduli terhadap lingkungan akan mendorong kultur / budaya kebun
yang ramah lingkungan.

Setiap organisasi pasti memiliki budaya, karena dengan mempunyai budaya yang baik di
tempat kerja akan dapat membantu mereka dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Selain itu budaya juga merupakan satu-satunya keunggulan kompetitif yang membedakan
antara perusahaan satu dengan yang lain.

Strategi bisnis yang hebat untuk mencapai kesuksesan dapat ditiru oleh siapapun, namun
tidak dengan budaya di tempat kerja atau perusahaan Visi adalah serangkaian kata yang
menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah organisasi, perusahaan atau instansi.
Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga
adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran tersebut adalah
gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai.
Sebutkan visi pribadi anda kuliah di Politeknik LPP
zin menjawab pak visii saya kuliah di politeknik lpp yogyakarta ingin menjadi seorang
planters sejak kecil dikarenakan background daerah dan keluarga saya memang dari
perkebunan
Selain itu, visi juga adalah Pandangan mengenai arah sebuah manajemen. Mau dibawa ke
arah mana manajemen tersebut? Agar bisa membangun kesuksesan, maka perlu ada arah jelas
mengenai laju perusahaan atau instansi. Jika dirangkum, definisi atau pengertian visi adalah
sebagai berikut:
• Visi adalah suatu tulisan yang menyatakan Cita-cita suatu perusahaan, instansi, atau
organisasi di masa depan.
• Visi adalah suatu tulisan singkat, fokus, dan jelas, yang merupakan arah sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
• Visi adalah sebuah gagasan tertulis mengenai tujuan utama pendirian sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
Contoh visi perusahaan perkebunan
1. PTPN 4 : Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi
2. Golden Plantation : Menjadi perusahaan berwawasan nasional yang membangun
Indonesia, hebat dan sukses di perkebunan kelapa sawit yang bereputasi dan
berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikan contoh visi perusahaan perkebunan lainnya
Visi perkebunan PT LONDON SUMATRA adalah:

Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan dalam hal Produksi, Biaya,
Kondisi (3C) yang Berbasis Penelitian dan Pengembangan.

Visi ini menggambarkan tujuan PT Lonsum untuk menjadi perusahaan agribisnis terkemuka
yang menghasilkan produk berkualitas dengan biaya yang kompetitif, serta menjaga kondisi
lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini dicapai melalui penelitian dan pengembangan
yang berkelanjutan.

Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka Misi Adalah tahapan-tahapan yang
harus dilalui untuk mencapai visi tersebut.
Selain itu, misi juga merupakan deskripsi atau tujuan mengapa perusahaan, organisasi atau
instansi tersebut berada di tengah-tengah masyarakat.
Dari Visi pribadi yang telah anda tuliskan sebelumnya, buatlah misi - misi untuk
mencapainya
MISI SAYA MENCARI ILMU LEBIH DALAM TENTANG PERKEBUNAN,
MENELUSURI DAN MENCARI PERUSAHAAN YANG COCOK DENGAN KUALITAS
DIRI SENDIRI DAN MENGEMBANGKAN ILMU YANG SAYA DAPAT SELAMA
KULIAH UNTUK DUNIA PEKERJAAN

Misi juga bisa dikatakan sebagai Penjabaran sebuah visi. Jika visi hanya dituliskan dalam satu
kalimat saja, maka misi akan dijabarkan dengan beberapa kalimat yang mudah untuk dipahami
pembaca atau siapa saja yang melihatnya

Anda mungkin juga menyukai