Perbedaan antara staff dan karyawan ialah , Staff di perkebunan bekerja di atas perencanaan
dan koordinasi dalam proses produksi. Mereka mengatur jadwal pemantauan, perawatan, dan
pengolahan tanaman. Selain itu, mereka juga mengatur penjadwalan pemantauan tanaman,
perawatan tanaman, dan pengolahan hasil. Dalam proses manajemen, mereka mengatur
penggunaan sumber daya manusia, mendesain anggota kerja, dan mengatur kebutuhan
logistik seperti pasokan barang dan fasilitas, Sementara Karyawan di perkebunan memiliki
tugas yang lebih spesifik dan mengait dengan proses produksi langsung. Mereka berbagai
bidang seperti perawatan tanaman, pengolahan hasil, dan pemantauan tanaman. Karyawan
pemborong mengatur penggunaan sumber daya manusia dalam proses produksi, mengatur
perawatan tanaman, dan memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar.
Karyawan penjualan bertanggung jawab untuk menjual produk perkebunan ke pelanggan,
menangani permintaan pelanggan, dan mengatur penjualan produk perkebunan.
Stratifikasi sosial tidak terbentuk dengan sendirinya, beberapa dasar pembentuk stratifikasi
sosial yang di kebun antara lain adalah
1. Kekuasaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena tidak semua orang
bisa menduduki jabatan yang sama. Hal ini membuat individu yang memiliki
kekuasaan ditempatkan di lapisan sosial atas, seperti Presiden, Menteri,
Gubernur, dan sebagainya. Mereka juga memiliki wewenang untuk menguasai
dan mengatur jalannya pemerintahan.
2. Pendidikan
•Dalam struktur organisasi suatu perkebunan jelas nampak perbedaan (seperti kesenjangan)
antara buruh dengan manajemen
•Terdapat perbedaan kesenjangan dari aspek karakteristik wilayah dimana perkebunan itu
berada.
•Diperkebunan yang relatif dekat dengan daerah urban atau sub urban akan sangat berbeda
dengan daerah yang relatif terisolir dan jauh dari pusat ekonomi, kekuasaan, dan peradaban
•Perkebunan yang dekat dengan daerah urban , buruh relatif memiliki bargaining posisi
dengan pihak perusahaan
–Buruh relatif berbaur dengan komunitas urban/ sub urban
–Pola interaksi lebih luwes dan terbuka terhadap perubahan perubahan sekitar
–Karakteristik stratifikasi yang relatif heterogen,
•Perkebunan yang relatif terisolir dan jauh dari pusat peradaban, bentuk kesenjangan pola
hubungan buruh-majikan akan sangat terasa
Tujuan lain dari pembentukan stratifikasi sosial di dunia kebun ialah Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dimana Pembentukan stratifikasi sosial yang baik dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memastikan akses yang adil ke sumber daya,
seperti tanah, air, dan pasokan. Hal ini dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya alam
yang berkelanjutan, pengembangan infrastruktur, dan penyediaan layanan publik.
nilai Nilai Perusahaan Nilai-nilai budaya yang ada pada perusahaan merupakan salah satu
indikator apakah perusahaan tersebut dalam keadaan yang sehat atau tidak.
Bagi sebuah perusahaan, keberadaan nilai-nilai dalam perusahaan sangatlah penting. Namun,
dalam proses menjalankan dan menanamkan nilai-nilai perusahaan tersebut kepada seluruh
karyawan di perusahaan tidaklah mudah.
Sebuah nilai harus menjadi kebiasaan, perilaku, bahkan budaya sebuah perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Nilai-nilai perusahaan merupakan kumpulan nilai yang menjadi
dasar maupun pijakan perusahaan dalam membentuk sistem, proses, kebijakan, serta strategi
dalam menjalankan perusahaan
Nilai Perusahaan adalah kode moral dan etika yang menjadi penentu apa yang sebaiknya
dilakukan oleh Perusahaan dan menunjang tercapainya visi Perusahaan.
Selain dipahami, seluruh pemangku kepentingan perusahaan meyakini nilai-nilai tersebut
merupakan prinsip dan sebagai landasan perilaku karyawan dalam menggerakkan orgainsasi.
Nilai-nilai perusahaan juga meliputi budaya kerja dan etos kerja di Perusahaan
-Disiplin
Disiplin adalah falsafah hidup Lonsum. Perusahaan ini percaya bahwa disiplin adalah kunci
untuk mencapai kesuksesan. Disiplin diwujudkan dalam bentuk ketepatan waktu, ketepatan
sasaran, dan ketepatan pelaksanaan.
-Integritas
Lonsum menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan ini
berkomitmen untuk selalu bertindak jujur, adil, dan transparan.
Keempat nilai perusahaan tersebut tercermin dalam berbagai aspek kegiatan bisnis Lonsum.
Misalnya, dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, Lonsum menerapkan sistem
meritokrasi yang didasarkan pada kinerja dan kompetensi karyawan. Dalam hal hubungan
dengan pelanggan, Lonsum berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan yang
berkualitas dengan harga yang kompetitif. Dalam hal hubungan dengan masyarakat, Lonsum
berkomitmen untuk berkontribusi bagi pembangunan masyarakat di sekitar wilayah
operasionalnya.
Menciptakan budaya perusahaan yang baik dan berkualitas, memerlukan suatu fondasi yang
kuat pada perusahaan tersebut dalam menerapkan nilai-nilai, visi dan misi, sistem organisasi
dan perilaku kerja, serta gaya kepemimpinan yang efektif. Namun, masih banyak perusahaan
yang baru mulai merumuskan nilai-nilai perusahaan dan merasa kesulitan untuk
mensosialisasikannya kepada seluruh karyawan.
Ada juga perusahaan yang karyawannya mengetahui nilai-nilai dan perilaku yang diharapkan
oleh perusahaan, namun tidak ada motivasi dari karyawan untuk menjalankannya
Sebagai seseorang yang baru saja bergabung dalam perusahaan, memahami Nilai Nilai
perusahaan merupakan kewajiban, sebagai dasar/landasan untuk melangkah lebih lanjut
dalam melaksanakan fungsi kerja. Sebagai perusahaan juga memiliki cara untuk
memperkenalkan Nilai nilai kepada karyawan baru, bisa melalui tahapan masa orientasi
perusahaan, masa training dan lainnya.
Di perusahaan perkebunan, dalam perekrutan karyawan / staf baru sebagai Planter melalui
masa pelatihan / Training center yang biasanya berjalan selama 6 Bulan, selain belajar
mengenai pengetahuan tentang kerja, juga salah satunya sebagai wahana memperkenalkan
Nilai nilai perusahaan.
Berikan contoh Nilai nilai etika yang sering menjadi Nilai Nilai perusahaan
perkebunan, kemudian jelaskan mengapa nilai nilai tersebut penting bagi Planter
Berikut adalah beberapa contoh nilai-nilai etika yang sering menjadi nilai-nilai perusahaan
Asian Agri:
-Komplementer tim
Nilai ini penting bagi Planter karena bekerja di perkebunan kelapa sawit merupakan
pekerjaan yang membutuhkan kerja sama tim yang solid. Planter harus dapat bekerja sama
dengan baik dengan rekan kerja lainnya, baik di tingkat perkebunan maupun di tingkat
perusahaan. Kerja sama tim yang baik akan membantu Planter untuk mencapai tujuan
bersama, yaitu menghasilkan produk kelapa sawit yang berkualitas.
-Kepemilikan
Nilai ini penting bagi Planter karena setiap Planter memiliki rasa memiliki terhadap
perusahaan. Planter harus merasa bertanggung jawab atas kesuksesan perusahaan. Rasa
memiliki yang kuat akan mendorong Planter untuk bekerja lebih keras dan memberikan yang
terbaik bagi perusahaan.
-Integritas
Nilai ini penting bagi Planter karena Planter harus selalu bertindak jujur, adil, dan transparan.
Planter harus menghindari segala bentuk tindakan kecurangan, seperti korupsi, suap, dan
penipuan. Integritas yang tinggi akan menjaga nama baik perusahaan dan kepercayaan dari
para pemangku kepentingan.
-Pelanggan
Nilai ini penting bagi Planter karena Planter harus memberikan produk dan layanan yang
berkualitas kepada pelanggan. Planter harus memahami kebutuhan pelanggan dan
memberikan solusi yang tepat. Kepuasan pelanggan akan meningkatkan penjualan produk
dan layanan perusahaan.
-Peningkatan berkelanjutan
Nilai ini penting bagi Planter karena Planter harus terus meningkatkan kinerjanya secara
berkelanjutan. Planter harus berinovasi dan menemukan cara-cara baru untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. Peningkatan kinerja yang berkelanjutan akan membantu
perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar.
Selain nilai-nilai di atas, Asian Agri juga memiliki nilai-nilai lain yang penting bagi Planter,
seperti orang dan keberlanjutan. Nilai orang menekankan pentingnya pengembangan sumber
daya manusia secara berkelanjutan. Planter harus terus belajar dan meningkatkan
keterampilannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Nilai keberlanjutan
menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan masyarakat sekitar. Planter harus bekerja
secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Pentingnya nilai-nilai dalam perusahaan yang sudah terinternalisasi kepada seluruh karyawan
akan memberikan dampak positif baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Nilai-nilai
budaya perusahaan merupakan identitas perusahaan, dan merupakan kepribadian perusahaan
yang harus diterapkan oleh seluruh karyawan.
1. Menjelaskan nilai-nilai dalam perusahaan Perusahaan harus terlebih dahulu
mendefinisikan nilai-nilai budaya yang dapat memberikan daya hidup bagi
perusahaan secara konsisten dan dapat dijalankan oleh seluruh karyawan.
Sebagai contohnya, sebelum mengembangkan leadership karyawan, pastikan
terlebih dahulu bahwa karyawan tersebut telah memahami dengan baik nilai-nilai
budaya perusahaan. Dengan adanya budaya perusahaan yang jelas, maka
seseorang dapat mengerti aturan main yang harus dijalankan. Baik aturan dalam
mengerjakan tugas pekerjaannya, maupun dalam berinteraksi dengan sesama
anggota dalam perusahaan.
2. Internalisasi budaya terhadap nilai-nilai perusahaan Agar nilai-nilai dalam
perusahaan dapat diterapkan dengan efektif, maka diperlukan adanya
internalisasi budaya kepada seluruh karyawan. Internalisasi budaya merupakan
suatu proses untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau
budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan, dalam hal ini adalah
karyawan. Penanaman dan penumbuhkembangan nilai tersebut dapat dilakukan
melalui berbagai cara. Misalnya melalui metode pendidikan dan pengajaran,
pengarahan, indoktrinasi, brain-washing, dan masih banyak lagi
Berikan opini Anda, jika karyawan tidak memahami Nilai Nilai
perusahaan, apakah dampaknya?
Menurut saya, karyawan yang tidak memahami nilai-nilai perusahaan akan berdampak
negatif terhadap perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak negatif
tersebut dapat dikategorikan ke dalam beberapa hal, yaitu:
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa karyawannya memahami
nilai-nilai perusahaan. Perusahaan dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
pemahaman karyawan terhadap nilai-nilai perusahaan, seperti melalui pelatihan, sosialisasi,
dan komunikasi yang efektif.
contoh korelasi nilai perusahaan dengan budaya kerja di perkebunan sawit adalah Nilai
integritas dan budaya kerja yang mengutamakan kejujuran dan transparansi. Nilai integritas
menekankan pentingnya kejujuran dan transparansi dalam menjalankan bisnis. Karyawan
perkebunan sawit harus selalu bertindak jujur, adil, dan transparan. Hal ini penting untuk
menjaga nama baik perusahaan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.Budaya
kerja yang mengutamakan kejujuran dan transparansi di perkebunan sawit dapat diwujudkan
dalam berbagai hal, seperti, Karyawan tidak melakukan tindakan kecurangan, seperti korupsi,
suap, dan penipuan, Karyawan selalu memberikan informasi yang akurat dan transparan dan
Karyawan bersedia bertanggung jawab atas tindakannya
Kita akan berdiskusi tentang nilai nilai perusahaan yang umum dan dalam bubungan nya
dengan Jabatan Asisten Afdeling / Asisten Kebun Nilai yang paling umum dan biasanya
menjadi Nilai Nilai perusahaan yang pertama adalah INTEGRITY
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan
organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini.
Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan
perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan
pihak lain Pengertian lain Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari
integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan
prinsip. Secara etimologi, “integritas” berasal dari bahasa latin “integer” yang berarti
keutuhan atau kelengkapan.
Indikator Perilaku Integritas :
• Mengikuti kode etik profesi dan perusahaan.
• Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam lingkup atau
otoritasnya.
• Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar
kode etik.
• Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya
• Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan. - Berbicara tentang
ketidaketisan meskipun hal itu akan menyakiti kolega atau teman dekat.
• Jujur dalam berhubungan dengan pelanggan Terkadang sebagai pemimpin Afdeling,
Asisten dihadapkan pada suatu kondisi sesuai point 2 sebagai contoh : - Seorang
Asisten yang ‘dianggap paling jujur’, namun berhadapan dengan Asisten lain yang
menjadi pesaing berat-nya. Asisten ‘jujur’ ini merasa terancam & tersaingi. Dia
melakukan manuver2 yang menjatuhkan Asisten lain dengan cara membuat cerita
yang dikarang-karang sendiri, menyebar isu, dan melaporkan ke Manager.
• Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu
o Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan.
o Berterus terang walaupun dapat merusak hubungan baik. Terkadang sebagai
pemimpin Afdeling, Asisten dihadapkan pada suatu kondisi sesuai point
diatas, contoh : - Asisten mengakui kesalahan di depan Manager, bahwa
terjadinya restan TBS karena Asisten tidak melakukan koordinasi dengan
traksi perihal unit pengangkutan TBS.
• Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya yang cukup
besar
o Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada
resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan.
o Bersedia untuk mundur atau menarik produk/jasa karena praktek bisnis yang
tidak etis - Menentang orang-orang yang mempunyai kekuasaan demi
menegakkan nilai (values).\
Visi dan misi perusahaan memiliki korelasi yang kuat dengan kultur / budaya kebun. Kultur /
budaya kebun adalah sekumpulan nilai, kepercayaan, dan norma yang dianut oleh karyawan
kebun. Kultur / budaya kebun yang baik akan mendukung pencapaian visi dan misi
perusahaan.
Berikut adalah beberapa contoh korelasi visi dan misi perusahaan dengan kultur / budaya
kebun:
-Visi perusahaan yang berorientasi pada pelanggan akan mendorong kultur / budaya kebun
yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
-Misi perusahaan yang berfokus pada kualitas akan mendorong kultur / budaya kebun yang
mengutamakan kualitas produk dan layanan.
-Visi perusahaan yang peduli terhadap lingkungan akan mendorong kultur / budaya kebun
yang ramah lingkungan.
Setiap organisasi pasti memiliki budaya, karena dengan mempunyai budaya yang baik di
tempat kerja akan dapat membantu mereka dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Selain itu budaya juga merupakan satu-satunya keunggulan kompetitif yang membedakan
antara perusahaan satu dengan yang lain.
Strategi bisnis yang hebat untuk mencapai kesuksesan dapat ditiru oleh siapapun, namun
tidak dengan budaya di tempat kerja atau perusahaan Visi adalah serangkaian kata yang
menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah organisasi, perusahaan atau instansi.
Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga
adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran tersebut adalah
gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai.
Sebutkan visi pribadi anda kuliah di Politeknik LPP
zin menjawab pak visii saya kuliah di politeknik lpp yogyakarta ingin menjadi seorang
planters sejak kecil dikarenakan background daerah dan keluarga saya memang dari
perkebunan
Selain itu, visi juga adalah Pandangan mengenai arah sebuah manajemen. Mau dibawa ke
arah mana manajemen tersebut? Agar bisa membangun kesuksesan, maka perlu ada arah jelas
mengenai laju perusahaan atau instansi. Jika dirangkum, definisi atau pengertian visi adalah
sebagai berikut:
• Visi adalah suatu tulisan yang menyatakan Cita-cita suatu perusahaan, instansi, atau
organisasi di masa depan.
• Visi adalah suatu tulisan singkat, fokus, dan jelas, yang merupakan arah sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
• Visi adalah sebuah gagasan tertulis mengenai tujuan utama pendirian sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
Contoh visi perusahaan perkebunan
1. PTPN 4 : Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi
2. Golden Plantation : Menjadi perusahaan berwawasan nasional yang membangun
Indonesia, hebat dan sukses di perkebunan kelapa sawit yang bereputasi dan
berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikan contoh visi perusahaan perkebunan lainnya
Visi perkebunan PT LONDON SUMATRA adalah:
Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan dalam hal Produksi, Biaya,
Kondisi (3C) yang Berbasis Penelitian dan Pengembangan.
Visi ini menggambarkan tujuan PT Lonsum untuk menjadi perusahaan agribisnis terkemuka
yang menghasilkan produk berkualitas dengan biaya yang kompetitif, serta menjaga kondisi
lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini dicapai melalui penelitian dan pengembangan
yang berkelanjutan.
Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka Misi Adalah tahapan-tahapan yang
harus dilalui untuk mencapai visi tersebut.
Selain itu, misi juga merupakan deskripsi atau tujuan mengapa perusahaan, organisasi atau
instansi tersebut berada di tengah-tengah masyarakat.
Dari Visi pribadi yang telah anda tuliskan sebelumnya, buatlah misi - misi untuk
mencapainya
MISI SAYA MENCARI ILMU LEBIH DALAM TENTANG PERKEBUNAN,
MENELUSURI DAN MENCARI PERUSAHAAN YANG COCOK DENGAN KUALITAS
DIRI SENDIRI DAN MENGEMBANGKAN ILMU YANG SAYA DAPAT SELAMA
KULIAH UNTUK DUNIA PEKERJAAN
Misi juga bisa dikatakan sebagai Penjabaran sebuah visi. Jika visi hanya dituliskan dalam satu
kalimat saja, maka misi akan dijabarkan dengan beberapa kalimat yang mudah untuk dipahami
pembaca atau siapa saja yang melihatnya