Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 5

• Zalfa Sabila P (225121064)


• Sahda alodia (225121057)
• M. Nur Nazril (225121051)
• Alecia R (225121034)

KOPERASI
Perilaku konsumen dalam memilih produk perusahaan lembaga keuangan oleh koperasi dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti cultural, social, personal, psychological, dan situasional, diantaranya
sebagai berikut :

1. Faktor Kultural
• Kultur
Nilai-Nilai Organisasi: Nilai-nilai yang dianut oleh anggota koperasi akan membentuk
budaya organisasi, seperti kejujuran, gotong royong, atau keadilan.
Tradisi Lokal: Koperasi dapat tercermin dalam tradisi lokal atau budaya di daerah tempat
mereka beroperasi, dan ini dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan anggota
dan masyarakat setempat.
Etika Kerja: Budaya kerja dalam koperasi mungkin dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya
yang lebih luas di masyarakat di mana mereka beroperasi.

• Subkultur

Subkelompok Anggota: Anggota koperasi dapat membentuk subkelompok berdasarkan


kepentingan atau profesi tertentu, yang dapat memengaruhi cara mereka berpartisipasi
dalam koperasi.

Subkelompok Pekerja: Pekerja dalam koperasi juga dapat membentuk subkultur


berdasarkan divisi pekerjaan atau tanggung jawab mereka di dalam organisasi.

• Gender

Peran Gender: Koperasi dapat memiliki dinamika yang terkait dengan peran gender
dalam kepemimpinan, partisipasi anggota, dan kebijakan pengambilan keputusan.

Kesetaraan Gender: Bagaimana koperasi mempromosikan kesetaraan gender dalam


struktur organisasi dan kesempatan adalah faktor penting yang memengaruhi dinamika
internal mereka.

• Kelas Sosial

Akses ke Sumber Daya: Anggota koperasi dari latar belakang ekonomi yang berbeda
mungkin memiliki akses yang berbeda terhadap sumber daya dan kesempatan yang
ditawarkan oleh koperasi.
Distribusi Kekuasaan: Koperasi dapat mencerminkan atau menantang struktur
kekuasaan sosial yang ada, tergantung pada bagaimana distribusi kekuasaan dan keputusan
dibuat di antara anggota.

2. Faktor Sosial
• Keluarga

Dukungan Emosional: Keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang penting


bagi anggota koperasi. Dukungan ini dapat memotivasi anggota untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan koperasi.

Modal dan Sumber Daya: Beberapa koperasi mungkin dimulai oleh keluarga atau
memiliki anggota dari keluarga yang sama. Modal awal dan sumber daya lainnya bisa
berasal dari anggota keluarga.

• Kelompok Referensi:

Solidaritas: Kelompok referensi dapat memberikan rasa solidaritas dan identitas bersama
kepada anggota koperasi. Hal ini dapat memperkuat keterlibatan dan komitmen anggota
terhadap koperasi.

Berpengaruh: Kelompok referensi dapat mempengaruhi keputusan anggota terkait


partisipasi dalam kegiatan koperasi, pembelian produk atau layanan koperasi, serta
kebijakan internal lainnya.

• Peran dan Status:

Pemimpin Koperasi: Perusahaan koperasi memiliki peran kepemimpinan yang terbagi di


antara anggotanya. Anggota yang memiliki peran kepemimpinan memiliki status dan
tanggung jawab yang berbeda dalam mengelola koperasi.

Anggota Biasa: Anggota biasa memiliki status dan peran dalam kontribusi aktif terhadap
koperasi, seperti berpartisipasi dalam rapat, memberikan masukan, atau menggunakan
produk atau layanan koperasi.

3. Faktor Personal
• Personality (Kepribadian):

Kepribadian pemimpin dan anggota koperasi bisa sangat memengaruhi budaya organisasi
dan cara pengambilan keputusan. Misalnya, kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif
mungkin lebih umum dalam koperasi daripada gaya otoriter.

• Umur:

Usia koperasi dapat memengaruhi tingkat stabilitas, kepercayaan anggota, dan


kemampuan untuk bersaing di pasar. Koperasi yang lebih tua mungkin memiliki basis
anggota yang lebih mapan dan lebih banyak sumber daya, sementara koperasi yang lebih
muda mungkin lebih inovatif tetapi juga lebih rentan terhadap risiko.

• Tahap Siklus Hidup

Koperasi bisa berada dalam tahap pembentukan, pertumbuhan, konsolidasi, atau


penurunan. Tahap ini akan memengaruhi strategi yang diperlukan untuk mempertahankan
atau meningkatkan kinerja perusahaan.

• Situasi Ekonomi

Kondisi ekonomi lokal, nasional, dan global akan mempengaruhi permintaan terhadap
produk atau layanan koperasi, ketersediaan modal, dan keberlanjutan kegiatan operasional.

• Pekerjaan

Jenis pekerjaan atau industri yang dilayani oleh koperasi akan memengaruhi struktur
organisasi, kebutuhan sumber daya manusia, dan tingkat risiko yang dihadapi.

• Gaya Hidup

Gaya hidup anggota koperasi dapat memengaruhi preferensi konsumen, permintaan pasar,
dan jenis produk atau layanan yang diinginkan. Misalnya, koperasi pertanian dapat
diarahkan oleh tren gaya hidup yang lebih sehat atau kepedulian lingkungan.

4. Faktor Psikologis
• Presepsi Risiko:

Keamanan pekerjaan: Tingkat kepastian pekerjaan dan stabilitas ekonomi yang


dirasakan.

Tanggung jawab: Persepsi akan risiko yang terlibat dalam tanggung jawab pekerjaan atau
kepemilikan bisnis.

• Kenyamanan:

Lingkungan kerja: Faktor-faktor seperti kebersihan, keamanan, dan kenyamanan fisik


tempat kerja.

Relasi antar karyawan: Hubungan interpersonal yang baik dan dukungan sosial di
tempat kerja.
• Motivasi:

Kesempatan untuk pengembangan diri: Peluang untuk belajar dan berkembang dalam
perusahaan koperasi.
Insentif: Sistem penghargaan, pengakuan, atau insentif finansial untuk memotivasi
karyawan.

• Keyakinan

Keyakinan terhadap tujuan perusahaan: Percaya pada misi, visi, dan nilai-nilai
perusahaan koperasi.

Keyakinan akan kualitas produk atau layanan: Percaya bahwa produk atau layanan
yang ditawarkan oleh perusahaan koperasi memiliki nilai dan kualitas yang baik.

• Perasaan (Feeling):

Kepuasan kerja: Tingkat kepuasan dan kebahagiaan yang dirasakan oleh karyawan
dalam pekerjaannya.

Keterlibatan emosional: Sejauh mana karyawan merasa terhubung secara emosional


dengan perusahaan dan tujuan-tujuannya.

• Sikap (Attitude):

Sikap terhadap risiko: Sikap yang dimiliki individu terhadap risiko, apakah cenderung
konservatif atau lebih berani dalam mengambil risiko.

Sikap terhadap kerja sama: Sikap terhadap kerjasama tim dan kolaborasi dalam
mencapai tujuan bersama.

5. Faktor Situasional
• Faktor Lingkungan (Environmental Factor):

Lokasi fisik koperasi dapat mempengaruhi sumber daya alam yang tersedia untuk
diakses, misalnya, koperasi pertanian akan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan
musim.

Kebijakan pemerintah terkait lingkungan, seperti peraturan perlindungan lingkungan,


juga bisa mempengaruhi operasi koperasi.

• Tahapan Siklus Hidup (Life Cycle Stage):

Perusahaan koperasi yang baru didirikan mungkin mengalami tantangan yang berbeda
dibandingkan dengan yang sudah mapan. Misalnya, koperasi yang baru berdiri mungkin
perlu fokus pada membangun basis anggota dan modal awal, sementara yang sudah
mapan mungkin lebih fokus pada inovasi atau ekspansi.

• Situasi Ekonomi (Economic Situation):


Kondisi ekonomi regional atau global dapat memengaruhi daya beli anggota koperasi
serta permintaan terhadap produk atau layanan yang mereka tawarkan.

Tingkat suku bunga dan kebijakan moneter juga dapat mempengaruhi akses koperasi
terhadap modal dan biaya pinjaman.

• Pekerjaan (Occupation):

Jenis pekerjaan atau industri tempat anggota koperasi bekerja dapat memengaruhi
kebutuhan dan preferensi mereka terhadap produk atau layanan koperasi.

Pekerjaan yang terlibat dalam produksi pertanian, misalnya, mungkin lebih rentan
terhadap fluktuasi harga komoditas daripada pekerjaan dalam sektor jasa.

• Waktu (Timing):

Saat-saat tertentu dalam tahun atau siklus bisnis mungkin lebih menguntungkan bagi
koperasi daripada yang lain. Misalnya, koperasi penjualan eceran mungkin mengalami
lonjakan penjualan selama musim liburan.

• Mood (Mood):

Sentimen konsumen atau anggota koperasi dapat berdampak signifikan pada kinerja
koperasi. Perasaan optimisme atau pesimisme tentang ekonomi atau kondisi pasar dapat
mempengaruhi keputusan anggota untuk menggunakan produk atau layanan koperasi.

Semua faktor ini dapat berinteraksi satu sama lain untuk mempengaruhi perilaku
konsumen dalam memilih produk perusahaan lembaga keuangan. Dengan memahami faktor-
faktor ini, perusahaan lembaga keuangan dapat menyesuaikan strategi produk dan
pemasarannya agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen
koperasi.

Anda mungkin juga menyukai