Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN ORGANISASI

PELAYANAN KEMANUSIAAN
(BUDAYA ORGANISASI)

ROSYIKIN SUKANDA
STKS BANDUNG
Budaya Organisasi
 Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak
terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan.
 Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang
bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi,
bisnis maupun bangsa.
 Budaya membedakan masyarakat satu dengan
yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Lanjut....
 Budaya mengikat anggota kelompok
masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan
yang menciptakan keseragaman berperilaku
atau bertindak.
 Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti
terbentuk dalam organisasi dan dapat pula
dirasakan manfaatnya dalam memberi
kontribusi bagi efektivitas organisasi secara
keseluruhan.
Pengertian Budaya Organisasi
 Pengertian budaya organisasi menurut
beberapa ahli :
– Sistem yg dipercayai dan nilai yg dikembangkan oleh
organisasi dimana hal itu menuntun perilaku anggota
organisasi (Wood, Wallace, Zeffane, Osborn ; 2001)
– Cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi
berdasarkan pola-pola tertentu yg ada dlm organisasi
atau yg ada pada bagian-bangian organisasi (Tosi,
Rizzo, Carrol ; 2001)
– Persepsi bersama yg dianut oleh anggota-anggota
organisasi itu (Robbins ; 1996)
Lanjut....
– Pola dasar yg diterima oleh organisasi ut
bertindak dan memecahkan masalah,
membentuk karyawan yg mampu
beradaptasi dg lingkungan dan
mempersatukan anggota2 organisasi.
– Sistem nilai organisasi dan akan
mempengaruhi cara para karyawan
berperilaku (Cushway & Lodge ; 2000)
Lanjut...
 Kesimpulan: budaya organisasi sistem nilai
organisasi yang dianut oleh anggota
organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara
bekerja dan berperilaku dari para anggota
organisasi.
Sumber-sumber Budaya
Organisasi
 Menurut Tosi, Rizzo, Carrol (2001) budaya
organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
– Pengaruh umum dari luar mencakup faktor-faktor yg tidak
dapat dikendalikan oleh organisasi.
– Pengaruh nilai-nilai yg ada di masyarakat. Keyakinan-
keyakinan dan nilai-nilai yg dominan dari masyarakat.
– Faktor-faktor spesifik dari organisasi. Organisasi selalu
berinteraksi dg lingkungannya. Dalam mengatasi masalah
internal maupun internal organisasi akan belajar dari
pengalaman, ini merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya
organisasi.
Fungsi Budaya Organisasi
 Menurut Robbins (1996), fungsi budaya
organisasi sebagai berikut :
– Budaya menciptakan pembedaan yang jelas
antara satu organisasi dan yang lain.
– Budaya membawa suatu rasa identitas bagi
anggota-anggota organisasi.
– Budaya mempermudah timbulnya komitmen
pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
Lanjut.....
– Budaya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi
dengan memberikan standar-standar yang
tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
– Budaya sebagai mekanisme pembuat makna
dan kendali yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku karyawan.
Ciri-ciri Budaya Organisasi
 Menurut Robbins (1996), ciri-ciri budaya organisasi
adalah:
– Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana
karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan
mengambil resiko.
– Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan
diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis
dan perhatian terhadap detail.
– Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen
memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan
proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut.
Lanjut.....
– Orientasi orang. Sejauh mana keputusan
manajemen memperhitungkan efek pada
orang-orang di dalam organisasi itu.
– Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja
diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya
individu.
– Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas
karyawan.
– Kemantapan. Organisasi menekankan
dipertahankannya budaya organisasi yang
sudah baik.
Menciptakan Budaya
Organisasi
 Manajemen dapat melakukan beberapa hal
dalam menciptakan budaya yang lebih etis,
yaitu: 
– Model peran yang visibel. Karyawan akan
melihat sikap dan perilaku manajemen puncak
(Top Manajemen) sebagai acuan / landasan
standar untuk menentukan perilaku dan tidakan
- tindakan yang semestinya diambil.
– Komunikasi harapan etis. Ambiguitas etika
dapat diminimalisir dengan menciptakan dan
mengkomunikasikan kode etik organisasi.
Lanjut....
– Pelatihan etis. Pelatihan etis digunakan
untuk memperkuat standar,
tuntunan organisasi, menjelaskan praktik
yang diperbolehkan dan yang tidak, dan
menangani dilema etika yang mungkin
muncul.
Budaya Organisasi Kesejahteraan
Sosial

1. Makna bersama (nilai, keyakinan,


ideologi & norma).
2. Simbol bersama (ritual, bahasa dan
benda)
Budaya Organisasi Kesejahteraan
Sosial
1. Setiap orang mempunyai kemampuan dan
dorongan untuk berubah, sehingga dapat
lebih meningkatkan taraf hidupnya
2. Setiap orang mempunyai tanggung jawab
kepada dirinya dan juga kepada orang lain di
dalam masyarakat
3. Orang memerlukan pengakuan dari orang
lain
4. Setiap orang mempunyai kebutuhan, dan
setiap orang pada prinsipnya unik serta
berbeda dengan orang yang lainnya.
Lanjut....
5. Memberikan kesempatan bagi pertumbuhan
dan perkembangan setiap orang agar
mereka dapat merealisasikan semua
potensi-potensinya
6. Orang perlu diusahakan agar mempunyai
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
di dalam masyarakatnya.
7. Kepercayaan bahwa semua orang
mempunyai kesempatan yang sama, tetapi
dibatasi oleh kemampuan individu yang
bersangkutan
Manajemen Organisasi
Pelayanan Kemanusiaan
 Aktivitas spesifik yang ditampilkan oleh
pekerja sosial dalam semua level
administrasi pada organisasi pelayanan
kemanusiaan (Weinbach)
 Proses membuat perencanaan untuk
mencapai tujuan, pengorganisasian
orang dan sumber daya yang
dibutuhkan, mendorong pekerja
melakukan tugas, mengevaluasi hasil,
dan merevisi rencana berdasarkan hasil
evaluasi (Lewis & Packard)
Mekanisme dalam Organisasi
Pelayanan Kemanusiaan

 INPUT : KLIEN/ PENERIMA PELAYANAN


 PROSES: PEKERJA, PROGRAM,
PENGORGANISASIAN, SUPERVISI, EVALUASI
 OUTPUT DAN OUTCOME: PENGUKURAN
KINERJA

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME


Prinsip Manajemen Organisasi
Pelayanan Kemanusiaan
 Penerimaan
 Komunkasi terbuka
 Mengutamakan kebutuhan klien atau
masyarakat
 Relasi bertujuan
 Partisipasi/demokrasi dalam
merumuskan kebijakan dan program
 Pemberdayaan
Kinerja Organisasi Pelayanan
Kemanusiaan
Klien yang dihasilkan
Produktivitas
Pertambahan sumber daya
Efisiensi
Kepuasan kerja
Klien yang Dihasilkan
a. Perubahan afektif yaitu adanya
perubahan yang ingin dicapai dalam
program pelayanan adalah adanya
perubahan afektif yaitu apa yang
pemerlu pelayanan atau klien rasakan.
b. Belajar yaitu adanya perubahan yang
ingin dicapai dalam program
pelayanan adalah adanya perubahan
cara berpikir pemerlu pelayanan atau
klien tentang dirinya sendiri atau
orang di sekitarnya atau situasinya.
CONT.
c. Perubahan perilaku yaitu adanya
perubahan yang ingin dicapai dalam
program pelayanan adalah mempelajari
perilaku yang baru dan mengurangi atau
menghilangkan perilaku bermasalah.
d. Perubahan lingkungan yaitu adanya
perubahan yang ingin dicapai dalam
program pelayanan adalah melakukan
perubahan pada lingkungan sosial
sehingga pemerlu pelayanan atau klien
akan mampu mengatasi persoalan yang
dialaminya.
Produktivitas
a. Jumlah pemerlu pelayanan atau klien
yaitu mengukur produktivitas dari
seberapa banyak jumlah pemerlu
pelayanan atau klien yang dihasilkan
dalam program pelayanan yang
dilakukan oleh lembaga.
b. Episode pelayanan yaitu mengukur
produktivitas dari seberapa banyak
pemerlu pelayanan atau klien
menyelesaikan pelayan mulai dari
tahap awal hingga terminasi.
CONT.
c. Jumlah pelayanan yaitu mengukur
produktivitas dari seberapa banyak
pemerlu pelayanan atau klien
menggunakan berbagai pelayan
yang disediakan.
d. Sejumlah waktu yang diberikan
yaitu mengukur produktivitas dari
seberapa banyak waktu yang
diberikan dari setiap program
pelayanan.
Pertambahan Sumber Daya
Seberapa besar terjadinya
pertambahan sumber daya yang
mendukung program pelayanan.
Lembaga pelayanan
membutuhkan dana, teknologi,
personil dan dukungan publik
yang semakin besar atau banyak
Efisiensi
Rasio antara jumlah sumber daya
yang digunakan dan hasil yang
didapatkan. Ukuran yang sering
digunakan adalah seberapa
banyak uang atau biaya yang
dikeluarkan untuk pelayanan yang
diberikan
Kepuasan Kerja

Terpenuhinya kebutuhan
psikologis pekerja dalam
kaitan situasi pekerjaan dalam
suatu organisasi

Anda mungkin juga menyukai