Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL & POLITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022

NAMA : SITI AINURRAHIMAH APRILIA


NIM : 20221004031202

SOSIOLOGI
BAB X

LEMBAGA SOSIAL: LEMBAGA EKONOMI, ISU INDUSTRI KETENAGAKERJAAN DAN


PERMASALAHANNYA

PENDAHULUAN

Dalam sistem sosial, Lembaga sosial memiliki peranan yang penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok manusia baik lahir maupun batin, maka
kehadiran Lembaga sosial mutlak diperlukan terutama dalam rangka mengendalikan dan mengatur
aktivitas-aktivitas baik individu maupun kolektif dalam kemasyarakatan. Tanpa adanya Lembaga sosial,
maka manusia tidak akan dapat menentukan arahnya sendiri karna tidak ada batas-batas wilayah norma
yang mengikatnya. Dengan adanya Lembaga sosial, manusia dapat hidup teratur, tertib, dan tidak dapat
berbuat semaunya sendiri karena ada norma yang mengikatnya. Tiap-tiap Lembaga sosial memiliki
norma yang berbeda-beda sesuai dengan jenis Lembaga sosialnya, dan mengikat pula pada lingkup
masyarakat yang memiliki hubungan dengannya.

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Lembaga Sosial – Lembaga Ekonomi

Lembaga sosial merupakan suatu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dalam
melakukan hubungan antar manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan mendapatkan keteraturan
hidup. lembaga sosial bentuknya bermacam-macam seperti keluaraga, lembaga pendidikan, lembaga
ekonomi, lembaga politik, dan lembaga agama. Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan
memiliki hubungan yang saling melengkapi.

Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur hubungan antar manusia dalam
pemenuhan kebutuhan pokok. Lembaga ekonomi bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi dalam
rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat

Lembaga ekonomi menurut para ahli:

1. Johnson
Menurut johnson (1996) institusi ekonomi adalah suatu set ide (ilmu pengetahuan) yang
berhubungan dengan barang dan pelyanan yang dihasilkan, diobagikan dan digunakan dalam
masyarakat. Lembaga ekonomi pada dasarnya menangi masalah produksi, distribusi dan
konsumsi baik berupa barang maupun jasa.
2. Cambrige
Cambrige berpendapat bahwa Lembaga ekonomi adalah sebuah perusahaan atau organisasi yang
berurusan dengan uang, barang, dan jasa dalam suatu perekonomian. Bank, organisasi
pemerintah, dan dana investasi merupakan contoh dari Lembaga ekonomi.

1.2 Fungsi Lembaga Ekonomi

Fungsi penting kelembagaan dalam ekonomi adalah sebgagai sarana untuk menurunkan
ketidakpastian atau mengubahnya menjadi risiko. Turunnya ketidakpastian membuat biaya transaksi
menjadi lebih rendah, sehingga transaksi pasar atau perdagangan akan meningkat.

1.3 Faktor Penentu Lembaga Ekonomi

1. Gathering (pengumpulan), merupakan proses pengumpulan sumber daya alam dari lingkungannya.

2. Production (produksi), yaitu proses mengubah sumber daya alam menjadi barang-barang tertentu
sehingga bisa digunakan oleh sub sistem lainnya.

3. Distributing (distribusi), adalah proses pembagian barang yang sudah jadi kepada sub sistem-sub
sistem lainnya.

4. Servising (Jasa), merupakan organisasidari elemen-elemen ekonomi yang tidak termasuk dalam
proses produksi, akan tetapi kehadirannya diperlukan untuk menunjang proses ekonomi lainnya

1.4 Karakteristik Lembaga Ekonomi

1. Sebagai pengawas jalannya ekonomi

2.Sifatnya kokoh

3.Didasari Oleh Gotong Royong

4.Sebagai sarana untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perekonomian

1.5 Contoh Lembaga Ekonomi

1. Lembaga Keuangan

2.BUMN

3.Koperasi,

4.ASEAN

5.AFTA

6.APO
7.Bank Dunia

8.Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC)

1.6 Pengertian Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,
selama, dan sesudah masa kerja. Masalah ketenagakerjaan diatur dalam undang-undang nomor: 13 tahun
2003ntentang ketenagakerjaan. Unsur penting dari ketenagakerjaan adalah tenaga kerja. Menurut
ketentuan pasal 1 angka (2) undang-undang nomor: 13 tahun 2003, yang disebut dengan tenaga kerja
adalah: setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/ atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan termasuk bagian dari tenaga
kerja adalah pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain.

Pengertian ketenagakerjaan menurut beberapa para ahli:

1. Dumairy
mendefinisikan tenaga kerja adalah penduduk yang memiliki umur di dalam batas usia kerja.
Dumairy memberikan Batasan umur untuk mengemukakan definisinya tentang tenaga kerja
dengan maksud agar memberikan sedapat mungkin kenyataan yang sebenarnya.
2. Ritonga dan Yoga Firdaus
Mendifinisikan tenaga kerja adalah penduduk yang berada pada rentang usia kerja yang siap
melaksanakan pekerjaan, mereka yang menempuh Pendidikan (sekolah), dan juga mereka yang
sedang mengurus rumah tangga.
3. Alam S
Mendefinisikan tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas untuk negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Sedangkan untu negara-negara maju, tenaga kerja adalah
penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun.

1.7 Klasifikasi Tenaga Kerja

2. Berdasarkan penduduknya
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika
tidak ada permintaan kerja. Mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia
antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu
dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja, yaitu mereka yang berusia dibawah 15 tahun
dan berusia diatas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan
anak-anak.
3. Berdasarkan batas kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai
pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Bukan angkatan
kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya besekolah, mengurus
rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah: anak sekolah dan mahasiswa, para ibu
rumah tangga dan orang cacat, dan para pengangguran sukarela.

4. Berdasarkan segi keahlian/ kualitasnya dan pendidikannya


Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang
tertentu dengan cara sekolah atau Pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter,
guru, dan lain-lain. Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga
saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya

1.8 Masalah – Masalah Ketenagakerjaan

1) Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja


2) Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah
3) Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata
4) Pengangguran

1.9 Usaha Untuk Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan

1) Kebijakan Pendidikan: melalui Pendidikan dan juga latihan diharapkan bisa meningkatkan
kemampuan tenaga kerja dengan baik dalam hal keterampilan, pengetahuan dan juga sikap yang
baik.
2) Kebijakan lapangan kerja: pemerintah harus membuka lapangan kerja sebanyak mungkin. Misalnya
pemerintah membuka lowongan pekerjaan posisi pegawai negeri. Selain itu pemerintah juga bisa
mendorong pihak swasta untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.
3) Kebijakan pengupahan: kebijakan yang satu ini juga sangat penting dilakukan agar pekerja
mendapatkan upah tidak terlalu rendah. Upah yang terlalu rendah bisa berakibat pada tingkat
Pendidikan, kesehatan dan produktivitas dalam bekerja.
KESIMPULAN

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi .terhadap barang dan jasa. Seperti kebutuhan, keinginan, dan
usaha mereka demi kelangsungan hidup mereka. Karena perspektif tiap orang berbeda, begitu pun dalam
merumuskan pengertian ekonomi. Beberapa ahli mencoba mengeluarkan pendapat mereka mengenai
pengertian ekonomi.

Faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan seseorang adalah:

1) Lingkungan sosial
2) Fisik
3) B. Pendidikan
Adapun motif seseorang hingga melakukan ekonomi adalah:

1) Motif memenuhi kebutuhan


2) Motif memperoleh keuntungan
3) Motif memenuhi kebutuhan
4) Motif memperoleh keuntungan
5) Motif memperoleh penghargaan
6) Motif memperoleh kekuasaan
7) Motif sosial / menolong sesama
Perubahan sosial merupakan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat yang ikut memberikan
pengaruh terhadap sistem sosialnya. Teori teriadinya perubahan sosial ada dua, yakni teori siklus dan
teori perkembangan atau teori linier.

Adapun ciri-ciri perubahan sosial adalah:

1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat
maupun cepat

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan dikuti dengan perubahan pada
lembaga-lembaga sosial lainnya

3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara
sebagai proses penyesuaian diri

4. Perubahan tidak dibatasi ole bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki
hubungan timbal balik yang kuat.

Bentuk-bentuk perubahan sosial yang dikenal adalah:

1. Perubahan evolusi. Perubahan ini memiliki beberapa bentuk lain, yakni:

a) Uniliniear theories of evolution


b) Universal theory of evolution
c) Multilined theories of evolution
2. Perubahan revolusi.

3. Perubahan kecil

4. Perubahan besar

5. Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang direncanakan

6. Perubahan yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan adalah:

1) Bertambah dan berkurangnya Penduduk


2) Penemuan-penemuan baru
3) Pertentangan masyarakat
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan:

1) Kontak dengan kebudayaan lain


2) Sistem pendidikan formal yang maju
3) Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk maju
4) Toleransi
5) Sistem terbuka lapisan masyarakat
6) Penduduk yang heterogen
7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
8) Orientasi ke masa depan
9) Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya
Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan:

1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain


2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
3) Sikap masyarakat yang sangat trdisional
4) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interests.
5) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
6) Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
7) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
8) Adat atau kebiasaan
9) Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki (nilai pasrah).
Ketika memikirkan dan memutuskan untuk melakukan perubahan, maka kita harus mengetahui
kemana arah perubahan itu terjadi. Perubahan tentu saja akan bergerak menjauhi atau meninggalkan
faktor yang akan diubah. Lantas perubahan akan bergerak menuju sesuatu yang benar-benar baru (belum
pernah terjadi) atau sesuatu yang sudah pernah terjadi di masa lampau lalu dicoba untuk diperbaiki dan
diterapkan di masa sekarang

Anda mungkin juga menyukai