Anda di halaman 1dari 7

Nama : Arisaputra

NIM : 20181183

No. Urut : 14

Jawaban Final Teori - Teori Pembangunan

1). a. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang
mantap (steady social economic growth). Hal ini dicerminkan dalam usaha pertumbuhan ekonomi yang
positif.

b. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per kapita

c. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini seringkali disebut sebagai usaha
diversifikasi ekonomi.

d. Usaha perluasan kesempatan kerja.

e. Usaha pemerataan pembangunan , sering disebut sebagai distributive justice.

f. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan-kegiatan


pembangunan.

g. Usaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi. Perencanaan pembangunan ditandai
dengan adanya usaha untuk memenuhi berbagai ciri-ciri tertentu serta adanya tujuan yang bersifat
pembangunan tertentu.

2). a. Peranan Alokasi

Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal penyediaan barang-barang
yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut jugabarang publik.
Karena dalam sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan
dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa menyediakan
apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui
sistem pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak
dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain,
dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta.
Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.

Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang-barang dan atau jasa-jasa untuk
memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh
mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan, serta keadilan.
b. Peranan Distribusi

Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi pendapatan dan kekayaan. Tidak
mudah bagi pemerintah dalam menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan
dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan
ini merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga
tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan
masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau
mentransfer penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam
masyarakat.

Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih
besar bagi orang kaya dan rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan miskin. Secara
tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah, misalnya:pembangunan
perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding
rumah mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.

c. Peranan Stabilisasi

Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan kebijakan-kebijakan moneter


dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau
mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan
menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan
dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran
suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang
lain secara berturut-turut, seperti pengangguran, stagflasi, dll.

Permasalahannya sekarang ialah bagaimana menyelaraskan seluruh kebijaksanaan yang akan diterapkan
jika terjadi suatu masalah, tanpa bertentangan dengan kebijaksanaan yang lain dan tanpa menimbulkan
masalah baru. Baik itu kebijaksanaan dalam rangka peranan pemerintah sebagai alat untuk
mengalokasikan sumber-sumber ekonomi agar efisien, distribusi pendapatan agar merata dan adil, serta
stabilitas ekonomi. Demikian juga halnya kebijaksanaan dibidang-bidang lain. Oleh karenanya dituntut
kebijaksanaan yang betul-betul seimbang dari pemerintah demi kesejahteraan masyarakat.

3). Economic Growth : - konsentrasi dan marginalisasi

- konsentrasi pada fasilitas beberapa konglomerat dehumanisasi: tidak


memanusiakan manusia

Basic Needs : Keterbatasan anggaran dan inkompetensi aparat

People Centered : Struktur dan Prosedur yang mendukung

4). 1. Penataan Lingkungan Fisik Organisasi/Lembaga


1)Perawatan Fasilitas Fisik

Salah satu ciri organisasi yang efektif adalah terciptanya budaya dan iklim organisasi yang
menyenangkan sehingga pegawai/karyawan merasa aman, nyaman, dan tertib di dalam melaksanakan
tugasnya. Hal ini ditandai dengan fasilitas-fasilitas fisik organsiasi yang terawat dengan baik. Penampilan
fisik organisasi yang selalu bersih, rapi, indah dan nyaman. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal sebagai
berikut antara lain:

a.Pekarangan dan lingkungan organisasi yang tertata sedemikian rupa sehingga memberi kesan asri,
teduh, dan nyaman, serta dimanfaatkan untuk menanam sayuran dan apotik hidup.

b.Adanya pembiasaan-pembiasaan yang bernuansa moral dan akhlak yang mendorong meningkatnya
kecerdasan spritual pegawai, seperti: (1) berdoa sebelum memulai pekerjaan; (2) menumbuhkan iklim
religius dengan membiasakan para pegawai mengucapkan dan membalas salam setiap bertemu; (3)
mengadakan pengajian secara rutin; (4) mengadakan kebaktian bersama sekali seminggu untuk pegawai
yang beragama kristen.

2) Penataan Ruang Kerja

Kondisi kerja yang menyenangkan perlu diciptakan sehingga tercipta suasana yang mendorong pegawai
untuk melakukan tugasnya sebaik mungkin.. Penggunaan musik instrumentalia yang lembut dapat lebih
menciptakan suasana menyenangkan dan memberi efek penenteraman emosi.

4) Penggunaan Poster Afirmasi

Poster-poster afirmasi, yaitu poster yang berisi pesan-pesan positif digunakan dan dipajang di berbagai
tempat strategis yang mudah dan dapat selalu dilihat oleh pegawai. Poster afirmasi ini dapat digunakan
untuk mensosialisasikan dan menanamkan pesan-pesan spiritual kepada seluruh pegawai.

Pesan-pesan spiritual untuk poster afirmasi dapat berupa petikan ayat Al-Quran, hadist, pesan pujangga,
atau puisi-puisi spiritual. Yang perlu diperhatikan, adalah pengadaan dan penempatan poster afirmasi ini
jangan sampai terkesan berlebihan atau menjadi pesan sloganis belaka.

2. Penataan Lingkungan Sosial Organisasi/Lembaga


1) Penciptaan Keamanan di Lingkungan Organisasi

Organisasi yang efektif perlu memperhatikan keamanan sekitar. Organisasi terbebas dari gangguan
keamanan baik dari dalam maupun dari luar Organisasi. Untuk menjamin keamanan organisasi maka
harus didukung adanya tata tertib organisasi yang menjadi acuan dari semua Anggota
organisasi/pegawai. Tata tertib yang ada dapat terlaksana dengan baik, apabila didukung oleh seluruh
pihak manajemen. Karena itu pimpinan, pegawai, dan staf harus menjadi model dan teladan untuk
penegakan tata tertib dan disiplin.

2) Penciptaan Relasi Kekeluargaan dan Kebersamaan

Organisasi menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan antara pimpinan dan karyawan,
sehingga satu sama lain saling berbagi dan memberi bantuan. Iklim interaksi antar pimpinan dan
pegawai dibangun atas dasar prinsip ”I Thou Relationship” bukan hubungan yang bersifat ”I-it
Relathionsip”.

Dalam hubungan dengan ciri ”I Thou Relationship”, setiap individu memandang dan memperlakukan
individu lainnya sebagai subjek, pribadi yang patut dihargai, dihormati, dan memiliki kebutuhan dan
kewenangan sendiri untuk menentukan keputusan dan pilihannya sendiri.

3. Penataan Personil Organisasi

1) Pemberian Ganjaran Positif bagi Karya Terbaik Pegawai

Karya-karya cemerlang pegawai dipajang di ruang kerja atau ruang pimpinan dan diberi ganjaran positif.
Ganjaran hendaknya diberikan sesegera mungkin dan diarahkan untuk memberi rasa kebanggaaan dan
untuk mempertahankan motivasi pegawai yang diberi ganjaran serta menstimulasi pegawai lainnya
untuk menghasilkan prestasi yang sama.

Ganjaran juga dibutuhkan untuk mempertahankan motivasi dan gairah berprestasi di kalangan pegawai.
Ganjaran akan efektif jika diberikan sesegara mungkin dan dilakukan secara konsisten pada setiap
pegawai yang menunjukkan prestasi.
2) Pengembangan Rasa Memiliki Terhadap Organisasi

Organisasi menciptakan rasa memiliki sehingga pimpinan dan pegawai akan menunjukkan rasa bangga
terhadap organisasi/lembaganya. Setiap anggota organisasi merasa bertanggung jawab untuk menjaga
kondusivitas lingkungan organisasi. Ini bisa dicapai, antara lain dengan memberi tanggung jawab
pengelolaan dan perawatan wilayah tertentu kepada kelompok - kelompok atau ruang tertentu.

3) Pemberian Jaminan Atas Kemaslahatan Pegawai

Kemaslahatan pegawai/karyawan merupakan kriteria penting yang digunakan dalam pembuatan


keputusan tentang mereka. Setiap keputusan yang dibuat di organisasi hendaknya memperhatikan
kebutuhan, kepentingan, dan kondisi khusus pegawai. Keputusan yang dibuat hendaknya juga dapat
memenuhi prinsip keadilan dan kesetaraan di kalangan pegawai, termasuk keadilan dan kesetaraan
gender, ras, etnis, kelas sosial, agama, kondisi fisik, ataupun varian-varian latar pegawai lainnya.

4. Penataan Lingkungan Kerja Organisasi

Di antara bentuk penataan lingkungan kerja organisasi ialah pengaturan jadwal acara dan aktivitas
organisasi. Semua aktivitas di organisasi harus dijadwalkan secara baik, agar kegiatan tersebut tidak
terganggu. Sehubungan dengan itu, maka seluruh kegiatan yang bersifat regular dan yang bersifat
insidental perlu diidentifikasi.

5). a. Dampak-dampak positif pembangunan bagi lingkungan adalah:

1. Menambah Penghasilan Penduduk Sehingga Dapat Meningkatkan Kemakmuran

2. Menghasilkan Barang yang dibutuhkan Masyarakat, Khususnya Pembangunan di Sektor Industri

3. Pembangunan Sektor Industri Dapat Memperbesar Kegunaan Bahan Mentah

4. Mengurangi Ketergantungan Negara Terhadap Luar Negeri

5. Pembangunan Dapat Merangsang Masyarakat Untuk Meningkatkan Pengetahuan seputar Dunia


Industri

6. Terbukanya Sarana dan Prasarana Baru

7. Terbentuknya Jalur Transportasi Baru

b. Dampak-dampak negative pembangunan bagi lingkungan adalah:

1. Limbah yang Dihasilkan Industri Dapat Menimbulkan Pencemaran Lingkungan


2. Adanya Polusi Udara

3. Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit

4. Rusaknya Alam

5. Daerah Resapan Air Berkurang

6. Lahan Pertanian akan Berkurang

7. Lahan Terbuka Hijau Berubah Menjadi Lahan Tertutup

6). a. Teori Ketergantungan atau dikenal teori depedensi adalah salah satu teori yang melihat
permasalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia Ketiga.

b. Merupakan pengaruh dari luar atau negara lain sehingga memiliki sifat kebarat - baratan

c. Teori sistem dunia merupakan reaksi terhadap teori depedensi yang dianggap tidak bisa menjelaskan
gejala pembagunan di negara dunia ketiga. Yang bisa dijelaskan hanyalah gejala terjadinya
keterbelakangan. Teori sistem dunia kemudia muncul sebagai ajaran baru kelompok pemikir
pembangunan yang dipelopori oleh imanuel wallerstein.

Dan Teori yang cocok yang diterapkan di Indonesia yaitu Teori Sistem Dunia

7). a. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.

b. Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).

c. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massal.

d. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan, sandang dan papan).Ketiadaan


akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,pendidikan, sanitasi, air bersih dan
transportasi).

e. Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.

f. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.

g. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan
rumah tangga, janda miskin, kelompok marjinal dan terpencil).

h. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan sumber alam.

8). a. Adanya konflik internal yang terdapat di suatu negara misalnya adanya tindakan korupsi yang sulit
diberantas

b. Kurangnya pendidikan yang diterima rakyat disuatu negara


c. Adanya tingkat produktivitas negara yang rendah dan di tambahnya kekuarangan sumber daya
alamnya atau bahkan kurangnya pengelolaan Sumber daya alamnya

9). a. Negara berkembang biasanya memiliki pembangunan ekonomi yang tidak merata

b. Ekonomi pada negara berkembang biasanya tidak stabil

c. Negara berkembang biasanya sering mengalami kesulitan dalam hal ekonomi negara

10). Sumber Daya Manusia adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa
atau usaha kerja tersebut. Dari dua pengertian tentang pengembangan Sumber Daya Manusia, maka
dapat disimpulkan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia pada umumnya dan di
daerah-daerah pada khususnya, sangat terkait erat dengan kualitas manusia atau masyarakat
sebagaimana sasaran utama Pembangunan Nasional yaitu menciptakan manusia dan masyarakat yang
berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai