KELOMPOK 6
1. M.Hafisz
2. Lidya Miranda
3. Ali Akbar
4. Andriwan Haldon
B. Kebijakan Pembangunan
1. Pengertian Kebijakan Pembangunan
a. Kebijakan Kebijakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang
pemerintahan, organisasi, dan sebagainya); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip,
atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai
sasaran; garis haluan. Kebijakan umumnya dianggap sebagai pedoman untuk
bertindak atau saluran untuk berpikir. Secara lebih khusus kebijakan adalah
pedoman untuk melaksanakan suatu tindakan. Kebijakan mengarahkan tindakan
untuk mencapai sasaran atau tujuan. Kebijakan menjelaskan bagaimana cara
pencapaian tujuan dengan menentukan petunjuk yang harus diikuti. Kebijakan ini
dirancang untuk menjamin konsistensi tujuan dan untuk menghindari keputusan
yang berwawasan sempit dan berdasarkan kelayakan.
Arti dari kebijakan sebagai sebuah rangkaian rencana atau keputusan untuk
kemudian dijadikan acuan tindakan yang dimanifestasikan dalam bentuk program-
program terkait persoalan tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang
diinginkan. Jadi kebijakan sangat penting perannya sebagai pemandu dalam
menentukan arah
tindakan yang harus dipatuhi dan dilakukan secara konsisten dalam mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
CONTOHNYA :
Pancasila menjadi landasan nilai dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi.
nilai nilai pancasila juga merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan negara. nilai nilai pancasila merupakan sumber semangat bagi para
penyelenggara Negara dan para pelaksana pemerintahan dalam jalankan tugas
dan wewenang agar tetap diliputi dan diarahkan pada asas kerokhanian negara
seiring dg perkembangan jaman dan dinamika masyarkat :)
Percepatan infrastruktur
Mendorong percepatan infrastruktur akan mendukung tumbuhnya sektor-
sektor ekonomi. Upaya pembangunan infrastruktur dan pengembangan
sektor ekonomi potensial juga memerlukan adanya keselarasan dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Peningkatan peran proaktif dari
pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur di daerah juga
diperlukan. Hal tersebut dilakukan melalui:
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan kabupaten atau kota.
2. Optimalisasi pemanfaatan dana desa untuk pembangunan infrastruktur
dan sarana desa.
3. Pengembangan dan pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
4. Perbaikan infrastruktur kunci lain yang menjadi tanggung jawab
pemerintah desa.
c. kebijakan program mobil murah, banyak pengamat politik menilai bahwa hal
tersebut sangat berbau politik karena alasannya hanya meningkatkan produktifitas
ekonomi, padahal efek belakangnya adalah kemacetan dan pemborosan sumber
daya (BBM).
d. Kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila adalah adalah Badan
Hukum Pendidikan (BHP) tersebut dianggap bahwa negara seakan-akan
melepaskan tanggungjawabnya terhadap penyelenggaraan pendidikan karena
diserahkan kepada rakyat berduit (pemodal), maka secara otomatis pemerintah
telah melanggar pembukaan UUD 1945 yang menyatakan dengan tegas bahwa
tugas negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan tugas
pemodal kapitalis. adanya ujian nasional yang mana hal tersebut punya beberapa
pengaruh negative, yaitu : karena tidak lulus ujian nasional banyak pelajar yang
depresi bahkan bunuh diri.
e. Kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila adalah kebijakan impor
kedelai, dalam hal ini yang dirugikan adalah produsen pertanian dan pengusaha
kecil (pabrik tempe dan tahu) dalam negeri, walaupun tujuan pemerintah untuk
menanggulangi permainan pasar yang akan meniadakan kedelai dan
menyebabkan harga kedelai naik tinggi