Anda di halaman 1dari 75

Dasar-Dasar

Ilmu Tanah

Sifat Kimia Tanah
Sifat Kimia Tanah

Pada umumnya pertumbuhan tanaman
ditentukan oleh tanah dalam hal penyediaan
air dan hara, disamping itu tanah harus
menciptakan lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan akar.
Sifat kimia tanah erat kaitannya dengan kadar
hara (makro dan mikro) dan bahan organik
(BO).

Reaksi tanah (pH
tanah)


Reaksi tanah (pH tanah) menunjukkan reaksi
asam dan basa dalam tanah.
Reaksi tanah akan mempengaruhi proses-proses
di dalam tanah, seperti laju dekomposisi BO,
pelapukan mineral, pembentukan mineral
lempung, dan secara tidak langsung
mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat
pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara.
Next...

KEMASAMAN (pH rendah) dan ALKALINITAS
(pH tinggi)
• pH = - log konsentrasi H+
• Kisaran 0 – 14
• pH tanah : 3 – 10 (netral 6,5)
• Mempengaruhi kondisi kimia tanah serta
kelarutan dan transformasi unsur.
Next...

Suatu tanah dapat bereaksi asam atau basa
(alkalis) tergantung pada konsentrasi ion H
dan OH.
pH tanah masam terjadi jika konsentrasi ion
H lebih besar dibanding ion OH
pH tanah basis (alkalis) jika konsentrasi ion
OH lebih besar daripada ion H
Next...


Kondisi keharaan yang baik berada pada pH
sekitar 6,5  pH tanah netral
Keragaman pH dipengaruhi oleh : iklim,
bahan induk, bahan organik, dan perlakuan
manusia.
•Di daerah basah ( CH > Evapotransipari)
•Pelindian tinggi, erosi tinggi, pelapukan
pH asam tinggi (asam organik tinggi)
•Menyisakan Fe, Al (tahan pelapukan) ->
penyebab kemasaman

pH
tanah

pH basa
• Didaerah kering (CH < evapotranspirasi)
• CH rendah mengakibatkan hasil
pelapukan mineral (kation basa tertukar)
tidak terlindi
• kation basa tetap diatas tanah -> penyebab
pH tinggi (Na, K, Ca, Mg)
Next...

Berdasarkan banyaknya ion H+ yang ada di
dalam tanahdikenal 2 macam pH tanah,
yaitu pH aktual dan pH potensial.
KOMPLEKS KOMPLEKS LARUTAN
CADANGAN PERTUKARAN TANAH

AKAR
TANAMAN
Next...

Kemasaman yang terukur dari pH aktual
adalah ion H+ yang terdaPat di dalam
larutan tanah.
Sedangkan pada pH potensial, ion H+ yang
terukur selain yang di dalam larutan tanah
juga di dalam kompleks jerapan tanah.
Pada pengukuran pH aktual bahan
pendesaknya adalah H2O sedangkan pada
pH potensial adalah KCl.
Next...

Karena ion H+ yang terukur lebih banyak
pada penentuan pH potensial maka nilai pH
potensial umumnya lebih rendah
dibandingkan pH aktual.
Jika pH potensial lebih besar dibanding pH
aktual maka tanah didominasi oleh muatan
negatif.
 Untuk mengetahui nilai pH tanah dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu secara kolorimetri dan
elektrometri.
1. Kolorimetri merupakan metode penetapan pH dengan
menggunakan indikator warna seperti kertas lakmus
dan pH stick.
 Prinsip penentuan secara kolorimetri adalah
mengukur warna larutan tanah dibandingkan dengan
warna standar yang telah diketahui nilai pH-nya.

2. Sedangkan pengukuran pH secara elektrometri yaitu


dengan menggunakan pH meter, yang langsung
mengkonversi konsentrasi ion H+ menjadi nilai pH
tanah.
Kemasaman Tanah

• Defisiensi hara (P, K, Ca, Mg, Mo)
• Aluminium (Al) tinggi
• Mangan (Mn) tinggi
• Besi (Fe) tinggi
Alkalinitas Tanah

Defisiensi hara mikro (Fe, Mn, Zn).
Kelebihan Na+ (struktur & stabilitas agregat
jelek).
Kelebihan Ca2+, Mg2+ (antagonisme).
Tanah Masam

PENANGANAN:

Asas INTERVENSI (merubah kondisi tanah).


Asas ADAPTASI (memilih tanaman toleran).
ASAS INTERVENSI
(High Input Soil Management)

Pemakaian jenis/varietas unggul.
Takaran bahan kapur (lime) tinggi.
Takaran pemupukan tinggi.
Pencegahan hama ,penyakit dan gulma
intensif.

ASAS ADAPTASI
(Low Input Soil Management)

Memanfaatkan adaptasi tanaman terhadap
kendala tanah (tanaman toleran).
Mengatasi kendala hara, termasuk Ca.
Memaksimalkan keluaran (output) per satuan
masukan (input)  EFISIENSI

2. Kapasitas Pertukaran Kation
(KPK)

KOLOID TANAH
KOLOID
ANORGANIK KOLOID
(MINERAL ORGANIK
SEKUNDER)

CLAY + HUMUS =
COLOIDS
PERTUKARAN KATION

• Definisi Kapasitas Tukar Kation (KTK)


adalah kapasitas tanah menjerap dan
mempertukarkan kation.

• Istilah pertukaran kation (cation
exchange) lebih tepat daripada istilah
pertukaran basa-basa (base exchange)
karena ion H+ tidak termasuk basa juga
berperan dalam pertukaran kation.

• Sumber dari sifat-sifat pertukaran ion adalah
pembentukan muatan (charge).

• Asal muatan negatif yanah :


 a. Substitusi isomorfik.
 - penggantian kation bervalensi tinggi oleh
kation
 bervalensi rendah.
 - radius atomnya relatif sama
 - terutama pada mineral liat tipe 2 : 1
Contoh : Si4+ oleh Al3+ (pada Si-tetraeder)


Al3+ oleh Mg2+ (pada Al-oktaeder)

O2- Si4+ O2- menghasilkan muatan nol (tanpa substitusi, tanpa


muatan)

O2- Al3+ O2- menghasilkan muatan negatif ( Si4+ disubstitusi Al3+,


timbul 1 muatan negatif)

b. Ionisasi gugus hidroksil pada pinggiran patahan lempeng


silikat dan aluminium
K
K H
Mg KATION ITU DIIKAT
Na OLEH KOLOID
TANAH DAN
H Ca
Ca BERSIFAT DAPAT
DITUKARKAN
K KEMBALI
Na
(EXCHANGEABLE
KATION)

KATION-KATION DISEKITAR
KOLOID TANAH
KOMPLEKS JERAPAN, SEPERTI
BERMUATAN
LARUTAN TANAH
NEGATIF
3 HAL PENTING DALAM REAKSI
PERTUKARAN KATION :
1. REAKSI BERLANGSUNG CEPAT DAN DINAMIS (SELALU
BERUBAH TERGANTUNG KONDISI LINGKUNGAN DAN
SELALU MENUJUKESEIMBANGAN BARU)

2. KATION YANG DAPAT DITUKARKAN BERADA


PADAPERMUKAAN KOLOID TANAH BERASAL DARI
LARUTAN TANAH , KOMPLEKS PERTUKARAN DAN
KOMPLEKS JERAPAN TANAH

3. BERSIFAT STIOCHIOMETRI= JUMLAH UNSUR /


SENYAWA SEBELUM DAN SESUDAH REAKSI HARUS
EQUIVALEN
MUDAH TIDAKNYA KATION DITUKAR /MENUKAR
DEPEND ON :

1. KEJENUHAN KATION ( MAKIN BANYAK KATION ITU


DIBANDING KATION LAIN, MAKAN MUDAH
DITUKARKAN)

2. ION VALENSI -> MAKIN BESAR ION VALENSI KATION,


DAYA TUKAR MAKIN BESAR

3. HYDRATASI  MAKIN BESAR JARI-JARI ION, MAKIN


MUDAH DITUKARKAN

Merupakan kemampuan tanah untuk
menjerap dan menukarkan kation dari dan
ke dalam larutan tanah.
Kation-kation ini dijerap pada permukaan
koloid mineral (lempung) ataupun organik.
Koloid tanah merupakan partikel yang
berukuran halus, sehingga mempunyai luas
permukaan yang sangat besar.
Next...

 Nilai KPK tanah sangat beragam dipengaruhi
oleh jumlah dan jenis kandungan lempung,
serta kandungan bahan organik.
 Tiap jenis kation memilki kesanggupan yang
berbeda untuk dapat dijerap atau
dipertukarkan oleh koloid tanah.
 Kation divalen akan terikat lebih kuat
dibanding kation monovalen.
Next...

Satuan KPK tanah dinyatakan dalam cmol/kg
atau me/100g.
Nilai KPK tanah dipegaruhi oleh jumlah dan
tipe mineral lempung – dan jumlah bahan
organik.
Sebagai contoh, KPK humus berkisar 200
cmol/kg, vermikulit berkisar 100 – 150
cmol/kg, montmorilonit berkisar 70 – 95
cmol/kg, kaolinit berkisar 3 – 16 cmol/kg.
Next..

Nilai KPK tanah dapat ditentukan dengan cara
kualitatif dan kuantitatif.
Penentuan secara kuantitatif dengan
menggunakan metode penjenuhan NH4OAc
(ammonium asetat) atau BaCl2 (barium
klorida).
Penentuan secara kualitatif yang sering
digunakan adalah dengan menggunakan
larutan eosin red (-) dan gention violet (+).
Next...

Secara kualitatif  tanah yang bermuatan
negatif dominan akan mengikat banyak
gention violet, sehingga larutan tanah akan
semakin jernih (warna gention violet
pudar/hilang), sedang eosin red akan ditolak
sehingga lartan tanah tidak banyak berubah
(warna eosin red tidak berubah), dan
sebaliknya untuk tanah yang bermuatan
positif dominan.
Nilai KTK tergantung pada :

a. pH
Pada pH rendah hanya muatan tetap liat dan sebagian


muataan koloid organik yang dapat mempertukarkan kation.

Pada pH tinggi , H+ yang diikat koloid organik atau liat


berionisasi sehingga KTK meningkat.

b. Tektur
Makin halus tekstur maka KTK meningkat karena luas
permukaan efektif meningkat

Tabel. KTK beberapa tanah di Indonesia dengan tekstur


berbeda (Soepardi, 1979).
Tabel. KTK beberapa tanah di Indonesia dengan tekstur
berbeda (Soepardi, 1979).

Tekstur

--------------------------------------------------------------------------------
KTK (me/100 g)
--------------------------------------------------------------------------------

Lempung berdebu 8,1


Lempung liat berdebu 22,9
Liat berdebu 38,8
Lempung liat berdebu 51,2
(tekstur, bahan organik tinggi dan jenis mineral liat)

--------------------------------------------------------------------------------
Ukuran dan luas permukaan 3 tipe liat silikat utama

Monmorilonit 
--------------------------------------------------------------------------------------------
Ciri Illit Kaolinit
--------------------------------------------------------------------------------------------

Ukuran (um) 0,01 – 1,0 0,1 – 2,0 0,1 – 5,0

Perm. Spesifik 700 - 800 100 – 200 5 - 20


(m2/g)

Perm. Dalam sangat luas sedang tidak ada

KTK (me/100 g) 80 – 100 10 – 40 2 – 15

--------------------------------------------------------------------------------------------
c. Jenis mineral liat
Tabel. KTK berbagai mineral liat dan humus ( Tan, 1982).
--------------------------------------------------------------------------------------------
---
Mineral liat dan humus KTK (me/100 g)

--------------------------------------------------------------------------------------------
---
Vermikulit 100 – 150
Montmorilonit 70 – 95
Illit 10 – 40
Kaolinit 3 – 15
Humus 200
--------------------------------------------------------------------------------------------
---

d. Bahan organik tinggi maka KTK meningkat

e. Pengapuran dan pemupukan : berkaitan dengan perubahan pH


mengakibatkan perubahan muatan negatif sehingga KTK
berubah.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KPK:
1. pH  pH netral, KPK > (muatan – besar)
2. tekstur  makin halus, KPK >>
3. jumlah lempung  koloid tanah >, KPK >
4. BO  BO>, humus >, koloid >, KPK >
5. jenis mineral lempung  masing2 mineral
punya nilai KPK berbeda
3. Kejenuhan Basa

KPK mencakup semua kation basa yang dapat
dipertukarkan (terutama Ca2+, Mg2+, K+,
Na+) dan kation utama yang menyumbang
kemasaman yaitu H+ dan Al3+.
Kejenuhan basa adalah persentase dari jumlah
basa yang menempati lokasi pertukaran
terhadap kapasitas pertukaran kation (KPK).
Next...

Persentase kejenuhan basa dapat
menggambarkan tingkat kesuburan suatu
tanah.
Tanah sangat subur : KB > 80%
 Tanah kesuburan sedang : KB 50%-80%
 tanah tidak subur : KB < 50%
Next...

 Nilai kejenuhan basa berkorelasi dengan pH tanah.
Umumnya pada pH rendah, kejenuhan basanya juga
rendah.
 Penetapan kejenuhan basa di laboratorium
dilakuakn dengan cara menjumlahkan kation basa
utama :
(Ca + K + Na + Mg)
V = x 100%
KPK
4. Kadar Bahan Organik dan
Nisbah C/N

 Bahan organik merupakan bahan di dalam atau
di permukaan tanah yang bersal dari sisa
tumbuhan, hewan, dan manusia baik yang telah
mengalami dekomposisi lanjut maupun yang
sedang mengalami proses dekomposisi.
 BO mempunyai pengaruh memperbaiki struktur
tanah, meningkatkan KPK, penyangga pH
tanah, dan meningkatkan daya simpan lengas.
Next...
 BO juga mempunyai 
pengaruh yang kuat di
dalam agregasi tanah dan
pembentukan struktur tanah
yang baik bagi pertumbuhan
tanaman, sehingga pada
gilirannya dapat
memperbaiki drainase dan
permeabilitas, penetrasi akar,
dan meningkatkan
ketahanan tanah terhadap
erosi.
Next...

Kandungan BO tanah berkisar 0,5 – 5% pada
tanah-tanah mineral, dan mencapai 98%
untuk tanah organik (gambut).
Salah satu parameter yang mencirikan
kualitas BO adalah nisbah C/N.
Umumnya nisbah C/N tanah bersifat
konstan dan berkisar antara 10 – 15.
Next...

 Sedangkan nisbah C/N untuk bahan-bahan lain
nilainya bervariasi, misalnya tanaman legum
dan pupuk kandang nilai C/N 20 – 30, dan
jerami nilai C/N nya dapat mencapai 100.
 Kandungan BO tanah sangat bervariasi. Faktor
yang mempengaruhi besarnya kandungan BO
pada tanah antara lain iklim, tipe penggunaan
lahan, topografi, dan kegiatan manuasi.
Next...

Iklim berpengaruh pada BO tanah dalam hal
memacu atau menghambat laju dekomposisi.
Tipe penggunaan lahan berpengaruh dalam
penyediaan sumber BO, misal daerah
persawahan akan berbeda kandungan BOnya
dengan daerah hutan.
Faktor topografi mempengaruhi pada proses
pengumpulan dan pelindian BO.
Next...

Penentuan kandungan BO tanah dapat
dilakuakn dengan berbagai macam cara,
antara lain metode pembakaran dan metode
Walkley and Black.
Metode pembakaran menggunakan
pendekatan gravimetris yaitu menghitung
selisih berat bahan sebelum dan sesudah
pembakaran.
Next...

Metode Walkley and Black menggunakan
tahapan antara, artinya kandungan BO
ditentukan leh besarnya C-organik hasil
titrasi, kemudian dikalikan dengan konstanta
tertentu.
Pada metode tsb, perhitungannya didasarkan
pada asumsi bahwa kadar C-organik dalam
BO adalah 58%.
Next...

Unsur karbon (C) merupakan unsur utama
yang menyusun BO, yang kadarnya berkisar
48 – 58% dari berat total.
Oleh karena itu, C-organik sering digunakan
sebagai dasar untuk menduga kandungan
BO dengan mengalikan nilai C-organik
dengan suatu faktor (konstanta).
5. Kadar Nitrogen (N)

Unsur N merupakan unsur hara makro
esensial terbesar yang dibutuhkan tanaman.
Disebut makro esensial karena unsur ini
harus tersedia dan dalam jumlah yang
banyak.
Unsur ini dalam kehidupan memegang
peranan vital karena digunakan sebagai
komponen penyusun asam amino, protein,
dan pertumbuhan sel.
Next...

 Sumber N dalam tanah berasal dari dekomposisi
BO dan mikrobia penambat N udara.
 Kadungan N dalam tanah beragam dan
berfluktuatif tergantung dari berbagai hal, antara
lain : jumlah dan jenis BO yang ada dalam tanah,
tingkat dekomposisi BO, tipe penggunaan lahan,
intensitas pemupukan dan pemanenan tanaman,
tipe vegetasi yang tumbuh di permukaan tanah,
dan jumlah mikrobia penambat N udara.
Next...

Dalam penentuan kandungan N dalam tanah
umunya menggunakan metode Kjedahl.
Pada metode ini terdapat 3 tahap, yaitu
destruksi, destilasi, dan titrasi.
UNSUR HARA

HARA TOTAL HARA TERSEDIA HARA TIDAK


TERSEDIA

HARA TERSEDIA + Adalah hara yang Adalah hara yang


HARA TIDAK bisa dipakai oleh tidak bisa digunakan
TERSEDIA tanaman oleh tanaman

HARA TSD = 20
ppm Jika hara tersebut
HARA TIDAK TSD masih adalam
= 80 ppm bentuk asli ( daun,
tangkos) dan
Hara total = 20 + 80 bentuk lain yang
= 100 ppm tanaman tidak
bisa serap
6. Kadar Kapur Tanah

 Secara awam istilah kapur tanah mempunyai
asosiasi yang erat dengan keberadaan calsium
(Ca) dan atau magnesium (Mg).
 Hal ini wajar karena keberadaan kedua unsur
tersebut sering ditemukan berasosiasi dengan
karbonat.
 Bentuk-bentuk kapur dalam tanah : calsium
oksida (CaO), calsium karbonat (CaCO3),
calsium sulfat (CaSO4), dan dolomit
(CaMg(CO3)2).
Next...

Keberadaan kapur tanah sangat dipengaruhi
oleh batuan induk yang ada di suatu lokasi.
Tanah yang berkembang dari bahan induk
yang bersifat basis seperti bahan induk kapur
(karst) akan menghasilkan tanah berwarna
gelap dan tanah akan bersifat basis.
Next...

 Keberadaan kapur dalam tanah akan
mempengaruhi kejenuhan basa tanah. Hal ini
karena dengan kandungan kapur yang tinggi dalam
tanah maka unsur Ca2+ dan Mg2+ juga tinggi
sehingga akan menyumbang kation-kation dalam
tanah.
 Pengujian kandungan kapur tanah umunya
menggunakan metode gravimetri, yang dikenal
dengan penetapan kadar kapur setara tanah dengan
menggunakan alat calcimeter dan khemikalia HCl.
Next...

 Dalam penetapan kapur ini akan diukur gas
CO2 yang menguap, dan reaksi yang terjadi
adalah :

CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2


 Jadi jumlah kapur dalam tanah akan setara
dengan gas CO2 yang dihasilkan.
 Dengan mengukur jumlah gas CO2 yang
dihasilkan dapat diketahui kadar kapur tanah.
Pengapuran

Definisi :

• Pengapuran ialah memberikan bahan kapur


pada tanah masam dalam jumlah tertentu sesuai
dengan kebutuhan yang berkaitan dengan
karakter tanahnya
A. Tujuan & Manfaat :

• Menurunkan (H+), meningkatkan (OH-) sehingga


pH meningkat
• Daya larut Fe, Al dan Mn menurun sehingga
mengurangi keracunan
• Meningkatkan ketersediaan P dan Mo
• Menambah ketersediaan Ca dan Mg
• Persentase (%) kejenuhan basa meningkat
• Memperbaiki kehidupan j.r.t.
• Berdampak positif pada sifat fisika tanah
B. Jenis kapur yang sering digunakan :

• CaCO3,
• [Ca Mg (CO3)2], dolomit
• CaO atau Ca(OH)2 kapur bakar

CaCO3
C. Faktor yang menentukan banyaknya kapur :

• pH tanah
• tekstur tanah
• bahan organik tanah
• mineral lempung tanah
• iklim
• mutu kapur
• jenis tanaman
D. Reaksi pengapuran :

1) CaCO3 + H2O + CO2 Ca (HCO3)2


Ca bikarbonat pH tinggi → pH
meningkat
Ca (HCO3)2 Ca2+ + 2 HCO3-
HCO3- + H+ H2CO3 H2O + CO2

2) CaO + H2O Ca (OH)2


Ca (OH)2 + 2H2CO3 Ca (HCO3)2 + 2H2O
E. Kelebihan kapur (over liming)
Berpengaruh buruk :

 Menyebabkan kelaparan (defisiensi) Fe, Mn, Cu &


Zn
 Ketersediaan P menurun membentuk senyawa
kompleks
 Serapan P dan penggunaan dalam metabolisme
terganggu
 Serapan B dan penggunaan terganggu
 Berpengaruh buruk pada mikroorganisme tanah

Anda mungkin juga menyukai