Anda di halaman 1dari 18

GEOGRAFI TANAH

DAN
LINGKUNGAN
SIFAT KIMIA TANAH

DOSEN PENGAMPU:
P R O F. D R . D E A S YA R I S A N T Y, M . S C .
Sifat Kimia Tanah dan Media
Tumbuh Tanah
• Tanah terdiri dari komposisi kimia inorganik dari hasil
pelapukan batuan dan kimia organik dari hasil
dekomposisi bahan organik. Tanah yang berfungsi
sebagai selimut bumi secara geologis terletak di
permukaan bumi yang proses pembentukannya
dipengaruhi oleh bahan induk, iklim, topografi,
makhluk hidup terutama vegetasi termasuk biota tanah
dan waktu pembentukan tanah.
Genesis dan Mineralogi Klei
Silikat
Sifat kimia tanah yang berkaitan dengan pertukaran
kation banyak dipengaruhi mineral klei. Di dalam tanah
terdapat tiga jenis klei yaitu klei silikat, klei hidrous
oksida terutama besi dan alununium, dan alofan.
Mineral klei silikat umum dijumpai pada semua tanah.
Klei hidrous oksida dijuapai pada tanah-tanah berbahan
induk yang berasal dari batuan intermedier dan basaltik,
serta telah mengalami pelapukan lanjut. Alotan banyak
dijumpai pada tanah- tanah yang berasal dari abu
valkanik, berada di daerah pegunungan. dan lembab.
Struktur Mineral Liat/Klei Silikat
• Mineral liat/klei didefinisikan sebagai mineral hidrous
silika yang bertekstur halus, dan kristalin. Mineral ini
pada umumnya terbentuk dari pelapukan batuan atau
mineral dan air di permukaan tanah dengan kondisi
normal.
• untuk mempelajari sifat kimia mineral ini di dalam
tanah, struktur dan komposisi kimianya sangat perlu
dipelajari yaitu memahami lapisan tetrahedral dan
oktahedral yang menyusun mineral liat silika.
Genesis
• Mineral liat/klei silikat di dalam tanah dapat berasal
dari pelapukan batuan sedimen, seperti batu liat/klei,
dapat berasal dari bahan induk hasil deposisi, misalnya
pada tanah Aluvial, atau dapat herasal dari bahan yang
dimuntahkan oleh aktivitas gunung berapi yang berasal
dari dinding volkano.
Jenis Mineral Klei Silikat
• Mineral klei silikat bersifat kristalin. Setiap unit kristal
terdiri dari lempeng Sitetrahedral dan lempeng Al-
oktahedral. Tergantung pada jumlah. lenpeng Si-
tetrahedral dan lempeng Al-oktebedral untuk
membentuk satu unit kristal
Tipe dan Sifat Koloidal Tanah
• Tipe koloid
Koloid tanah adalah partikel berukuran kurang dari 1µm. Terdapat
dua jenis koloid yaitu koloid anorganik dan koloid anoganik.
• Koloid anorganik bersifat kristalin
• Mineral klei silikat berbentuk pipih dan berlapis-lapis.
• Permukaan Mineral klei silikat mempunyai dua jenis
permukaan, yaitu pernukaan luar dan permukaan dalam.
• Mineral klei silikat umumnya mempunyai muatan negatif.
• Substitusi isomorfik adalah perggantian katien bervalensi tinggi
oleh kation yang bervalensi lebih rendah di dalam unit kristal
mineral klei silikat
Sumber Muatan dan Penjerapan
Kation/Anion
• Sumber Muatan Negatif Koloid Anorganik
Terdapat dua sumber muatan negatif koloid anorganik, yaitu
substitusi isomorfik dan patahan pinggiran kristal mineral.
• Sumber Muatan Koloid Organik
Muatan negatif koloid organik sebagian besar berasal dari
hidrolisis dari gugus karboksil dan fenol
• Penjerapan Kation
Kekuatan penjerapan dipengaruhi oleh valensi kation dan
daya hidrasi kation. Semakin tinggi valensi kation maka
semakin kuat kation dijerap koloid.
Kapasitas Tukar Kation/Anion
dan Ketersediaan HARA
• Prinsip Keseimbangan
Sebuah pertukararı kation ditetapkan dalam keadaan
yang seimbang, artinya jumlah miliequivalen kation
yang ditukar sama dengan jumlah miliquevalennya
kation penukar
• Faktor yang Mempengaruhi KTK
Faktor-faktor yang memengaruhi KTK tanah adalah pH
tanah, tekstur jenis dan kadar mineral klei silikat, dan
kadar humus.
Kejenuhan Basa
• Berbagai kation dijerap pada permukaan koloid. Ada
dua jenis kation yaitu kation-kation basa (K+, Na+,
Ca2+, dan Mg22+) dan kation yang tidak bersifat basa
(H+ dan Al3+). Susunan kation dominan akan berbeda
antara daerain yang kering dan da- erah yang basah. Di
daerah kering, komplek jerapan oleh oleh Ca2+,
sedangkan di daerah itu didorninasi oleh H+.
Proses Reduksi Tanah
• Proses reduksi oksidasi terdiri dari proses reduksi atau
oksidator yang terjadi bersama dengan oksidasi atau kontraktor
reduktor.
• Proses Reduksi
Elektron yang berada di dalam tanah menjadi hasil dekomposisi
bahan organik. Dengan demikian elektron hanya akan dihasilkan
jika ada bahan organik dan ada proses dekomposisi atau dengan
kata lain yang memiliki efek yang sama.
• Proses Oksidasi
Proses oksidasi merupakan proses yang berada dalam keadaan
kesetimbangan dengan proses reduksi. Bila proses reduksi yang
digambarkan dalam reaksi merupakan reaksi yang bergerak ke
kanan, maka proses oksidasi bergerak ke arah sebaliknya.
Proses dan Sumber Kemasaman
Tanah
• Sumber Kemasan
• Dikenal dua istilah kemasaman, yaitu kemasaman aktif
dan kemasaman potensial. Kemasaman aktif
ditentukan oleh ion H+ yang ada dalam larutan tanah.
Kemasaman yang potensial ditentukan oleh terutama
ion H+ yang berada di kompleks jerapan. Ion H+ dalam
kompleks jerapan dapat digantikan oleh kation dalam
proses pertukaran ion ion H+ akan berada dalam solusi.
Proses dan Sumber Kemasaman
Tanah
• Proses Kemasaman
Secara internal, kemasaman secara tradisional terjadi di
dalam horizon tanah di mana suplai basa-basa, yang
merupakan hasil pelapukan mineral primer, ke dalam
udara yang lebih rendah dari hasil pencuciannya.
Faktor eksternal yaug bisa menimbulkan kemasaman
tanah adalah curah hujan yang tinggi yang mlebihi batas
evaporasi.
Sifat Sanggaan Tanah
• Adanya kemampuan tertukarnya ion H+ dan Al+dalam
kompleks jerapan yang relevan akan menentukan
kemampuan sanggaan tanah. Sifat sanggaan tanah
adalah sifat tanah untuk meredam pH tanah. Sifat-sifat
demikian dapat djelaskan sebagai berikut. Bila terjadi
rengurangan konsentrasi ion H+ dalam bentuk tanah
(bisa sebagai akibat upaya pengapuran dalam
meingkatkan pH), maka akan terjadi pel epasan yang
terpisah. Melalui proses ini maka pH tanah akan stabil.
Begitu pula bila ada upaya penurunan pH, atau
bertambahnya ion dalam larutan tanah, maka sebagian
ion H+ akan diserap oleh koloid tanah Lewat tanah ini
maka semakin sulit tanah juga akan stabil
Kemasaman Tanah dan
Pertumbuhan Tanaman
• Seperti yang telah diketahui tanah sulfat masam akan
memiliki pH yang sangat rendah, keadaan demikian
akan membawa dampak pada sifat kimia tanah yang
lain
• Kemasaman yang tinggi pada tanah sulfat
masam akan melarutkan CaCO, (jika ada dalam tanah)
membentuk CaSO. Bila tidak ada CaCO3+ maka klei
silikat akan diserang dan dihancurkan olel kemasaman.
Pengharcuran klei silikat akan membebaskan kation-
kation dari struktur mineral yang kemudian bisa
tercuci terutama kation basa.selain itu, kemasaman
yang tinggi dapat mmpercepat pertukaran kation.
Pengelolaan Redoks dan
Kemasaman Tanah
Unsur-unsur tidak dalam bentuk teroksidasi akan lebih
mudah dibandingkan dengan efek-efek yang ada dalam
bentuk tereduksi, menghasilkan hidroksida dan ion
hidrogen.
Semakin banyak ion feri yang berhidrolisis, maka
semakin rendah pH tanah. ion feri dan feri hidroksida
dapat menyesuaikan fosfat dengan endapan fosfat yang
tidak tersedia bagi tanaman. Reduksi ion feri akan
menghasilkan ion fero. lon fero tidak mudah
berhidrolisis dan tidak madah bentuk hidroksida, tidak
mudah mengikat fosfat. Oleh karena itu, penggenangan
tanah sering dilakukan untuk meningkatkan fosfat.
Pengelolaan Kemasaman Tanah
Reaksi tanah yang ekstrenm, terlalu tinggi atau terlalu
rendah, tidak akan digunakan untuk pertumbuhan
tanaman. Reaksi tanah yang ekstrem ini perlu dikelola
agar tanah bisa dilakukan agar tanah bisa digunakan
untuk pertanian yaitu pemilihan tanaman yang toleran
tanah masam, pengapuran tanah masam, atau pemberian
belerang pada tanah basa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai