Oksida Fe dan Al
Silika
Liat Liat
3 lapis 2 lapis
Debu
Dengan volume yang sama, tetapi jumlah yang lebih banyak akan mempunyai luas
permukaan yang lebih besar dibanding 1 batuan
Proses-Proses Pelapukan Kimia
Oksidasi
• Proses oksidasi akan terjadi bila tanah memiliki tata udara
atau aerasi yang baik (tersedia cukup oksigen).
• Proses oksidasi misalnya terjadi pada Fe dan Mn.
• Fe merupakan penyusun unit kristal dalam mineral dan
batuan.
• Selama batuan induk bersifat masif, Fe akan berada dalam
keadaan tereduksi (ferro).
• Bila dijumpai Fe pada permukaan mineral (dalam keadaan
oksidatif), maka besi ferro (Fe2+) akan dioksidasikan menjadi
besi ferri (Fe3+) menurut persamaan reaksi berikut:
• Perubahan ini akan menyebabkan mineral
menjadi mudah hancur.
• Jenis-jenis mineral yang mengandung Fe
antara lain adalah biotit, glaukonit,
hornblende, dan piroksen.
• Proses oksidasi besi akan menyebabkan warna
merah pada tanah seperti pada Oksisol.
Reduksi
• Proses ini terjadi bila difusi oksigen udara ke
dalam tanah sangat rendah atau apabila
oksigen tanah digunakan oleh mikrob aerobik.
• Proses reduksi menyebabkan Fe3+ diubah
menjadi Fe2+ yang bersifat lebih mobil,
sehingga lebih mudah tercuci dan
menyebabkan perubahan struktur mineral.
• Gejala reduksi terlihat dari warna tanah kelabu
bahkan sampai kehijauan.
• Pada keadaan tereduksi sempurna dan terus-
menerus, warna tanah akan berubah menjadi
kebiruan.
• Tanah-tanah di daerah pasang-surut mengalami
hal ini.
Oksidasi-Reduksi
• Proses ini sering terjadi pada horison C.
• Kelembaban tanah pada horison C pada umumnya
bersifat konstan sehingga tidak dijumpai keadaan
reduktif ataupun oksidatif yang dominan.
• Pada horison A dan B, keadaan oksidatif lebih dominan.
• Oleh karenanya, pergerakan Fe maupun Mn lebih banyak
dijumpai pada lapisan bawah yang lebih reduktif, dimana
pada kondisi ini kedua unsur ini bersifat lebih mobil.
• Oleh karena itu, konkresi Fe dan Mn lebih banyak
dijumpai pada lapisan bawah, demikian pula halnya
dengan Fe dan Mn bebas.
• Karena Mn bersifat relatif lebih mobil dibandingkan Fe,
maka dalam profil tanah konkresi Mn lebih sering
dijumpai berada di bawah konkresi Fe.
Hidrasi
• Proses ini merupakan gejala asosiasi molekul H2O
atau OH2 dengan mineral tanpa terjadinya
dekomposisi ataupun perubahan struktur
mineral.
• Meskipun tidak terjadi perubahan pada struktur
mineral, proses ini dapat menurunkan ketahanan
mineral.
• Pada dasarnya seluruh senyawa-senyawa yang
dijumpai dalam tanah berada dalam keadaan
berasosiasi dengan H2O (terhidrasi).
Hidrolisis
• Proses ini terjadi karena adanya ion H dalam larutan
tanah yang dapat melarutkan senyawa-senyawa -baik
dalam bentuk mineral sekunder maupun mineral
primer- melalui mekanisme penggantion kation
penyusun mineral dengan ion H.