Pencucian (Leaching)
Pelapukan batuan dan dekomposisi bahan organik mensuplai
ion ke pool ion di dalam larutan tanah
Ion hilang dari pool ion melalui proses pencucian (leaching)
dan penyerapan oleh tanaman (plant uptake)
SeJumlah ion mengalami presipitasi (precipitate) dan
membentuk mineral sekunder
Sejumlah ion dari mineral sekunder khususnya mineral liat
mengalami pelarutan ulang (dissolution)
Sejumlah ion juga terjerap (sorp) pada tapak jerapan /
pertukaran katian dan anion (cation and anion exchange site)
dan terdesorpsi dari tapak jerapan / pertukaran katian dan
anion (cation and anion exchange site)
SOIL SOLUTION
Semua proses kimia di dalam tanah terjadi di dalam larutan
tanah
Larutan tanah merupakan larutan yang terdapat di antara
partikel-partikel tanah
Larutan tanah penting dalam proses kimia tanah (pertukaran
ion dan serapan hara oleh akar tanaman)
Ketersediaan ion dan proporsinya dlm larutan tanah
dipengaruhi oleh pH dan KTK tanah
KOLOID TANAH
Koloid tanah merupakan bahan mineral (liat) maupun organik
(humus) yang berukuran sangat halus (<1 mikron)
Kata koloid berasal dari Bahasa Yunani colla yang berarti lem
Koloid tanah memiliki luas permukaan per satuan berat yang
sangat besar
Partikel tanah yang sangat halus ini dinamakan dengan misel
(dari micro cell)
Misel ini memiliki permukaan yang bermuatan listrik negatif
(anion), sehingga mampu menarik kation (ion positif) yang
terdapat di dalam larutan tanah.
Penarikan ini menyebabkan terbentuknya lapisan ganda
(double layer). Bagian dalam lapisan ganda ini terdiri atas
partikel koloid yang bermuatan negatif, sedangkan bagian
luarnya adalah kerumunan kation yang ditarik oleh partikel
koloid
Ketebalan DDL tergantung pada:
Konsentrasi larutan tanah: konsentrasi larutan tanah yang tinggi
menghasilkan DDL yang tipis.
Valensi ion tertukar: ion bervalensi tunggal (monovalent)
menghasilkan DDL yang tebal.
Ukuran ion (radius hidrasi): ion yang terhidarasi kuat menghasilkan
DDL yang tebal
Muatan negatif pada permukaan misel berasal dari:
Patahan mineral liat yang mengandung gugusan hidroksil (-OH).
Hidrolisis gugusan ini menyebabkan terjadinya muatan negatif pada
daerah ini.
Terjadinya kelebihan muatan negatif pada ujung patahan mineral liat.
Adanya substitusi, yaitu penggantian kation di dalam struktur kristal
oleh kation lain yang mempunyai ukuran yang sama tetapi dengan
valensi yang berbeda. Misalnya pengantian Al3+ oleh Fe2+ atau oleh
Mg2+ dan sebagainya.
Koloid organik mengandung beberapa gugusan yang sangat potensial
untuk membentuk muatan negatif, yaitu :
• gugusan karboksil (-COOH)
• gugusan fenol
• gugusan enol (R-OH)
Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan jumlah kation-kation dapat
dipertukarkan yang dapat dijerap oleh tanah (me 100 g-1)
Berkurangnya jumlah kation dari dalam larutan tanah sebagai akibat
penyerapan ion oleh akar akan diimbangi dengan pembebasan
kation dari permukaan kompleks jerapan ke dalam larutan tanah,
demikian pula sebaliknya apabila terjadi penjenuhan kation di dalam
larutan (misalnya sebagai akibat pemberian pupuk)
Kation di dalam larutan tanah dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu kation basa dan kation asam
Disebut kation basa karena penjerapan kation-kation ini oleh
kompleks jerapan ion menyebabkan terakumulasinya sejumlah ion
OH- apabila muatan positif kation ini melebihi muatan negatif dari
misel
Kation asam adalah kation-kation yang akibat penjerapannya oleh
misel menyebabkan terjadinya suasana masam pada tanah
Jumlah kation yang tersedia di dalam larutan