Anda di halaman 1dari 54

Kuliah Dasar Ilmu Tanah

KIMIA TANAH

Tim Pengajar Dasar Ilmu Tanah


FP USU Medan
Batasan Kimia Tanah
 Cabang ilmu tanah yang membahas
tentang proses kimia yang terjadi dalam
tanah
 Dahulu proses yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dan unsur hara
 Sekarang aspek lingkungan
Sifat Kimia Tanah :
 Koloid Tanah ( KTK, Kejenuhan Basa)
 Reaksi Tanah (pH Tanah)
Koloid Tanah
Bila suatu benda terdispersi dalam suatu
medium, misalnya air, maka akan terbentuk
suatu sistem dispersi. Dibedakan atas :
1.Sistem Larutan, bila bahan yang terdispersi
berdiameter ≤ 50 Å (ukuran molekul).
2.Sistem Suspensi, bila bahan yang
terdispersi berdiameter > 1µm.
3.Sistem Koloid, bila bahan yang terdispersi
berdiameter 50 Å sampai 1µm.
Sistem Koloid
Sistem Koloid memiliki beberapa sifat yang khas,
antara lain :
1. Partikel yang terdispersi dalam medium bergerak
secara acak (Gerak Brown).
2. Sinar yang dilewatkan melalui sistem koloid akan
diteruskan namun dipencarkan (Efek Tyndal).
3. Luas permukaan besar, akibat partikel yang
terdispersi berdiameter kecil.
4. Permukaan koloid bermuatan listrik, dapat
bermuatan listrik negatif atau positif.
5. Pada permukaan terjadi proses adsorbsi.
Adsorbsi

•Adsorbate yaitu bahan yang terakumulasi (teradsorbsi) di


interfase.
•Adsorben yaitu permukaan padat yang dapat mengakumulasi
(mengadsorbsi) adsorbate.
•Adsorptive yaitu molekul atau ion di larutan yang berpotensial
untuk teradsorbsi.
Koloid Tanah terdiri dari :
 Bahan Anorganik, yaitu bahan mineral
yang berukuran liat (< 1µm) biasa disebut
sebagai mineral liat; dikenal sebagai
Koloid Anorganik atau Koloid Liat.
 Bahan Organik, yaitu bahan humus;
dikenal sebagai Koloid Organik atau
Koloid Humus.
 Permukaan Koloid tanah umumnya
bermuatan listrik negatip,

 Maka akan teradsorbsi kation (ion +)


K
O
L
O
I
D
Adsorbsi q1 . q2
F = k --------------
r2
dimana :
Koloid Ion F : gaya tarik menarik
Tanah k : konstanta
+
q1 : muatan permukaan koloid
q2 : muatan ion yang teradsorbsi
r : jarak antara koloid dengan ion yang
teradsorbsi
 Deret kekuatan adsorbsi kation di koloid
tanah, yang dikenal sebagai Deret
Liotropik yaitu :

Li+ ≈ Na+ < K+ = NH4+ < Rb+ < Cs+ ≈


Mg++ < Ca++ < Sr++ ≈ Ba++ < La3+ = H+
(Al3+) < Th4+
Pertukaran Kation
Proses ini pertama sekali dikemukakan oleh J.T. Way pada tahun 1850 dengan reaksi
sebagai berikut :

-- -- NH4+
--- Ca2+ + 2 NH4+ --- NH4+ + Ca 2+

-- --
Selengkapnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Koloid
Tanah
Kapasitas Tukar Kation (KTK)
 Kapasitas tukar kation (KTK) atau Cation
Exchage Capacity (CEC) adalah kemampuan
suatu koloid untuk mengadsorbsi kation dan
mempertukarkannya.

Pada hakekatnya KTK ini merupakan :


 Jumlah muatan negatif pada koloid tanah.
 Jumlah kation yang dapat diadsorbsi dan
dipertukarkan.
 KTK dinyatakan dengan satuan :
me/100 g tanah atau
cmol(+)/kg tanah.

 Istilah 1 me/100 g tanah adalah setara


dengan 1 mg H+ yang dapat diadsorbsi
atau dipertukarkan dalam setiap 100 g
tanah; atau sejumlah ion lain yang dapat
menggantikan 1 mg H+.
 Misalnya KTK = 10 me/100 g tanah berarti
tanah dapat mengadsorbsi 10 mg H+ atau
yang setara atau dengan perkataan lain
terdapat 10 muatan negatif yang dapat
mengadsorbsi 10 kation monovalen atau 5
kation divalen.
Besarnya KTK suatu tanah ditentukan oleh
faktor-faktor berikut :
 Tekstur tanah.
 Kadar Bahan Organik
 Jenis mineral liat yang terkandung di tanah
Tabel 6.1. Nilai KTK Beberapa Mineral dan Komponen Tanah
Komponen Tanah/Mineral KTK (me/100 g)
Bahan Organik 200 – 400
Liat Amorfus 160
Vermikulit (Trioktahedral) 100 – 200
Vermikulit (Dioktahedarl) 10 – 150
Montmorilonit 60 – 100
Halloysit 4 H2O 40 – 50
Illit 20 – 40
Chlorit 10 -40
Kaolinit 2 -16
Halloysit 2 H2O 5 – 10
Alofan 3 -250
Sesquioksida 0
Sumber : USDA (1995)
KTK dapat ditentukan dengan beberapa
cara, yaitu :
 Menjumlahkan kation-kation yang dapat
dipertukarkan.
 Penjumlahan komplek pertukaran sebagai
kation indeks, selanjutnya kation indeks
dipertukarkan dengan kation lain, kemudian
diukur kation indeks yang bebas. Biasanya
digunakan kation indeks NH4+ dalam
CH3COONH4 atau NH4OAc pH 7,0.
 Penetapan KTK Tanah
Kejenuhan Basa

Kejenuhan Basa (KB) =

Σ Basa yang dapat dipertukarkan


------------------------------------------------ X 100 %
KTK

Kejenuhan Basa (KB) =


(K+ + Ca2+ + Mg2+ + Na+)
----------------------------------------- X 100 %
KTK
Reaksi Tanah

Keasaman Tanah
Reaksi Tanah
Alkalinitas Tanah

Parameternya : pH tanah
pH
pH = - log [H+]

atau
1
pH = log ---------
[H+]
 H+ semakin banyak pH rendah

 H+ semakin banyak semakin Asam


Larutan Netral Larutan agak Asam
pH Tanah

pH Tanah : aktivitas ion H+ dalam


larutan tanah.
Kemasaman tanah dibedakan atas :
Kemasaman Aktiv – disebabkan oleh aktivitas
ion H+ di larutan tanah
Kemasaman Cadangan – disebabkan oleh ion
H+ dan Al3+ yang teradsobsi di permukaan
koloid dan dapat dipertukarkan.
HHHH H+ H+
H Ca++ H+
Tanah Mg Mg++ H+
Ca Ca++ H+ H+
H H H Na

Kemasaman Cadangan Kemasaman Aktiv-Larutan Tanah


Pengukuran pH Tanah
 menggunakan kertas lakmus ,misalnya
dengan paper universal indicator yang
memiliki skala warna untuk menentukan
nilai pH
 pH meter, alat elektronik yang sangat
sensitif
Ada dua metoda penetapan pH tanah , yaitu
metoda:
 pengenceran tanah dengan H2O,
nilainya disebut pH-H2O
 pengenceran tanah dengan KCl 1N,
nilainya disebut pH-KCl

 pH H2O > pH KCl


Kegunaan pH tanah
 Adaptasi tanaman,
tanaman membutuhkan pH tanah
tertentu agar dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik.
 Ketersediaan unsur hara tanaman
Tanah Masam
 Umumnya tanah-tanah di Indonesia
memiliki pH rendah (pH < 5,0) dikenal
dengan : Tanah Masam
Sumber Kemasaman Tanah :
 Pembasuhan (leaching) karena curah
hujan lebat
 Tanah berasal dari bahan induk masam
 Penggunaan pupuk bersifat masam
 Aksi mikrobia
 Hujan Asam
Efek Kemasaman Tanah :
Efek langsung:
 Ion H+ meracun jaringan akar tanaman
 Keasaman tanah mempengaruhi
permeabilitas membran sel akar terhadap
kation-kation.
 Gangguan keseimbangan dalam susunan
antara asam dan basa menembus akar
Adaptasi Tanaman
Efek tak langsung:
 Ketersediaan berbagai hara misalnya
fosfor, tembaga, dan seng
 Pada keasaman sangat tinggi kelarutan dan
ketersediaan unsur-unsur seperti
alumunium, mangan dan besi berkadar
tinggi sehingga dapat meracun tanaman
 Manfaat aktivitas mikroorganisme
berkurang dengan meningkatnya
keasaman tanah
 Tanaman mudah diserang penyakit,
karena pada kondisi tanah dengan
keasaman tinggi penyakit cepat
berkembang dan merata
 Pada keasaman tanah yang tinggi,
tanah kekurangan unsur hara makro
seperti kalsium dan kalium.
Mengatasi Tanah Masam
 Pemberian Kapur (Pengapuran)
 Pemberian Bahan organik
 Penanaman Tanaman yang toleran
Pengapuran
 Bahan Kapur :
CaO
Ca(OH)2
CaCO3
CaMg(CO3)2
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai