Anda di halaman 1dari 4

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani yaitu klima yang berarti tempat,

zona, wilayah, atau dapat diartikan sebagai Klima berarti kemiringan (slope) planet
bumi yang berhubungan dengan lintang tempat atau kemiringan khayal dari bumi
dan logos yang berarti ilmu atau mempelajari. Secara harfiah klimatologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang membahas mengenai sifat iklim di suatu tempat,
baik iklim di Indonesia maupun di seluruh dunia dan hubungannya dengan
aktivitas manusia. Klimatologi merupakan cabang dari ilmu atmosfer.
Klimatologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mencari gambaran dan
penjelasan mengapa iklim dan cuaca di berbagai tempat di bumi bisa berbeda, serta
bagaimana hubungan antara iklim dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Klimatologi merupakan salah satu dari cabang-cabang ilmu geografi yang sering
disejajarkan dengan meteorologi karena memiliki kemiripan, namun keduanya
memiliki perbedaan mendasar dalam kajiannya, meteorologi fokus mengkaji
proses di atmosfer sedangkan klimatologi lebih mengkaji pada hasil akhir dari
proses-proses atmosfer.
Tujuan dan Manfaat Ilmu Klimatologi
Ilmu klimatologi sangat bermanfaat bagi berbagai bidang, seperti pertanian,
kehutanan, perhubungan, peternakan, perdagangan dan pariwisata. Klimatologi
memiliki tujuan untuk membuat penggolongan iklim, sehingga akan lebih mudah
dalam mempelajarinya. Ilmu klimatologi digunakan untuk menuliskan atau
menguraikan serta menerangkan hakikat tentang iklim, distribusi iklim terhadap
ruang, dan variasinya terhadap waktu, serta hubungan iklim dengan berbagai unsur
lain dari lingkungan alam dan aktivitas manusia.
Sedangkan manfaat dari klimatologi sendiri adalah meningkatkan upaya waspada
terhadap akibat negatif yang bisa ditimbulkan oleh kondisi dan situasi cuaca atau
iklim yang ekstrim. Klimatologi juga dapat dimanfaatkan untuk menyesuaikan diri
dengan karakter iklim setempat, sehingga dapat terhindar dari hambatan yang
ditimbulkannya. Selain itu, klimatologi memiliki manfaat sebagai upaya
penyusunan rekayasa bidang teknik, sosial dan ekonomi dengan cara menerapkan
teknologi pemanfaatan sumber daya cuaca atau iklim, seperti pembangkit listrik
tenaga surya atau tenaga angin, hujan buatan, sistem pertanian hidroponik, rumah
kaca, dan sebagainya.
Penerapan Ilmu Klimatologi
Klimatologi sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari, karena kehidupan manusia
sangat bergantung pada kondisi cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim dalam skala
wilayah kecil pada dasarnya bisa dimodifikasi sedemikian rupa dengan teknologi,
namun secara global cuaca dan iklim tidak dapat dilawan. Penerapan ilmu
klimatologi sangat berhubungan dengan bidang kehidupan sehari-hari, seperti
bidang pertanian
Dalam Bidang Pertanian
Salah satu mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia
adalah sektor pertanian, oleh karena itu cuaca dan iklim menjadi faktor yang perlu
diperhatikan. Penerapan klimatologi dalam bidang pertanian berhubungan dengan
perbedaan iklim, seperti perbedaan iklim tropis dan subtropis.
Budidaya suatu tanaman sangat berkaitan dengan kondisi iklim di suatu wilayah,
contohnya tanaman padi sebaiknya ditanam di daerah yang mempunyai suhu panas
dengan curah hujan yang cukup. Penerapan klimatologi dalam bidang pertanian
berhubungan dengan perencanaan waktu yang tepat dalam proses pembudidayaan
tanaman, misalnya penentuan jadwal pemupukan dan jadwal penyemprotan. Selain
itu penerapan klimatologi juga berperan dalam usaha perkebunan dan perikanan,
contohnya nelayan akan mengamati kondisi laut, arah angin dan cuaca sebelum
pergi melaut.
Perbedaan Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim mempunyai perbedaan yang mendasar, yaitu luas wilayah
cakupan dan waktu pengamatan. Dari dua perbedaan mendasar tersebut dapat
disimpulkan perbedaan cuaca dan iklim, sebagai berikut:

 Cakupan wilayah dan pengamatan tentang cuaca lebih sempit dan terbatas,
sedangkan cakupan wilayah dan pengamatan iklim lebih luas.
 Waktu pengamatan terhadap cuaca di suatu daerah dapat dilakukan selama 24 jam,
sedangkan waktu pengamatan iklim dilakukan selama kurun waktu 11-30 tahun.
 Cuaca mempunyai sifat yang cepat berubah dan tidak stabil, sedangkan iklim
mempunyai sifat yang stabil dan sulit berubah.
 Prediksi mengenai cuaca mudah dilakukan, sedangkan prakiraan iklim sulit
dilakukan.

Keterkaitannya Cuaca dan Iklim

Unsur utama cuaca ialah suhu udara, radiasi, tekanan udara, kelembapan udara,
angin, dan curah hujan. Selain itu, terdapat unsur cuaca yang lain, seperti intensitas
penyinaran matahari, keadaan awan, embun, dan petir. Iklim merupakan kelanjutan
hasil pencatatan unsur cuaca dari hari ke hari dalam waktu yang lama sehingga
merupakan rata-rata dari unsur cuaca. Unsur-unsur iklim sama dengan unsur-unsur
cuaca, yaitu suhu udara, radiasi, tekanan udara, kelembapan udara, angin, curah
hujan, intensitas penyinaran matahari, keadaan awan, embun, dan petir. Oleh
karena itu, unsur iklim bersifat stabil, tidak seperti unsur cuaca yang selalu
berubah.

Pemanfaatan Dari Cuaca dan Iklim

1) Bidang Pertanian
Suhu, curah hujan, dan pola musim sangat berpengaruh terhadap usaha
pertanian. Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis,
maka sangat cocok sekali untuk usaha pertanian, karena udaranya yang
panas dan mendapatkan curah hujan sepanjang tahun.
2) Bidang Perhubungan / Transportasi
Faktor cuaca, curah hujan, dan kecepatan angin sangat menentukan dalam
dunia perhubungan, terutama untuk kelancaran sarana transportasi pesawat
terbang dan kapal laut. Penerbangan di daerah yang beriklim tropis biasanya
tidak senyaman penerbangan di daerah iklim sedang, karena di daerah
beriklim tropis udara selalu lembap banyak ditutupi oleh awan sehingga
penerbangan sering terganggu.
3) Bidang Pariwisata
Indonesia yang beriklim tropis
memiliki beraneka ragam flora dan auna. Keanekaragaman tersebut banyak
mengundang wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing
yang ingin menikmatinya.

4) Pemanfaatan Iklim dalam Bidang Industri


Industri tidak bisa lepas kaitannya dengan iklim. Suatu pabrik kertas tidak
mungkin didirikan di daerah dengan iklim yang dingin.
Semestinya agar kertas tidak rusak maka pabrik kertas didirikan di daerah
yang iklimnya panas.
Industri elektronik seperti AC (air Conditioner) juga berkembang di
Indonesia untuk mengatasi keadaan cuaca yang panas, sedangkan industri-
industri kecil seperti pengrajin payung, topi, jas hujan, dan lain-lainnya
berkembang untuk menyediakan sarana perlindungan terhadap air hujan.
Komponen Cuaca dan Iklim
1. Suhu Udara. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin
tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atomdalam
suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan
maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
2. Tekanan Udara. Tekana udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap
satuan luas bidang datar dari oermukaan bumi sampai batas atmosfer. Makin
tingi suatu tempat makin rendak kerapatan udaranya. Oleh karena itu,
tekanan udara makin ke atas makin rendah. Sebaran tekanan udara suatu
daerah dapat digambarkan dala peta yang ditunjukan oleh isobar. Isobar
adakah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan
udara sama pada saat yang sama pula.
3. Kelembapan Udara. Kelembapan udara digunakan untuk menyatakan
banyaknya kandungan uap air di dalam udara. Sebenarnya jumlah uap air di
dalam udara hanya sekitar 2 % dari massa atmosfer. Akan tetapi, uap air
merupakan komponen utama yang sangat penting dari segi cuaca dan iklim.
4. Keadaan Awan. Keadaan awan juga mempengaruhi keadaan cuaca. Awan
adalah titik-titik air yang halus dengan diameter 0,02-0,06 mm.
5. Angin. Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan
udara antar asatu tempat dengan tempat yang lain. Adapun penyebab
perbedaan tekanan udarara adalah intensitas panas matahari. Udara yng
terkena panas matahri akan mengmbang sehingga tekanan udaran menjadi
rendah, sedangkan daerah yang tidak mendapat sinar matahari tekanan
udaranya tinggi.
6. Curah Hujan. Curah hujan terjadi karena massa udara yang membubung naik
dan suhunya menurun. Apabila massa udara telah mencapai jenuh maka
terjadilah kondensasi yang menyebabkan terjadinya hujan

Anda mungkin juga menyukai