DI SUSUN OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA
MANADO
2022
A. Pengertian Agroklimatologi
Berbicara mengenai agroklimatologi, maka harus mengaitkan mengenai fenomena
yang sering terjadi di bumi dan pengaruhnya di bidang pertanian. Agroklimatologi terdiri
tari 3 kata yaitu: agro (lahan/pertanian), klimat (iklim) dan logi/logos (ilmu). Jadi dapat
disimpulkan bahwa agroklimatologi adalah suatu disiplin ilmu yang menpelajari tentang
klimatologi dan kaitannya dengan bidang pertanian. Yang dimaksud dengan klimatologi
adalah ilmu yang menerangkan tentang iklim, bagaimana iklim dapat berbeda pada suatu
tempat dengan tempat lainnya. Ilmu ini berhubungan dengan cuaca, dimana cuaca dan
iklim merupakan salah sau komponen ekosistem alam sehingga kehidupan baik manusia,
hewan dan tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh atmosfer dengan proses-proese
perbedaan antara cuaca dan iklim.
C. Pengertian Atmosfer
Atmosfer ialah kumpulan dari beberapa lapisan gas dengan ketebalan ribuan
kilometer yang terdiri atas troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer dan
eksosfer. Lapisan – lapisan ini masing – masing memiliki fungsi. Namun secara umum,
fungsi atmosfer adalah untuk melindungi bumi dari radiasi dan pecahan benda langit lain
(meteor).
a) Lapisan-Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Termosfer
5. Lonosfer
6. Eksosfer
b) Fungsi Atmosfer
Manfaat atmosfer bagi kehidupan sangatlah vital. Pada dasarnya atmosfer
berperan sebagai protektor Bumi dari serangan benda dan radiasi asing. Ilmu mengenai
atmosfer mempunyai beberapa tujuan antara lain :
- Sebagai pedoman dalam membuat ramalan cuaca (prakiraan cuaca) jangka pendek
ataupun jangka panjang.
- Sebagai dasar untuk menyelidiki syarat-syarat hidup dan ada tidaknya kemungkinan
hidup di lapisan udara bagian atas.
- Sebagai pedoman untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan dilakukannya hujan
buatan di suatu wilayah tertentu
- Mengetahui sebab-sebab gangguan yang terjadi pada gelombang radio, televisi, dan
menemukan cara untuk memperbaiki hubungan melalui udara.
E. Klasifikasi Hujan
a) Berdasarkan ukuran butirannya, hujan dibedakan menjadi:
1. Hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm
2. Hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di
bawah titik beku
3. Hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan
yang temperaturnya di bawah titik beku
4. Hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas
titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm
b) Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
1. Hujan Frontal, adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh
pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya
2. Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis, hujan yang terjadi karena udara
naik disebabkan adanya pemanasan tinggi.
3. Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan, terjadi karena udara yang mengandung uap
air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin
sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan.