Dibuat Oleh :
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iklim ...................................................................................................... 3-5
B. Unsur iklim secara umum ....................................................................................... 5-8
C. Jenis iklim di dunia dan Klasifikasi iklim menurut para ahli ................................ 9-16
D. Macam-macam iklim di Indonesia ...................................................................... 16-19
E. Faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia ....................................................... 20
F. Perubahan iklim global ....................................................................................... 21-22
G. Kondisi perubahan iklim di Indonesia ..................................................................... 22
H. Kerugian dan Keuntungan iklim di Indonesia .......................................................... 23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................................... 24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini
yang ditentukan oleh letak geografis. Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur
iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan
iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. Klimatologi adalah ilmu yang
mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda
, dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi
memerlukan interpretasi dari data-data yang banyak sehingga memerlukan statistik dalam
pengerjaannya, orang-orang sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik
(Tjasyono, 2004).
3
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Matahari
adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak
udara dan arus laut. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak
geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan
lintang tinggi.
Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa
udara, pegunungan, arus laut dan badai. Perlu Anda ketahui bahwa ilmu yang mempelajari tentang
iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut
Meteorologi. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek
cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.
Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam
melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan
(presipitasi). Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan
penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan.
Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu
maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan
pertanian secara umum, oleh karena itu klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia Tenggara
umumnya) seluruhnya dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utama
(Lakitan, 2002). Tjasyono (2004) mengungkapkan bahwa dengan adanya hubungan sistematik
antara unsur iklim dengan pola tanam dunia telah melahirkan pemahaman baru tentang klasifikasi
iklim, dimana dengan adanya korelasi antara tanaman dan unsur suhu atau presipitasi
menyebabkan indeks suhu atau presipitasi dipakai sebagai kriteria dalam pengklasifikasian iklim.
4
lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim. Klasifikasi
iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi
asli yang tumbuh di suatu kawasan. Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi
Koeppen dan Geiger. Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk
kajian-kajian geologis dan ekologi. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri
untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering
menggunakan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson (SF), yang ternyata disukai untuk kajian-
kajian kehutanan dan pertanian. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu
disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.
A. Pengertian Iklim
Pengertian Iklim yaitu:
Keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah yang luas dan dalam kurun waktu
yang lama (25- 30 tahun).
Berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang
membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini
tidak terjadi secara sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang (Kementrian Lingkungan
Hidup, 2001).
Iklim adalah sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik
cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada
setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
Iklim adalah konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer
disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
Ada 4 dasar iklim di Indonesia, yang ditentukan oleh faktor-faktor letak dan sifat
kepulauan, yaitu:
1. Sifat rata-rata tahunan tinggi sebagai akibat dari letak ‘dekat’ katulistiwa.
2. Ada hembusan angin musim yang membawa musim hujan dan musim kemarau, sebagai
akibat daripada perbedaan tekanan udara di daratan Asia dan Australia.
3. Bebas dari hembusan angin Taifun, karena kepulauan Indonesia sebagian besar terletak
lebih dari 10 º LU dan 10 º LS.
5
4. Kadar kelembaban udara senatiasa tinggi sebagai akibat daripada sifat kepulauan.
Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan, Kelembaban,
angin, awan, dan curah hujan. Pengertian cuaca adalah rata-rata udara di suatu tempat uang terbatas
dan relatif sempit, sedangkan Iklim adalah keadaan rata cuaca di satu daerah yang cukup luas dan
dalam kurun waktu yang cukup lama. Iklim dunia dikelompokan berdasarkan berdasarkan garis
lintang dan garis bujur serta suhu.
1.Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber
energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan
sudut datang sinar matahari.
2.Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan
berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi
terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan
selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal
menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu
disebut termometer.
Karena posisi Indonesia terletak pada lintang yang rendah, maka Indonesia memiliki suhu
rata-rata tahunan yang tinggi yaitu kurang lebih 26 °C. suhu udara di pengaruhi oleh iklim karena
suhu yang tinggi akan mengakibatkan banyak penguapan apalagi dilihat dari letak geografis
Indonesia, memungkinkan adanya penguapan yang besar, oleh karena itu pada musim kemarau
kadang-kadang juga masih banyak hujan. Dengan demikian tidak ada batas yang jelas antara
musim kemarau dan musim penghujan.
6
Suhu di Indonesia tidak berubah karena musim. Seperti terjadi pada daerah-daerah yang
terletak diluar daerah-daerah tropik. suhu di Indonesia dan di daerah tropik pada umumnya
berubah :
a) Dalam waktu 24 jam, antara siang dan malam. Suhu tertinggi biasa terdapat pada
pukul 14ºº - 15.ºº . Sedangkan suhu terendah pada pukul 06.ºº - 07. ºº
b) Menurut ketinggian tempat. Bahwa kalau kita naik 100 meter, suhu turun 0,5ºC.
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin
banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi,
Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah
higrometer.
Kelembaban udara ialah keadaan fisik atmosfer dalam hubungannya dengan uap air. Dalam
kaitannya dengan air yang selalu terdapat dalam atmosfer, berupa uap (gas), butir-butir air atau es
yang melayang-layang (awan, kabut). Jumlahnya sekitar 2% dari massa seluruh atmosfer. Tetapi
jumlah ini tidak tetap dan berkisar antara hampir 0% - 5%. Sebagai Negara kepulauan yang
memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang tinggi , maka penguapan di Indonesia sangat
banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi.
4.Per-Awanan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian
bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.
5.Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk
mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).
Sebagai Negara kepulauan yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang tinggi,
maka penguapan di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi.
Kelembaban udara yang tinggi inilah yang akan menyebabkan curah hujan yang tinggi pula.
7
Meskipun demikian, banyaknya curah hujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Diantaranya yaitu :
1. Letak daerah konvergensi antartropis ( DKAT )
DKAT ini adalah sebuah ‘zone’ atau daerah yang lebar, dimana suhu udara di sekitarnya adalah
yang tertinggi. karena ini pula daerah DKAT sering disebut sebagai daerah ekuator termal. Udara
atau angin yang dalam perjalanannya menuju DKAT, melalui perairan yag banyak. banyak juga
yang mengandung uap air, lebih-lebih pada saat suhunya tinggi. Dengan menurunnya suhu udara
tersebut, yag diakibatkan oleh gerakan naiknya di DKAT, sebagian uap air yang dikandung akan
jatuh sebagai hujan ( hujan konveksi ).
8
rata curah hujan kurang lebih 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering adalah daerah Palu,
Sulawesi Tengah dengan curah hujan rata-rata kurang lebih 45,5 mm/bulan.
6.Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke
daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya
perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat
untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.
Gerakan umum angin di Indonesia adalah berupa angin musim. Angin dinamai sesuai arah
datangnya.Ada Angin Barat ( yang datang dari barat ), dan ada Angin Timur ( yang datang dari
timur). Disamping gerakan umum angin ada gerakan angin setempat berupa :
a. Angin Darat yang berhembus pada pagi hari dari darat ke laut, sedangkan pada tengah hari
berhembus angin dari laut ke darat.
b. Angin lembah-angin gunung, dilembah-lembah pegunungan yang tertutup ( terisolir ) ada
gerakan angin yang arahnya ke atas pada siang hari, karena pemanasan sinar matahari.
Sedangkan pada malam hari angin itu ‘mengendap’ karena penurunan suhu sehingga
nampak mengakibatkan adanya kabut dan embun pada siang hari ( inverse suhu ).
c. Angin terjun, angin yang telah melintasi pegunungan, kemudian berhembus menuruni
lereng.
d. Angin puyuh, Negera Indonesia terletak diluar wilayah hembusan angin Taifun, yang rata-
rata berhembus dari 10º LU - 10º LS kearah menjauhi khatulistiwa. Nmaun sering
dijumpai angin kencang dan berputar ( angin putting beliung di beberapa daerah ) yang
sifatnya setempat.
9
a. Iklim Dingin
b. Iklim Pegunungan
e. Iklim Gurun
Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim
matahari dan iklim fisik.
a. Iklim Matahari
Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi.
Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari,
sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari,
berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi :
10
f. Daerah Iklim Dingin Utara
Daerah-daerah yang terletak antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah selatan
Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim tersebut Indonesia termasuk
daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya suhunya tinggi sepanjang
tahun dan tidak ada pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik.
Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan.
Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut :
b. Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau 23,50 Lintang utara.
d. Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan atau 23,50 Lintang
Selatan.
b. Iklim Koppen
Dasar klasifikasi Koppen adalah rerata curah hujan dan temperatur bulanan maupun
tahunan. Tanaman asli dilihat sebagai kenampakan yang terbaik dari keadaan iklim sesungguhnya,
sehingga batas iklim ditentukan dengan batas hidup tanaman. Koppen mengenalkan bahwa daya
guna hujan terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak tergantung pada hanya jumlah
hujan tapi juga tergantung pada intensitas evaporasi yang menyebabkan hilangnya air yang cukup
besar, baik dari tanah maupun dari tanaman..
Hubungan intensitas evaporasi dan daya guna hujan ditunjukkan dengan hubungan antara
hujan dan temperatur. Misalnya: jumlah hujan yang sama yang terjadi di daerah iklim panas atau
terpusat pada musim panas yang berarti evaporasi besar, adalah kurang bagi tanaman daripada
yang jatuh di daerah beriklim sejuk. Walaupun demikian metode untuk mengukur daya guna hujan
ini tidak begitu memuaskan.
11
Koppen menggunakan simbol-simbol tertentu untuk mencirikan tipe iklim. Tiap tipe iklim terdiri
dari kombinasi dan masing-masing huruf mempunyai arti sendiri-sendiri. Koppen membagi bumi
dalam 5 kelompok iklim, yaitu :
Iklim ini diberi simbol A. Daerah yang mempunyai temperatur bulan terdingin lebih besar daripada
18°C (64°F) termasuk iklim ini yang dibagi menjadi beberapa tipe iklim, yaitu:
1) Tropika Basah (Af)
Di daerah ini dikenal dengan Hutan Hujan Tropis. Mengalami kelembaban 60 mm (2.4 in) ke atas
sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa
wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem
Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun. Oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.
2) Tropika Basah (Am)
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering.
Tipe ini memiliki bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering. Bulan-bulan kering dapat
diimbangi oleh bulan basah, sehingga pada daerah-daerah yang demikian basah terdapat hutan
yang cukup lebat. Disini dikenal dengan Hutan Hujan Musim.
3) Tropika Basah Kering (Aw)
Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering sehingga
vegetasi yang ada adalah padang rumput dengan pepohonan yang jarang. Disini dikenal dengan
Sabana.
Daerah setengah kering yang terletak antara daerah sabana dan daerah padang pasir pada lintang
rendah.
12
Iklim Mediterania adalah iklim pada kebanyakan wilayah cekungan Mediterania sebagai bagian
dari iklim subtropis. Di luar Mediterania, iklim jenis ini terdapat di wilayah California, sebagian
Australia barat dan selatan, Afrika Selatan bagian barat daya dan sebagian dari Chili tengah.
2. Iklim subtropis (Cfa, Cwa):
Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan
salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim
panas, musim gugur, dan musim dingin.
3. Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cfb, Cwb):
Iklim yang biasanya ditemukan di sepanjang pantai barat di area garis lintang tengah di beberapa
benua di dunia, dan juga di area tenggara Australia. Iklim dekat lautan mengalami musim panas
yang sederhana dingin dan musim dingin yang agak hangat dibandingkan musim dingin dalam
iklim lain.
4. Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cfc):
Kawasan beriklim Samudera Subkutub bercirikan iklim lautan, cuma terletak lebih dekat dengan
area Kutub. Oleh karena itu, area ini lebih dingin dibandingkan iklim lautan yang lain. Iklim
Samudera Subkutub mengalami selebih-lebihnya tiga bulan suhu rata-rata bulanan melebihi 10 °
C (50 ° F). Seperti iklim lautan, tidak suhu rata-rata bulanan yang kurang dari -3 ° C (26.6 ° F).
13
Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah itu musim
dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering,
tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki
jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak.
Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q
merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai
Q dirumuskan sebagai berikut.
Nilai Q ditentukan dari perhitungan rata-rata bulan kering dan bulan basah selama periode
tertentu, misalnya 30 tahun. Contoh penentuan iklim daerah X berdasarkan nilai Q.
Diketahui:
Selama 30 tahun, jumlah rata-rata bulan kering = 2 dan jumlah ratarata bulan basah = 8.
Berdasarkan tabel 7.3, daerah X dengan nilai Q = 0,25 termasuk beriklim B atau basah.
14
d. Iklim Oldeman
Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan iklim
menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan
dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona
agroklimat. Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk
membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan
minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan
dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim.
Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai berikut.
Berdasarkan bulan basah, Oldeman menentukan lima klasifikasi iklim atau daerah agroklimat
utama seperti tabel berikut ini.
15
Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.
Iklim A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
Iklim B : Jika terdapat 7–9 bulan basah berurutan.
Iklim C : Jika terdapat 5–6 bulan basah berurutan.
Iklim D : Jika terdapat 3–4 bulan basah berurutan.
Iklim E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
e. Iklim Yunghunh
16
Pembagian daerah iklim tersebut adalah sebagai berikut.
a. Daerah Panas/Tropis
Tinggi tempat : 0–600 m di atas permukaan laut.
Suhu : 22° C–26,3° C.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa.
b. Daerah Sedang
Tinggi tempat : 600 m–1500 m di atas permukaan laut.
Suhu : 17,1° C–22° C
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, kina, sayur-sayuran.
c. Daerah Sejuk
Tinggi tempat : 1500–2500 m di atas permukaan laut.
Suhu : 11,1° C–17,1° C
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
d. Daerah Dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m di atas permukaan laut.
Suhu : 6,2° C–11,1° C
Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.
17
September dan dari barat laut pada bulan Desember sampai Maret. Topan dan badai skala besar
menimbulkan bahaya sedikit untuk pelaut di perairan Indonesia bahaya besar berasal dari arus
deras di saluran. Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim
(muson), iklim panas (iklim tropika), dan iklim laut.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah
tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur
Laut. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan.
18
2. Iklim Panas (Iklim Tropika)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah
tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia
beriklim tropika (panas). Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika.
Sebuah iklim tropis adalah iklim yang tropis. Dalam klasifikasi iklim Köppen itu adalah non-
kering iklim di mana semua dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata di atas 18°C (64°F).
Berbeda dengan ekstra-tropis, dimana terdapat variasi kuat dalam panjang hari, dan karenanya
suhu, dengan musim, suhu tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun dan variasi musiman
yang didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak antara 0° - 231/2° LU/LS dan hampir 40
% dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
a) Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara
antara 20 - 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai
30°C.
b) Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 - 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
c) Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
d) Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia
3. Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia
dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat Iklim Laut. Sifat iklim
ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.
Iklim laut berada di daerah Tropis dan Sub Tropis.
Ciri-ciri iklim Laut di daerah Tropis dan Sub Tropis sampai garis lintang 40°, yaitu:
Suhu rata-rata tahunan rendah
Amplitudo suhu harian rendah/kecil
Banyak awan
Sering hujan lebat disertai badai
Ciri-ciri iklim Laut di daerah Sedang, yaitu:
Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
Banyak awan
Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik
Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba
19
Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa, sehingga
dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali. Matahari tepat berada di ekuator
setiap tanggal 23 Maret dan 22 September.
Sekitar April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-Maret
matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian
besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada
saat matahari berada di utara ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau,
sedangkan saat matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim
penghujan.
Unsur iklim yang sering dan menarik untuk dikaji di Indonesia adalah curah hujan, karena
tidak semua wilayah Indonesia mempunyai pola hujan yang sama. Diantaranya ada yang
mempunyai pola munsonal, ekuatorial dan lokal. Pola hujan tersebut dapat diuraikan
berdasarkan pola masing-masing.
Distribusi hujan bulanan dengan pola monsun adalah adanya satu kali hujan minimum.
Hujan minimum terjadi saat monsun timur sedangkan saat monsun barat terjadi hujan yang
berlimpah. Monsun timur terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus yaitu saat matahari berada
di garis balik utara. Oleh karena matahari berada di garis balik utara maka udara di atas benua
Asia mengalami pemanasan yang intensif sehingga Asia mengalami tekanan rendah.
Berkebalikan dengan kondisi tersebut di belahan selatan tidak mengalami pemanasan intensif
sehingga udara di atas benua Australia mengalami tekanan tinggi. Akibat perbedaan tekanan
di kedua benua tersebut maka angin bertiup dari tekanan tinggi (Australia) ke tekanan rendah
(Asia) yaitu udara bergerak di atas laut yang jaraknya pendek sehingga uap air yang dibawanya
pun sedikit.
20
E. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Iklim Di Indonesia
Fator-faktornya sebagai berikut :
1. Faktor Alami
a) Pada Skala Global (bumi secara keseluruhan)
Kepulauan Indonesia dikelilingi oleh dua samudra yaitu samudera hindia dan samudera
pasifik dan berbatasan dengan dua benua yaitu benua austalia dan benua asia.
b) Pada Skala Regional
Kepulauan Indonesia terdiri atas lima pulau besar dan ribuan pulau kecil, dikelilingi dan
diantarai oleh laut-laut dan selat-selat.
21
F. Perubahan Iklim Global
Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan
iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan iklim secara lokal
dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik secara harian,
musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah suatu perubahan unsur-
unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau turun secara nyata.
22
Terjadinya bencana alam dimana-mana.
Harga pangan menjadi semakin meningkat (mahal).
Udara menjadi semakin kotor.
23
Kerugian Iklim di Indonesia:
Terjadinya bencana yang sering terjadi di Indonesia akibat perubahan iklim. Contohnya
seperti musim hujan tanpa henti mengakibatkan banjir pada perkotaan dan tanah lonsor pada
lereng yang gundul. Bila terjadi musim kemarau berkepanjangan maka terjadi kekeringan pada
suatu daerah. Yang lebih penting tentang perubahan iklim yang mengakibatkan pemanasan
global dan mencairnya es di kutub yang mengakibatkan pulau-pulau kecil tenggelam.
Keuntungan Iklim di Indonesia:
Indonesia sangat diuntungkan dengan iklim tropisnya. Bagai permata dunia, banyak
negara yang iri dengan apa yang kita miliki. Matahari menyinari selama kurang lebih 12 jam
per harinya. Ribuan jenis flora dan fauna dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di negara
tercinta ini. Berbagai macam jenis kayu yang dapat kita manfaatkan dengan bijak, salah satunya
untuk material bangun rumah. Selain itu jenis material lain juga sangat beragam, sehingga
memudahkan kita untuk menciptakan hunian yang nyaman, sesuai keinginan, dan tentunya
menarik dari segi fasanya. Dengan adanya sinar matahari yang cukup banyak dapat kita terima,
sebenarnya dapat kita manfaatkan secara maksimal untuk sumber pencahayaan alami dalam
bangunan sehingga kita dapat menghemat pemakaian listrik. Tetapi apabila tidak di rencanakan
dengan baik, bukan tidak mungkin sumber pencahayaan alami yang paling utama ini dapat
merepotkan anda. Salah satu yang merepotkan dalam rumah adalah silau. Silau ini dapat
diakibatkan oleh pantulan sinar matahari yang menimpa material bangunan yang memiliki
tingkat reflektifitas cukup tinggi, misalnya keramik, marmer, air.
BAB III
PENUTUP
24
Kesimpulan
1. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang
2. Iklim di Indonesia ada 3 macam yaitu: Iklim Muson, Iklim Tropika dan Iklim Laut
3. Faktor-faktor yang memengaruhi iklim di Indonesia yaitu: Faktor alami dan Faktor
buatan (manusia).
4. Faktor-faktor yang Dipengaruhi Iklim di Indonesia yaitu: Penyinaran Matahari, Suhu
udara, Kelembaban udara, Per-awanan, Curah hujan, dan Angin.
5. Klasifikasi iklim menurut para ahli : Iklim matahari, Iklim koppen, Iklim Schamidt –
Ferguson, Iklim Oldeman, dan Iklim Yunghunh.
6. Perubahan iklim global, beberapa dampak perubahan iklim global: mencairnya es
kutub utara, meningkatkan kebakaran hutan, terjadinya el nino dan la nina.
7. Kondisi perubahan iklim di Indonesia : kekeringan yang semakin panjang, pemanasan
global, banjir serta el nino dan la nina.
8. Kerugian iklim di Indonesia : Bencana sering terjadi akibat perubahan iklim
9. Keutungan iklim di Indonesia : Matahari menyinari indonesia selama 12 jam, ribuan
flora dan fauna tumbuh di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
25
Hartono.2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Jakarta:CV. Citra Praya.
http://artikeldanmakalah-agusra.blogspot.com/2011/06/curah-hujan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_iklim
http://kukuhizal.blogspot.com/2012/08/klasifikasi-iklim-kelas-x-semester-2.html
http://rangrangbuana.blogspot.com/2011/03/makalah-iklim-dunia.html
http://tugasgeografi.wordpress.com/2011/02/25/klasifikasi-iklim/
Anonim. 2013. Pengertian Iklim. http://google.co.id/. Diakses pada tanggal 31 Juli
2013.
Diantoro, Fefia. Iklim Di Indonesia. http://blog.ub.ac.id/. Diakses pada tanggal 31 Juli
2013.
Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Erlangga. Jakarta
Tjasyono, Bayong HK. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung
26