Anda di halaman 1dari 18

Makalah

El Nino Dan La Nina


Dosen Pengampu: Ir.Hj.Rosmawaty, MSi

Disusun oleh : Ahmad Muslihin (174210475)

Astri Nur Alviah (174210480)

Selfia Rahmi (174210215)

Sugeng Santoso (174210002)

Wahyu Irbayanto (174210294)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU T.A 2018
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat membuat
makalah ini yang berjudul “El-Nino dan La-Nina”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada
nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya hingga akhir
zaman.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menjelaskan mengenai pengertian El-Nino dan La-
Nina, dampak dari peristiwa ENSO (El Nino Southern Oscillation), dan juga manfaatnya. Selain
itu kami menjelaskan pula dampak peristiwa ENSO terhadap bidang pertanian.

Tidak sedikit yang dapat membantu atau mendukung dalam proses pembuatan makalah
ini. Kami berterima kasih kepada ibu Ir.Hj.Rosmawaty, MSi , selaku Dosen mata kuliah
Agroklimatologi dan semua yang turut berperan membantu pembuatan makalah ini, baik itu lisan
atau berbentuk benda.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, untuk dijadikan evaluasi bagi kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Pekanbaru, April 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Oseanografi terdiri dari dua kata: oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti
gambaran atau deskripsi (bahasa Yunani). Secara sederhana kita dapat mengartikan oseanografi
sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi
dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala
fenomenanya. Laut adalah bagian dari hidrosfer. Seperti kita ketahui bahwa bumi terdiri dari
bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang
disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk
hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.

Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama
yaitu:

1. geologi oseanografi (geologi laut) yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah
laut memfokus pada struktur, tanda dan evolusi pasu samudra.
2. Fisika oseanografi (ekologi fisik) yang mempelajari masalah-masalah fisis dan cirri-ciri
seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut.
3. Kimia oseanografi (oseanografi kimia) yang mempelajari masalah-masalah kimiawi air laut
dan bersangkut-paut dengan susunan air laut siklus biogeokimia yang berpengaruh akan itu.
4. Biologi oseanografi (ekologi marin) yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan
dengan flora dan fauna di laut termasuk siklus kehidupan dan produksi pangan.
Indonesia adalah negara maritim. Tetapi banyak orang yang tidak tahu akan kekayaan,
kegunaan dan efek dari laut yang dimiliki Indonesia. Umumnya penduduk Indonesia hanya tahu
laut indonesia itu luas dan indah. Akan tetapi terdapat berbagai kejadian di laut yang bisa
memberi efek yang besar terhadap laut, bahkan sampai daratan di Indonesia. Seperti halnya El-
nino dan La-nina.

Banyak orang yang belum mengetahui tentang berbagai kejadian di laut seperti Elnino
dan La-nina. El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim. El
Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru – Ekuador
(Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global), sedangkan La Nina adalah
kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El Nino.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan istilah El-nino?
2) Apa yang dimaksud dengan istilah La-nina?
3) Apa factor penyebab el nino dan la nina?
4) Jelaskan bagaimana proses terjadinya el nino dan la nina?
5) Bagaimana cara mendeteksi terjadinya el nino dan la nina?
6) Apa pengaruh el nino dan la nina di berbagai bidang?
7) Apa manfaat el nino dan la nina?
8) Bagaimana cara penanggulangan dan antisipasi saat terjadi peristiwa El-Nino dan La-
Nina?
9) Apa perbedaan peristiwa El-Nino dan La-Nina?

1.3 Tujuan
1) Untuk menjelaskan istilah El-nino
2) Untuk menjelaskan istilah La-nina
3) Untuk mengetahui faktor penyebab el nino dan la nina
4) Untuk mengetahui proses terjadinya el nino dan la nina
5) Untuk mendeteksi terjadinya el nino dan la nina
6) Untuk mengetahui pengeruh el nino dan la nina di segala bidang
7) Untuk mengetahui manfaat el nino dan la nina
8) Untuk mengetahui cara penanggulangan dan antisipasi saat terjadi peristiwa El-Nino
dan La-Nina
9) Untuk mengetahui perbedaan dari peristiwa El-Nino dan La-Nina
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian El-Nino


El Nino merupakan salahsatu bentuk penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang
ditandai dengankenaikan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur.El-
Nino menurut sejarah adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau nelayan
Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian Timur menjelang hari
natal (Desember). El Nino adalah fenomena alam dan bukan badai, secara ilmiah diartikan
dengan meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator
dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat.
Fenomena EL-Nino mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan
(akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar)
menjadi sebaliknya. Kejadian ini seringkali terjadi pada bulan Desember. Nama El Nino diambil
dari bahasa Spanyol yang berarti “anak laki-laki”, yang merujuk pada bayi Yesus Kristus dan
digunakan karena arus ini biasanya muncul selama hari Natal. Di kemudian hari para ahli juga
menemukan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi pula fenomena
sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya upwelling. Kebalikan
dari fenomena ini selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang berarti “anak
perempuan”. Fenomena ini umumnya terjadi dalam jangka waktu 2-7 tahun.
El-Nino akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur
meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini
mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar
kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga
di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal.Suhu
permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari biasa pada waktu-waktu
tertentu. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya fenomena La-Nina. Tekanan udara di
kawasan equator Pasifik barat menurun, lebih ke barat dari keadaan normal,menyebabkan
pembentukkan awan yang lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya. Kejadian El-Nino tidak
terjadi secara tunggal tetapi berlangsung secara berurutan pasca atau pra La-Nina. Hasil kajian
dari tahun 1900 sampai tahun 1998 menunjukan bahwa El-Nino telah terjadi sebanyak 23 kali
(rata-rata 4 tahun sekali). La-Nina hanya 15 kali (rata-rata 6 tahun sekali). Dari 15 kali kejadian
La-Nina, sekitar 12 kali (80%) terjadi berurutan dengan tahun El-Nino. La-Nina mengikuti El-
Nino hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian sedangkan yang mendahului El-Nino 8 kali dari
15 kali kejadian. Secara umum, hal ini menunjukkan bahwa peluang terjadinya La-Nina setelah
El-Nino tidak begitu besar. Kejadian El-Nino 1982/83 yang dikategorikan sebagai tahun kejadian
El-Nino yang kuat tidak diikuti oleh La-Nina.
Peristiwa El Nino biasanya disertai oleh perubahan perbedaan tekanan antara Tahiti dan
Darwin yang selanjutnya digunakan sebagai dasar perhitungan suatu indeks yang dikenal dengan
istilah indeks Osilasi Selatan (IOS). Nilai anomaly suhu muka laut dikawasan pasifik timur dan
IOS oleh para ahli meteorologi dijadikan indikator untuk mengenali aktifnya El Nino dan La
Nina. Indeks Osilasi Selatan membuka IOS yaitu Indeks yang diperoleh dari normalisasi pada
tekanan udara antara Tahiti dan Darwin. Jika bernilai tinggi (positif) menandai kuatnya angin
pasat, keadaan ini umumnya bertepatan dengan periode La Nina aktif, sebaliknya jika IOS
rendah (Negatif) bersesuaian dengan melemahnya angin pasat, keadaan ini umumnya bertepatan
dengan aktifnya El Nino.

2.2 Pengertian La-nina


Dalam bahasa latin La Nina berarti "gadis cilik". La Nina merupakan suatu kondisi
dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina
tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap. La Nina terjadi setiap tiga hingga
tujuh tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36 bulan, ia tidak mempunyai periode tetap
sehingga sulit diprakirakan kejadiannya pada enam hingga sembilan bulan sebelumnya. La Nina
adalah sesuatu yang alami dan telah mempengaruhi wilayah Samudra Pasifik selama ratusan
tahun.

Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik
menguat ( Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat ). Sehingga massa air hangat yang terbawa
semakin banyak ke arah Pasifik Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke
atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling.
Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai
normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.
Peristiwa La Nina diawali dengan menguatnya angin pasat tenggara, suhu muka laut yang
ada di tropis pasifik barat akan sangat hangat dan sebaliknya di pasifik timur akan lebih dingin.
Ini mengakibatkan atmosfer di Pasifik barat akan lebih mendapatkan uap air yang tinggi. Hal ini
menyebabkan terjadi hujan lebat dan banjir terjadi di indonesia dan asia tenggara, akan tetapi di
pasifik timur mengalami kemarau dan kekeringan.

Secara sederhana La Nina adalah mendinginnya suhu permukaan laut. El Nino dan La
Nina dikenal juga dengan El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang berarti fenomena yang
ditimbulkan karena adanya interaksi antara laut dengan atmosfer.

La-Nina terbagi kedalam 3 (tiga) jenis intensitas dilihat dari anomali suhu muka laut atau
SST (Surface of Sea Temperature) yaitu intensitas lemah, intensitas sedang, dan intensitas kuat
1. Intensitas Lemah
 Ditetapkan jika SST bernilai < -0.5 dan berlangsung minimal selama 3 bulan
berturut-turut.
2. Intensitas Sedang
 Ditetapkan jika SST bernilai antara - 0.5 s/d -1 dan berlangsung minimal selama 3
bulan berturut-turut.
3. Intensitas Kuat
 Ditetapkan jika SST bernilai > -1 dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-
turut.

2.3 Faktor Penyebab El Nino Dan La Nina

 Anomali suhu yang mencolok di perairan samudera pasifik.


 Melemahnya angin passat (trade winds) di selatan pasifik yangmenyebabkan
pergerakan angin jauh dari normal.
 Kenaikan daya tampung lapisan atmosfer yang disebabkan oleh pemanasan dari
perairan panas dibawahnya. Hal ini terjadi di perairan peru pada saat musim panas.
 Adanya perbedaan arus laut di perairan samudera pasifik.

2.4 Proses Terjadinya El Nino Dan La Nina

 Perairan Samudera Pasifik saat Normal


 Keadaan Perairan Samudera Pasifik saat terjadi El Nino

Pada bulan desember, posisi matahari berada di titik balik selatan bumi, sehingga daerang
lintang selatan mengalami musim panas. Di Perumengalami musim panas dan arus laut dingin
Humboldt tergantikan oleh aruslaut panas. Karena kuatnya penyinaran oleh sinar matahari
perairan di pasifik tengah dan timur, menyebabakan meningkatnya suhu dan kelembapan
udara pada atmosfer. Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan timur rendah,yang kemudian
yang diikuti awan-awan konvektif (awan yang terbentuk oleh penyinaran matahari yang kuat).
Sedangkan di bagian pasifik barat tekananudaranya tinggi yaitu di Indonesia (yang pada
dasarnya dipengaruhi olehangin musoon, angin passat dan angin lokal. Akan tetapi pengaruh
anginmunsoon yang lebih kuat dari daratan Asia), menyebabkan sulit terbentuknyaawan. Karena
sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ketekanan udara rendah. Menyebabkan
udara dari pasifik barat bergerak ke pasifik tengah dan timur. Hal ini juga yang menyebabkan
awan konvektif diatas Indonesia bergeser ke pasifik tengah dan timur

 Keadaan Samudera Pasifik saat terjadi La Nina


Sedangkan La Nina sebaliknya dari El Nino, terjadi saat permukaanlaut di pasifik tengah
dan timur suhunya lebih rendah dari biasanya padawaktu-waktu tertentu. Dan tekanan udara
kawasan pasifik barat menurunyang memungkinkan terbentuknya awan. Sehingga tekanan udara
di pasifik tengah dan timur tinggi, yang menghambat terbentuknya awan. Sedangkan di bagian
pasifik barat tekanan udaranya rendah yaitu di Indonesia yangmemudahkan terbentuknya awan
cumulus nimbus, awan ini menimbulkanturun hujan lebat yang juga disertai petir. Karena sifat
dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Menyebabkanudara
dari pasifik tengah dan timur bergerak ke pasifik barat. Hal ini jugayang menyebabkan awan
konvektif di atas pasifik tengah dan timur bergeser ke pasifik barat.

2.5 Mendeteksi El Nino Dan La Nina

Meskipun rata-rata La Nina terjadi setiap tiga hingga tujuh tahunsekali dan dapat
berlangsung 12 hingga 36 bulan, ia tidak mempunyai periode tetap sehingga sulit diprakirakan
kejadiannya pada enam hingga sembilan bulan sebelumnya. La Nina adalah sesuatu yang alami
dan telahmempengaruhi wilayah Samudra Pasifik selama ratusan tahun. Namundemikian secara
umum terdapat tiga parameter yang biasa digunakan untuk mendeteksi terjadinya La Nina :

 SOI (Indeks Osilasi Selatan)

SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan TekananPermukaan Laut (SLP)
antara Tahiti dan Darwin, Australia.Dengan :

 Pdiff = selisih antara rata-rata satu bulan SLP Tahiti danrata-rata SLP Darwin
 Pdiffav = rata-rata jangka panjang Pdiff di bulan yangdimaksud
 SD(Pdiff) = Standar Deviasi jangka panjang dari Pdiff di bulan yang dimaksudLa Nina
dideteksi ketika nilai SOI positip selama periodeyang cukup lama (setidak-tidaknya tiga
bulan).
 Suhu Muka Laut

La Nina terutama ditandai dengan mendinginnya suhu mukalaut di Pasifik Equator

• SST lebih rendah dibandingkan dengan rata-ratanya.

• penyimpangan suhu muka laut di daerah tersebut bernilainegatif.

 Angin passat

Sirkulasi angin secara global di bumi

Selama kejadian La Nina, angin pasat timur menguat. Perairandi sekitar Indonesia dan
Australia menjadi lembab dan basah

2.6 Pengaruh El-nino dan La-nina


Fenomena El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan dampak yang positif dan juga
negatif terhadap lingkungan yang dapat berimbas pada berbagai sektor, seperti perikanan,
pertanian, dan lainnya.

Pengaruh peristiwa El Nino Dan La Nina terhadap sektor pertanian


Di samping menimbulkan pengaruh terhadap besaran curah hujan dan ketersediaan air
irigasi, anomali iklim anomali iklim el nino dan la nina dapat mempengaruhi lamanya periode
musim hujan dan musim kemarau yang selanjutnya berimplikasi pada pergeseran musim tanam.
Bagi pertanian misalnya, akan menyebabkan banjir bagi areal sawah yang drainasenya
kurang baik hingga gagal panen, namun juga dapat memberikan hasil pertanian yang baik pada
daerah yang curah hujannya rendah mengingat sebelum La Nina ada fenomena El Nino yang
menyebabkan kemarau panjang di Indonesia. Curah hujan yang tinggi adalah hal yang tidak
diinginkan bagi perkebunan sawit, juga bagi perkebunan tebu ketika waktunya panen, namun
disukai oleh areal perkebunan di mana pembibitan sedang dilakukan.

Bagi kehutanan, tidak akan memiliki dampak yang begitu berarti, mengingat hutan di
Indonesia akan selalu hijau tanpa disentuh manusia. Yang berdampak mungkin adalah ekosistem
di dalamnya, seperti perilaku satwa liar dan daur hidrologi dalam areal hutan. Satwa akan
merespon udara dingin dengan berkoloni dan mengurangi aktivitas perkembang biakannya. Bagi
daur hidrologi, akan lebih banyak air yang akan diserap oleh wilayah hutan karena hujan yang
berlebih.

Selain itu, Kerusakan tanaman akibat kekurangan air merupakan dampak el nino yang
umum terjadi. Sebaliknya kejadian la nina dapat menimbulkan kerusakan tanaman akibat
kelebihan air atau banjir di samping akibat meningkatnya populasi hama dan tanaman penyakit.
Dampak kekurangan atau kelebihan air tersebut terhadap kerusakan tanaman umumnya lebih
parah pada tanaman muda daripada tanaman dewasa., karena resisitansi tanaman muda terhadap
perubahan ketersediaan air dan cuaca umumnya lebih rendah.

La Nina akan memberikan aliran udara dingin (temperatur akan turun hingga 20C) dan
hujan yang lebih banyak bagi Indonesia dari musim biasanya, sehingga jika ditelaah efeknya
bagi pertanian, perkebunan, dan kehutanan akan sangat banyak. Apalagi komoditas pertanian dan
perkebunan sangat banyak dan memiliki respon tertentu terhadap cuaca.

Disektor perikanan dan kelautan, hasil tangkapan ikan pada tahun-tahun el nino juga
dilaporkan menurun. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut ketersediaan pakan bagi ikan
(plankton) juga berkurang. Selain itu banyak terumbu karang yang mengalami keputihan (coral
bleaching) akibat terbatasnya alga yang merupakan sumber makanan dari terumbu karang karena
tidak mampu beradaptasi dengan peningkatan suhu air laut. Memanasnya air laut juga akan
menggangu kehidupan jenis ikan tertentu yang sensitif terhadap naiknya suhu laut. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya migrasi ikan ke perairan lain yang lebih dingin.
Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap sektor perikanan
Seperti pada saat terjadi El Nino di satu sisi dapat mengakibatkan meningkatnya suhu dan
salinitas air laut yang dapat membahayakan padang lamun (sea grass) dan terumbu karang (coral
reef) sebagai habitat dari berbagai jenis ikan. Padang lamun dan terumbu karang memiliki fungsi
sebagai tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground) dan tempat mencari
makan (feeding ground) bagi ikan-ikan. Padang lamun dan terumbu karang bila terkena sinar
matahari berlebihan pertumbuhannya akan terganggu, rusak, bahkan mati. Padang lamun dapat
hidup dengan suhu optimum sekitar 28-30°C, kedalaman 0-22 m dan salinitas 25-35 ppt. Padang
lamun memiliki nilai prodiktivitas yang tinggi yang bermanfaat bagi komunitas yang hidup di
habitat tersebut. Ikan-ikan yang menghuni padang lamun, di antaranya adalah ikan-ikan parrot
(Scarus dan Sparisoma), ikan surgeon (Acanthurus), ikan-ikan ballyhoo (Hemiramphus
brasiliensis), ikan rudder (Kyphosus sectatrix), ikan trigger (Melichthys radula), dugong
(Trichechus manatus), juvenile ikan, mollusca, echinoidea, dan crustacea. Sedangkan terumbu
karang dapat tumbuh pada suhu 25-29°C, kedalaman 0-50 m dan salinitas 34-36 ppt. Pada saat
El Nino, terjadi peningkatan pemutihan (bleaching) pada karang yang menyebabkan
berkurangnya atau hilangnya ikan-ikan yang biasa hidup bergantung pada terumbu karang,
begitu juga dengan padang lamun. Karena suhu yang semakin panas dan berkurangnya habitat,
maka ikan-ikan akan melakukan migrasi ke tempat yang lebih dingin. El Nino juga
mengakibatkan penurunan populasi ikan di Laut Pasifik, khususnya jenis pelagis seperti ikan
sardine (Sardinops sagax), anchoveta (Engaulis ringens), ikan mackerel (Tranchurus murphyi
dan Scomber japonicuperuanus) berkurang karena sedikitnya makanan yang tersedia.Hal ini
semua dapat mengakibatkan berkurangnya hasil perikanan tangkap.

Di sisi lain upwelling juga dapat menaikkan biomassa plankton, yaitu seperti yang terjadi
di wilayah Barat Sumatera dan Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terdapat peningkatan
jumlah klorofil, plankton dan massa air yang mengandung banyak nutrien yang sangat
bermanfaat bagi ikan. Pada saat inilah terdapat banyak ikan yang dapat menguntungkan dalam
sektor perikanan tangkap.

Lain halnya dengan yang terjadi di darat, El Nino dapat menyebabkan kekeringan yang
berkepanjangan dan persediaan air akan berkurang untuk pembudidayaan ikan kolam atau pun
ikan keramba. Sedangkan pada saat La Nina, curah hujan tinggi dan sering terjadi badai di
pantai, yang dapat menimbulkan banjir ikan-ikan atau pun udang yang berada di tambak akan
meluap keluar karena kelebihan air. Akibat dari kekeringan kolam dan banjir ini dapat
mempengaruhi produksi ikan.

Ikan adalah mahluk air yang sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu dan cahaya yang ada
di lingkungannya, ini juga akan berpengaruh pada sistem reproduksinya. Cahaya dan suhu adalah
faktor yang memicu perkembangan gonad ikan dan bekerja sebagai isyarat yang
menghubungkan perbedaan setiap fase dari siklus reproduksi ikan. Jadi semakin banyak
intensitas cahaya (terang) maka perkembangan gonad ikan semakin cepat. Cahaya dan suhu yang
diterima oleh ikan diproses oleh sel, jaringan dan organ dalam tubuhnya dan diubah menjadi
sinyal untuk memproduksi hormon gonadotropin. Jadi pada saat El Nino, akan menguntungkan
karena pada musim kemarau memacu ikan untuk memproduksi gonad, sedangkan pada saat
terjadi La Nina yaitu, pada saat curah hujan yang tinggi, ikan akan memijah dengan baik. Karena
cuaca saat ini yang semakin tidak menentu dan sukar memastikan kapan datangnya musim
penghujan dan kemarau dan berapa lamanya, maka pada saat musim hujan yang panjang akibat
La Nina ikan akan kekurangan cahaya matahari untuk memproduksi gonad. Untuk itu pada ikan
budidaya di hatchery, dapat diatasi dengan cara pemberian cahaya dari lampu UV yang dapat
diatur berapa intensitas cahaya dan suhu yang dibutuhkan.

Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap alam


 Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat El Nino, menyebabkan
pembentukan awan yang intensif. Hal ini akan menjadikan curah hujan yang
tinggi di kawasan pasifik tengah dan timur. Sedangkan sebaliknya, di daerah
pasifik barat terjadi kekeringan yang jauh dari normal.
 Turunnya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat peristiwa La Nina
datang, menjadi hambatan terbentuknya awan di daerah ini, sehingga mengalami
kekeringan. Sedangkan di daerah pasifik barat curah hujan akan sangat tinggi.
Hal ini dapat menimbulkan banjir yang parah di Indonesia.
Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap manusia
Meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan, mengakibatkan
perairan yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya. Hal ini menyebabkan nelayan
kesulitan mendapatkan ikan saat bekerja.
Tidak hanya berpengaruh terhadap para nelayan, El-Nino dan La-nina dampak
menghambat aktivitas manusia. Seperti pada tahun 1997 dan 1998, terjadi peristiwa El-Nino dan
La-Nina yang paling kuat dan mengakibatkan seringnya terjadi banjir, angin tornado, dan badai-
badai aneh lainnya yang menyerang California dan banjir di daerah Peru.

Pada tahun 1900 hingga tahun 1901 terjadi peristiwa El-Nino di India yang menyebabkan
kemarau panjang dan mengakibatkan penduduk India kelaparan, dan menelan korban lebih dari
satu juta jiwa.

2.7 Manfaat El-Nina dan La-Nina


Hadirnya El-Nino atau La-Nina dapat member manfaat bagi manusia. Dengan adanya El-
Nino dapat membuat mahkluk hidup di perairan bermigrasi ke perairan yang lain. seperti yang
dikatan kepala Ekspedisi Mirai, Dr Keisuke Mizuno bahwa adanya peningkatan suhu atau
penurunan suhu dapat menguntukan bidang perikanan sebab pernah terjadi migrasi ikan tuna ke
wilayah Indonesia saat terjadi El-Nino. Saat La-Nina, suhu muka laut di barat Samudera Pasifik
hingga Indonesoa menghangat. Kondisi ini mendorong ikan tuna dari Pasifik timur yang dingin
bergerak masuk ke kawasan timur Indonesia. Seperto dikemukakan Dwi Susanto, pakar cuaca
BPPT, belum lama ini, perairan barat Pasifik selama ini diketahui merupakan kawasan yang
memiliki kelimpahan ikan Tuna tertinggi yang mencapai 70% stok ikan Tuna Dunia.
Sebaliknya, ketika terjadi El-Nino, ikan Tuna di Pasifik bergerak ke timur. Namun ikan yang
berada di Samudera Hindia bergerak masuk ke selatan Indonesia. Hal itu terjadi sebab perairan
di timur Samudera ini mendingin, sedangkan yang berada di barat sumatera dan selatan jawa
menghangat.

2.8 Antisipasi dan Penanggulangan dari Peristiwa El-Nino dan La-Nina

 Cara untuk mengantisipasi kehadiran el-nino


Berikut adalah cara untuk mengantisipasi dari kehadiran El-Nino dan La-Nina:

1. Meminta informasi secara teratur perkembangan dan arah terjadinya el-nino. Informasi
tersebut didistribusikan ke daerah agar segera diketahui perkembangannya guna menyiapkan
langkah yang diperlukan.
2. Memerlukan lokasi-lokasi rawan kekeringan dan kebakaran. Peta tersebut harus selalu siap
sehingga dapat dimanfaatkan dalam memepersiapkan upaya pencegahan dan melaksanakan
penanggulangan dampak el-nino.
3. Meminta petani untuk melakukan konservasi tanah dan air serta melakukan tindakan
pemanenan air limpasan dan membuat embung-embung air. Melakukan pengaturan muka air
tanah melalui manajemen air pada areal-areal gambut.
4. Meminta petani dan pekebun untuk mengurangi tindakan budidaya yang dapat
memperbesar penguapan tanaman, seperti pengurangan naungan dan pemangkasan, serta
menyesuaikan jadwal penanaman dengan prakiraan terjadinya el-nino.
5. Menyiapkan dana alokasi khusus untuk pencegahan penanggulangan dampak el-nino,
termasuk dana untuk pengadaan sarana dan pelatihan pemadam kebakaran, bantuan pangan dan
kesehatan serta dana untuk rehabilitasi.
6. Meminta dukungan aktif pihak terkait untuk memfasilitasi kegiatan sosialisasi pencegahan
dan penanggulangan kekeringan dan kebakaran kebun.
Jika prakiraan tentang kehadiran el-nino sesuai atau mendekati keadaan yang benar-benar
terjadi, adapun langkah penanggulangan yang diperlukan hanya akan terbatas pada
mempertahankan kondisi tanaman. Namun untuk tanaman semusim dan tanaman muda perlu
diberikan perhatian khusus. Oleh karena itu, pemantauan lapangan perlu terus dilaksanakan agar
tindakan penanggulangan dapat di laksanakan pada kesempatan paling dini.

 Tindakan penanggulangan yang perlu dilaksanakan dari peristiwa El-Nino dan La-Nina
Berikut adalah cara penanggulangan yang perlu dilakukan saat peristiwa El-Nino dan La-Nina
terjadi:

1. Meningkatkan petani agar menjaga kondisi tanamannya melalui penggunaan mulsa,


pemutusan pipa kapiler tanah, dan tidak melakukan pemangkasan atau pengurangan naungan.
2. Khusus untuk tanaman semusim dan tanaman muda perlu dipertimbangkan pelaksanaan
penyiraman.
Adapun tindakan rehabilitasi kerusakan setelah terjadinya peristiwa el-nino yaitu sebagai
berikut:

1. Melakukan pemupukan tambahan untuk memulihkan kondisi tanaman setelah mengalami


masa kekeringan yang panjang.
2. Melanjutkan pemantauan kondisi tanaman dan kondisi sosial ekonomi petani guna
mengetahui kerusakan pertanaman dan dampak negative el-nino untuk segera melakukan
tindakan rehabilitasi yang diperlukan.

2.9 Perbedaan El-nino dan La-nina

El-nino La-nina

Terjadi saat permukaan laut dipasifik tengah Terjadi saat permukaan laut dipasifik
dan timur suhunyalebih tinggi dari biasanya tengah dan timur suhunyalebih rendah dari
padawaktu-waktu tertentu biasanya padawaktu-waktu tertentu

Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan Turunnya tekanan udara di pasifiktengah
timur dan timur

Menjadikan curah hujan yangtinggi di


Pasifik tengah dan timurmengalami
kawasan pasifik tengahdan timur.
kekeringan. Sedangkansebaliknya, di
Sedangkan sebaliknya,di daerah pasifik
daerah pasifik baratcurah hujan sangat
barat terjadikekeringan yang jauh dari n
tinggi.
normal.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
El-nino merupakan menigkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur
sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat. Fenomena
EL-Nino mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan (akibat adanya
upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi
sebaliknya. Umumnya peristiwa El-Nino ini terjadi pada bulan Desember.
La-Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan
Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak
tetap. La Nina terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36
bulan, ia tidak mempunyai periode tetap sehingga sulit diprakirakan kejadiannya pada enam
hingga sembilan bulan sebelumnya.
Dampak yang timbul akibat dari peristiwa El-nino dan la-Nina antara lain:
Ø Rusaknya habitat (terumbu karang, ikan, tanaman air) didalam lautan.
Ø Akan membentuk curah hujan yang sangat tinggi
Ø Menghambat pekerjaan manusia, contohnya nelayan
Peristiwa El-Nino dan La-Nina dapat member manfaat terhadap sektor perikanan, yaitu
dengan adanya ikan-ikan yang bermigrasi ke wilayah lain.
Daftar Pustaka

http://blogs.unpad.ac.id/nurasrihilman05/2012/10/30/el-nino-dan-la-nina/ diakses pada 10 Maret


2014. Pada pukul 09.00

http://hangnadim.kepri.bmkg.go.id/buletin/des13.pdf diakses pada 10 Maret 2014. Pada pukul


09.00

http://ojanmaul.wordpress.com/2010/01/01/dampak-el-nino-dan-la-nina-terhadap-indonesia/
diakses pada 11 Maret 2014. Pada pukul 15.00

http://www.bmkg.go.id/BBMKG_Wilayah_2/Lain_Lain/Artikel/ diakses pada 18 Maret 2014.


Pada pukul 16.00

http://www.deptan.go.id/pengumuman/berita/elnino.htm diakses pada 28 Maret 2014. Pada


pukul 10.00

Kodoatie, Robert j & roestam Sjarief. 2010. Tata Ruang Air. Yogayakarta: ANDI

Samadi. 2007. geografi 1. _____: Quadra

http://abdulrohim030994.blogspot.co.id/2014/05/peristiwa-el-nino-dan-la-nina-makalah.html

https://id.scribd.com/doc/95979926/Makalah-El-Nino-amp-La-Nina

Anda mungkin juga menyukai