Dalam pembuatan makalah ini, kami menjelaskan mengenai pengertian El-Nino dan La-
Nina, dampak dari peristiwa ENSO (El Nino Southern Oscillation), dan juga manfaatnya. Selain
itu kami menjelaskan pula dampak peristiwa ENSO terhadap bidang pertanian.
Tidak sedikit yang dapat membantu atau mendukung dalam proses pembuatan makalah
ini. Kami berterima kasih kepada ibu Ir.Hj.Rosmawaty, MSi , selaku Dosen mata kuliah
Agroklimatologi dan semua yang turut berperan membantu pembuatan makalah ini, baik itu lisan
atau berbentuk benda.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, untuk dijadikan evaluasi bagi kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama
yaitu:
1. geologi oseanografi (geologi laut) yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah
laut memfokus pada struktur, tanda dan evolusi pasu samudra.
2. Fisika oseanografi (ekologi fisik) yang mempelajari masalah-masalah fisis dan cirri-ciri
seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut.
3. Kimia oseanografi (oseanografi kimia) yang mempelajari masalah-masalah kimiawi air laut
dan bersangkut-paut dengan susunan air laut siklus biogeokimia yang berpengaruh akan itu.
4. Biologi oseanografi (ekologi marin) yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan
dengan flora dan fauna di laut termasuk siklus kehidupan dan produksi pangan.
Indonesia adalah negara maritim. Tetapi banyak orang yang tidak tahu akan kekayaan,
kegunaan dan efek dari laut yang dimiliki Indonesia. Umumnya penduduk Indonesia hanya tahu
laut indonesia itu luas dan indah. Akan tetapi terdapat berbagai kejadian di laut yang bisa
memberi efek yang besar terhadap laut, bahkan sampai daratan di Indonesia. Seperti halnya El-
nino dan La-nina.
Banyak orang yang belum mengetahui tentang berbagai kejadian di laut seperti Elnino
dan La-nina. El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim. El
Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru – Ekuador
(Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global), sedangkan La Nina adalah
kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El Nino.
1.3 Tujuan
1) Untuk menjelaskan istilah El-nino
2) Untuk menjelaskan istilah La-nina
3) Untuk mengetahui faktor penyebab el nino dan la nina
4) Untuk mengetahui proses terjadinya el nino dan la nina
5) Untuk mendeteksi terjadinya el nino dan la nina
6) Untuk mengetahui pengeruh el nino dan la nina di segala bidang
7) Untuk mengetahui manfaat el nino dan la nina
8) Untuk mengetahui cara penanggulangan dan antisipasi saat terjadi peristiwa El-Nino
dan La-Nina
9) Untuk mengetahui perbedaan dari peristiwa El-Nino dan La-Nina
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik
menguat ( Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat ). Sehingga massa air hangat yang terbawa
semakin banyak ke arah Pasifik Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke
atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling.
Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai
normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.
Peristiwa La Nina diawali dengan menguatnya angin pasat tenggara, suhu muka laut yang
ada di tropis pasifik barat akan sangat hangat dan sebaliknya di pasifik timur akan lebih dingin.
Ini mengakibatkan atmosfer di Pasifik barat akan lebih mendapatkan uap air yang tinggi. Hal ini
menyebabkan terjadi hujan lebat dan banjir terjadi di indonesia dan asia tenggara, akan tetapi di
pasifik timur mengalami kemarau dan kekeringan.
Secara sederhana La Nina adalah mendinginnya suhu permukaan laut. El Nino dan La
Nina dikenal juga dengan El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang berarti fenomena yang
ditimbulkan karena adanya interaksi antara laut dengan atmosfer.
La-Nina terbagi kedalam 3 (tiga) jenis intensitas dilihat dari anomali suhu muka laut atau
SST (Surface of Sea Temperature) yaitu intensitas lemah, intensitas sedang, dan intensitas kuat
1. Intensitas Lemah
Ditetapkan jika SST bernilai < -0.5 dan berlangsung minimal selama 3 bulan
berturut-turut.
2. Intensitas Sedang
Ditetapkan jika SST bernilai antara - 0.5 s/d -1 dan berlangsung minimal selama 3
bulan berturut-turut.
3. Intensitas Kuat
Ditetapkan jika SST bernilai > -1 dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-
turut.
Pada bulan desember, posisi matahari berada di titik balik selatan bumi, sehingga daerang
lintang selatan mengalami musim panas. Di Perumengalami musim panas dan arus laut dingin
Humboldt tergantikan oleh aruslaut panas. Karena kuatnya penyinaran oleh sinar matahari
perairan di pasifik tengah dan timur, menyebabakan meningkatnya suhu dan kelembapan
udara pada atmosfer. Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan timur rendah,yang kemudian
yang diikuti awan-awan konvektif (awan yang terbentuk oleh penyinaran matahari yang kuat).
Sedangkan di bagian pasifik barat tekananudaranya tinggi yaitu di Indonesia (yang pada
dasarnya dipengaruhi olehangin musoon, angin passat dan angin lokal. Akan tetapi pengaruh
anginmunsoon yang lebih kuat dari daratan Asia), menyebabkan sulit terbentuknyaawan. Karena
sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ketekanan udara rendah. Menyebabkan
udara dari pasifik barat bergerak ke pasifik tengah dan timur. Hal ini juga yang menyebabkan
awan konvektif diatas Indonesia bergeser ke pasifik tengah dan timur
Meskipun rata-rata La Nina terjadi setiap tiga hingga tujuh tahunsekali dan dapat
berlangsung 12 hingga 36 bulan, ia tidak mempunyai periode tetap sehingga sulit diprakirakan
kejadiannya pada enam hingga sembilan bulan sebelumnya. La Nina adalah sesuatu yang alami
dan telahmempengaruhi wilayah Samudra Pasifik selama ratusan tahun. Namundemikian secara
umum terdapat tiga parameter yang biasa digunakan untuk mendeteksi terjadinya La Nina :
SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan TekananPermukaan Laut (SLP)
antara Tahiti dan Darwin, Australia.Dengan :
Pdiff = selisih antara rata-rata satu bulan SLP Tahiti danrata-rata SLP Darwin
Pdiffav = rata-rata jangka panjang Pdiff di bulan yangdimaksud
SD(Pdiff) = Standar Deviasi jangka panjang dari Pdiff di bulan yang dimaksudLa Nina
dideteksi ketika nilai SOI positip selama periodeyang cukup lama (setidak-tidaknya tiga
bulan).
Suhu Muka Laut
Angin passat
Selama kejadian La Nina, angin pasat timur menguat. Perairandi sekitar Indonesia dan
Australia menjadi lembab dan basah
Bagi kehutanan, tidak akan memiliki dampak yang begitu berarti, mengingat hutan di
Indonesia akan selalu hijau tanpa disentuh manusia. Yang berdampak mungkin adalah ekosistem
di dalamnya, seperti perilaku satwa liar dan daur hidrologi dalam areal hutan. Satwa akan
merespon udara dingin dengan berkoloni dan mengurangi aktivitas perkembang biakannya. Bagi
daur hidrologi, akan lebih banyak air yang akan diserap oleh wilayah hutan karena hujan yang
berlebih.
Selain itu, Kerusakan tanaman akibat kekurangan air merupakan dampak el nino yang
umum terjadi. Sebaliknya kejadian la nina dapat menimbulkan kerusakan tanaman akibat
kelebihan air atau banjir di samping akibat meningkatnya populasi hama dan tanaman penyakit.
Dampak kekurangan atau kelebihan air tersebut terhadap kerusakan tanaman umumnya lebih
parah pada tanaman muda daripada tanaman dewasa., karena resisitansi tanaman muda terhadap
perubahan ketersediaan air dan cuaca umumnya lebih rendah.
La Nina akan memberikan aliran udara dingin (temperatur akan turun hingga 20C) dan
hujan yang lebih banyak bagi Indonesia dari musim biasanya, sehingga jika ditelaah efeknya
bagi pertanian, perkebunan, dan kehutanan akan sangat banyak. Apalagi komoditas pertanian dan
perkebunan sangat banyak dan memiliki respon tertentu terhadap cuaca.
Disektor perikanan dan kelautan, hasil tangkapan ikan pada tahun-tahun el nino juga
dilaporkan menurun. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut ketersediaan pakan bagi ikan
(plankton) juga berkurang. Selain itu banyak terumbu karang yang mengalami keputihan (coral
bleaching) akibat terbatasnya alga yang merupakan sumber makanan dari terumbu karang karena
tidak mampu beradaptasi dengan peningkatan suhu air laut. Memanasnya air laut juga akan
menggangu kehidupan jenis ikan tertentu yang sensitif terhadap naiknya suhu laut. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya migrasi ikan ke perairan lain yang lebih dingin.
Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap sektor perikanan
Seperti pada saat terjadi El Nino di satu sisi dapat mengakibatkan meningkatnya suhu dan
salinitas air laut yang dapat membahayakan padang lamun (sea grass) dan terumbu karang (coral
reef) sebagai habitat dari berbagai jenis ikan. Padang lamun dan terumbu karang memiliki fungsi
sebagai tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground) dan tempat mencari
makan (feeding ground) bagi ikan-ikan. Padang lamun dan terumbu karang bila terkena sinar
matahari berlebihan pertumbuhannya akan terganggu, rusak, bahkan mati. Padang lamun dapat
hidup dengan suhu optimum sekitar 28-30°C, kedalaman 0-22 m dan salinitas 25-35 ppt. Padang
lamun memiliki nilai prodiktivitas yang tinggi yang bermanfaat bagi komunitas yang hidup di
habitat tersebut. Ikan-ikan yang menghuni padang lamun, di antaranya adalah ikan-ikan parrot
(Scarus dan Sparisoma), ikan surgeon (Acanthurus), ikan-ikan ballyhoo (Hemiramphus
brasiliensis), ikan rudder (Kyphosus sectatrix), ikan trigger (Melichthys radula), dugong
(Trichechus manatus), juvenile ikan, mollusca, echinoidea, dan crustacea. Sedangkan terumbu
karang dapat tumbuh pada suhu 25-29°C, kedalaman 0-50 m dan salinitas 34-36 ppt. Pada saat
El Nino, terjadi peningkatan pemutihan (bleaching) pada karang yang menyebabkan
berkurangnya atau hilangnya ikan-ikan yang biasa hidup bergantung pada terumbu karang,
begitu juga dengan padang lamun. Karena suhu yang semakin panas dan berkurangnya habitat,
maka ikan-ikan akan melakukan migrasi ke tempat yang lebih dingin. El Nino juga
mengakibatkan penurunan populasi ikan di Laut Pasifik, khususnya jenis pelagis seperti ikan
sardine (Sardinops sagax), anchoveta (Engaulis ringens), ikan mackerel (Tranchurus murphyi
dan Scomber japonicuperuanus) berkurang karena sedikitnya makanan yang tersedia.Hal ini
semua dapat mengakibatkan berkurangnya hasil perikanan tangkap.
Di sisi lain upwelling juga dapat menaikkan biomassa plankton, yaitu seperti yang terjadi
di wilayah Barat Sumatera dan Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terdapat peningkatan
jumlah klorofil, plankton dan massa air yang mengandung banyak nutrien yang sangat
bermanfaat bagi ikan. Pada saat inilah terdapat banyak ikan yang dapat menguntungkan dalam
sektor perikanan tangkap.
Lain halnya dengan yang terjadi di darat, El Nino dapat menyebabkan kekeringan yang
berkepanjangan dan persediaan air akan berkurang untuk pembudidayaan ikan kolam atau pun
ikan keramba. Sedangkan pada saat La Nina, curah hujan tinggi dan sering terjadi badai di
pantai, yang dapat menimbulkan banjir ikan-ikan atau pun udang yang berada di tambak akan
meluap keluar karena kelebihan air. Akibat dari kekeringan kolam dan banjir ini dapat
mempengaruhi produksi ikan.
Ikan adalah mahluk air yang sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu dan cahaya yang ada
di lingkungannya, ini juga akan berpengaruh pada sistem reproduksinya. Cahaya dan suhu adalah
faktor yang memicu perkembangan gonad ikan dan bekerja sebagai isyarat yang
menghubungkan perbedaan setiap fase dari siklus reproduksi ikan. Jadi semakin banyak
intensitas cahaya (terang) maka perkembangan gonad ikan semakin cepat. Cahaya dan suhu yang
diterima oleh ikan diproses oleh sel, jaringan dan organ dalam tubuhnya dan diubah menjadi
sinyal untuk memproduksi hormon gonadotropin. Jadi pada saat El Nino, akan menguntungkan
karena pada musim kemarau memacu ikan untuk memproduksi gonad, sedangkan pada saat
terjadi La Nina yaitu, pada saat curah hujan yang tinggi, ikan akan memijah dengan baik. Karena
cuaca saat ini yang semakin tidak menentu dan sukar memastikan kapan datangnya musim
penghujan dan kemarau dan berapa lamanya, maka pada saat musim hujan yang panjang akibat
La Nina ikan akan kekurangan cahaya matahari untuk memproduksi gonad. Untuk itu pada ikan
budidaya di hatchery, dapat diatasi dengan cara pemberian cahaya dari lampu UV yang dapat
diatur berapa intensitas cahaya dan suhu yang dibutuhkan.
Pada tahun 1900 hingga tahun 1901 terjadi peristiwa El-Nino di India yang menyebabkan
kemarau panjang dan mengakibatkan penduduk India kelaparan, dan menelan korban lebih dari
satu juta jiwa.
1. Meminta informasi secara teratur perkembangan dan arah terjadinya el-nino. Informasi
tersebut didistribusikan ke daerah agar segera diketahui perkembangannya guna menyiapkan
langkah yang diperlukan.
2. Memerlukan lokasi-lokasi rawan kekeringan dan kebakaran. Peta tersebut harus selalu siap
sehingga dapat dimanfaatkan dalam memepersiapkan upaya pencegahan dan melaksanakan
penanggulangan dampak el-nino.
3. Meminta petani untuk melakukan konservasi tanah dan air serta melakukan tindakan
pemanenan air limpasan dan membuat embung-embung air. Melakukan pengaturan muka air
tanah melalui manajemen air pada areal-areal gambut.
4. Meminta petani dan pekebun untuk mengurangi tindakan budidaya yang dapat
memperbesar penguapan tanaman, seperti pengurangan naungan dan pemangkasan, serta
menyesuaikan jadwal penanaman dengan prakiraan terjadinya el-nino.
5. Menyiapkan dana alokasi khusus untuk pencegahan penanggulangan dampak el-nino,
termasuk dana untuk pengadaan sarana dan pelatihan pemadam kebakaran, bantuan pangan dan
kesehatan serta dana untuk rehabilitasi.
6. Meminta dukungan aktif pihak terkait untuk memfasilitasi kegiatan sosialisasi pencegahan
dan penanggulangan kekeringan dan kebakaran kebun.
Jika prakiraan tentang kehadiran el-nino sesuai atau mendekati keadaan yang benar-benar
terjadi, adapun langkah penanggulangan yang diperlukan hanya akan terbatas pada
mempertahankan kondisi tanaman. Namun untuk tanaman semusim dan tanaman muda perlu
diberikan perhatian khusus. Oleh karena itu, pemantauan lapangan perlu terus dilaksanakan agar
tindakan penanggulangan dapat di laksanakan pada kesempatan paling dini.
Tindakan penanggulangan yang perlu dilaksanakan dari peristiwa El-Nino dan La-Nina
Berikut adalah cara penanggulangan yang perlu dilakukan saat peristiwa El-Nino dan La-Nina
terjadi:
El-nino La-nina
Terjadi saat permukaan laut dipasifik tengah Terjadi saat permukaan laut dipasifik
dan timur suhunyalebih tinggi dari biasanya tengah dan timur suhunyalebih rendah dari
padawaktu-waktu tertentu biasanya padawaktu-waktu tertentu
Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan Turunnya tekanan udara di pasifiktengah
timur dan timur
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
El-nino merupakan menigkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur
sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat. Fenomena
EL-Nino mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan (akibat adanya
upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi
sebaliknya. Umumnya peristiwa El-Nino ini terjadi pada bulan Desember.
La-Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan
Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak
tetap. La Nina terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36
bulan, ia tidak mempunyai periode tetap sehingga sulit diprakirakan kejadiannya pada enam
hingga sembilan bulan sebelumnya.
Dampak yang timbul akibat dari peristiwa El-nino dan la-Nina antara lain:
Ø Rusaknya habitat (terumbu karang, ikan, tanaman air) didalam lautan.
Ø Akan membentuk curah hujan yang sangat tinggi
Ø Menghambat pekerjaan manusia, contohnya nelayan
Peristiwa El-Nino dan La-Nina dapat member manfaat terhadap sektor perikanan, yaitu
dengan adanya ikan-ikan yang bermigrasi ke wilayah lain.
Daftar Pustaka
http://ojanmaul.wordpress.com/2010/01/01/dampak-el-nino-dan-la-nina-terhadap-indonesia/
diakses pada 11 Maret 2014. Pada pukul 15.00
Kodoatie, Robert j & roestam Sjarief. 2010. Tata Ruang Air. Yogayakarta: ANDI
http://abdulrohim030994.blogspot.co.id/2014/05/peristiwa-el-nino-dan-la-nina-makalah.html
https://id.scribd.com/doc/95979926/Makalah-El-Nino-amp-La-Nina