Anda di halaman 1dari 7

PERISTIWA EL-NINO DAN LA-NINA SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN

(Makalah Ilmiah)
Ditulis untuk memenuhi tugas Agroklimatologi

Oleh
WARA PUSPITASARI
NPM 16110091

Logo

SEKOLAH TINGGI PERTANIAN (STIPER)


DARMA WACANA METRO
2017

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian El-Nino
2.2 Pengertian La-nina
2.3 Pengaruh El-nino dan La-nina
2.3.1 Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap alam
2.3.2 Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap manusia
2.3.3 Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap pertanian
2.4 Manfaat El-Nino dan La-Nina
2.5 Antisipasi dan Penanggulangan dari Peristiwa El-Nino dan La-Nina
2.5.1 Cara untuk mengantisipasi kehadiran el-nino
2.5.2 Tindakan penanggulangan yang perlu dilaksanakan dari peristiwa El-Nino dan La-Nina
2.6 Perbedaan El-nino dan La-nina
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara maritim. Tetapi banyak orang yang tidak tahu akan kekayaan,
kegunaan dan efek dari laut yang dimiliki Indonesia. Umumnya penduduk Indonesia hanya tahu
laut indonesia itu luas dan indah. Akan tetapi terdapat berbagai kejadian di laut yang bisa
memberi efek yang besar terhadap laut, bahkan sampai daratan di Indonesia. Seperti halnya El-
nino dan La-nina.

Banyak orang yang belum mengetahui tentang berbagai kejadian di laut seperti Elnino
dan La-nina. El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim. El
Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru – Ekuador
(Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global), sedangkan La Nina adalah
kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El Nino.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut:


1) Apa yang dimaksud dengan istilah El-nino dan La-nina?
2) Apa dampak yang akan timbul dari adanya peristiwa El-nino dan La-nina?
3) Apa perbedaan peristiwa El-Nino dan La-Nina?
4) Bagaimana cara penanggulangan dan antisipasi saat terjadi peristiwa El-Nino dan La-Nina?

1.3 Tujuan

1) Untuk menjelaskan istilah El-nino dan La-nina


2) Untuk mengetahui dampak yang akan timbul dari adanya peristiwa El-nino dan La-nina
3) Untuk mengetahui perbedaan dari peristiwa El-Nino dan La-Nina
4) Untuk mengetahui cara penanggulangan dan antisipasi saat peristiwa El-Nino dan La-Nina
terjadi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian El-Nino

El-Nino menurut sejarah adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau
nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian Timur
menjelang hari natal (Desember). El Nino adalah fenomena alam dan bukan badai, secara ilmiah
diartikan dengan meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang
ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat.

El-Nino akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur
meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini
mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar
kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga
di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal.

Suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari biasa pada
waktu-waktu tertentu. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya fenomena La-Nina.
Tekanan udara di kawasan equator Pasifik barat menurun, lebih ke barat dari keadaan normal,
menyebabkan pembentukkan awan yang lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya.
Peristiwa El Nino biasanya disertai oleh perubahan perbedaan tekanan antara Tahiti dan
Darwin yang selanjutnya digunakan sebagai dasar perhitungan suatu indeks yang dikenal dengan
istilah indeks Osilasi Selatan (IOS). Nilai anomaly suhu muka laut dikawasan pasifik timur dan
IOS oleh para ahli meteorologi dijadikan indikator untuk mengenali aktifnya El Nino dan La
Nina. Indeks Osilasi Selatan membuka IOS yaitu Indeks yang diperoleh dari normalisasi pada
tekanan udara antara Tahiti dan Darwin. Jika bernilai tinggi (positif) menandai kuatnya angin
pasat, keadaan ini umumnya bertepatan dengan periode La Nina aktif, sebaliknya jika IOS
rendah (Negatif) bersesuaian dengan melemahnya angin pasat, keadaan ini umumnya bertepatan
dengan aktifnya El Nino.

2.2 Pengertian La-nina

Dalam bahasa latin La Nina berarti "gadis cilik". La Nina merupakan suatu kondisi
dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina
tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap. La Nina terjadi setiap tiga hingga
tujuh tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36 bulan, ia tidak mempunyai periode tetap
sehingga sulit diprakirakan kejadiannya pada enam hingga sembilan bulan sebelumnya. La Nina
adalah sesuatu yang alami dan telah mempengaruhi wilayah Samudra Pasifik selama ratusan
tahun.
Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik
menguat ( Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat ). Sehingga massa air hangat yang terbawa
semakin banyak ke arah Pasifik Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke
atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling.
Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai
normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.
Peristiwa La Nina diawali dengan menguatnya angin pasat tenggara, suhu muka laut yang
ada di tropis pasifik barat akan sangat hangat dan sebaliknya di pasifik timur akan lebih dingin.
Ini mengakibatkan atmosfer di Pasifik barat akan lebih mendapatkan uap air yang tinggi. Hal ini
menyebabkan terjadi hujan lebat dan banjir terjadi di indonesia dan asia tenggara, akan tetapi di
pasifik timur mengalami kemarau dan kekeringan.
Secara sederhana La Nina adalah mendinginnya suhu permukaan laut. El Nino dan La
Nina dikenal juga dengan El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang berarti fenomena yang
ditimbulkan karena adanya interaksi antara laut dengan atmosfer.
La-Nina terbagi kedalam 3 (tiga) jenis intensitas dilihat dari anomali suhu muka laut atau
SST (Surface of Sea Temperature) yaitu :
1. Intensitas Lemah
Ditetapkan jika SST bernilai < -0.5 dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
2. Intensitas Sedang
Ditetapkan jika SST bernilai antara - 0.5 s/d -1 dan berlangsung minimal selama 3 bulan
berturut-turut.
3. Intensitas Kuat
Ditetapkan jika SST bernilai > -1 dan berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
2.3 Pengaruh El-nino dan La-nina

Fenomena El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan dampak yang positif dan juga
negatif terhadap lingkungan yang dapat berimbas pada berbagai sektor, seperti perikanan,
pertanian, dan lainnya.

2.3.1 Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap alam

Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat El Nino, menyebabkan
pembentukan awan yang intensif. Hal ini akan menjadikan curah hujan yang tinggi di kawasan
pasifik tengah dan timur. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat terjadi kekeringan yang
jauh dari normal.
Turunnya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat peristiwa La Nina datang,
menjadi hambatan terbentuknya awan di daerah ini, sehingga mengalami kekeringan. Sedangkan
di daerah pasifik barat curah hujan akan sangat tinggi. Hal ini dapat menimbulkan banjir yang
parah di Indonesia.

2.3.2 Pengaruh peristiwa El-Nino dan La-Nina terhadap manusia

Meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan, mengakibatkan


perairan yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya. Hal ini menyebabkan nelayan
kesulitan mendapatkan ikan saat bekerja.
Tidak hanya berpengaruh terhadap para nelayan, El-Nino dan La-nina dampak
menghambat aktivitas manusia. Seperti pada tahun 1997 dan 1998, terjadi peristiwa El-Nino dan
La-Nina yang paling kuat dan mengakibatkan seringnya terjadi banjir, angin tornado, dan badai-
badai aneh lainnya yang menyerang California dan banjir di daerah Peru.
Pada tahun 1900 hingga tahun 1901 terjadi peristiwa El-Nino di India yang menyebabkan
kemarau panjang dan mengakibatkan penduduk India kelaparan, dan menelan korban lebih dari
satu juta jiwa.

2.3.3 Pengaruh El-nino dan La-nina terhadap pertanian

Di samping menimbulkan pengaruh terhadap besaran curah hujan dan ketersediaan air
irigasi, anomali iklim anomali iklim el nino dan la nina dapat mempengaruhi lamanya periode
musim hujan dan musim kemarau yang selanjutnya berimplikasi pada pergeseran musim tanam.
Bagi pertanian misalnya, akan menyebabkan banjir bagi areal sawah yang drainasenya
kurang baik hingga gagal panen, namun juga dapat memberikan hasil pertanian yang baik pada
daerah yang curah hujannya rendah mengingat sebelum La Nina ada fenomena El Nino yang
menyebabkan kemarau panjang di Indonesia. Curah hujan yang tinggi adalah hal yang tidak
diinginkan bagi perkebunan sawit, juga bagi perkebunan tebu ketika waktunya panen, namun
disukai oleh areal perkebunan di mana pembibitan sedang dilakukan.
Bagi kehutanan, tidak akan memiliki dampak yang begitu berarti, mengingat hutan di
Indonesia akan selalu hijau tanpa disentuh manusia. Yang berdampak mungkin adalah ekosistem
di dalamnya, seperti perilaku satwa liar dan daur hidrologi dalam areal hutan. Satwa akan
merespon udara dingin dengan berkoloni dan mengurangi aktivitas perkembang biakannya. Bagi
daur hidrologi, akan lebih banyak air yang akan diserap oleh wilayah hutan karena hujan yang
berlebih.
Selain itu, Kerusakan tanaman akibat kekurangan air merupakan dampak el nino yang
umum terjadi. Sebaliknya kejadian la nina dapat menimbulkan kerusakan tanaman akibat
kelebihan air atau banjir di samping akibat meningkatnya populasi hama dan tanaman penyakit.
Dampak kekurangan atau kelebihan air tersebut terhadap kerusakan tanaman umumnya lebih
parah pada tanaman muda daripada tanaman dewasa., karena resisitansi tanaman muda terhadap
perubahan ketersediaan air dan cuaca umumnya lebih rendah.
La Nina akan memberikan aliran udara dingin (temperatur akan turun hingga 2 0C) dan
hujan yang lebih banyak bagi Indonesia dari musim biasanya, sehingga jika ditelaah efeknya
bagi pertanian, perkebunan, dan kehutanan akan sangat banyak. Apalagi komoditas pertanian dan
perkebunan sangat banyak dan memiliki respon tertentu terhadap cuaca.
Disektor perikanan dan kelautan, hasil tangkapan ikan pada tahun-tahun el nino juga
dilaporkan menurun. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut ketersediaan pakan bagi ikan
(plankton) juga berkurang. Selain itu banyak terumbu karang yang mengalami keputihan (coral
bleaching) akibat terbatasnya alga yang merupakan sumber makanan dari terumbu karang karena
tidak mampu beradaptasi dengan peningkatan suhu air laut. Memanasnya air laut juga akan
menggangu kehidupan jenis ikan tertentu yang sensitif terhadap naiknya suhu laut. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya migrasi ikan ke perairan lain yang lebih dingin.

2.4 Manfaat El-Nina dan La-Nina

Hadirnya El-Nino atau La-Nina dapat member manfaat bagi manusia. Dengan adanya El-
Nino dapat membuat mahkluk hidup di perairan bermigrasi ke perairan yang lain. seperti yang
dikatakan kepala Ekspedisi Mirai, Dr Keisuke Mizuno bahwa adanya peningkatan suhu atau
penurunan suhu dapat menguntukan bidang perikanan sebab pernah terjadi migrasi ikan tuna ke
wilayah Indonesia saat terjadi El-Nino. Saat La-Nina, suhu muka laut di barat Samudera Pasifik
hingga Indonesoa menghangat. Kondisi ini mendorong ikan tuna dari Pasifik timur yang dingin
bergerak masuk ke kawasan timur Indonesia. Seperti dikemukakan Dwi Susanto, pakar cuaca
BPPT, belum lama ini, perairan barat Pasifik selama ini diketahui merupakan kawasan yang
memiliki kelimpahan ikan Tuna tertinggi yang mencapai 70% stok ikan Tuna Dunia.

Sebaliknya, ketika terjadi El-Nino, ikan Tuna di Pasifik bergerak ke timur. Namun ikan yang
berada di Samudera Hindia bergerak masuk ke selatan Indonesia. Hal itu terjadi sebab perairan
di timur Samudera ini mendingin, sedangkan yang berada di barat sumatera dan selatan jawa
menghangat.

2.5 Antisipasi dan Penanggulangan dari Peristiwa El-Nino dan La-Nina

2.5.1 Cara untuk mengantisipasi kehadiran el-nino

Berikut adalah cara untuk mengantisipasi dari kehadiran El-Nino dan La-Nina:
1. Meminta informasi secara teratur perkembangan dan arah terjadinya el-nino. Informasi tersebut
didistribusikan ke daerah agar segera diketahui perkembangannya guna menyiapkan langkah
yang diperlukan.

2. Memerlukan lokasi-lokasi rawan kekeringan dan kebakaran. Peta tersebut harus selalu siap
sehingga dapat dimanfaatkan dalam memepersiapkan upaya pencegahan dan melaksanakan
penanggulangan dampak el-nino.

3. Meminta petani untuk melakukan konservasi tanah dan air serta melakukan tindakan pemanenan
air limpasan dan membuat embung-embung air. Melakukan pengaturan muka air tanah melalui
manajemen air pada areal-areal gambut.

4. Meminta petani dan pekebun untuk mengurangi tindakan budidaya yang dapat memperbesar
penguapan tanaman, seperti pengurangan naungan dan pemangkasan, serta menyesuaikan jadwal
penanaman dengan prakiraan terjadinya el-nino.

5. Menyiapkan dana alokasi khusus untuk pencegahan penanggulangan dampak el-nino, termasuk
dana untuk pengadaan sarana dan pelatihan pemadam kebakaran, bantuan pangan dan kesehatan
serta dana untuk rehabilitasi.

6. Meminta dukungan aktif pihak terkait untuk memfasilitasi kegiatan sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan kekeringan dan kebakaran kebun.

Jika prakiraan tentang kehadiran el-nino sesuai atau mendekati keadaan yang benar-benar
terjadi, adapun langkah penanggulangan yang diperlukan hanya akan terbatas pada
mempertahankan kondisi tanaman. Namun untuk tanaman semusim dan tanaman muda perlu
diberikan perhatian khusus. Oleh karena itu, pemantauan lapangan perlu terus dilaksanakan agar
tindakan penanggulangan dapat di laksanakan pada kesempatan paling dini.

2.5.2 Tindakan penanggulangan yang perlu dilaksanakan dari peristiwa El-Nino


dan La-Nina

Berikut adalah cara penanggulangan yang perlu dilakukan saat peristiwa El-Nino dan La-
Nina terjadi:
1. Meningkatkan petani agar menjaga kondisi tanamannya melalui penggunaan mulsa, pemutusan
pipa kapiler tanah, dan tidak melakukan pemangkasan atau pengurangan naungan.

2. Khusus untuk tanaman semusim dan tanaman muda perlu dipertimbangkan pelaksanaan
penyiraman.
Adapun tindakan rehabilitasi kerusakan setelah terjadinya peristiwa el-nino yaitu sebagai
berikut:
1. Melakukan pemupukan tambahan untuk memulihkan kondisi tanaman setelah mengalami masa
kekeringan yang panjang.

2. Melanjutkan pemantauan kondisi tanaman dan kondisi sosial ekonomi petani guna mengetahui
kerusakan pertanaman dan dampak negative el-nino untuk segera melakukan tindakan
rehabilitasi yang diperlukan.
2.6 Perbedaan El-nino dan La-nina

El-nino La-nina

Terjadi saat permukaan laut dipasifik Terjadi saat permukaan laut dipasifik
tengah dan timur suhunyalebih tinggi dari tengah dan timur suhunyalebih rendah dari
biasanya padawaktu-waktu tertentu biasanya padawaktu-waktu tertentu

Naiknya tekanan udara di pasifik tengah Turunnya tekanan udara di pasifiktengah


dan timur dan timur

Menjadikan curah hujan yangtinggi di


Pasifik tengah dan timurmengalami
kawasan pasifik tengahdan timur.
kekeringan. Sedangkansebaliknya, di
Sedangkan sebaliknya,di daerah pasifik
daerah pasifik baratcurah hujan sangat
barat terjadikekeringan yang jauh dari
tinggi.
normal.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

El-nino merupakan menigkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur
sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat
dilihat. FenomenaEL-Nino mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan
(akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar)
menjadi sebaliknya. Umumnya peristiwa El-Nino ini terjadi pada bulan Desember.

La-Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan
Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak
tetap. La Nina terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36
bulan, ia tidak mempunyai periode tetap sehingga sulit diprakirakan kejadiannya pada enam
hingga sembilan bulan sebelumnya.

Dampak yang timbul akibat dari peristiwa El-nino dan la-Nina antara lain:

 Rusaknya habitat (terumbu karang, ikan, tanaman air) didalam lautan.

 Akan membentuk curah hujan yang sangat tinggi

 Menghambat pekerjaan manusia, contohnya nelayan

Peristiwa El-Nino dan La-Nina dapat member manfaat terhadap sektor perikanan, yaitu
dengan adanya ikan-ikan yang bermigrasi ke wilayah lain.

Anda mungkin juga menyukai