Dosen Pengampu :
Dr. Ning Setiati M.Si.
Disusun oleh :
1
MITIGASI BENCANA ALAM LANINA EL NINO
Diri Diva Senantiasa
Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang
Email: diridiva21@gmail.com.
ABSTRAK
Perubahan iklim sebagai dampak globalisasi telah memengaruhi kondisi alam dan
kehidupan manusia di berbagai belahan dunia. Dua fenomena alam yang berdampak
signifikan adalah El Nino dan La Nina, yang terjadi di wilayah Samudra Pasifik. El Nino
ditandai oleh peningkatan suhu permukaan laut, sementara La Nina ditandai oleh
penurunan suhu laut. Kedua fenomena ini memiliki efek berlawanan pada pola cuaca dan
iklim global. Artikel ini menyajikan perbedaan antara El Nino dan La Nina dalam hal
suhu permukaan laut, pola angin, dan dampaknya pada cuaca dan iklim. Selain itu, artikel
ini membahas pentingnya mitigasi bencana dalam menghadapi fenomena ini, dengan
fokus pada upaya untuk mengurangi risiko bencana dan melindungi lingkungan. Dalam
konteks perubahan iklim global, pemahaman yang lebih mendalam tentang El Nino dan
La Nina menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran akan konsekuensi bencana alam
yang terkait dengan fenomena ini. Upaya mitigasi bencana adalah langkah yang
diperlukan untuk mengurangi risiko dan mempromosikan perlindungan lingkungan serta
keberlanjutan ekosistem global.
Kata Kunci: El Nino, La Nina, Mitigasi Bencana.
PENDAHULUAN
Dampak dari globalisasi menyebabkan banyak terjadinya masalah dimuka bumi ini,
baik masalah sosial maupun masalah keseimbangan alam. Penyimpangan iklim
merupakan salah satu masalah alam yang tak bisa dihindari oleh manusia akibat ulahnya
sendiri. Dalam beberapa dekade terakhir, telah terjadi perubahan iklim yang sangat terasa
di bumi. Hal ini sangat berpengaruh pada alam dan aktivitas manusia. Salah satunya
adalah terdapat penyimpangan suhu yang mencolok, yang mengakibatkan banyak
terjadinya fenomena alam seperti pemanasan global dan peristiwa El Nino dan La Nina.
Peristiwa El Nino dan La Nina merupakan gejala alam yang tak bisa dihilangkan tetapi
hanya bisa dihindari. El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang
mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu bentuk
2
penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan kenaikan suhu
permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur. El Nino adalah fenomena
perubahan iklim secara global yang diakibatkan oleh memanasnya suhu permukaan air
laut Pasifik bagian timur. El Nino terjadi pada 2-7 tahun dan bertahan hingga 12-15
bulan. Ciri-ciri terjadi El Nino adalah meningkatnya suhu muka laut di kawasan Pasifik
secara berkala dan meningkatnya perbedaan tekanan udara antara Darwin dan Tahiti
(Safitri, 2020).
Bencana alam yang menimbulkan dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan
manusia akhir-akhir ini semakin sering terjadi di wilayah nusantara. Peristiwa tsunami
yang melanda wilayah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Provinsi Jawa Barat serta
kejadian gempa di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta merupakan contoh aktual yang
mudah disimak. Fenomena alam tersebut umumnya merupakan suatu proses yang
kompleks serta melibatkan banyak faktor alami sehingga gejala kehadirannya seringkali
tidak mudah terdeteksi secara dini (Irawan, 2020).
METODE PENULISAN
Penulisan artikel menggunakan metode studi pustaka, di mana informasi diperoleh
melalui kajian literatur dari berbagai sumber dan kemudian disusun dengan berdasarkan
hasil studi dari informasi yang telah dikumpulkan. Artikel ini dirancang agar kontennya
saling berhubungan dan terkait dengan topik yang sedang dibahas.
MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak serius perubahan
iklim, terutama terkait fenomena El Nino dan La Nina. Melalui pemahaman yang lebih
mendalam tentang konsekuensi bencana alam yang terkait dengan kedua fenomena ini,
diharapkan manusia dapat lebih peduli dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang
tepat. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong perhatian lebih besar terhadap
perlindungan Bumi dan ekosistemnya, serta mempromosikan kesadaran akan pentingnya
upaya kolektif dalam mengurangi risiko bencana alam yang disebabkan oleh perubahan
iklim global.
KAJIAN PUSTAKA
Mitigasi
Menurut UU 24 Tahun 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (BPBD, 2022). Mitigasi adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
3
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Prih
Harjadi et al, 2022)
Berdasarkan definisi mitigasi dari Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 dan
penjelasan lain yang disampaikan oleh Prih Harjadi et al pada tahun 2022, dapat
disimpulkan bahwa mitigasi bencana adalah rangkaian tindakan atau langkah-langkah
yang bertujuan untuk mengurangi risiko bencana dengan dua pendekatan utama, yaitu
melalui pembangunan fisik yang termasuk infrastruktur dan pembangunan berbasis
teknologi, serta melalui upaya penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat
dalam menghadapi ancaman bencana.
Dengan demikian, mitigasi bencana adalah proses yang tidak hanya berfokus
pada pembangunan fisik semata, tetapi juga melibatkan aspek sosial, psikologis, dan
pendidikan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan yang lebih baik tentang
ancaman bencana. Upaya mitigasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dan
lingkungan dari dampak yang merugikan yang mungkin terjadi akibat bencana alam atau
bencana terkait lainnya. Dengan penerapan strategi mitigasi yang efektif, diharapkan
dampak dari bencana alam dapat dikelola dengan lebih baik dan kerugian manusia serta
kerusakan lingkungan dapat diminimalkan sebisa mungkin.
El Nino
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi
normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini
meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi
curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi
kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum (BMKG, 2020). El Nino adalah suatu
fenomena di mana suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik mengalami
peningkatan di atas kondisi normal. Peningkatan suhu ini menyebabkan pertumbuhan
awan lebih tinggi di wilayah Samudera Pasifik tengah dan mengurangi jumlah curah
hujan di Indonesia. Artinya, El Nino menyebabkan Indonesia dilanda kekeringan (Gadja,
2023)
Jadi dapat disimpulkan bahwa, secara ringkas, El Nino adalah fenomena
pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik tengah, yang menyebabkan
pertumbuhan awan yang lebih tinggi di wilayah tersebut. Akibatnya, curah hujan di
Indonesia berkurang, yang berpotensi menyebabkan kondisi kekeringan di wilayah
tersebut.
4
La Nina
La Nina adalah peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah
suhu rata rata sekitarnya. La Nina, disebabkan oleh suhu permukaan laut pada bagian
barat dan timur Pasifik yang menjadi lebih tinggi daripada biasanya. Kejadian tersebut
menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun yang mendorong
pembentukkan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang
terdampak (TULANGAN, 2023). La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El
Nino. Ketika La Nina terjadi, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah
mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan SML ini mengurangi potensi
pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah
Indonesia secara umum. (BMKG, 2020)
Dapat di simpulkan bahwa La Nina adalah fenomena penurunan suhu air laut di
Samudera Pasifik, yang menyebabkan tekanan udara menurun di sekitar Pasifik barat,
memicu pembentukan awan berlebihan dan curah hujan yang tinggi. Sebaliknya, La Nina
mengakibatkan peningkatan curah hujan di Indonesia dengan mengurangi potensi
PEMBAHASAN
Perbedaan el nino dan la nina
La Nina dan El Nino adalah dua fase yang berbeda dalam fenomena El Nino
Southern Oscillation (ENSO), yaitu perubahan secara periodik dalam suhu permukaan
laut dan pola angin di Samudra Pasifik tengah dan timur. Meskipun keduanya terjadi di
wilayah yang sama, La Nina dan El Nino memiliki karakteristik yang berlawanan. Tentu,
berikut adalah perbedaan antara La Nina dan El Nino dalam beberapa aspek:
5
lemah, dan bahkan angin barat daya (trade winds) mungkin berbalik
menjadi angin timur daya.
o La Nina: Di sisi lain, selama La Nina, angin pasat cenderung menjadi
lebih kuat dan kembali ke pola normal. Angin pasat bergerak dari timur ke
barat dengan lebih kencang, mendorong lebih banyak air hangat ke
wilayah barat Samudra Pasifik.
6
hangat ke Pasifik barat. Akibatnya akan menghasilkan gradien suhu yang signifikan di
Samudra Pasifik dengan air yang lebih dingin sampai naik di sepanjang pantai Amerika
Selatan. (Sulistian, 2023)
Secara singkat, El Nino terjadi ketika perairan di Pasifik Timur menjadi sangat
hangat, yang disebabkan oleh perlambatan atau perubahan arah angin pasat di sepanjang
Pasifik Khatulistiwa. Peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik bagian tengah
memicu pergeseran angin dan arus laut, yang menyebabkan perubahan pola cuaca global.
Dalam keadaan normal, angin pasat yang kuat mendorong air laut hangat ke Pasifik
barat, menciptakan gradien suhu yang signifikan di Samudra Pasifik dengan air yang
lebih dingin naik di sepanjang pantai Amerika Selatan.
Penyebab terjadinya la nina
fenomena La Nina terjadi akibat interaksi antara permukaan laut dan atmosfer di
Pasifik tropis. Fenomena ini terjadi setelah sebelumnya terdapat penumpukan massa air
di bawah permukaan Samudera Pasifik yang lebih dingin dibandingkan saat normal.
(Septiana, 2021)
7
Dampak el nina
Lautan tentu memainkan peran penting dalam cuaca di bumi. Kamu masih ingat
kan dengan proses terbentuknya awan hingga menjadi hujan? Proses ini terjadi di atas air
laut hangat yang menguap. Lalu, ketika ada angin kencang yang berhembus, air hangat
beserta awan dan badai bergerak menuju ke bagian barat. Kalau dalam kondisi normal
sih, hal ini akan menyebabkan cuaca yang normal. Namun, pada saat La Nina terjadi,
angin di Samudera Pasifik jauh lebih kuat sehingga mendorong lebih banyak air laut
hangat ke barat.
Hal ini menyebabkan massa air dingin di bagian timur Samudera Pasifik bergerak
ke atas atau kita kenal dengan upwelling. Sehingga, sering muncul di daerah barat Pasifik,
Indonesia, dan Australia Utara yang menyebabkan curah hujan jadi lebih tinggi.
(Sereliciouz, 202)
Peran Lautan dalam Cuaca, Lautan memainkan peran penting dalam menentukan
pola cuaca di Bumi. Proses pembentukan awan dan hujan terjadi di atas air laut hangat
yang menguap, dan angin membawa air hangat, awan, dan badai menuju arah barat.
La Nina, Saat La Nina terjadi, angin di Samudera Pasifik menjadi lebih kuat,
mendorong lebih banyak air laut hangat ke arah barat. Hal ini mengakibatkan massa air
dingin di bagian timur Samudera Pasifik bergerak ke atas, yang dikenal sebagai
upwelling. Dampak dari fenomena ini adalah peningkatan curah hujan di daerah barat
Pasifik, Indonesia, dan Australia Utara.
Dengan demikian, La Nina dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam
pola cuaca regional, terutama dengan meningkatnya curah hujan di daerah yang
disebutkan. Pemahaman tentang fenomena ini penting untuk mempersiapkan langkah-
langkah mitigasi dan adaptasi yang tepat dalam menghadapi perubahan iklim.
PENUTUP
Kesimpulan
Bencana alam, seperti tsunami dan gempa, sering kali terjadi di wilayah
8
Nusantara dan merupakan hasil dari proses alam yang kompleks, sulit dideteksi secara
dini karena melibatkan banyak faktor alami. Hal ini menunjukkan perlunya
kewaspadaan yang lebih baik dan pengembangan sistem deteksi dini yang efektif untuk
mengurangi dampak negatif bencana alam pada kehidupan manusia..
DAFTAR PUSTAKA
ACEH, D. (2023, 7 23). Apa Itu El Nino dan La Nina? Ini Penyebab serta Dampaknya. pp.
https://dlhk.acehprov.go.id/2023/07/apa-itu-el-nino-dan-la-nina-ini-
penyebab-serta-
dampaknya/#:~:text=El%20Nino%20dan%20La%20Nina%20terjadi%20aki
bat%20interaksi%20antara%20permukaan,(feedback)%20atmosfer%2Dlaut
.
BMKG. (2020). INFORMASI IKLIM. pp. http://iklim.ntb.bmkg.go.id/pemahaman-iklim.
BPBD. (2022, 8 2). MITIGASI . pp. https://bpbd.bogorkab.go.id/mitigasi-adalah-upaya-
mengurangi-risiko-berikut-langkah-langkah-dan-contohnya/.
Gadja, M. H. (2023, 6 7). Perbedaan El Nino dan La Nina: Pengertian, Penyebab, Dampak.
pp. https://news.detik.com/berita/d-6760180/perbedaan-el-nino-dan-la-nina-
pengertian-penyebab-dampak.
Irawan, B. (2020). FENOMENA ANOMALI IKLIM EL NINO DAN LA NINA:.
https://media.neliti.com/media/publications/56299-ID-fenomena-anomali-
iklim-el-nino-dan-la-ni.pdf.
NURDIN CAHYADI, S. (2023, 10 12). Apa itu El Nino di Indonesia !! Bagaimana
Dampak dan Penyebabnya. pp.
https://disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/apa-itu-el-nino-di-indonesia-
-bagaimana-dampak-dan-penyebabnya?/berita/detail/apa-itu-el-nino-di-
indonesia--bagaimana-dampak-dan-
penyebabnya#:~:text=Reuters%20menyebutkan%20El%20Nino%20terjadi,
seiring%20den.
Prih Harjadi et al. (2022). PENGENALAN KARAKTERISTIK BENCANA. In B. K.
BENCANA. Direktorat Mitigasi.
Safitri, S. (2020). EL NINO, LA NINA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN. file:///C:/Users/MSI01/Downloads/4786-10438-1-PB.pdf.
Septiana, T. (2021, november 17). Penyebab terjadinya fenomena La Nina serta
dampaknya untuk Indonesia. pp.
https://lifestyle.kontan.co.id/news/penyebab-terjadinya-fenomena-la-nina-
9
serta-dampaknya-untuk-indonesia.
Sereliciouz. (202, desember 17). La Nina – Pengertian, Penyebab & Dampak. pp.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/la-nina/.
Sulistian, I. (2023, 10 8). Mengenal El Nino: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya. pp.
https://www.detik.com/jogja/berita/d-6971377/mengenal-el-nino-
pengertian-penyebab-dan-dampaknya.
surakata, p. k. (2023, september 5). Fenomena Badai El Nino dan Dampaknya:
Mengartikan, Mengantisipasi, dan Menangani. p.
https://surakarta.go.id/?p=29684.
TULANGAN, S. M. (2023, 2 23). DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP
IKLIM DI INDONESIA. pp.
https://www.smam3sda.sch.id/berita/detail/980277/dampak-el-nino-dan-la-
nina-terhadap-iklim-di-
indonesia/#:~:text=El%20Nino%20adalah%20kejadian%20di,bawah%20su
hu%20rata%20rata%20sekitarnya.
10