Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Iklim Oldeman

Iklim Oldeman merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan pada kriteria bulan-
bulan basah dan bulan- bulan kering (bulan turun hujan) secara berturut- turut.
Klasifikasi iklim oldeman ini tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia, bahkan di
beberapa hal masih memerlukan diskusi mengenai batasan atau kriteria yang
digunakan. namun klasifikasi ini tetap berguna untuk keperluan praktis klasifikasi
lahan pertanian tanaman pangan Indonesia. Oldeman membuat sisutem baru di
dalam pengklasifikasian iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan
unsur iklim hujan.

Manfaat Iklim Oldeman


Pengklasifikasian iklim oldeman memang tergolong baru di Indonesia. Meskipun
demikian pengklasifikasian iklim oldeman ini banyak dimanfaatkan oleh para petani
di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sebagian besar penduduk
Indonesia bermata pencaharian sebagai petani dan pertanian memegang peranan
penting bagi perekonomian Indonesia. Maka dari itulah pengklasifikasian oldeman ini
menjadi sangat penting. Klasifikasi iklim ini diarahkan kepada tanaman- tanaman
pangan seperti padi dan juga golongan palawija. Dibandingkan dengan metode
pengklasifikasian iklim yang lainnya, metode ini sudah lebih modern karena
sekaligus memperhitungkan unsur cuaca lain seperti radiasi matahari yang dikaitkan
dengan kebutuhan air oleh tanaman.

Pengklasifikasian Iklim Oldeman


Iklim oldeman merupakan iklim yang digunakan untuk tanaman pangan atau
pertanian di Indonesia. Pengklasifikasian iklim oldeman ini didasarkan pada kriterian
bulan- bulan basah dan juga bulan- bulan kering menurut iklim hujan. Kriteria dalam
klasifikasi iklim ini didasarkan pada perhitungan Bulan Basah (BB), Bulan Lembab
(BL), dan Bulan Kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan
efektif dan kebutuhan air tanaman.

 Bulan Basah (BB), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan lebih dari
200 mm

 Bulan Lembab (BL), merupakan buloan dengan rata- rata curah hujan 100
hingga 200 mm

 Bulan Kering (BK), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan kurang dari
100 mm

Kemudian dalam mengklasifikasikan iklim oldeman menggunakan ketentuan penjang


periode bulan basah dan bulan kering berturut- turut. Tipe pengklasifikasin iklim
oldeman ini ada 5 macam (didasarkan pada bulan basah berturut- turut), sementara
sub divisinya dibagi menjadi empat macam (didasarkan bulan kering berturut- turut).
Pengklasifikasian iklim oleh Oldeman ini dibagi menjadi 5 kategori. Kategori-
kategori iklim Oldeman antara lain sebagai berikut:

1. Tipe A, bulan- bulan basah secara berturut- turut lebih dari 9 bulan

2. Tipe B, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 7 sampai 9 bulan

3. Tipe C, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 5 sampai 6 bulan

4. Tipe D, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 3 sampai 4 bulan

5. Tipe E, bulan- bulan basah secara berturut- turut kurang dari 3 bulan

Berdasar pada kriteria tersebut. Maka kita dapat membuat klasifikasi tipe iklim
Oldeman untuk suatu daerah tertentu yang memiliki cukup banyak pos hujan.
Sementara itu data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan selama min 10
tahun atau lebih yang diperoleh dari jumlah pos hujan yang selanjutnya. Lebih lanjut,
iklim ini dikelompokkan menjadi 17 wilayah Agroklimat Oldeman mulai dari A1
sampai E4 seperti yang tersaji pada gambar berikut:

Kemudian hasil klasifikasi iklim oldeman ini dapat dimanfaatkan untuk


melaksanakan kegiatan pertanian, seperti penentuan permulaan masa tanam serta
intensitas penanaman. Demikianlah informasi yang dapat disampaikan, semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai