Iklim Oldeman merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan pada kriteria bulan-
bulan basah dan bulan- bulan kering (bulan turun hujan) secara berturut- turut.
Klasifikasi iklim oldeman ini tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia, bahkan di
beberapa hal masih memerlukan diskusi mengenai batasan atau kriteria yang
digunakan. namun klasifikasi ini tetap berguna untuk keperluan praktis klasifikasi
lahan pertanian tanaman pangan Indonesia. Oldeman membuat sisutem baru di
dalam pengklasifikasian iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan
unsur iklim hujan.
Bulan Basah (BB), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan lebih dari
200 mm
Bulan Lembab (BL), merupakan buloan dengan rata- rata curah hujan 100
hingga 200 mm
Bulan Kering (BK), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan kurang dari
100 mm
1. Tipe A, bulan- bulan basah secara berturut- turut lebih dari 9 bulan
2. Tipe B, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 7 sampai 9 bulan
3. Tipe C, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 5 sampai 6 bulan
4. Tipe D, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 3 sampai 4 bulan
5. Tipe E, bulan- bulan basah secara berturut- turut kurang dari 3 bulan
Berdasar pada kriteria tersebut. Maka kita dapat membuat klasifikasi tipe iklim
Oldeman untuk suatu daerah tertentu yang memiliki cukup banyak pos hujan.
Sementara itu data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan selama min 10
tahun atau lebih yang diperoleh dari jumlah pos hujan yang selanjutnya. Lebih lanjut,
iklim ini dikelompokkan menjadi 17 wilayah Agroklimat Oldeman mulai dari A1
sampai E4 seperti yang tersaji pada gambar berikut: