Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BIOLOGI

Daur Nitrogen

Oleh :

Kelas : D

Kel : 2

Lesha Inggriani 200110090157

Nadia Ainu Nisa 200110090158

Restya Anjani 200110090159

Pestaria BR Ginting 200110090160

Wahyu Ramdani 200110090161

Annisa Fauziah 200110090162

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

JATINANGOR

2009
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nitrogen adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa

bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit

bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini

bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.

Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen

bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya

jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi

dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.

Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen",

"pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang

menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan

udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak

akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh

Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya

sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas

sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, dari perkataan Yunani
yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama a

nitrogen dalam bahasa Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.

1.2 Maksud dan Tujuan


Memberikan informasi tentang
Mengetahui
Sebagai tugas makalah mata kuliah praktikum biologi Fakultas Peternakan

Univ. Padjajaran.

1.3 Identifikasi Masalah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DAUR BIOGEOKIMIA
Semua makhluk hidup memerlukan berbagai materi organik dan anorganik.

Karbon dioksida dan air diperlukan untuk proses fotosintesis. Nitrogen merupakan

komponen penyusun protein dan asam nukleat yang ada di dalam jaringan hidup.

Fosfor merupakan unsur penting dalam pembentukan ATP (energi) dan nukleotida.

Semua materi yang menyusun tubuh makhluk hidup pada saatnya akan kembali ke
alam (atmosfer, air dan tanah), yaitu ketika mahkluk hidup tersebut mati.

Di alam, tubuh makhluk hidup yang telah mati akan diuraikan oleh dekomposer

sehingga terbentuk senyawa sederhana. Selanjutnya, senyawa tersebut akan

dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup autrotof. Artinya, semua materi akan

mengalir membentuk suatu daur yang melibatkan komponen biotik dan abiotik yang

disebut daur biogeokimia.


Geokimia adalah ilmu yang membahas komposisi kimia bumi dan pertukaran

unsur berbagai bagian dari kulit bumi dan lautnya, sungai-sungai dan perairan

lainnya.

Huchinson menjelaskan :
" Biokimia adalah pengkajian pertukaran atau perubahan terus menerus (yakni

gerakan ke belakang dan kedepan ) dari bahan-bahan antara komponen biosfer dari

yang hidup dan yang tak hidup."


"Biosfer adalah lapisan permukaan bumi atau dapat pula disebut ekosistem

raksasa, karena terbentuk dari berbagai ekosistem yang saling berinteraksi."

Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi.

Materi ini tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen

(H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut

dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organic dengan bantuan energi

matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan

adalah sumber bagi organisme.


Proses makan atau dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi

dari mata rantai yang lain. Walaupun makluk dalam satu rantai makanan mati, aliran

materi masih tetap berlangsung terus. Karena mahluk hidup yang mai tadi diuraikan

oleh decomposer yang ahkirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya.
Begitu selanjutnya terus-menerus sehingga membentuk suatu aliran energi dan daur

materi.

Biogeokimia merupakan pertukaran atau perubahan yang terus menerus,

antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem,

materi pada setiap tinkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun

bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotic

melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan mahluk hidup

dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia. Fungsi daur biogeokimia

adalah sebagai silkus materi yang melibatkan semua unsur kimia yang sudah terpakai

oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga

kelangsungan hidup di bumi tetap terjaga.


Macam-macam daur biogeokimia meliputi:
1. Daur Air
Air sangat penting karena fungsinya sebagai pelarut kation dan anion,

pengatur suhu tubuh, pengatur tekanan osmotic sel, dan bahan baku fotosintetis. Di

alam daur air sebagai berikut: Semua tempat yang terkena enegi matahari (air laut,dll)

akan menguap termasuk pada tumbuhan dan hewan. Akibat tiupan angina, awan

menuju permukaan daratan.


Molekul air sangat penting bagi kehidupan. Air merupakan alat transfer utama

bagi pemindahan zat dalam beberapa daur biogeokimia. Air bergerak dalam daur air

secara global. Daur air ialah pergerakan air melalui sistem biotik dan abiotik.

Dalam proses fotosintesis, air diperlukan untuk membentuk karbohidrat. Selain itu,

air juga diperlukan untuk berbagai reaksi metabolik di dalam tubuh mahkluk hidup.

Di atmosfer air tersedia dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari proses evaporasi

(penguapan). Baik yang berasal dari danau, sungai, tanah atau permukaan tubuh
mahkluk hidup, permukaan daun tumbuhan (lebih dikenal transpirasi) terutama

evaporasi dari lautan.


Pada saat molekul-molekul air di atmosfer bergerak mengikuti pola angin,

kelembapan udara menyebabkan suhu menjadi lebih dingin. Selanjutnya, uap air

terkondensasi menjadi tetes-tetes air dan jatuh sebagai air hujan atau salju. Ketika

hujan jatuh di daratan, beberapa di antaranya menjadi air permukaan, mengalami

penguapan, dan terserap di dalam tanah.Sebagian dari air ini mengalir ke bawah

melewati tanah dan bebatuan, kemudian tersimpan dalam tanah atau di bawah danau

yang disebut sebagai air tanah dalam. Sebagian lagi mengalir di permukaan tanah

membentuk aliran air dan sungai, yang mana nantinya membawa air ke lautan.

Sebagian air diserap oleh tumbuhan, digunakan untuk proses metabolisme dan

mengembalikannya ke udara melalui transpirasi. Transpirasi dan evaporasi dari

permukaan tanah menghasilkan kumpulan uap air yang disebut awan, yang akan

melepaskan airnya sebagai hujan dan memulai siklus lagi.

Pengaruh suhu yang rendah mengakibatkan terjadinya kondensasi uap air menjadi

titik-titik air hujan. Hujan turun di permukaan bumi sebagian meresap ke daam tanah,

sebagian dimanfaatkan oleh hewan dan tumbuhan (yang tidak diserap akan menjadi

mata air) sebagian lagi mengalir ke sungai-sungai sampai laut. Setelah dimanfaatkan

manusia, hewan ,dan tumbuhan dikeluarkan lagi dan menguap. Dan air yang ada di

dalam tanah mengalir sampai laut semuanya berlanjut terus.

Jika terjadi ganguan daur air, misal illegal logging maka terjadi banjir dan kegiatan

distribusi tak lancar maka terjadi kekeringan seperti di Indonesia.


2. Daur Karbon dan Oksigen
Karbon dan oksigen juga penting bagi kehidupan seperti penyusun materi

dalam tubuh dan digunakan sebagai fotosintetis. Di alam daur ini sebagai berikut:

Awalnya karbon dioksida diserap oleh tumbuhan melalui fotosintetis dijadikan

glukosa. Lalu disusun menjadi amilum, kemudian diubah menjadi senyawa gula yang

lain, lemak, protein, dan vitamin. Pada proses pernafasan tumbuhan, dihasilkan lagi

karbondioksida dan oksigen. Daur oksigen juga sama.


Karbon merupakan bahan dasar dari semua bahan organik. Aliran karbon

berjalan beriringan secara paralel dengan aliran energi. Sumber pokok

karbondioksida (CO2) ada di atmosfer. Selain itu, komponen karbon juga tersedia

dalam bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan minyak).
Hewan makan tumbuhan dapat karbon lalu setelah berjalannya waktu tubuh

hewan dan tumbuhan mati dan diuraikan menjadi karbon dioksida, air, dan mineral.

Karbon tadi dilepaskan ke udara dan seterusnya. Dari keduaunsur tadi yang paling

panjang daurnya adalah karbon.


Karbon dioksida di atmosfer merupakan sumber karbon bagi tumbuhan,

terutama ketika melakukan fotosintesis. Karbon tersebut dapat berpindah ke hewan

ketika mereka memakan tumbuhan. Selanjutnya, tubuh hewan dan tumbuhan yang

sudah mati akan diuraikan oleh mahkluk hidup pengurai menjadi karbondioksida, air,

dan mineral. Karbondioksida akan kembali ke atmosfer dari penguraian juga melalui

sistem respirasi.
Pada daur karbon dan oksigen memerlukan hewan dan tumbuhan yang mati

dalam waktu yang lama untuk membentuk batubara di dalam tanah serta pengurai
juga diperlukan dalam mengurai hewan dan tumbuhan yang telah mati. Tumbuhan

dan hewan juga terlibat dalam daur air.

3. Daur Nitrogen
Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen untuk membentuk asam amino

untuk membentuk protein. Selain itu, nitrogen diperlukan dalam pembentukan

senyawa nitrogen, seperti asam nukleat (ADN dan ARN). Meskipun 78% di udara

terdapat nitrogen bebas, namun tumbuhan dan hewan pada umumnya tidak mampu

menggunakannya dalam bentuk bebas. Nitrogen harus diubah menjadi bahan nitrogen

lain sehingga dapat digunakan. Nitrogen diikat oleh bakteri yang ada di dalam tanah

(biasanya dalam bentuk amonia). Selanjutnya oleh bakteri nitrifikasi diubah menjadi

nitrit (NO2-), kemudian menjadi nitrat (NO3-), yang mana dapat diserap dari tanah

oleh tumbuhan (disebut proses nitrifikasi). Beberapa tanaman mempunyai nodul pada

akarnya yang di dalamnya terdapat bakteri pengikat nitrogen. Bakteri mengubah

banyak nitrogen menjadi asam amino yang dilepaskan ke jaringan tumbuhan.

Tanaman dengan nodul ini mampu hidup dalam kondisi tanah yang miskin nitrogen,

misalnya ercis, tanaman dengan daun menjari dan tanaman lain yang termasuk dalam

keluarga kacang-kacangan (legume).


Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk asam amino merupakan persenyawaan

pembentuk molekul protein. Selanjutnya protein sebagai pembentuk tubuh. Daur

Nitrogen di alam sebagai berikut:


Atmosfer mengandung sekitar 70% Nitrogen dalam bentuk unsur, tapi yang

diperlukan dalam bentuk senyawa. Yaitu ketika petir keluar menyebabkan nitrogen

bersenyawa jadi nitrat. Tumbuhan menyerap nitrat dari tanah utuk dijadikan protein
lalu tumbuhan dimakan oleh kosumer senyawa nitrogen pindah ke tubuh hewan.

Urin, bangkai hewan, dan tumbuhan mati akan diuraikan oleh pengurai jadi

ammonium dan ammonia. Bakteri Nitrosomonas mengubah jadi nitritlalu diubah lagi

oleh bakteri Nitrobacter menjadi nitrat. Kemudian nitrat diserap oleh tumbuhan.

Selanjutnya sama dan begitu.


Selain melalui petir juga melalui bakteri Rizobium yang bersimbiosis pada

tumbuhan kacang-kacangan membentuk bintik akar. Sedikit tambahan proses

pengubahan nitrit jadi nitrat disebut nitrifikasi. Dan proses pengubahan nitrit atau

nitrat jadi nitrogen bebas disebut denitrifikasi.


Kadang-kadang tanaman ini digunakan untuk mengisi lahan yang miskin

nitrogen selama masa perputaran setelah panen padi. Beberapa hasil penelitian

genetik yang diorientasikan terhadap pemberian tanaman panen yang lain (jagung,

gandum) yang mempunyai kemampuan untuk mengikat nirogen. Kemampuan yang

secara besar dapat mengurangi kebutuhan pemupukan pertanian. Dalam ekosistem

air, alga hijau-biru juga mampu menyerap nitrogen. Nitrogen juga dapat terikat di

atmosfer melalui masuknya energi elektrik misalnya melalui penyinaran.

Bakteri pemecah memecah protein dalam tubuh organisme mati atau hasil sisa

mereka menjadi amonium, kemudian nitrit atau nitrat dan akhirnya menjadi gas

nitrogen yang mana akan dilepaskan ke atmosfer dari mulai nitrogen diikat dan

berputar lagi.
Semua hewan hanya memperoleh nitrogen organik dari tumbuhan atau hewan

lain yang dimakannya. Protein yang dicerna akan menjadi asam amino yang

selanjutnya dapat disusun menjadi protein-protein baru pada tingkat trofik berikutnya.

Ketika makhluk hidup mati, materi organik yang dikandungnya akan diuraikan
kembali oleh dekomposer sehingga nitrogen dapat dilepaskan sebagai amonia.

Dekomposisi nitrogen organik menjadi amonia lagi disebut amonifikasi. Proses

tersebut dapat dilakukan oleh beberapa bakteri dan mahkluk hidup eukariotik.

Contoh beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam daur nitrogen ialah :

1.Nitrosomanas mengubah amonium menjadi nitrit.


2.Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat
3.Rhizobium menambat nitrogen dari udara
4.Bakteri hidup bebas pengikat nitrogen seperti Azotobakter (aerobik) dan

Clostridium (anaerobik)
5.Alga biru hijau pengikat nitrogen seperti Anabaena, Nostoc dan anggota-anggota

lain dari ordo Nostocales


6.Bakteri ungu pengikat nitrogen seperti Rhodospirillum

Meskipun pengikatan secara alami menghasilkan cukup nitrogen untuk proses yang

berlangsung secara alami, namun pembentukan nitrogen oleh industri yang digunakan

untuk pemupukan dan produk lain melampui kebutuhan ekosistem darat.

4. Daur Fosfor (Daur Sendimentasi)


Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk

hidup membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber

energi untuk metabolisme sel. Fosfor juga ditemukan sebagai komponen utama dalam

pembentukan gigi dan tulang vertebrata. Daur fosfor tidak melalui komponen

atmosfer. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan

dengan oksigen). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan

pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk

sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung


fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut

dalam air tanah.


Fosfor merupakan bahan pembentuk tulang pada hewan. Semua mahluk

memerlukan sebagai pembentuk DNA, RNA, protein, energi (ATP), dan senyawa

organik lainnya. Daur fosfor lebih sederana dari pada daur lainnya karena tidak

melibatkan atmosfer. Di alam daur fosfor sebagai berikut:

Di dalam tanah mengandung fosfat anorganik yang dapat diserap oleh tumbuhan.

Kemudian tumbuhan dimakan oleh konsumer sehingga fosfor berpindah ke hewan.

Tumbuhan dan hewan mati, feses, dan urinnya akanterurai menjadi fosfat organik.

Oleh bakteri fosfat tersebut diubah menjadi fosfat arorganik yang dapat diserap

tumbuhan. Dan seperti biasa akan terulang.


Dan pada daur fosfor diperlukan pengurai untuk menguraikan hewan dan

tumbuhan yang mati menjadi fosfat anorganik. Fosfat banyak terdapat di batu karang

dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut

di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan

lagi. Siklus ini berulang terus menerus.


Daur sedimentasi disebut juga daur fosfor. Fosfor merupakan elemen penting

dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk

ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.

Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat. Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan.

Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai

hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan

sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan

mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.


Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora

mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan

fosfat melalui urin dan feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di

dalam tanah lalu melepaskan pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.

5. Daur Belerang
Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapat

sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut

dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan. Lalu hewan dan tumbuhan mati

diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi sulfat lagi. Secara alami, belerang

terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Ada juga yang gunung berapi

dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.


Daur tipe sedimen cenderung untuk lebih kurang sempurna dan lebih mudah

diganggu oleh gangguan setempat sebab sebagian besar bahan terdapat dalam tempat

dan relatif tidak aktif dan tidak bergerak di dalam kulit bumi. Akibatnya, beberapa

bagian dari bahan yang dapat dipertukarkan cenderung " hilang" untuk waktu yang

lama apabila gerakan menurunnya jauh lebih cepat dari pada gerakan "naik" kembali.

Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk membantu menguraikan senyawa-

senyawa menjadi unsur-unsur. Dalam daur belerang misalnya, mikroorganisme yang

bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah sebagai berikut :

1. H2S S SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.


2. SO4 H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio.

3. H2S SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.

4. S organik SO4 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrofik

aerobik dan anaerobik.


Selain itu ada beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain

Desulfomaculum dan Desulfibro yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam

bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof aerob

seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksida menjadi

sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.


DAUR NITROGEN
Rangkaian dan perubahan biokimia yang di alami oleh nitrogen, yang di

dalamnya digunakan oleh suatu organisme hidup, dibebaskan setelah kematian dan

penguraian organisme itu dan diubah ke keadaan oksidasi aslinya.

Nitrogen merupakan unsur hara pembatas dlm hokum Justun Von Liebig.

Nitrogen menjadi penyusun utama protein, diperlukan oleh tumbuhan dan

hewan dalam jumlah besar. Sejumlah besar nitrogen hilang akibat tanah mengalami

pembasuhan oleh gerak aliran air dan kegiatan jasad renik. Atmosfer mengandung

80% nitrogen bebas. Nitrogen dibutuhkan tumbuhan dalam bentuk terikat (dalam

bentuk senyawa dengan unsur lain). Fiksasi nitrogen : pembentukan nitrogen dalam

bentuk terikat, terjadi di dlm tanah oleh bakteri. Jenis bakteri pengikat nitrogen

terefisien bersifat simbiotik, dpt mengikat protein jika bekerjasama dg akar tumbuhan

polong dan rumpun tropik.


Dalam tanah, nitrogen terdapat dalam bahan organik tanah di berbagai tahap

pembusukan, namun belum dapat dimanfaatkan tumbuhan. Nitrogen dimanfaatkan

tumbuhan dalam bentuk ion amonium(NH4+) atau ion nitrat (NO3+). Tahapan

penguraian asam amino mjd nitrogen anorganik :- NH4+ dibebaskan dari asam

amino, diubah jadi NO2-- NO2-segera diubah oleh tumbuhan hijau menjadi NO3+,

Bakteri penghasil ion nitrit dan nitrat bersifat ototrof dan aerob (perlu oksigen),

sehingga kehidupannya dipengaruhi oleh aerasi tanah, suhu dan kandungan air dalam

tanah

- Proses pemanenan menyebabkan nitrogen terikat hilang, diambil oleh bakteri

pengubah nitrat menjadi nitrogen

- Proses perubahan nitrit menjadi nitrogen bersifat an aerob (hanya berlangsung

dalam kondisi tanpa oksigen)

Nitrat sangat mudah larut dalam tanah sehingga cepat hilang krn proses

pembusukan. Taraf ketersediaan nitrogen dalam tanah tergantung pada banyaknya

bahan organik, populasi jasad renik, tingkat pembasuhan. Dalam keadaan alami

terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya yang menentukan

penyediaan nitrogen dalam tanah. Pemanenan menyebabkan terkurasnya nitrogen

karena pengambilan bahan organik dan erosi. Hal ini menyebabkan pertanian intensif

sangat tergantung pada tambahan pupuk nitrogen. Awalnya nitrogen berasal dari
sumber organik, terutama guano (kotoran burung). Saat ini nitrogen dibuat menurut

proses Haber-Bosch : nitrogen + hidrogen amoniak.

UNSUR HARA LAIN

Unsur hara lain yang penting bagi tumbuhan selain nitrogen adalah fosfor, kalium,

kalsium, magnesium, belerang.

Fosfor terdapat dalam asam nukleat berperan mengangkut energi, diperlukan dalam

jumlah kecil dalam bentuk superfosfat.

Fosfor lebih tahan pembasuhan, ketersediaannya tergantung pada pH tanah.

Kalium diperlukan dalam jumlah agak banyak, tersedia sebagai ion dapat-tukar

teresap pd permukaan koloid tanah.

Humus kaya kalium, tetapi dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan langsung

sehingga perlu pemupukan.

Pupuk Kalium yang dibutuhkan dalam bentuk Kalium Khloride.

BAB III

PEMBAHASAN
Daur Biogeokimia

Zat karbon, air, nitrogen, belerang, dan zat-zat lainnya yang diperlukan

makhluk hidup secara terus-menerus didaur ulang di dalam ekosistem. Di dalam daur

ulang materi, zat-zat tersebut menjadi bagian tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup

kemudian mati dan zat-zat tersebut masuk karena kegiatan pengurai. Zat-zat kimia

yang ada di dalam tanah yng merupakan bahan makanan bagi tumbuhan diangkut ke

tubuh tumbuhan kemudian menjadi bagian dari tubuh tumbuhan itu sendiri. Secara

singkat, daur ulang materi itu sebagai berikut :

Tubuh hewan/tumbuhan mati, diurai masuk ke tanah diserap tumbuhan

reaksi-reaksi kimia menjadi zat makanan dimakan hewan tubuh hewan.

Jadi yang dimaksud dengan Daur Biogeokimia adalah daur materi melalui makhluk

hidup, tanah dan reaksi kimia. Daur Biogeokimia itu diperlukan untuk kelestarian

makhluk hidup dan ekosistem. Artinya, jika daur ulang materi itu terhenti, makhluk

hidup akan mati dan ekosistem akan punah. Daur yang akan dibahas meliputi daur

nitrogen, daur zat karbon dan oksigen, daur belerang, dan daur fosfor

Pada setiap tingkatan tropik dalam suatu jaring makanan, karbon kembali ke

atmosfer atau air sebagai hasil respirasi. Bakteri dan fungi mempunyai fungsi penting

sebagai pembebas karbon dari bangkai. Melalui metabolismenya, karbon dioksida

dibebaskan dan daur karbon dapat mulai lagi.

Daur Nitrogen
Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen untuk membentuk asam amino

untuk membentuk protein. Selain itu, nitrogen diperlukan dalam pembentukan

senyawa nitrogen, seperti asam nukleat (ADN dan ARN). Meskipun 78% di udara

terdapat nitrogen bebas, namun tumbuhan dan hewan pada umumnya tidak mampu

menggunakannya dalam bentuk bebas. Nitrogen harus diubah menjadi bahan nitrogen

lain sehingga dapat digunakan. Nitrogen diikat oleh bakteri yang ada di dalam tanah

(biasanya dalam bentuk amonia). Selanjutnya oleh bakteri nitrifikasi diubah menjadi

nitrit (NO2-), kemudian menjadi nitrat (NO3-), yang mana dapat diserap dari tanah

oleh tumbuhan (disebut proses nitrifikasi). Beberapa tanaman mempunyai nodul pada

akarnya yang di dalamnya terdapat bakteri pengikat nitrogen. Bakteri mengubah

banyak nitrogen menjadi asam amino yang dilepaskan ke jaringan tumbuhan.

Tanaman dengan nodul ini mampu hidup dalam kondisi tanah yang miskin nitrogen,

misalnya ercis, tanaman dengan daun menjari dan tanaman lain yang termasuk dalam

keluarga kacang-kacangan (legume).

Kadang-kadang tanaman ini digunakan untuk mengisi lahan yang miskin

nitrogen selama masa perputaran setelah panen padi. Beberapa hasil penelitian

genetik yang diorientasikan terhadap pemberian tanaman panen yang lain (jagung,

gandum) yang mempunyai kemampuan untuk mengikat nirogen. Kemampuan yang

secara besar dapat mengurangi kebutuhan pemupukan pertanian. Dalam ekosistem

air, alga hijau-biru juga mampu menyerap nitrogen. Nitrogen juga dapat terikat di

atmosfer melalui masuknya energi elektrik misalnya melalui penyinaran.

Bakteri pemecah memecah protein dalam tubuh organisme mati atau hasil sisa
mereka menjadi amonium, kemudian nitrit atau nitrat dan akhirnya menjadi gas

nitrogen yang mana akan dilepaskan ke atmosfer dari mulai nitrogen diikat dan

berputar lagi.

Semua hewan hanya memperoleh nitrogen organik dari tumbuhan atau hewan

lain yang dimakannya. Protein yang dicerna akan menjadi asam amino yang

selanjutnya dapat disusun menjadi protein-protein baru pada tingkat trofik berikutnya.

Ketika makhluk hidup mati, materi organik yang dikandungnya akan diuraikan

kembali oleh dekomposer sehingga nitrogen dapat dilepaskan sebagai amonia.

Dekomposisi nitrogen organik menjadi amonia lagi disebut amonifikasi. Proses

tersebut dapat dilakukan oleh beberapa bakteri dan mahkluk hidup eukariotik.
Contoh beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam daur nitrogen ialah :

1.Nitrosomanas mengubah amonium menjadi nitrit.

2.Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat

3.Rhizobium menambat nitrogen dari udara

4.Bakteri hidup bebas pengikat nitrogen seperti Azotobakter (aerobik) dan

Clostridium (anaerobik)

5.Alga biru hijau pengikat nitrogen seperti Anabaena, Nostoc dan anggota-anggota

lain dari ordo Nostocales

6.Bakteri ungu pengikat nitrogen seperti Rhodospirillum

Meskipun pengikatan secara alami menghasilkan cukup nitrogen untuk proses

yang berlangsung secara alami, namun pembentukan nitrogen oleh industri yang

digunakan untuk pemupukan dan produk lain melampui kebutuhan ekosistem darat.

Bentuk Senyawa Nitrogen

Pada umumnya derivat nitrogen sangat penting bagi kebutuhan dasar nutrisi,

tetapi dalam kenyataannya substansi nitrogen adalah hal yang menarik sebagai

polutan di lingkungan. Dapat terjadi perubahan global di lingkungan oleh adanya

interaksi antara nitrogen oksida dengan ozon di zona atmosfir. Juga adanya perlakuan

pemupukan (fertilization treatment) yang berlebihan dapat mempengaruhi air tanah

(soil water), sehingga dapat mempengaruhi kondisi air minum bagi manusia. Khusus

di laut, kelebihan unsur N dan P akan mengakibatkan kejadian blooming dapat

menimbulkan tumbuhnya beberapa alga yang beracun bagi kehidupan fauna, hal ini

sangat merugikan .
Bentuk atau komponen N di atmosfir dapat berbentuk ammonia (NH3)

molekul nitrogen (N2), dinitrit oksida (N2O), nitrogen oksida (NO), nitrogen

dioksida (NO2) asam nitrit (HNO2), asam nitrat (HNO3), basa amino (R3-N) dan

lain-lain dalam bentuk proksisilnitri.

Dalam telaah kesuburan tanah proses pengubahan nitrogen dapat dilakukan

dengan berbagai cara, yaitu mineralisasi senyawa nitrogen komplek, amonifikasi,

nitrifikasi, denitrifikasi, dan volatilisasi ammonium.

Sejumlah organisme mampu melakukan fiksasi N dan N-bebas akan

berasosiasi dengan tumbuhan. Senyawa N-amonium dan N-nitrat yang dimanfaatkan

oleh tumbuhan akan diteruskan ke hewan dan manusia dan kembali memasuki sistem

lingkungan melalui sisa-sisa jasad renik. Proses fiksasi memerlukan energi yang

besar, dan enzim (nitrogenase) bekerja dan didukung oleh oksigen yang cukup.

Kedua faktor ini sangat penting dalam memindahkan N-bebas dan sedikit simbiosis

oleh organisme.

Nitrogen organic diubah menjadi mineral N-amonium oleh mikroorganisasi

dan beberapa hewan yang dapat memproduksi mineral tersebut seperti : protozoa,

nematoda, dan cacing tanah. Serangga tanah, cacing tanah, jamur, bakteri dan

aktinbimesetes merupakan biang penting tahap pertama penguraian senyawa N-

organik dalam bahan organic dan senyawa N-kompleks lainnya .


Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan

asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.

Tahap pertama

Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan

yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi

melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh

bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter

dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan

memfiksasi nitrogen.

Tahap kedua

Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan)

diubah menjadi molekul protein.

Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi

gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH 4+). Proses ini

disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa

ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas,

nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh

proses yang disebut denitrifikasi.


BAB IV

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Mas'ud, P. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Cetakan kesepuluh. Bandung : Penerbit

Angkasa

Rompas, M.R., 1998, Kimia Lingkungan. Edisi pertama. Bandung : Penerbit Tarsito

http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=299&fname=materi04.html
http://riyn.multiply.com/journal/item/43/Daur_Karbon_dan_Nitrogen

Anda mungkin juga menyukai