Cahaya matahari yang datang kebumi dengan radiasi, akan mempengaruhi suhu bumi.
Peningkatan dan penurunan suhu akan mempengaruhi kelembaban udara dan akan berpengaruh
pada tekanan udara. Perbedan tekanan udara akan menghasilkan angin. Radiasi matahari juga
akan menyebabkan penguapan di permukaan bumi. Air, danau, tanaman (transiprasi), tanah
(evaporasi) akan menguap. Adanya perbedaan tekanan udara akan membawa uap air ke atas,
yang nanti akan mengalami kondensasi dan membentuk awan. Awan yang berisi uap air dalam
kondisi jenuh air akan menghasilkan hujan yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup dibumi.
Kejadian ini akan berlangsung secara terus menerus dan membentuk siklus hidrologi.
Indonesia merupakan negara tropis yang terletak disekitar garis khatulistiwa dan mendapatkan
cahaya matahari sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan Indonesia hanya memiliki dua musim
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan dan musim kemarau berpengaruh pada
ketersediaan air. Ketersediaan air yang tidak hanya dibutuhkan oleh manusia dan hewan, tetapi
juga untuk pertumbuhan tanaman.
Pertanian dipengaruhi oleh iklim. Air, udara dan suhu merupakan faktor yang tidak lepas dari
pertanian. Dalam suatu pengelolaan lahan ataupun analisa kesesuaian lahan, iklim menjadi salah
satu parameter yang digunakan untuk penentuan komoditas yang akan ditanam. Presipitasi,
evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban nisbi udara adalah anasir iklim yang penting. Tanah
sebagai media tumbuh tanaman tidak dapat menyimpan seluruh air yang jatuh di atasnya.
Sebagian air yang mengalami infiltrasi ke dalam tanah akan mengalami perkolasi dan run off,
yang nantinya tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Ketersidaan air ditanah sangat
dipengaruhi oleh presipitasi hujan. Musim tanam, panen dan pemilihan komoditas yang akan
ditanam oleh petani biasanya disesesuaikan dengan keadaan cuaca dan iklim didaerah tersebut.
Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik sehingga didapatkan hasil setinggi-tingginya. Syarat-syarat itu dapat
dipenuhi dengan (a) menyesuaikan diri terhadap keadaan cuaca dan iklim yang ada (adaptasi),
(b) mengatur lingkungan sehingga diketahui unsur-unsur cuaca dan iklim yang sangat
dibutuhkan (modifikasi) (c) melakukan suatu cara atau teknik untuk menggantikan hal yang tidak
tersedia menjadi tersedia (subtitusi) dan (d) peramalan, sehingga dapat dihindarkan dari keadaan
cuaca yang membahayakan tanaman. Setiap anasir iklim ini akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dan tentu saja akan mempengaruhi produksi hasil di lahan pertanian. Sangatlah baik jika
setiap unsur iklim dan cuaca saling mendukung dan tersedia dalam jumlah yang mencukupi.
Intensitas cahaya matahari akan berpengaruh pada fotosintesis yang dilakukan tanaman, tanaman
yang memperoleh sinar matahari dalam jumlah yang cukup akan melakukan fotosintesis secara
maksimal dan menghasilkan fotosintat dalam jumlah yang banyak.
Cuaca dan iklim juga sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Perbedaan budaya, pola pikir
dan pola hidup manusia dipengaruhi oleh iklim. Hal itu juga terjadi sebaliknya, manusia
mempengaruhi cuaca dan iklim. Keberadaan manusia mampu merubah cuaca dan iklim
dikarenakan kemajuan industri yang berkembang pesat dan juga banyaknya hutan yang ditebang
demi memenuhi kebutuhan hidup manusia baik itu sandang, papan ataupun kebutuhan atas lahan
sebagai tempat tinggal. Perubahan itu dibuktikan dengan peningkatan suhu permukaan bumi
yang diakibatkan efek gas rumah kaca yang semakin lama semakin banyak. Global warming
menjadi isu yang hangat diperbincangkan dunia saat ini. Pemanasan global mengakibatkan
perubahan iklim. Perubahan iklim akan mengakibatkan efek negatif berupa potensi terkena
kanker kulit sangat tinggi, bahaya gas karbondioksida bagi pernafasan manusia, suhu yang
semakin tinggi, musim yang berubah, kemarau berkepanjangan yang mengakibatkan kekurangan
air dibeberapa daerah di Indonesia. Tidak hanya itu saja, perubahan iklim menyebabkan gagal
panen di beberapa daerah yang akan berpotensi menurunkan produksi hasil dan mengurangi
ketersediaan bahan pangan.
Salah satu unsur iklim adalah hujan. Hujan merupakan suatu bentuk peristiwa uap air yang
berasal dari awan yang ada di atmosfer.Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan
dinamakan pluviometer/penakar hujan, penakar hujan dapat dikategorikan dalam dua jenis yaitu
penakar hujan jenis biasa dan otomatis. Bentuk penangkar hujan jenis biasa ini dibawah tendon
terdapat keran untuk mengeluarkan air air hujan yang diukur pada gelas ukuran, keuntungan dari
jenis alat ini yaitu kita dapat mengetahui kapan/jam berapa ada hujan dan berapa banyak curah
hujan yang sangat penting didalam hidrometeorologi.
Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap,
berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan
akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu
semula. Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan
atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan
terkonsentrasi. Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari lamanya curah
hujan dan frekuensi kejadiannya.
Apa beda Hujan dan Curah Hujan
Hujan adalah sebuah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat
untuk jatuh dan biasanya tiba di permukaan. Hujan biasanya terjadi karena pendinginan suhu
udara atau penambahan uap air ke udara. Hal tersebut tidak lepas dari kemungkinan akan terjadi
bersamaan. Turunnya hujan biasanya tidak lepas dari pengaruh kelembaban udara yang memacu
jumlah titik-titik air yang terdapat pada udara. Indonesia memiliki daerah yang dilalui garis
khatulistiwa dan sebagian besar daerah di Indonesia merupakan daerah tropis, walaupun
demikian beberapa daerah di Indonesia memiliki intensitas hujan yang cukup besar.
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang
diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal. Dalam penjelasan lain
curah hujan juga dapat diartikan sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Indonesia merupakan negara yang
memiliki angka curah hujan yang bervariasi dikarenakan daerahnya yang berada pada ketinggian
yang berbeda-beda. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada
termpat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Seluruh wilayah pada permukaan perairan bumi seperti sungai, danau, laut akan menguap ke
udara karena panas matahari. Uap air kemudian naik terus ke atas kemudian menyatu dengan
udara. Suhu udara yang semakin tinggi akan membuat uap air itu melakukan kondensasi atau
menjadi embun, yang menghasilkan titik-titik air yang berbentuk kecil. Suhu yang semakin
tinggi membuat butiran uap yang menjadi embun tersebut semakin banyak jumlahnya, yang
kemudian berkumpul membentuk awan. Awan kemudian terus berwarna menjadi kelabu dan
gelap yang dikarenakan butiran airnya sudah terkumpul dalam jumlah banyak. Lalu suhu yang
sangat dingin dan semakin berat, membuat butiran-butiran tersebut akan jatuh ke bumi yang
dinamakan hujan.
Siklus terjadinya hujan tersebut adalah muktlak terjadi setiap tahunnya, karena tidak bisa
dipungkiri bahwa air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kelangsungan
makhluk hidup dan karena manfaat air bagi kehidupan akan mempengaruhi perkembangan bumi
termasuk pada tanaman pertanian. Inilah yang dinamakan hujan.
1. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim panas yang
membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan
pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan.
2. Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan oleh adanya uap air yang terbawa atau tertiup
angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan. Ketika awan telah mencapai titik
jenuh maka akan turun hujan.
3. Hujan Zenit
Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas pada garis khatulistiwa
sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu dengan udara yang dingin menjadi hujan.
Hujan zenit terjadi di sekitar daerah garis khatulistiwa saja.
Alat pencatat curah hujan dapat memberikan informasi selain jumlah juga lama dan intensitas
hujan. Sebagian besar alat pencatat curah hujan ini mempunya tipe atau prinsip, yaitu :
Tipe pelampung dan tipe bejana mengukur curah hujan secara terbatas, sementara setiap jenis
hujan dapat diukur dengan alat yang menggunakan prinsip timbangan. Total hujan dapat dibaca
dari grafik. Dengan mengukur kemiringan grafik, intensitas hujan dapat ditentukan dalam 10
menit atau lebih lama lagi. Grafik dapat digantisetiap hari dan untuk daerah yang sulit dijangkau
kecepatan putarannya dapat diperlambat sehingga dapat dioperasikan untuk mingguan atau
bulanan atau lebih lama lagi.
Baca juga :
Hujan adalah sebuah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat
untuk jatuh dan biasanya tiba di permukaan. Hujan biasanya terjadi karena pendinginan suhu
udara atau penambahan uap air ke udara. Hal tersebut tidak lepas dari kemungkinan akan terjadi
bersamaan. Turunnya hujan biasanya tidak lepas dari pengaruh kelembaban udara yang memacu
jumlah titik-titik air yang terdapat pada udara.
Sedangkan curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh di permukaan tanah selama periode
tertentu diukur dalam satuan tinggi diatas permukaan horizontal apabila tidak terjadi kehilangan
air oleh proses evaporasi dan peresapan. Hasil prakiraan hujan bulanan periode mengindikasikan
pola curah hujan yang tidak jauh berbeda dengan rata-ratanya dengan jeluk hujan kurang dari
100 mm/bulan.
TUGAS MANDIRI
KLIMATOLOGI PERTANIAN
(LUHT4213)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1 SAMPAI 21, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
1. Ilmu yang membahas iklim dari suatu tempat ataupun beberapa tempat pada suatu wilayah luas
disebut
A. meteorologi.
B. ilmu cuaca.
C. klimatologi.
D. geografi.
3. Suatu iklim dikatakan mengalami perubahan bila terjadi perubahan cuaca dalam periode
A. 5 tahun.
B. 10 tahun.
C. 20 tahun.
D. 30 tahun.
4. Curah hujan, hari hujan dan evaporasi adalah beberapa contoh dari unsur
A. cuaca.
B. iklim.
C. kelembaban.
D. tekanan udara.
A. fisika.
B. kimia.
C. biologi.
D. pertanian.
D. evaporasi = 139,5mm.
7. Ruang lingkup klimatologi pertanian terbentang antara lapisan tanah sedalam perakaran tumbuh-
tumbuhan sampai lapisan udara tertinggi pada
A. permukaan tanah.
A. pupuk buatan.
B. pestisida.
C. bibit unggul.
D. irigasi.
9. Suhu pada siang hari, bila bumi tidak mempunyai atmosfer adalah lebih dari
A. -1840 R.
B. 930 R.
C. -1840 C.
D. 930 C.
10. Salah satu fungsi gas ozon , adalah untuk
A. sungai.
B. samudera.
C. rawa.
D. danau.
13. Komposisi rata-rata udara kering yang terkandung pada lapisan bawah atmosfer setebal 25Km yang paling kecil
adalah
A. nitrogen.
B. oksigen.
C. argon.
D. karbondioksida.
14. Benda-benda padat yang sangat halus, seperti debu, bakteri, spora dan sebagainya yang melayang-layang di
atmosfer disebut
A. aerosol.
B. andasol.
C. vertisol.
D. latosol.
15. Lapisan paling bawah dari atmosfer yang merupakan tempat berlangsungnya proses cuaca disebut lapisan
A. stratosfer.
B. mesosfer.
C. termosfer.
D. troposfer.
A. troposfer.
B. stratosfer.
C. mesosfer.
D. termosfer.
A. termometer.
B. altimeter.
C. anemometer.
D. barometer.
A. isobar.
B. isometer.
C. isotop.
D. ionosfer.
19. Suatu proses rambatan energi dari molekul ke molekul melalui medium yang tak bergerak disebut
A. konveksi.
B. konduksi.
C. radiasi.
D. konvergensi.
A. hitam.
B. biru.
C. putih.
D. merah.
A. 350 C.
B. 3080 C.
C. 1270 C.
D. 630 C.
22. Ada beberapa cara untuk menyatakan kandungan uap air atau kelembaban udara. Perbandingan massa uap air
per satuan volume udara disebut
A. nisbah campuran.
B. kelembaban mutlak.
C. kelembaban spesifik.
D. kelembaban relatif.
A. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
B. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN
SEBAB!
C. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN SALAH, ATAU JIKA PERNYATAAN SALAH ALASAN BENAR!
23. Perubahan cuaca sesaat tidak kelihatan pengaruhnya pada bidang pertanian.
sebab
24. Cuaca banyak berpengaruh dalam bidang pertanian, sedangkan iklim hanya sedikit.
sebab
Dalam usaha pertanian seperti menanam tanaman akan mengalami periode waktu yang lama untuk berproduksi
sehingga perubahan cuaca yang sedikit akan mempengaruhinya.
25. Iklim dapat mempengaruhi terjadinya perbedaan jenis tanah sehingga sifat kimia dan fisikanya berbeda.
sebab
26. Kualitas biji tanaman yang ditanam pada musim penghujan dan kemarau sama.
sebab
sebab
28. Irigasi pada musim kemarau adalah salah satu contoh bahwa secara makro manusia bisa mengendalikan iklim
dan cuaca.
sebab
Baik secara makro maupun mikro manusia sudah dapat mengendalikan iklim dan cuaca.
sebab
30. Di ekuator banyak energi radiasi matahari yang diserap dan diubah menjadi panas sehingga menjadi daerah
yang panas.
sebab
1) radiasi
2) suhu udara
3) kelembaban udara
32. Cabang ilmu yang membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta proses-proses fisika yang terjadi di
atmosfer disebut
1) ilmu iklim
2) meteorologi
3) ilmu cuaca
33. Contoh unsur iklim adalah
2) curah hujan
3) hari hujan
1) antropologi
2) biologi
3) hidrologi
35. Ruang lingkup klimatologi sangat luas yang dapat berdasarkan terapannnya dan ruangnya. Contoh klimatologi
terapan adalah klimatologi
1) pertanian
2) kehutanan
3) perikanan
36. Salah satu unsur iklim adalah angin yang di ukur dengan kecepatan dan arah dominan, yang masing-masing di
ukur dalam satuan
1) km/jam
2) mm
3) derajat
37. Selain iklim alami, klimatologi pertanian juga memperhatikan perubahan-perubahan ling-kungan buatan yaitu
1) penghalang angin
2) naungan
3) irigasi
38. Penyakit yang dapat timbul bila terkena langsung gas ozon adalah
1) kanker kulit
2) kataraks mata
3) rhematik
1) ozon
2) oksigen
3) uap air
1) stratosfer
2) termosfer
3) ionosfer
41. Radiasi yang diterima di permukaan bumi disebut radiasi global. Radiasi ini terdiri dari radiasi
1) langsung
2) pantulan
3) hamburan
42. Panjang hari adalah waktu atau lamanya periode terang dalam jam dari matahari terbit sampai terbenam.
Penggolongan tentang respon tanaman terhadap panjang hari adalah tanaman
1) berhari panjang
2) berhari pendek
3) netral
43. Alat untuk mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Termometer mempunyai skala yaitu dalam derajat
1) fahrenheit
2) kelvin
3) newton
44. Cara untuk menyatakan kandungan uap air di udara atau kelembaban udara adalah dengan
1) nisbah campuran
3) titik embun
45. Gabungan antara evaporasi dan transpirasi disebut evapotranspirasi. Besarnya evapotranspirasi tergantung dari
faktor-faktor antara lain yaitu
1) iklim
2) jenis tanaman
3) jenis tanah
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Abd rahim
blognya mahasiswa pertanian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasuk wilayah
yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan,kenaikan muka air laut,
dan suhu udara, serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan
beberapa dampak serius perubahan iklim yang dihadapi Indonesia. Perubahan iklim akan
menyebabkan: (a) seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang
lebih rendah dibanding wilayah subtropis; (b) wilayah selatan Indonesia mengalami penurunan curah
hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan curah hujan.
Kerentanan suatu daerah terhadap perubahan iklim atau tingkat ketahanan dan kemampuan
beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim, bergantung pada struktur sosial-ekonomi, besarnya
dampak yang timbul, infrastruktur, dan teknologi yang tersedia. Di Indonesia, upaya-upaya mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1990,walaupun Indonesia tidak
memiliki kewajiban untuk memenuhi target penurunan emisi GRK. Untuk memperkuat pelaksanaan
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia pada sektor pertanian,perlu ditetapkan strategi
nasional mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara terintegrasi, yang melibatkan berbagai
instansi terkait.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah pokok yang kami sampaikan pada makalah ini antara lain adalah:
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis adalah untuk mengetahui hubungan klimatologi, iklim, cuaca dengan
pertanian agar pertanian bisa mengatur budidaya apa yang harus ditanam jika musim berubah terus,
maka dari itu kita harus belajar tentang klimatologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda
dalam kajiannya, meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil
akhir dari proses2 atmosfer. Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2
berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi
definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di
berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia.
Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak sehingga memerlukan
statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi
statistik (Tjasyono, 2004) Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan
dan produksi tanaman. Jenis2 dan sifat2 iklim bisa menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh pada
suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat
diperlukan.
Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada
perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan
perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para
petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis
Indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman
pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu,
angin, kelembaban dan sinar matahari.
Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan
sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yg disebabkan oleh
berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman, Inu
merupakan contoh global pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari
perubahan iklim, yaitu timbulnya fenomena El Nino dan La Nina. Fenomena perubahan iklim ini
menyebabkan menurunnya produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit bila tidak mendapatkan
hujan dalam 3 bulan berturut-turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga
produksi kelapa sawit untuk jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi
juga menurun akibat dari kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada
saat fenomea La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke dua.
Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukkan jenis2 tanaman yg hidup di daerah2
tertentu. Misalnya perbedaan tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun dan kutub. Indonesia
merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau tidaklah
seekstrim perbedaan suhu musim panas dan musim kemarau di daerah2 sub tropis dan kutub. Oleh
karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada perbedaan suhu menurut
ketinggian tempat. Perbedaan suhu akibat dari ketinggian tempat (elevasi) berpengaruh pada
pertumbuhan dan produksi tanaman. Sebagai contoh, tanaman strowbery akan berproduksi baik
pada ketinggian di atas 1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu antara siang
dan malam sangat kontras dan keadaan seperti inilah yg dibutuhkan oleh tanaman strowbery. Jadi
keeratan hubungan antara klimatologi dengan ilmu pertanian tercermin dengan berkembangnya
cabang klimatologi
- Cuaca
Cuaca dan iklim adalah proses interaktif alami (kimia, biologis dan fisis) di alam, Khusus nya
di atmosfer. Hal ini terjadi karena adanya sumber energi, yaitu Matahari dan gerakan rotasi Bumi
pada poros (kurang 24 jam) serta revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Dalam peristiwa ini,
pendekatan fisis lebih dominan dari pada kimia dan biologis.Cuaca sebagai kondisi udara sesaat dan
iklim sebagai kondisi udara rata-rata dalam kurun waktu tertentu merupakan hasil interaksi proses
fisis.Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu perubahan iklim akan
membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan maupun siklus beberapa
tahunan . Selain perubahan yang berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah
secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal.
Perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak
langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer, yang akan memperbesar
keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang (Trenberth, Houghton and Filho. 1995).
Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan sulit
dikendalikan. Dalam praktek, iklim dan cuaca sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan sesuai
dengan kebutuhan Iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi pertanian.
Karena sifatnya yang dinamis, beragam dan terbuka, pendekatan terhadap cuaca/iklim agar lebih
berdaya guna dalam bidang pertanian , diperlukan suatu pemahaman yang lebih akurat teradap
karakteristik iklim melalui analisis dan interpretasi data iklim. Mutu hasil analisis dan interpretasi
data iklim, selain ditentukan oleh metode analisis yang digunakan, juga sangat ditentukan oleh
jumlah dan mutu data. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi
pengelola dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian secara keseluruhan.
Menyimak pemberitaan beberapa media masa akhir-akhir ini tentang semakin rawannya
ketersediaan pangan di Indonesia tentunya sangat memprihatinkan. Pengaruh kegagalan panen,
bangkrutnya petani dan harga pangan yang makin meningkat dapat meruntuhkan prospek
pertumbuhan ekonomi. Kondisi dimana harga bahan pangan dan komoditi lain yang tinggi tentu saja
berakibat pada peningkatan inflasi. Semakin rawannya ketahanan pangan di Indonesia merupakan
akibat semakin menurunnya luas lahan pertanian dan produktivitas lahan yang tidak mungkin
ditingkatkan. Artinya beberapa upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian sudah tidak
ekonomis lagi.
Disamping faktor tanah, produktivitas pertanian sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air
dan berbagai unsur iklim. Namun dalam kenyataannya, iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi
faktor pembatas produksi. Hal tersebut disebabkan kekurang selarasan sistem usahatani dengan
iklim akibat kekurang mampuan kita dalam memahami karakteristik dan menduga iklim, sehingga
upaya antisipasi resiko dan sifat ekstrimnya tidak dapat dilakukan dengan baik. Akibatnya, sering
tingkat hasil dan mutu produksi pertanian yang diperoleh kurang memuaskan dan bahkan gagal
sama sekali.
Sesuai dengan karakteristik dan kompleksnya faktor iklim, maka kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam memodifikasi dan mengendalikan iklim sangat terbatas.
Oleh sebab itu pendekatan yang paling efektif untuk memanfaatkan sumber daya iklim adalah
menyesuaikan sistem usahatani dan paket teknologinya dengan kondisi iklim setempat. Penyesuaian
tersebut harus didasarkan pada pemahaman terhadap karakteristik dan sifat iklim secara baik
melalui analisis dan interpretasi data iklim. Mutu hasil analisis dan interpretasi data iklim, selain
ditentukan oleh metode analisis yang digunakan, juga sangat ditentukan oleh jumlah dan mutu data.
Selain proses metabolisme, proses pembungaan, pengisian biji dan pematangan biji atau
buah tanaman padi juga sangat dipengaruhi oleh radiasi surya (intensitas dan lama penyinaran),
suhu udara dan kelembaban nisbi serta angin. Secara aktual, berbagai proses fisiologi, pertumbuhan
dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh unsur cuaca, yaitu keadaan atmosfer dari saat ke
saat selama umur tanaman, ketersediaan air (kelembaban tanah) sangat ditentukan oleh curah
hujan dalam periode waktu tertentu dan disebut sebagai unsur iklim, yang pada hakikatnya adalah
akumulasi dari unsur cuaca (curah hujan dari saat ke saat)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak factor yang mempengaruhi dalam terjadinya proses pertanian, salah satunya adalah
iklim. Iklim mempunyai pengaruh yang besara terhadap baik atau buruknya pertumbuhan tanaman
dalam proses pertanian yang berlangsung. Seperti yang kita ketahui, iklim mempengaruhi tanah
sebagai media tanam dalam bertani. Suhu udara, angin, curah hujan, material tanah, oksigen dan
mineral pada tanah sangat berpengaruh pada proses bercocok tanam, dan hal tersebut sangat di
pengaruhi iklim sebagai sumber pengaruh semua itu. Bahkan berubahnya iklim bisa mengakibatkan
semua hal tadi berubah pula, baik pada perubahan yang di harapkan bahkan pada perubahan yang
tidak di harapkan yang dapat menggarahkan proses pertanian pada hal yang kurang baik.
Iklim merupakan komponen ekosistem dan factor produksi yang sangat dinamik dan sulit di
kendalikan dan di duga terutama suhu , oleh karena itu pendekatan yang paling baik dalam rangka
membangun pertanian adalah menyesuaikan keadaan tani dengan iklim
Factor suhu memepunyai peranan yang sangat penting perencanaan dan system produksi
pertanian karena seluruh unsure iklim berpengaruh terhadap berbagai proses fotosintesis
pertumbuhan dan produktifitas tanaman
Cuaca dan iklim adalah proses interaktif alami (kimia, biologis dan fisis) di alam, Khusus nya
di atmosfer. Hal ini terjadi karena adanya sumber energi, yaitu Matahari dan gerakan rotasi Bumi
pada poros (kurang 24 jam) serta revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Dalam peristiwa ini,
pendekatan fisis lebih dominan dari pada kimia dan biologis.Cuaca sebagai kondisi udara sesaat dan
iklim sebagai kondisi udara rata-rata dalam kurun waktu tertentu merupakan hasil interaksi proses
fisis.Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu perubahan iklim akan
membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan maupun siklus beberapa
tahunan . Selain perubahan yang berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah
secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal.
Perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau
tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer, yang akan memperbesar
keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang
B. Saran
Globalisasi adalah hal yang dapat merubah hal yang mempunyai pengaruh terhadap
pertanian kearah yang tidak lebih baik, bahkan cenderung merugikan. Dengan globalisasi berarti
terjadi perubahan iklim, salah satunya adalah radiasi yang dapat mengganggu proses pertanian.
Maka dari itu marilah kita cegah sama-sama hal tersebut, karena dengan mencegah hal terrsebut
berarti kita mencegah hal yang tidak di inginkan bila terjadi globalisasi nantinya.
Sebaiknya perlu koordinasi dan kerjasama yang baik antara instansi pengelola danpengguna
data iklim demi menunjang pertanian secara keseluruhan
Pemerintah seharusnya melakukan peningkatan /peralatan/stasiun informasi iklim untuk
pengamatan menyediakan dan membina sdm dalam meningkatkan mutu pengamatan dan
kemampuan analisis karena sangat terbatasnya informasi iklim yang sangat efektif (berdaya guna)
untuk bidang atau kegiatan pertanian
DAFTAR PUSTAKA
http//www.indekspengaruhiklimterhadappertaniankonvensional.com/wikipedia.com/inc/.hohuw.co
m
Tjasyono, 2004 “iklim ,suhu terhadap permukaan bumi” Wisnubroto, S. 1997.
Poskan Komentar
Posting Lama Beranda
Classic Clock
chalender
4,917
Mengenai Saya
abd rahim
Arsip Blog
▼ 2015 (4)
o ▼ April (4)
Hubungan Klimatologi Dengan Pertanian
makalah Pernikahan
laporan pembuatan MOL
makalah biaya produksi
Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam
kajiannya, meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari
proses2 atmosfer.
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg
di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah
ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi
berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi
memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam
pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono,
2004)
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman.
Jenis2 dan sifat2 iklim bisa menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta
produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring
dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim,
membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal
musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu
susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia,
hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian.
Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin,
kelembaban dan sinar matahari.
Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan sumber
air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yg disebabkan oleh berubahnya
kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman. Itu merupakan contoh
global pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari perubahan iklim, yaitu
timbulnya fenomena El Nino dan La Nina. Fenomena perubahan iklim ini menyebabkan menurunnya
produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit bila tidak mendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-
turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa sawit untuk
jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi juga menurun akibat dari
kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat fenomea La Nina
produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke dua.
Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukkan jenis2 tanaman yg hidup di daerah2 tertentu.
Misalnya perbedaan tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun dan kutub. Indonesia merupakan
daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau tidaklah seekstrim
perbedaan suhu musim panas dan musim kemarau di daerah2 sub tropis dan kutub. Oleh karena itu
untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada perbedaan suhu menurut ketinggian
tempat. Perbedaan suhu akibat dari ketinggian tempat (elevasi) berpengaruh pada pertumbuhan
dan produksi tanaman. Sebagai contoh, tanaman strowbery akan berproduksi baik pada ketinggian
di atas 1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu antara siang dan malam
sangat kontras dan keadaan seperti inilah yg dibutuhkan oleh tanaman strowbery.
Sejak umur 1 (satu) hari, semua ayam di kandang kami sudah mendapat treatment khusus,
selain pakan dan jamu/suplemen herbal, setiap hari mereka mendengar lantunan Ayat Suci
Al-Qur´an dari audio yang disetting 24 jam.