Anda di halaman 1dari 70

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI
ACARA II
ANALISIS CURAH HUJAN DAN EVAPOTRANSPIRASI

LAPORAN

OLEH :

GABRIEL PUTRA PADAGA


F 121 20 094

PALU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa oleh karena
itu suatu negara yang dilalui garis ini memiliki pola iklim yang sama sepanjang
tahun. Pola yang dominan adalah hangat dan basah atau hangat dan kering
sepanjang tahun. Sebagian besar daerah khatulistiwa juga ditandai sebagai yang
lembab. Karena Indonesia dilalui garis ini, maka iklim yang terjadi hanya dua,
yaitu musim hujan (basah) dan kemarau (kering) (Hidayat & Empung, 2016).
Presipitasi adalah turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi yang
berupa hujan, salju, embun, dan yang sejenis. Indonesia termasuk daerah tropis
sehingga yang paling dominan jenis presipitasi yang terjadi adalah hujan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi hujan adalah titik-titik air yang
berjatuhan dari udara karena proses pendinginan (Hidayat & Empung, 2016).
Hasil dari proses presipitasi atau yang biasanya kita kenal dengan sebutan
hujan, menyebabkan terjadinya evapotranspirasi. Evapotranspirasi (ET) adalah
proses dimana air berpindah dari permukaan bumi ke atmosfer termasuk
evaporasi air dari tanah dan transpirasi dari tanaman melalui jaringan tanaman
melalui transfer panas laten persatuan area. Apabila jumlah air yang tersedia
tidak menjadi faktor pembatas, maka evapotranspirasi yang terjadi akan
mencapai kondisi yang maksimal dan kondisi itu dikatakan sebagai
evapotranspirasi potensial tercapai atau dengan kata lain evapotranspirasi
potensial akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas bagi stomata maupun
permukaan tanah (Juanda, Idkham, & Chairani, 2013).
Presipitasi atau hujan memiliki kaitan erat dengan proses
evapotranspirasi, hubungan keduanya dapat diamati dari molekul air yang jatuh
ke bumi yang kemudian tersangkut pada dedaunan dan mengalami penguapan.
Kondisi ini disebut dengan evapotranspirasi, yang mana proses ini dapat
menggambarkan jumlah air yang hilang dari badan air karena adanya vegetasi.

1.2. Rumusan Masalah


Berikut ini merupakan rumusan masalah yang akan dikembangkan, dalam acara
praktikum kali ini :
1.2.1. Bagaimana cara menghitung nilai Evapotranspirasi (ET) dengan
menggunakan data iklim.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksankannya acara praktikum ini, adalah :
1.3.1. Untuk mengetahui cara melakukan perhitungan secara matematis nilai
Evapotranspirasi (ET), dengan menggunakan data iklim.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.
2.1. Presipitasi / Hujan
Presipitasi atau hujan merupakan gejala meteorologi dan juga unsur
klimatologi. Hujan adalah hydrometeor yang jatuh berupa partikel-partikel air
yang mempunyai diameter 0.5 mm atau lebih. Hydrometeor yang jatuh ke tanah
disebut hujan sedangkan yang tidak sampai tanah disebut Virga (Hidayat &
Empung, 2016). Selain itu hujan juga bisa diartikan adanya perubahan wujud dari
benda cair menjadi benda padat yang membentuk awan yang memiliki massa
yang berat sehingga jatuh ke permukaan bumi. Berikut ini adalah jenis-jenis
hujan yang lazim terjadi:
1.
2.
2.1.
2.1.1. Hujan Siklonal
Hujan siklona adalah hujan yang terjadi karena adanya udara yang panas
dan suhu tinggi yang disertai dengan angin berputar. Hal ini karena
adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dan angin pasat
tenggara, kemudian angina itu naik terjadi penggumpalan di atas awan
yang berada di garis khatulistiwa. Hujan ini biasanya terjadi di wilayah
yang dilalui garis khatulistiwa. Sumber curah hujan sangat deras, terdiri
dari massa udara besar beberapa ratus mil dengan tekanan rendah di
pusatnya dan angin bertiup ke pusat searah jarum jam (belahan Bumi
selatan) atau berlawanan arah jarum jam (belahan Bumi utara) (Chris,
2007 dalam Hidayat & Empung, 2016). Meski siklon dapat
mengakibatkan kematian dan kerusakan properti yang besar, inilah
faktor penting dalam penguasaan hujan atas suatu daerah, karena siklon
dapat membawa hujan yang sangat dibutuhkan di wilayah kering
(Climmate Prediction Center, 2005 dalam Hidayat & Empung, 2016).

2.1.2. Hujan Frontal


Hujan ini terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara yang
dingin dengan suhu yang rendah dan massa udara panas dengan suhu
tinggi. Biasanya perbedaan kedua masa tersebut bertemu di front, yaitu
salah satu tempat yang paling mudah terjadi kondensasi dan
pembentukan awan. Berbagai jenis cuaca dapat ditemukan di sepanjang
front tutupan dengan kemungkinan terjadinya badai petir, namun
biasanya jalur mereka dikaitkan dengan penguapan massa air. Front
tutupan biasanya terbentuk di sekitar daerah bertekanan rendah (David,
2007 dalam Hidayat & Empung, 2016).

2.1.3. Hujan Muson


Hujan ini terjadi karena ada pergerakan semu matahari dengan garis
balik utara dan selatan, hujan ini turun dalam kurun waktu tertentu. Dan
biasanya musim kemarau dan hujan, seperti yang terjadi di Indonesia
(Hidayat & Empung, 2016).

2.1.4. Hujan Zenithal (Kovenksi)


Hujan ini tejadi karena adanya pertemuan angina pasat timur laut dan
angin pasat tenggara. Hal ini menyebabkan awan yang memiliki massa
berat mengalami penurunan suhu yang berakibat terjadinya kondensasi,
dan terjadi turun hujan. Biasanya hujan ini berada di daerah tropis (B.
Geerts, 2002 dalam Hidayat & Empung, 2016).

2.1.5. Hujan Orografis


Merupakan hujan yang terjadi karena adanya angin yang mengandung
uap air, kemudian arah pergerakannya secara horizontal. Perjalanan
angin tersebut harus melewati pegunungan yang menyebabkan suhu
angin menjadi dingin akibat adanya proses kondensasi (saat melewati
pegunungan tadi) (M. Pidwirny, 2008 dalam Hidayat & Empung, 2016).

2.2. Evaporasi
Evaporasi adalah suatu jumlah maksimum dari air yang berhasil diubah
kedalam fase uap air, berlangsung pada suatu permukaan rata, datar dan basah
yang dapat dicapai secara bebas oleh seluruh faktor – faktor iklim (Juanda,
Idkham & Chairani, 2013)..
Evaporasi merupakan faktor penting dalam studi tentang pengembangan
sumberdaya air. Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai, besarnya
kapasitas waduk, besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif
untuktanaman, analisis ketersediaan air dan lain sebagainya. Air akan menguap
dari tanah,baik tanah gundul atau yang tertutup oleh tanaman dan pepohonan,
permukaan tidak tembus air seperti atap dan jalan raya dan air bebas dari air yang
mengalir. Laju evaporasi atau penguapan akan berubah-ubah menurut warna dan
sifat pemantulan permukaan dan hal ini juga akan berbeda untuk permukaan
yang langsung tersinari oleh matahari dan yang terlindung dari sinar matahari
(Soemarto, 1987 dalam Juanda, Idkham & Chairani, 2013).
Evaporasi yaitu penguapan di atas permukaan tanah, sedangkan
transpirasi yaitu penguapan melalui permukaan dari air yang semula diserap oleh
tanaman. Atau dengan kata lain, evapotranspirasi adalah banyaknya air yang
menguap dari lahan dan tanaman dalam suatu petakan karenapanas matahari
(Asdak, 1995 dalam Juanda, Idkham & Chairani, 2016).

2.3. Transpirasi
Transpirasi pada dasarnya merupakan proses dimana air menguap dari
tanaman melalui daun ke atmosfer. Sistem perakaran tanaman mengadopsi air
dalam jumlah yang berbeda-beda dan ditransmisikan melalui tumbuhan dan
melalui mulut daun (Viesman dkk., 1972 dalam Juanda, Idkham & Chairani,
2016).
Menurut Harto (1993) dalam Juanda, Idkham & Chairani (2016) ada dua
bentuk transpirasi, yaitu: (1) Transpirasi stomata, dimana air lepas melalui pori-
pori pada stomata daun, (2) Transpirasi kutikular, dimana air menguap dari
permukaan daun ke atmosfir melalui kutikula.

2.4. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah kombinasidari dua proses, yaitu proses
kehilangan air pada permukaan tanah yang disebut evaporasi dan proses
kehilangan air dari tanaman yang disebut transpiresi (Allen et.al, 1998 dalam
Juanda, Idkham & Chairani, 2016).
Data evapotranspirasi di stasiun klimatologi tidak semuanya tersedia.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka perhitungan evapotranspirasi dilakukan
menggunakan persamaan empirik dari peneliti berdasarkan penelitian di
lapangan yang sudah divalidasi dan dapat digunakan untuk perhitungan
evapotranspirasi (Juanda, Idkham & Chairani, 2016).
Evapotranspirasi merupakan proses evaporasi dan transpirasi yang
berkaitan dengan apa yang terjadi pada tanah yang tertutup oleh tumbuh-
tumbuhan. Proses transpirasi berjalan terus hampir sepanjang hari di bawah
pengaruh sinar matahari. Pada malam hari pori-pori daun yang disebut stomata
akan menutup yang menyebabkan terhentinya proses transpirasi dengan drastis.
Proses evaporasi dapat berjalan terus - menerus selama ada input panas,
karenanya bagian terbesar jumlah evaporasi diperoleh siang hari. Faktor lain
yang penting adalah adanya air yang cukup banyak, jika jumlah air selalu
tersedia secara berlebihan dari yang dibutuhkan oleh tanaman selama proses
transpirasi, maka jumlah air yang di transpirasikan akan lebih besar dibandingkan
dengan tersedianya air di bawah kebutuhan (Soemarto, 1987 dalam Juanda,
Idkham & Chairani, 2016).
BAB III
LANGKAH KERJA

3.
3.1. Alat dan Bahan
Berikut ini, merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam melaksanakan
acara praktikum kali ini :
3.1.1. Alat
Adapun alat, yang digunakan antara lain:
1. Pensil
2. Mistar
3. Bolpoin
4. Pensil Warna
5. Spidol

3.1.2. Bahan
Adapun bahan, yang akan digunakan antara lain :
1. Data Iklim Per-tahun
2. Kertas HVS

3.2. Langkah Kerja


Berikut ini merupakan langkah kerja perhitungan nilai Evapotranspirasi
rujukan dan evapotranspirasi potensial metode Penman Modifikasi (1997) dan
Thorntwhite (1948), berdasarkan nilai / data iklim dalam satu tahun.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.2.1. Perhitungan Metode Penman Modifikasi (1997)
3.2.1.1. Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan
Dalam menghitung nilai evaporasi rujukan, diperlukan
beberapa nilai yang didapatkan dari perhitungan data iklim yang
didapat dari stasiun pengamatan, dengan rumus sebagai berikut :
1. Langkah pertama dalam melakukan perhitungan adalah
menentukan nilai selisih tekanan uap jenu dan tekanan uap
aktual. Nilai ini bisa ditentukan dengan menggunakan rumus :

ed - ea

Dimana :
ea = Dapat dilihat dari tabel berdasarkan nilai suhu udara
ed = ea x (RH/100)

2. Langkah kedua, tentukan nilai dari f(u). Nilai ini dapat


ditentukan dengan menggunakan rumus :

f(u) = 0,27 x (1 + U/100)

Dimana :
U = Dapat dilihat dari data kecepatan angin per hari daerah
pengamatan

3. Langkah ketiga, tentukan nilai Rn. Nilai ini dapat ditentukan


dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rn = Rs – Rn1
Dimana :
Rs = ((0.25 + 0.54) x n/N) x Ra
Ket :
Ra = Dapat ditentukan dari nilai tabel besaran nilai angot (Ra)
dalam evaporasi ekivalen (mm/hari) dalam hubungannya
dengan lintang.
n/N = Didapat dari nilai funngsi kecerahan matahari
minimum (n) dan maksimum (M)

Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)


Ket :
f(t) = Dapat diketahui dari nilai tabel hubungan antara
temperatur, dengan nilai W dan f(T)
f(ed) = (0.34 - 0.044) x ed0,5
f(n/N) = (0.1 + 0.9) x n/N

4. Tahap kelima, tentukan nilai W, 1-W dan nilai c. Ketiga nilai di


atas dapat ditentukan dari nilai tabel hubungan antara
temperature (T), dengan nilai W dan f(T).

5. Tahap akhir, jika semua nilai di atas sudah diketahui, gunakan


rumus evapotranspirasi rujukan berdasarkan metode Penman
seperti berikut.

3.2.1.2. Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)


Dalam menghitung nilai evaporasi potensial, diperlukan
beberapa nilai dari perhitungan evapotranspirasi rujukan.

1. Langkah pertama, tentukan nilai evapotranpirasi rujukan seperti


langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya.
2. Kedua, tentukan nilai c. Nilai ini dapat dilihat dari tabel angka
koreksi berdasarkan metode yang digunakan.
3. Terakhir, tentukan nilai evapotranspirasi potensial dengan
menggunakan rumus diatas.

1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.2.1.
3.2.2. Perhitungan Metode Thorntwhite (1948)
Berikut ini merupakan langkah kerja, dalam melakukan perhitungan
nilai evapotranspirasi (ET) dengan menggunakan metode Thorntwhite
(1948). Dalam melakukan perhitungan nilai ET menggunakan metode ini,
perlu terlebih dahulu diketahui rumus atau formula yang digunakan untuk
mempermudah langkah pengerjaannya.
Rumus :

Rumus perhitungan nilai ET untuk garis lintang 0°


Rumus perhitungan nilai ET untuk garis lintang
1°11’39” LS

1. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mencari data terkait


suhu udara di daerah yang akan diteliti nilai evapotranspirasinya.
2. Data suhu dapat diperoleh dari situs Badan Metereologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) dengan mengunjungi website berikut :
https://dataonline.bmkg.go.id/
3. Langkah kedua, jika nilai suhu sudah didapatkan hal selanjutnya
yang dilakukan adalah menentukan nilai indeks panas tahunan (I),
rumus yang digunakan dalam penentuan nilai (I), adalah sebagai
berikut :

4. Jika nilai (I) sudah didapatkan, nilai yang selanjutnya yang di


tentukan adalah koefisien nilai (a), besaran nilai ini tergantung lokasi
analisis dengan rumus :

5. Untuk nilai koefisen a dan c, seperti yang tertera di rumus paling


awal metode ini, mempunyai nilai yang sama.
6. Jika semua nilai yang perlu di ketahui sudah di tentukan, selanjutnya
dapat dilakukan perhitungan nilai evapotranspirasi (ET0(0o)) dan ETo
berdasarkan rumus awal yang telah diberikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.
4.1. Hasil
Dibawah ini, merupakan hasil dari perhitungan nilai Evapotranspirasi
berdasarkan data iklim tahun 2016 Kota Palu, Stasiun Pengamatan Metereologi
Mutiara Sis – Al Jufri. Dengan menggunakan metode Penman Modifikasi (1997)
dan Thorntwhite (1948)
1.
2.
3.
4.
4.1.
4.1.1. Perhitungan Evapotranspirasi (ET) Metode Penman
4.1.1.1. Bulan Januari
- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 40,10
RH = 72,80
ed = ea x (RH/100)
= 40,10 x (72,80/100)
= 29.19
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ea – ed) = 40.10 – 29.19
(ea – ed) = -20.91 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah 20.91

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 9.50 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,10
f(u) = 0,30 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 6,06
Ra = 15,6 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 6,06) x 15,6
Rs = 74,68
 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)
Dik : f(t) = 16,50
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,15
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 6,06
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,50 x 0,15 x 6,06
Rn1 = 15,00 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 74,68 – 6,06
Rn = 59,86

- Perhitungan Nilai EvapotranspirasI Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -20,91 mbar
Rn = 59,86
W = 0,78
1 – W = 0,23
c = 1,100
f(u) = 0,30
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,100 [(0,78 x 59,86) + (0,23 x 0,30 x (-20,91)
ETo = 52,03
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,100
ETo= 52,03
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,100 x 52,03
ETp = 57,24

4.1.1.2. Bulan Februari


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 37,38
RH = 67,62
ed = ea x (RH/100)
= 37,38 x (67,62/100)
= 25,28
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 25,28 -37,38
(ed – ea) = -12,10 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -12,10
- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)
Dik : U = 9.04 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,09
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 5,33
Ra = 16 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 5,33) x 16
Rs = 67,37

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,30
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,12
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 5,33
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,30x 0,12 x 5,33
Rn1 = 10,43 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 67,37 – 10,43
Rn = 56,94

- Perhitungan Nilai EvapotranspirasI Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -21,10 mbar
Rn = 56,94
W = 0,77
1 – W = 0,23
c = 1,100
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,100 [(0,77 x 56,94) + (0,23 x 0,29 x (-12,10)
ETo = 47,34
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,100
ETo = 47,34
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,100 x 47,34
ETp = 52,07

4.1.1.3. Bulan Maret


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 38,26
RH = 65,62
ed = ea x (RH/100)
= 38,26 x (65,62/100)
= 25,19
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 25,19 – 38,26
(ed – ea) = -13,07 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -13,07

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 9,72 Km/jam
Dit : f(u)….?

Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,10
f(u) = 0,30 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 6,25
Ra = 15,6 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x6,25) x 15,6
Rs = 77,03

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,50
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,12
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 6,25
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,50 x 0,12 x 6,25
Rn1 = 12,38 mm/hari

Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 77,03 – 12,38
Rn = 64,65

- Perhitungan Nilai EvapotranspirasI Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -13,07 mbar
Rn = 64,65
W = 0,78
1 – W = 0,23
c = 1,000
f(u) = 0,30
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,000 [(0,78 x 64,65) + (0,23 x 0,30 x (-13,07)
ETo = 49,53
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,000
ETo= 49,53
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,000 x 49,53
ETp = 49,53

4.1.1.4. Bulan April


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 37,59
RH = 77,16
ed = ea x (RH/100)
= 37,59 x (77,16/100)
= 29,00
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 29,00 – 37,59
(ed – ea) = -8,59 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -8,59

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 8,75 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,09
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 5,05
Ra = 14,7 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 5,05) x 14,7
Rs = 58,65

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,30
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,10
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 5,05
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,30 x 0,10 x 5,05
Rn1 = 8,23 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 58,65 – 8,23
Rn = 50,42

- Perhitungan Nilai EvapotranspirasI Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -8,59 mbar
Rn = 50,42
W = 0,77
1 – W = 0,23
c = 0,950
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 0,950 [(0,77 x 50,42) + (0,23 x 0,29 x (-8,59)
ETo = 36,34
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 0,950
ETo = 36,34
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 0,950 x 36,34
ETp = 34,52

4.1.1.5. Bulan Mei


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 37,38
RH = 78,93
ed = ea x (RH/100)
= 37,38 x (78,93/100)
= 29,50
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 29,50 - 78,93
(ed – ea) = -7,88 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -7,88

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 7,31 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,07
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 5,15
Ra = 12,8 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 5,15) x 12,8
Rs = 52,08

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,30
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,10
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 5,15
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,30 x 0,10 x 5,15
Rn1 = 8,39 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 52,08 – 8,39
Rn = 43,69

- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -7,88 mbar
Rn = 43,69
W = 0,77
1 – W = 0,23
c = 0,950
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 0,0950 [(0,77) + (0,23 x 0,29 x (-7,88)
ETo = 31,46
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,100
ETpo = 31,46
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,100 x 31,64
ETp = 29,89

4.1.1.6. Bulan Juni


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 35,28
RH = 72,76
ed = ea x (RH/100)
= 35,28 x (72,76/100)
= 25,67
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 25,67 – 72,76
(ed – ea) = -9,61 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -9,61

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 7,20 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,07
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 5,06
Ra = 12,2 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 5,06) x 12,2
Rs = 48,77

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,10
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,12
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 5,06
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,10 x 0,12 x 5,06
Rn1 = 9,78 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 48,77 – 9,78
Rn = 38,99

- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -9,61 mbar
Rn = 38,99
W = 0,76
1 – W = 0,24
c = 1,000
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,000 [(0,76 x 38,99) + (0,23 x 0,29 x (-9,61)
ETo = 28,96
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,000
ETo= 28,96
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,000 x 28,96
ETp = 28,96

4.1.1.7. Bulan Juli


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 37,17
RH = 70,71
ed = ea x (RH/100)
= 37,17 x (71,70/100)
= 26.65
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 26,65 – 37,17
(ed – ea) = -10,52 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -10,52

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 8,68 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,09
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 5,30
Ra = 13,40 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 5,30) x 13,40
Rs = 56,11

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,10
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,11
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 5,30
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,10 x 0,11 x 5,30
Rn1 = 9,39 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 56,11 – 9,39
Rn = 46,72

- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -10,52 mbar
Rn = 46,72
W = 0,76
1 – W = 0,24
c = 1,000
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,000 [(0,76 x 46,72) + (0,24 x 0,29 x (-10,52)
ETo = 34,78
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,000
ETo = 34,78
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,000 x 34,78
ETp = 34,78

4.1.1.8. Bulan Agustus


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 36,54
RH = 64,29
ed = ea x (RH/100)
= 36,54 x (64,29/100)
= 23,49
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 23,49 – 36,54
(ed – ea) = -13,05 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -13,05

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 8,35 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,08
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 5,86
Ra = 14,30 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 5,86) x 14,30
Rs = 66,20

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,30
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,13
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 5,86
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,30 x 0,13 x 5,86
Rn1 = 12,42 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 66,20 – 12,42
Rn = 53,78

- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -13,05 mbar
Rn = 53,78
W = 0,77
1 – W = 0,23
c = 1,000
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,000 [(0,77 x 53,78) + (0,23 x 0,29 x (-13,05)
ETo = 40,54
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,000
ETo = 40,54
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,000 x 40,54
ETp = 40,54

4.1.1.9. Bulan September


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 35,07
RH = 65,90
ed = ea x (RH/100)
= 35,07 x (65,90/100)
= 23,11
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 23,11 – 35,07
(ed – ea) = -11,96 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -11,96

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 8,64 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,09
f(u) = 0,29 Km/Jam
- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 4,70
Ra = 15,10 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 4,70) x 15,10
Rs = 56,07

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,10
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,13
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 4,70
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,10 x 0,13 x 4,70
Rn1 = 9,84 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 56,07 – 9,84
Rn = 46,23
- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan
ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -11,96 mbar
Rn = 46,23
W = 0,76
1 – W = 0,24
c = 1,100
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,100 [(0,76 x 46,23) + (0,24 x 0,29 x (-11,96)
ETo = 37,73
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,100
ETo = 37,73
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,000 x 37,73
ETp = 41,51

4.1.1.10. Bulan Oktober


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 34,65
RH = 69,09
ed = ea x (RH/100)
= 34,65 x (69,09/100)
= 23,49
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 23,49 – 34,65
(ed – ea) = -10,71 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -10,71

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 7,25 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,08
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 4,79
Ra = 15,50 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 4,79) x 15,50
Rs = 58,65

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,10
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,12
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 4,79
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,10 x 0,12 x 4,79
Rn1 = 9,25 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 58,65 – 9,25
Rn = 49,40

- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -10,71 mbar
Rn = 49,40
W = 0,76
1 – W = 0,24
c = 1,100
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,100 [(0,76 x 49,40) + (0,24 x 0,29 x (-10,71)
ETo = 40,48
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,100
ETo = 40,48
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,100 x 40,48
ETp = 44,53

4.1.1.11. Bulan November


- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 35,91
RH = 73,41
ed = ea x (RH/100)
= 35,91 x (73,41/100)
= 26,37
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 26,37 – 35,91
(ed – ea) = -9,54 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -9,54

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 8,75 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,09
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 5,29
Ra = 15,50 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 5,29) x 15,50
Rs = 64,78

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,30
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,11
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 5,29
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,30 x 0,11 x 5,29
Rn1 = 9,48 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 64,78 – 9,48
Rn = 55,30

- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -9,54 mbar
Rn = 55,30
W = 0,77
1 – W = 0,23
c = 1,150
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,150 [(0,77 x 55,30) + (0,23 x 0,29 x (-9,54)
ETo = 48,24
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,150
ETo = 48,24
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,150 x 48,24
ETp = 55,47

4.1.1.12.Bulan Desember
- Perhitungan Selisih Tekanan Uap Jenuh (ea – ed)
Dik : ea = 34,86
RH = 72,03
ed = ea x (RH/100)
= 34,86 x (72,03/100)
= 25,11
Dit : (ea – ed)..?
Penye :
(ed – ea) = 25,11 – 34,86
(ed – ea) = -9,75 mbar
Jadi, nilai selisih tekanan uap jenuh pada bulan januari, adalah -9,75

- Perhitungan Fungsi Kecepatan Angin f(u)


Dik : U = 7,99 Km/jam
Dit : f(u)…..?
Penye :
f(u) = 0,27 x (1 + U/100)
f(u) = 0,27 x 1,08
f(u) = 0,29 Km/Jam

- Perhitungan Nilai Rn
Rn = Rs – Rn1
 Perhitungan Jumlah Radiasi Pendek (Rs)
Dik : n/N = 3,86
Ra = 15,40 mm/hari
Dit : Rs…..?
Penye :
Rs = ((0,25 + 0,54) x n/N) x Ra
Rs = ((0,25 + 0,54) x 3,86) x 15,40
Rs = 46,96

 Perhitungan Radiasi Gelombang Bersih (Rn1)


Dik : f(t) = 16,10
f(ed) = 0,34 – 0,044 x (ed)0,5
= 0,12
f(n/N) = (0,1 + 0,9) x n/N
= 3,86
Dit : Rn1…..?
Penye :
Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N)
Rn1 = 16,10 x 0,132 x 3,86
Rn1 = 7,46 mm/hari
Maka, Rn adalah :
Rn = Rs – Rn1
Rn = 46,96 – 7,46
Rn = 39,50

- Perhitungan Nilai Evapotranspirasi Rujukan dan Potensial (ETo dan


ETp)
 Perhitungan Evapotranspirasi Rujukan (ETo)
Dik : (ed – ea) = -9,75 mbar
Rn = 39,50
W = 0,76
1 – W = 0,24
c = 1,150
f(u) = 0,29
Dit : ETo…..?
Penye :
ETo = c [ (W x Rn) + (1-W x f(u) x (ed – ea) ]
ETo = 1,100 [(0,76 x 39,50) + (0,24 x 0,29 x (-9,75)
ETo = 33,74
 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Dik : c = 1,150
ETo = 33,74
Dit : ETp…..?
Penye :
ETp = c x ETo
ETp = 1,150 x 33,74
ETp = 38,80

4.1.2. Perhitungan Evapotranspirasi Metode Thorntwaite (1948)


1.
2.
3.
4.
4.1.
4.1.1.
4.1.2.
4.1.2.1. Bulan Januari
- Perhitungan indeks panas tahunan (i)
Dik : T = 29,00
Dit : i…..?
Penye :
i = (T / 5)1,51
i = (29,00 / 5)1,51
i = 14,22

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 14,22
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 14,223 – (771 x 10-7) 14,222 + ((179 x 10-4) x
14,22) + 0,942
c /a = 0,73

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 29,00
I `= 14,22
a = 0,73
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 29,00) / 14,22)0,73
ETo (0o) = 14,64 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,22
c = 0,73
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,73 x 14,22
ETo = 10,56 (Cm/Bulan)

4.1.2.2. Bulan Februari


- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 28,80
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (28,80 / 5)1,51
I = 14,07

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 14,07
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 14,073 – (771 x 10-7) 14,072 + ((179 x 10-4) x
14,07) + 0,942
c /a = 0,73

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 29,00
I `= 14,07
a = 0,73
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 29,00) / 14,07)0,73
ETo (0o) = 14,68 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,68
c = 0,73
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,73 x 14,68
ETo = 10,72 (Cm/Bulan)

4.1.2.1.
4.1.2.2.
4.1.2.3. Bulan Maret
- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 29,20
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (29,20 / 5)1,51
I = 14,36

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 14,36
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 14,363 – (771 x 10-7) 14,362 + ((179 x 10-4) x
14,36) + 0,942
c /a = 0,74

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 29,20
I `= 14,36
a = 0,74
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 29,00) / 14,36)0,74
ETo (0o) = 15,05 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 15,05
c = 0,74
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,74 x 15,05
ETo = 11,46 (Cm/Bulan)

4.1.2.4. Bulan April


- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 28,90
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (28,90 / 5)1,51
I = 14,14

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 14,66
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 14,143 – (771 x 10-7) 14,142 + ((179 x 10-4) x
14,14) + 0,942
c /a = 0,73

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 28,90
I `= 14,14
a = 0,73
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 28,90) / 14,14)0,73
ETo (0o) = 14,66 (Cm/Bulan)
 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,66
c = 0,73
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,73 x 14,66
ETo = 10,10 (Cm/Bulan)

4.1.2.5. Bulan Mei


- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 28,80
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (28,80 / 5)1,51
I = 14,07

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 14,07
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 14,073 – (771 x 10-7) 14,072 + ((179 x 10-4) x
14,07) + 0,942
c /a = 0,73

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 28,80
I `= 14,07
a = 0,73
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 28,80) / 14,07)0,73
ETo (0o) = 14,68 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,68
c = 0,73
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,73 x 14,68
ETo = 10,72 (Cm/Bulan)

4.1.2.6. Bulan Juni


- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 27,80
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (27,80 / 5)1,51
I = 13,34
- Perhitungan Koefisien nilai c dan a
Dik = I = 13,34
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 13,343 – (771 x 10-7) 13,342 + ((179 x 10-4) x
13,34) + 0,942
c /a = 0,72

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 27,80
I `= 13,34
a = 0,72
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 27,80) / 13,34)0,72
ETo (0o) = 14,42 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,42
c = 0,72
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,72 x 14,42
ETo = 10,38 (Cm/Bulan)
4.1.2.7. Bulan Juli
- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 27,70
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (27,70 / 5)1,51
I = 13,26

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 13,
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 13,263 – (771 x 10-7) 13,262 + ((179 x 10-4) x
13,26) + 0,942
c /a = 0,72

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 27,70
I `= 13,26
a = 0,72
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 27,70) / 13,26)0,72
ETo (0o) = 14,45 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,45
c = 0,72
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,72 x 14,42
ETo = 10,40 (Cm/Bulan)

4.1.2.8. Bulan Agustus


- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 28,40
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (28,40 / 5)1,51
I = 13,77

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 13,77
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 13,773 – (771 x 10-7) 13,772 + ((179 x 10-4) x
13,77) + 0,942
c /a = 0,73
- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo
 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 28,40
I `= 13,77
a = 0,73
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 28,80) / 13,77)0,73
ETo (0o) = 14,76 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,76
c = 0,73
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,73 x 14,76
ETo = 10,77 (Cm/Bulan)

4.1.2.9. Bulan September


- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 27,70
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (27,70 / 5)1,51
I = 13,26

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 13,26
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 13,263 – (771 x 10-7) 13,262 + ((179 x 10-4) x
13,26) + 0,942
c /a = 0,72

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 27,70
I `= 13,26
a = 0,72
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 27,70) / 13,26)0,72
ETo (0o) = 14,45 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,45
c = 0,72
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,72 x 14,45
ETo = 10,40 (Cm/Bulan)

4.1.2.10.Bulan Oktober
- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 27,50
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (27,50 / 5)1,51
I = 13,12

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 13,12
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 13,123 – (771 x 10-7) 13,122 + ((179 x 10-4) x
13,12) + 0,942
c /a = 0,72

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 27,50
I `= 13,12
a = 0,72
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 27,50) / 13,12)0,72
ETo (0o) = 14,49 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,49
c = 0,72
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,72 x 14,49
ETo = 10,43 (Cm/Bulan)

4.1.2.11.Bulan November
- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 28,10
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (28,10 / 5)1,51
I = 13,56

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 13,56
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 13,563 – (771 x 10-7) 13,562 + ((179 x 10-4) x
13,56) + 0,942
c /a = 0,72

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 28,10
I `= 13,56
a = 0,72
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 28,10) / 13,56)0,72
ETo (0o) = 14,37 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,37
c = 0,72
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,72 x 14,37
ETo = 10,35 (Cm/Bulan)

4.1.2.12. Bulan Desember


- Perhitungan indeks panas tahunan (I)
Dik : T = 27,60
Dit : I…..?
Penye :
I = (T / 5)1,51
I = (27,60 / 5)1,51
I = 13,19

- Perhitungan Koefisien nilai c dan a


Dik = I = 13,19
Dit : c / a
Penye :
c /a = (675 x 10-9) I3 – (771 x 10-7) I2 + (179 x 10-4) x I + 0,942
c /a = (675 x 10-9) 13,193 – (771 x 10-7) 13,192 + ((179 x 10-4) x
13,19) + 0,942
c /a = 0,72

- Perhitungan Nilai ETo (0o) dan ETo


 Perhitungan ETo (0o)
Dik : T `= 27,60
I `= 13,19
a = 0,72
Dit : ETo (0o)…?
Penye :
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x T)/I)a
ETo (0o) = 1,62 x ((10 x 27,60) / 13,19)0,72
ETo (0o) = 14,37 (Cm/Bulan)

 Perhitungan ETo
Dik : ETo (0o) = 14,47
c = 0,72
Dit : ETo….?
Penye :
ETo = c x ETo (0o)
ETo = 0,72 x 14,47
ETo = 10,42 (Cm/Bulan)

4.2. Pembahasan
Berikut ini merupakan pembahasan hasil perhitungan nilai
evapotranspirasi dengan menggunakan metode Penman Modifikasi (1997) dan
metode Throntwhite (1948) beserta tabel hasil perhitungan.
4.2.1. Hasil Perhitungan ETo dan ETp metode Penman Modifikasi (1997)
4.2.1.1. Bulan Januari
Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 50,38 dan 55,42.

4.2.1.2. Bulan Februari


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 47,34 dan 52,07.

4.2.1.3. Bulan Maret


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 49,53 dan 49,53.

4.2.1.4. Bulan April


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 36,34 dan 34,52.

4.2.1.5. Bulan Mei


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 31,46 dan 29,89.

4.2.1.6. Bulan Juni


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 28,96 dan 28,96.

4.2.1.7. Bulan Juli


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 34,78 dan 34,78.

4.2.1.8. Bulan Agustus


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 40,54 dan 40,54.

4.2.1.9. Bulan September


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 37,73 dan 41,51.

4.2.1.10. Bulan Oktober


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 40,48 dan 44,53.

4.2.1.11. Bulan November


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 48,24 dan 55,47.

4.2.1.12. Bulan Desember


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo dan ETp berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 33,74 dan 38,80.

4.2.2. Tabel Hasil Perhitungan Nilai ETo dan ETp metode Penman Modifikasi
(1997)

Tabel nilai Evapotranspirasi (ET)


No Bulan c W Rn 1-W f(u) ed ea ETo ETp
1 Januari 1.100 0.78 59.68 0.23 0.30 29.19 40.10 50.38 55.42
2 Februari 1.100 0.77 56.94 0.23 0.29 25.28 37.38 47.34 52.07
3 Maret 1.000 0.78 64.65 0.23 0.30 25.19 38.26 49.53 49.53
4 April 0.950 0.77 50.42 0.23 0.29 29.00 37.59 36.34 34.52
5 Mei 0.950 0.77 43.69 0.23 0.29 29.50 37.38 31.46 29.89
6 Juni 1.000 0.76 38.99 0.24 0.29 25.67 35.28 28.96 28.96
7 Juli 1.000 0.76 46.72 0.24 0.29 26.65 37.17 34.78 34.78
8 Agustus 1.000 0.77 53.78 0.23 0.29 23.49 36.54 40.54 40.54
9 September 1.100 0.76 46.23 0.24 0.29 23.11 35.07 37.73 41.51
10 Oktober 1.100 0.76 49.40 0.24 0.29 23.94 34.65 40.48 44.53
11 November 1.150 0.77 55.30 0.23 0.29 26.37 35.91 48.24 55.47
12 Desember 1.150 0.76 39.50 0.24 0.29 25.11 34.86 33.74 38.80
Rata - rata Eto dan ETp 39.96 42.17

Tabel 1. Tabel Hasil Perhitungan Nilai ETo dan ETp, tahun 2016 Kota Palu
dengan stasiun pengamatan Bandara Mutiara Sis-Al Jufri
Sumber : https://dataonline.bmkg.go.id/

4.2.
4.3.
4.3.1.
4.3.2.
4.3.3. Hasil Perhitungan nilai ETo (0o) dan ETo Dengan Menggunakan Metode
Throntwhite (1948)
4.3.3.1. Bulan Januari
Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0 o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,45 dan 10,56.

4.3.3.2. Bulan Februari


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,44 dan 10,72.
4.3.3.3. Bulan Maret
Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,48 dan 11,14.

4.3.3.4. Bulan April


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,45 dan 10,70.

4.3.3.5. Bulan Mei


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,44 dan 10,72.

4.3.3.6. Bulan Juni


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,37 dan 10,38.

4.3.3.7. Bulan Juli


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,36 dan 10,40.

4.3.3.8. Bulan Agustus


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,41 dan 10,77.

4.3.3.9. Bulan September


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,36 dan 10,40.
4.3.3.10. Bulan Oktober
Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,35 dan 10,43.

4.3.3.11. Bulan November


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,38 dan 10,35.

4.3.3.12. Bulan Desember


Pada bulan ini hasil perhitugan ETo (0o) dan ETo berdasarkan
beberapa parameter perhitungan adalah 2,35 dan 10,42.

4.3.4. Tabel hasil Perhitungan ETo (0o) dan ETo Dengan Menggunakan Metode
Throntwhite (1948).
Nilai ET0 Pada Garis Lintang 0
No Bulan Nilai (T) Nilai (i) Nilai I Koefisien Nilai a Nilai Et0 (O)
1 Januari 29.00 14.22 164.36 0.73 2.45
2 Februari 28.80 14.07 164.36 0.73 2.44
3 Maret 29.20 14.36 164.36 0.74 2.48
4 April 28.90 14.14 164.36 0.73 2.45
5 Mei 28.80 14.07 164.36 0.73 2.44
6 Juni 27.80 13.34 164.36 0.72 2.37
7 Juli 27.70 13.26 164.36 0.72 2.36
8 Agustus 28.40 13.77 164.36 0.73 2.41
9 September 27.70 13.26 164.36 0.72 2.36
10 Oktober 27.50 13.12 164.36 0.72 2.35
11 November 28.10 13.56 164.36 0.72 2.38
12 Desember 27.60 13.19 164.36 0.72 2.35
Nilai Rata - rata 2.40

Tabel 2. Tabel Hasil Perhitungan Nilai ETo (0o), tahun 2016 Kota Palu dengan
stasiun pengamatan Bandara Mutiara Sis-Al Jufri
Sumber : https://dataonline.bmkg.go.id/
Nilai ETo Pada Garis Lintang 1°11’39” LS
No Bulan Nilai (c) Nilai ET0 (O) Nilai Eto
1 Januari 0.73 14.46 10.56
2 Februari 0.73 14.68 10.72
3 Maret 0.74 15.05 11.14
4 April 0.73 14.66 10.70
5 Mei 0.73 14.68 10.72
6 Juni 0.72 14.42 10.38
7 Juli 0.72 14.45 10.40
8 Agustus 0.73 14.76 10.77
9 September 0.72 14.45 10.40
10 Oktober 0.72 14.49 10.43
11 November 0.72 14.37 10.35
12 Desember 0.72 14.47 10.42
Nilai Rata - rata 10.58
Tabel 3. Tabel Hasil Perhitungan Nilai ETo, tahun 2016 Kota Palu dengan
stasiun pengamatan Bandara Mutiara Sis-Al Jufri
Sumber : https://dataonline.bmkg.go.id/
BAB V
PENUTUP

5.
5.1. Kesimpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan dari Laporan Praktikum Acara 3
“Analisis Curah Hujan dan Evapotranspirasi.
5.1.1. Presipitasi atau hujan merupakan gejala meteorologi dan juga unsur
klimatologi. Hujan adalah hydrometeor yang jatuh berupa partikel-
partikel air yang mempunyai diameter 0.5 mm atau lebih. Hujan atau
presipitasi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yaitu, hujan Siklona,
Frontal, Muson Zenithal dan Orografis.
5.1.2. Evaporasi merupakan suatu jumlah maksimum dari air yang berhasil
diubah kedalam fase uap air, berlangsung pada suatu permukaan rata,
datar dan basah yang dapat dicapai secara bebas oleh seluruh faktor –
faktor iklim.
5.1.3. Transpirasi merupakan proses dimana air menguap dari tanaman
melalui daun ke atmosfer. Sistem perakaran tanaman mengadopsi air
dalam jumlah yang berbeda-beda dan ditransmisikan melalui
tumbuhan dan melalui mulut daun.
5.1.4. Evapotranspirasi merupakan sebuah kombinasi dari dua proses, yaitu
proses kehilangan air pada permukaan tanah yang disebut evaporasi
dan proses kehilangan air dari tanaman yang disebut transpirasi.
5.1.5. Berdasarkan hasil perhitungan nilai evapotranspirasi dengan
menggunakan metode Penman Modifikasi (1997), didapatkan nilai
ETo dan ETp rata – rata dalam setahun adalah 39,96 dan 42,17.
Sedangkan dengan menggunakan metode Throntwhite (1948)
didapatkan nilai ETo (0o) dan ETo rata – rata dalam setahun adalah
14,59 dan 10,58.
5.2. Saran
Saran saya, sebelum praktikum dilaksanakan alangkah baiknya agar para
praktikan mempelajari terlebih dahulu modul praktikum yang diberikan sebelum
diadakannya praktek langsung di laboratorium. Hal ini dihimbau, agar para
praktikan dapat dengan mudah melaksanakan dan mengerjakan soal – soal
praktikum yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

bmkg. (2015). dataonline.bmkg.id.co. Retrieved 03 07, 2023, from data online_pusat


database bmkg: https://dataonline.bmkg.go.id/dashboard_user

Hidayat, A. K., & Empung. (2016, November 02). NALISIS CURAH HUJAN
EFEKTIF DAN CURAH HUJAN DENGAN BERBAGAI PERIODE
ULANG UNTUK WILAYAH KOTA TASIKMALAYA DAN
KABUPATEN GARUT. Jurnal Siliwangi, 12, 121 -n126.

Juanda, W., Idkham, M., & Chairani, S. (2013, Oktober 2). Analisis Evapotranspirasi
dengan Menggunakan Metode Thornthwaite, Blaney Criddle, Hargreaves, dan
Radiasi. Rona Teknik Pertanian, 06, 451 - 457.

Tadulako, U. (2020, 03 02). emodul.untad.ac.id. Retrieved 03 08, 2023, from hidro-


mod2-3.pdf:
https://emodul.untad.ac.id/pluginfile.php/344/mod_resource/content/1/hidro-
mod2-3.pdf

Anda mungkin juga menyukai