METEOROLOGI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi cuaca maupun iklim adalah awan dan
hujan. Dimana kedua faktor ini terdapat hubungan yang sangat erat. Awan yang terdapat
pada atmosfer bumi terbentuk akibat proses kondensasi. Awan terbentuk dan memiliki
ukuran sesuai dengan kekuatan alam yang mendorong kelembapan udara tersebut ke atas
dan temperatur atmosfer. Awan yang mengalami kondensasi akan terbentuk hujan
(Handoko,1993).
Awan adalah kumpulan butiran air dan kristal es yang sangat kecil atau campuran
keduanya dengan konsentrasi berorde 100 per centimeter kubik dan mempunyai radius
sekitar 10 mikrometer. Awan terbentuk jika volume udara lembap mengalami pendinginan
sampai di bawah temperatur titik embunnya. Dalam lapisan atmosfer di atas benua maritim
Indonesia, pendinginan sangat sering disebabkan oleh ekspansi adiabatik udara yang naik
melalui konveksi, orografi dan konvergensi. Jenis awan yang terbentuk disebut awan
konvektif, awan orografik dan awan konvergensi. Pendinginan dapat juga disebabkan oleh
proses radiatif atau percampuran udara yang berbeda temperatur dan kelembapannya
(Tjasyono,2012).
Curah hujan adalah unsur yang sangat penting karena dibutuhkan dalam berbagai
aspek kehidupan mulai dari perencanaan kegiatan pertanian, pengelolaan daerah aliran
sungai (DAS), transportasi, perkebunan, mitigasi, dan peringatan dini bencana alam.
Indonesia memiliki tiga jenis pola hujan, diantaranya yaitu monsun, ekuator, dan lokal
(Tjasyono, 2004). Hal ini menunjukkan bahwa variabilitas curah hujan di Indonesia sangat
tinggi, baik secara spasial maupun temporal (Hadibasyir,2015).
Pada mata kuliah Meteorologi laut ini kita akan mempelajari bagaimana proses awan
dan bagaimana proses hujan terjadi juga bagaimana hubungan keterkaitan antara awan
dan hujan. Dengan makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang awan dan hujan.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menambah
wawasan tentang Curah hujan dan Awan.
BAB II
PEMBAHASAN