Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AULIA RACHMA

KELAS : KA
NIM : 215040200113025

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2021/2022


MATAKULIAH : KLIMATOLOGI

DOSEN : Dr.Ir.Nur Edy Suminarti, MS


KELAS : A UB Kediri
HARI/Tanggal : KAMIS, 14 Oktober 2021
JAM : 07.30 – 09.00

Pernyataan :
1. Jawab semua soal yang ada di bawah ini, dan lakukan secara jujur (tidak contekan
dengan temannya), dan apabila ditemukan indikasi tersebut, keduanya tidak akan
dinilai
2. Pengumpulan jawaban dibatasi hingga pukul 09.00, dan bagi mahasiswa yang
mengumpulkan diluar batas waktu tersebut akan dikenakan sangsi pengurangan nilai
3. Mohon diperhatikan dan dilaksanakan.

SOAL :

1.20. Coba jelaskan, apa yang dimaksud dengan kalimat yang di blok kuning pada pernyataan di
bawah ini beserta contoh konkritnya.
“ Klimatologi berusaha menjelaskan gejala atmosfer yang terlihat dan mengusahakan
sistematika pengkajian dan penjelasan tentang gejala atau kejadian tersebut “

2.20. Mengapa ketinggian atmosfer pada berbagai letak lintang adalah berbeda, dan umumnya
ketinggian atmosfer di atas wilayah tropika paling tinggi dibandingkan di atas wilayah Sub-
tropis hingga wilayah Kutub. Jelaskan secara jelas tentang mekanisme perbedaan tersebut !

3. Apa yang saudara ketahui dan jelaskan dengan jelas makna dari kalimat di bawah ini:
a. 15. Aerosol dan contohnya
b. 15. Transparansi atmosfer, dan contohnya
c. 15. Gerak semu matahari, dan contohnya
d. 15. Inti kondensasi higroskopis , dan contohnya
LEMBAR JAWABAN UJIAN

1. gejala atmosfer yang terlihat disini dimaksudkan sebagai iklim. Iklim secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan manusia melalui segala bentuk kegiatan
yang dilakukan. Kondisi iklim yang berbeda-beda di setiap wilayah menyebabkan masing-
masing mempunyai kemajuan sifat dan kemajuan budaya yang berbeda. Relevansi
pengetahuan tentang iklim semakin penting bagi kehidupan masyarakat dan makin banyak
mendapatkan perhatian karena banyaknya fenomena iklim yang semakin sering terjadi saat
ini, seperti fenomena eksrimitas iklim, perubahan iklim global (global climate change),
fenomena La-Nina dan El-Nino (Nasir dan Sugiarto, 1999).
Oleh karena itu, informasi berupa data atau keterangan tentang cuaca dan iklim sangat
diperlukan. Data yang benar dan lengkap melalui analisis meteorologi dan klimatologi akan
membuka kejelasan tentang gejala dan perilaku cuaca maupun keadaan iklim suatu tempat,
serta membuat manusi melakukan usaha optimasi di bidang kegiatannya. Sistematika
pengkajian yang dilakukan oleh para ahli dimaksudkan untuk memperoleh data yang benar
dan lengkap. Melalui kelengkapan data tersebut, maka nantinya akan dapat diintrepetasikan
tentang gejala ataupun kejadian yang telah terjadi di atmosfer tersebut.
Contoh konkritnya adalah manusia dapat menyesuaikan diri atau berusaha menyelenggarakan
kegiatan yang serasi dengan karakter iklim sehingga terhindar dari atau kerugian yang
diakibatkannya. Menyusun pertanian hidroponik, pemanfaatan mulsa untuk mengatur suhu,
meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian-kejadian yang ditimbulkan oleh cuaca/iklim
ekstrim seperti kekeringan, banjir, badai, dll

2. Ketinggian atmosfer pada berbagai letak lintang berbeda karena semakin atas lapisan
makan semakin tinggi pula energinya. Secara umum suhu di permukaan bumi menurun
seiring dengan bertambahnya lintang seperti pada penurunan suhu menurut ketinggian. Posisi
Indonesia yang terletak di lintang rendah menyebabkan suhu rata-rata tahunan yang tinggi,
yaitu kurang lebih 26 derajat celcius.

3. a. istilah aerosol digunakan untuk menyebut partikel-partikel halus yang tersebar di atmosfer
bumi dengan ukuran yang berbeda-beda, antara 0,001 micrometer hingga 1000 micrometer (1
micrometer = satu per sejuta meter). Aerosol yang dilepas ke atmosfer dapat dalam bentuk :
(1) partikel-partikel sulfat, komponen organic instabil (serbuk sari, bakteri), karbon, dsb, (2)
akibat emisi alamiah (letusan gunung berapi, kebakaran hutan) dan antropogenik (istilah yang
mengacu pada aktifitas manusia) seperti pabrik.

b. transparansi atmosfer adalah banyak atau besarnya artikel yang terjadi di atmosfer. Hal
ini berpengaruh pada sampainya radiasi matahari ke permukaan bumi. Karena saat memasuki
atmosfer bumi terhalang oleh beberapa proses, diantaranya adalah :
1. proses penyerapan (absorbtion), sebgaian besar radiasi matahari diserap oleh awal dan
aerosol
2. proses pemantulan (reflection) sebagian energi matahari dipantulkan kembali ke ruang
angkasa. Meninggalkan dalam panjang gelombang pendek yang sama ketika dia datang ke
bumi
3. proses pemancaran (scattering), adalah proses dimana gas-gas dan partikel yang sangat
kecil di atmosfer membelokkan energi matahari.

c. gerak semu matahari adalah pergerakan semu matahari yang seolah-olah bergerak dari
selatan ke utara dan kembali ke selatan setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena Bumi
mengelilingi matahari dengan poros yang miring sehingga yang condong ke matahari kadang
kutub utara dan kadang kutub selatan Bumi. Hal yang bisa dirasakan oleh penduduk bumi
adalah pergantian lamanya siang dan malam, munculnya rasi bintang dan pergantian musim.

d.Inti kondensasi adalah partikel padat atau cair yang dapat berupa debu, asap, belerang
dioksida, garam laut (NaCl) atau benda mikroskopik lainnya yang bersifat higroskopis,
dengan ukuran 0,001 /10 mikrometer. Secara singkat proses kondensasi dalam pembentukan
awan adalah sebagai berikut :

 Udara yang bergerak ke atas akan mengalami pendinginan secara adiabatik sehingga
kelembaban nisbinya (RH) akan bertambah, tetapi sebelum RH mencapai 100 yaitu
sekitar 78 ondensasi telah dimulai pada inti kondensasi yang lebih besar dan aktif.
Perubahan RH terjadi karena adanya penambahan uap air oleh penguapan atau penurunan
tekanan uap jenuh melalui pendinginan.
 Tetes air kemudian mulai tumbuh menjadi tetes awan pada saat RH mendekati 100
Karena uap air telah digunakan oleh inti-inti yang lebih besar dan inti yang lebih kecil
kurang aktif tidak berperan maka volume tetes awan yang terbentuk jauh lebih kecil dari
jumlah inti kondensasi.
 Tetes awan yang terbentuk umumnya mempunyai jari-jari 5 - 20 mm. Tetes dengan
ukuran ini akan jatuh dengan kecepatan 0,01 - 5 cm/s sedang kecepatan aliran udara ke
atas jauh lebih besar sehingga tetes awan tersebut tidak akan jatuh ke bumi. Bahkan jika
kelembaban udara kurang dari 90 aka tetes tersebut akan menguap. Untuk dapat jatuh ke
bumi tanpa menguap maka diperlukan suatu tetes yang lebih besar yaitu sekitar 1 mm
(1000 mikrometer), karena hanya dengan ukuran demikian tetes tersebut dapat
mengalahkan gerakan udara ke atas (Neiburger, et. al., 1995).
 Jadi perbedaan antara tetes awan dan tetes hujan adalah pada ukurannya. Jika sebuah
awan tumbuh secara kontinyu, maka puncak awan akan melewati isoterm 0 derajat C.
Tetapi sebagian tetes-tetes awan masih berbentuk cair dan sebagian lagi berbentuk padat
atau kristal-kristal es jika terdapat inti pembekuan. Jika tidak terdapat inti pembekuan,
maka tetes-tetes awan tetap berbentuk cair hingga mencapai suhu -40 derajat C bahkan
lebih rendah lagi.

Anda mungkin juga menyukai