SISCA ARIANI
05021181419010
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permukaan bumi kita tidak rata, tidak halus mulus ,ada yang menonjol
dan ada yang cekung. Permukaan yang menonjol dapat berupa gunung , bukit
,atau dataran tinggi.Permukaan yang cekung dapat berupa jurang, sungai atau
laut. Dilihat dari penyebabnya karena ada aktifitas tenaga endogen dan tenaga
eksogen. Tenaga Endogen dapat berupa tektonisme, vulkanisme dan seisme.
Tenaga Eksogen berupa pelapukan,erosi dan sedimentasi. Perbedaan satu
tempat dengan tempat yang lainnya berkaitan dengan relief bumi membawa
akibat perbedaan cuaca ,suhu, iklim ,curah hujan, jenis tanah dan lain-lain.
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan
rendah) di sekitarnya. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan
dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi.
Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar
akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang
cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi
antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain
yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran
udara pada wilayah tersebut.
Angin memiliki laju kecepatan dan arah, permukaan relief bumi
mempengaruhi ruang gerak angin dari daerah yang bertekanan tinggi ke
daerah yang bertekanan rendah, sehingga permukaan relief bumi menjadi
tumpuan pergerakan angin. Terjadinya angin darat dan angin laut merupakan
peristiwa pergerakan angin yang dipengaruhi oleh bentuk relief muka bumi.
Hujan terbentuk karena adanya angin. Jika tidak ada angin maka tidak
akan terbentuk pula hujan. Para ilmuan mengatakan bahwa awan adalah
sebuah eksisten elektrik. Eksisten-eksisten elektrik, jika terbentuk dari satu
jenis saja maka satu sama lainnya akan saling menolak dan jika terbentuk dari
dua jenis maka keduanya akan saling menarik antara satu sama lainnya. Ciri-
ciri dari angin itu adalah berkumpulnya antara dua maujud (eksisten), yang
menghasilkan ketertarikan satu sama lain dan terjadilah penyatuan elektrik
antara keduanya. Dan hasil dari penggabungan tersebut adalah hujan. Jadi,
satu-satunya faktor yang berdampak pada penyatuan dua maujud elektrik
sehingga memberikan dan menciptakan hasil yang disebut dengan hujan,
adalah angin.
Pada zaman dahulu sebelum diciptakannya mesin penggerak , manusia
memanfaatkan angin untuk berbagai keperluan. Misalnya kapal layar yang
tanpa mesin bisa berlayar dengan bantuan angin.
Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam
penyerbukan tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif
membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan
pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk
menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan
penangkaran benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang.
Dari segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menyebabkan pohon-
pohon roboh serta menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan, karena angin
bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi. Dan juga
dapat menyebarkan hama penyakit seperti perkembangan jamur.
Radiasi surya merupakan sumber energi utama kehidupan di muka
bumi ini. Setiap waktu hampir terjadi perubahan penerimaan energi radiasi
surya yang dapat mengaktifkan melekul gas atmosfer sehingga terjadilah
pembentukan cuaca. Iklim adalah keadaan unsur cuaca rata-rata dalam waktu
yang relatif panjang, dengan unsur-unsur sebagai berikut: radiasi surya, suhu
udara, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, angin, curah hujan,
evapotranspirasi dan keawanan. Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca
utama yang akan mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuaca lainnya.
Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat di permukaan bumi akan
menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi
curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain.
Radiasi matahari sejak dulu sampai sekarang tak habis-habis
dibicarakan dan ditulis. Dahulu yang sangat populer dibahas mengenai iklim
dan pengunaan untuk pemanasan/mengeringkan, penguapan dan pencahayaan
alami dalam bangunan di siang hari.
Sekarang tidak hanya permasalahan itu saja, tapi sudah sangat
berkembang, seperti berkaitan dengan permasalahan cuaca, atmosfir,
pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, pengairan, lingkungan hidup,
kesehatan, bangunan, kesehatan dan berbagai kegunaan yang sangat praktis.
Orang juga mempelajari ketersediaan radiasi matahari dengan berbagai cara
dan pemodelan.
Berbicara mengenai model pada radiasi matahari yang dibahas disini
adalah model matematis. Model matematis yang disusun diharapkan:
Pertama, Model lebih baik dari model terdahulu, baik untuk menghitung
radiasi pada langit bening maupun keadaan langit sembarang di berbagai
tempat (lintang dan bujur). Kedua, Model yang disusun, mudah dibuat
dengan program ecxel, yang telah tersedia pada komputer. Ketiga, Model
dapat dengan mudah dipakai para pemakai dan para perancang alat untuk
memperkirakan ketersediaan radiasi matahari baik sebagai sumber energi atau
alat/bahan pelindung radiasi matahari yang menimpa benda tersbut, baik
secara langsung maupun tak langsung.
Bila model tidak ada, maka harapan/keinginan tersebut tidak dapat
terlaksana. Berdasarkan keadaan tersebut, disusun model matematis radiasi
matahari langit bening dan keadaan langit sembarang 15 LU 15 LS.
Catatan: Bila yang dibicarakan mengenai radiasi yang dipancarkan, disebut
radiasi matahari. Bila yang dibicarakan mengenai sumber yang
memancarkan radiasi matahari disebut surya.
B. Tujuan
Paper ini ditulis sebagai laporan untuk praktikum mata kuliah
klimatologi, jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Sriwijaya. Dan secara teoritis, paper ini dibuat dengan beberapa tujuan,
diantaranya yaitu untuk mempelajari tentang angin dan radiasi matahari.
II. PEMBAHASAN
A. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Angin
tidak dapat terlihat secara visual, namun dapat kita rasakan keberadaannya di
sekitar kita. Angin sendiri tidak memiliki wujud, dan keberadaannya dapat
diketahui dari efek yang ditimbulkannya pada benda-benda yang mendapat
hembusan angin, maka biasanya benda-benda tersebut dapat bergerak tanpa
perlu kita berikan gaya padanya.
Sebagai contoh yaitu, pada saat kita melihat dahan-dahan pohon yang
bergerak atau ketika tampak oleh kita sebuah bendera yang berkibar. Dari
kedua contoh kejadian tersebut kita tahu bahwa benda-benda itu bergerak
dikarenakan oleh sesuatu. Dan angin yang berhembus adalah penyebab
utamanya.
Angin terjadi dikarenakan oleh adanya perbedaan tekanan udara atau
karena adanya perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau suatu wilayah
tertentu. Hal ini juga berkaitan dengan besar kecilnya energi panas yang
diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah tertentu, daerah-daerah
yang menerima energi panas matahari yang lebih besar maka akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas serta tekanan udara yang cenderung
lebih rendah. Sebaliknya, daerah yang menerima energi panas matahari yang
lebih kecil atau sedikit maka akan mempunyai suhu udara yang relatif lebih
dingin serta memiliki tenanan udara yang cenderung lebih tinggi.
Terjadinya perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang
menerima energi panas lebih besar dengan daerah daerah lain yang lebih
sedikit menerima energi panas, berakibat pada terjadinya suatu aliran udara
pada wilayah tersebut. Aliran udara inilah yang dikatakan sebagai angin.
Di samping itu, yang dikatakan dengan suhu atau temperatur adalah
derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu. Skala satuan
yang digunakan untuk mengukur suhu diantaranya yaitu derajat celcius (C),
derajat fahrenheit (F), derajat Reamur (R) dan kelvin (K). Selain suhu, yang
mempengaruhi terjadinya angin adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah
Angin memiliki arah dan kecepatan. Dari mana angin bertiup dan
berapa kecepatan angin tersebut dapat diukur dan diketahui dengan
menggunakan alat-alat yang dirancang memang untuk mengukur arah dan
kecepatan angin. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur angin diantaranya
adalah sebagai berikut.
1. Windsock
Windsock adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
angin. Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui arah angin dan
memperkirakan besar kecepatan angin. Alat ini cukup sederhana dan
biasanya dapat ditemukan di bandara-badara.
2. Wind vane
Wind vane biasanya diletakkan di puncak atap dan alat ini berfungsi
untuk mengetahui arah angin.
3. Anemometer
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin di suatu daerah atau di suatu wilayah. Alat ini umum
digunakan di seluruh belahan dunia untuk mengukur kecepatan angin.
Anemometer portabel adalah salah satu jenis dari alat ini.
B. Radiasi Matahari
Energi surya adalah sumber utama dari energi atmosfer, dimana
penyebarannya di seluruh permukaan bumi merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap cuaca dan iklim. Energi surya juga menjadi penyebab
pokok dari semua perubahan dan pergerakan di dalam atmosfer. Energi surya
langsung berpengaruh terhadap sifat baik tanaman maupun hewan melalui
iluminasi spektrum cahaya yang terlihat juga yang tidak terlihat. Daerah
iluminasi alami (perbedaan panjang siang dan malam) menentukan waktu
fotosintesis yang menjadi faktor kritis bagi tanaman.
Radiasi surya merupakan sumber energi utama kehidupan di muka
bumi ini. Setiap waktu hampir terjadi perubahan penerimaan energi radiasi
surya yang dapat mengaktifkan melekul gas atmosfer sehingga terjadilah
pembentukan cuaca. Iklim adalah keadaan unsur cuaca rata-rata dalam waktu
yang relatif panjang, dengan unsur-unsur sebagai berikut: radiasi surya, suhu
udara, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, angin, curah hujan,
evapotranspirasi dan keawanan.
Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan
mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan
radiasi surya antar tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin
yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara,
kelembaban nisbi udara, dan lain-lain.
Radiasi matahari sejak dulu sampai sekarang tak habis-habis
dibicarakan dan ditulis. Dahulu yang sangat populer dibahas mengenai iklim
dan pengunaan untuk pemanasan/mengeringkan, penguapan dan pencahayaan
alami dalam bangunan di siang hari.
Sekarang tidak hanya permasalahan itu saja, tapi sudah sangat
berkembang, seperti berkaitan dengan permasalahan cuaca, atmosfir,
pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, pengairan, lingkungan hidup,
kesehatan, bangunan, kesehatan dan berbagai kegunaan yang sangat praktis.
Orang juga mempelajari ketersediaan radiasi matahari dengan berbagai cara
dan pemodelan.
Berbicara mengenai model pada radiasi matahari yang dibahas disini
adalah model matematis. Model matematis yang disusun diharapkan:
Pertama, Model lebih baik dari model terdahulu, baik untuk menghitung
radiasi pada langit bening maupun keadaan langit sembarang di berbagai
tempat (lintang dan bujur). Kedua, Model yang disusun, mudah dibuat
dengan program ecxel, yang telah tersedia pada komputer. Ketiga, Model
dapat dengan mudah dipakai para pemakai dan para perancang alat untuk
memperkirakan ketersediaan radiasi matahari baik sebagai sumber energi atau
alat/bahan pelindung radiasi matahari yang menimpa benda tersbut, baik
secara langsung maupun tak langsung. Bila model tidak ada, maka
harapan/keinginan tersebut tidak dapat terlaksana. Berdasarkan keadaan
tersebut, disusun model matematis radiasi matahari langit bening dan keadaan
langit sembarang 15 LU 15 LS.
Radiasi surya adalah pancaran energi yang berasal dari proses
thermonuklir yang terjadi di matahari. Ada beberapa radiasi solar, yang
terpenting: radiasi elektromagnetik (yg berhubungan dengan listrik dan
magnet). Radiasi elektromagnetik bisa dibedakan menjadi radiasi yang
terlihat oleh mata kita (visible radiation) (cahaya) dan radiasi yang dapat kita
rasakan (kulit, wajah), namanya radiasi infra merah.
Panjang gelombang radiasi inframerah lebih panjang daripada panjang
gelombang cahaya (visible radiation). Gelombang elektromagnetik menyebar
dalam bentuk 3 dimensi (volumen), seperti halnya gelombang yang tersebar
membentuk sebuah bola (esfera). Dalam hal ini, volumen di sekitar
gelombang elektromagnetik bisa berbentuk: benda keras, cairan, gas, tapi bisa
juga kekosongan (vacuum).
Radiasi matahari yang diterima oleh bumi kita (energi matahari) akan
diterima dengan empat cara. Yang pertama diserap oleh aerosol & awan di
atmosfer bumi yang akhirnya menjadi panas. Radiasi yang terserap ini
menyebabkan naiknya temperatur gas-gas dan aerosol-aerosol. Yang kedua
ditangkis oleh atmosfer (oleh gas2 dan aerosol-aerosol), dalam hal ini radiasi
ditangkis dan disebarkan ke segala penjuru. Sebagian radiasi menuju kembali
ke angkasa, sebagian sampai ke permukaan bumi. Penangkisan dan
penyerapan radiasi bisa terjadi di segala lapisan atmosfir, yang paling sering
lapisan bawah di mana massa atmosfir lebih terkonsentrasi. Yang ketiga untuk
radiasi yang tidak tertangkis maupun terserap oleh atmosfir, sampai ke
permukaan bumi. Karena bumi sangat padat, maka radiasi ini bukan
ditangkis, melainkan dikembalikan satu arah ke atmosfir (proses ini biasa
disebut refleksi - walaupun sebenarnya sama saja dengan tangkisan).
Es dan salju merefleksi hampir kebanyakan dari radiasi solar yang sampai ke
permukaan bumi, sedangkan laut, merefleksi sangat sedikit. Dan yang
keempat untuk radiasi yang sampai ke permukaan bumi yang tidak direfleksi,
akan diserap oleh bumi. Di lautan, penyerapan ini sampai pada puluhan meter
dari permukaan laut, sedangkan di daratan, hanya pada level yang lebih tipis.
Seperti halnya yang terjadi pada atmosfir, penyerapan radiasi di permukaan
bumi menyebabkan naiknya temperatur permukaan tersebut.
Tidak diragukan bahwa tumbuhan dan organisme memegang peran
utama dalam menjadikan bumi sebagai tempat yang dapat dihuni. Tumbuhan
membersihkan udara untuk kita, menjaga suhu bumi tetap konstan, dan
menjaga keseimbangan proporsi gas-gas di atmosfer.
Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian
penting dari makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Setiap tahun,
seluruh tumbuhan di muka bumi dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-
bahan sebanyak 200 miliar ton.
Berbeda dari sel manusia dan hewan, sel tumbuhan dan organisme
berklorofil dapat memanfaatkan langsung energi matahari. Tumbuhan dan
organisme berklorofil mengubah energi matahari menjadi energi kimia dan
menyimpannya sebagai nutrisi dengan cara yang sangat khusus. Proses ini
disebut "fotosintesis".
Fotosintesis merupakan proses biologi yang dilakukan tanaman dan
organisme berklorofil untuk menunjang proses hidupnya yakni dengan
memproduksi gula (karbohidrat) pada tumbuhan hijau dengan bantuan energi
sinar matahari, yang melalui sel-sel yang ber-respirasi, energi tersebut akan
dikonversi menjadi energi ATP sehingga dapat digunakan bagi
pertumbuhannya. Reaksi umum dari proses fotosintesis adalah :
6 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6 O2
Cahaya Proses fotosintesis adalah reaksi yang hanya akan terjadi
dengan keberadaan sinar matahari, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hasil
dari fotosintesis seperti yang sudah tersebut di atas adalah C6H12O6 atau
dengan sebutan umum yaitu gula (karbohidrat).
Dari karbohidrat hasil fotosintesis dalam tanaman inilah yang
merupakan dasar dari perkembangan kehidupan makhluk hidup dalam suatu
ekosistem yang kemudian masuk pada piramida makanan dan rantai makanan
dalam suatu ekosistem yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain dan
juga berinteraksi dengan lingkungan abiotik. Interaksi suatu
organisme dengan lingkungannya terjadi untuk kelangsungan
hidupnya. Kelangsungan hidup organisme memerlukan energi.
2. Energi untuk kegiatan hidup diperoleh dari bahan organik yang
disebut energi kimia. Bahan organik dalam komponen biotik
awalnya terbentuk dengan bantuan energi cahaya matahari dan
unsur-unsur hara, seperti karbon dan nitrogen.
3. Bahan organik yang mengandung energi dan unsur-unsur kimia
ditransfer dari suatu organisme ke organisme lain melalui interaksi
makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar
organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik yang
terdiri dari tingkat-tingkat trofik dimana setiap tingkat trofik
merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan
tertentu.
4. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof yaitu
organisme yang dapat membuat bahan organik sendiri dengan
bantuan cahaya matahari yaitu tumbuhan dan fitoplankton.
Organisme autotrof disebut Produsen. Produsen pada ekosistem
darat adalah tumbuhan hijau sedangkan pada ekosistem perairan
adalah fitoplankton, ganggang dan tumbuhan air.
5. Tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu ekosistem ditempati
oleh berbagai organisme yang tidak dapat membuat bahan organik
sendiri. Organisme tersebut tergolong organisme heterotrof. Bahan
organik diperoleh dengan memakan organisme atau sisa-sisa
organisme lain sehingga organisme heterotrof disebut juga
konsumen. Pada tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu
ekosestem adalah Konsumen primer (herbivora).
A. Kesimpulan
Dari paper kali ini, ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi.
2. Angin terjadi dikarenakan oleh adanya perbedaan tekanan udara atau
karena adanya perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau suatu wilayah
tertentu, juga berkaitan dengan besar kecilnya energi panas yang diterima
oleh permukaan bumi.
3. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur angin diantaranya adalah
Windsock, Wind vane dan Anemometer.
4. Kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
gradien tekanan horizontal, letak geografis, ketinggian tempat, waktu dan
gradien tekanan.
5. Di Indonesia ada dua macam angin monsun yang berhembus, yaitu adalah
angin monsun Asia dan angin monsun Australia.
6. Energi surya adalah sumber utama dari energi atmosfer, dimana
penyebarannya di seluruh permukaan bumi merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap cuaca dan iklim.
7. Radiasi surya adalah pancaran energi yang berasal dari proses
thermonuklir yang terjadi di matahari.
8. Intensitas cahaya membantu pertumbuhan pada setiap tanaman untuk
berpoosintesis, memasak zat-zat kimia yang ada pada daun untuk dijadikan
menjadi cadangan makanan dan membantu pertumbuhan sel-sel tanaman
pada permukaan kulit batang dan daun.
9. Radiasi baur adalah campuran antara cahaya hamburan dan cahaya
pantulan.
10. Campbell stokes adalah alat untuk mengukur intensitas dan lama
penyinaran matahari.
B. Saran
Paper ini dibuat untuk melengkapi tugas laporan mata kuliah
klimatologi. Namun penulis menyadari bahwa paper ini masih memiliki
banyak sekali kekurangan sehingga keritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan untuk kesempurnaan paper ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA