Anda di halaman 1dari 13

PERIODISITAS RADIASI MATAHARI ( PANJANG HARI )

Periodisitas Radiasi Matahari merupakan lamanya matahari memancarkan sinarnya ke


permukaan bumi dalam kurun waktu 24 jam.
Penyebabnya adalah perputaran bumi mengelilingi matahari dan keadaan atmosfer. Semakin
panjang hari, semakin banyak energi yang diterima. Berdasarkan panjang hari, dibagi menjadi 2
yaitu :
a. hari panjang : bila suatu daerah mempunyai lama penyinaran lebih dari 14 jam dalam 1 hari.
b. Hari pendek : bila lama penyinaran < 10 jam.

Reaksi tanaman terhadap panjang hari disebutfotoperodisme, berdasarkan hal tersebut, ada 3
kelas tanaman :
1. tanaman hari panjang : tanaman akan berbunga apabila panjang hari > 14 jam.
contoh : gandum, lobak, selada, dll.
2. tanaman hari netral : tanaman yang mampu berbunag pada hari pendek maupun
hari panjang.
contoh : kacang-kacangan, tomat, dll
3. tanaman hari pendek : tanaman akan berbunga bila panjang harinya / lama
penyinaran <10 jam
contoh : padi, jagung, ubi jalar, dll.

Banyak aspek pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh panjang hari, yaitu :
1) inisiasi bunga
2) produksi dan kesuburan dan tepung sari, contoh : jagung
3) pembentukan umbi pada ubikayu, kentang, bawang putih
4) dormansi benih terutama biji gulma dan perkecambahan biji pada beberapa tanaman bunga.
5) Pertumbuhan tanaman bunga secara keseluruhan, seperti anakan cabang memanjang.

Di Indonesia panjang hari tidak banyak berbeda dari bulan ke bulan selama satu tahun,
perbedaan hari terpanjang dan terpendek hanya 50 menit. Semakin jauh dari equator
perbedaan panjang hari akan semakin besar. Dengan demikian pengaruh panjang hari
terhadap tanaman juga jarang ditemui di daerah tropika.
Pengetahuan tentang panjang hari ini sangat penting bila akan mengadakan introduksi suatu
varietas baru dari luar negeri, atau pemilihan varietas yang cocok untuk suatu daerah, dan bagi
pemulia tanaman dalam upaya mendapatklan varietas baru yang tahan terhadap panjang hari
(tanaman hari netral).

KUALITAS RADIASI MATAHARI

Kualitas radisi matahari adalah spectrum cahaya yang dipancarkan oleh matahari yang
terdiri dari beberapa panjang gelombang.
Cahaya matahari yang sampai pada tajuk atau kanopi tanaman tidak semuanya dapat
dimanfaatkan, sebagian dari cahaya tersebut diserap, sebagian ditransmisikan, atau bahkan
dipantulkan kembali.
Kualitas cahaya matahari ditentukan oleh proporsi relatif panjang gelombangnya, selain itu
kualitas cahaya tidak selalu konstan namun bervariasi dari musim ke musim, lokasi geografis
serta perubahan komposisi udara di atmosfer.

Pengertian cahaya berkaitan dengan radiasi yang terlihat (visible) oleh mata, dan hanya
sebagian kecil saja yang diterima dari radiasi total matahari.
Radiasi matahari terbagi dua, yaitu yang bergelombang panjang (long wave radiation) dan yang
bergelombang pendek (short wave radiation). Batas terakhir dari radiasi gelombang pendek
adalah radiasi ultraviolet, sedangkan batas akhir radiasi gelombang panjang adalah sinar
inframerah. Radiasi dengan panjang gelombang antara 400 hingga 700 um adalah yang
digunakan untuk proses fotosintesis.

Cahaya matahari yang sampai ke bumi hanya sebagian saja, selebihnya cahaya tersebut
tersaring oleh beberapa komponen atmosfer atau dipantulkan kembali ke angkasa luar. Cahaya
matahari gelombang pendek tersaring dan diserap oleh lapisan ozon (O3) di atmosfer,
sedangkan cahaya gelombang panjang tersaring oleh uap air di udara, cahaya gelombang
panjang lainnya dipecahkan/dipencarkan dan dipantulkan oleh awan dan lapisan debu di atas
permukaan bumi.

Kualitas radiasi ialah spektrum cahaya dari radiasi yang mempunyai


panjang gelombang bervariasi. Pada prinsipnya radiasi matahari mempunyai
spektrum cahaya yang berbeda pada kisaran panjang gelombang 0.28-3 .0m,
yang terdiri dari spektrum infa merah ( > 0.76 m), visible light atau cahaya
tampak (0.3-0.76 m) dan ultra violet (< 0.3 m).

Tabel 1. Spektrum PAR dan warna


Panjang Gelombang (m) Warna dan Aktivitas tanaman

Panjang gelombang ( m) Aktivitas tanaman


>1,0 (infra merah) Tidak berpengaruh khusus terhadap
tanaman, spectrum diserap tanaman dan
ditransfer kedalam panas tanpa
berpengaruh dalam proses biokimia.
0,76-1,0 (merah jauh) Berpengaruh dalam proses pemanjangan
tanaman, fotoperidiosme, perkecambahan,
mengontrol proses pewarnaan buah.
0,61-0,76 (merah) Diserap oleh klorofil, pengaruh proses
fotosintesis.
0,51-0,61(hijau dan kuning) Tidakbanyak berperan dalam proses
fotosintesis, sebab pengaruhnya sangat
rendah.
0,40-0,51 (biru) Sangat esensial dalam proses fotosintesis,
banyak diserap klorofil dan diserap oleh
pigmen kuning.
0,32-0,40 (biru) Tanaman menjadi kerdil, daun tebal, dan
mengecil.
0,28-0,32 (ultra violet) Mengganggu tanaman, aktivitas tanaman
terhambat bahkan dapat terhenti.
<0,28 Tanaman lebih cepatmengalami kematian.

Pada kelompok spektrum cahaya tampak, bila diuraikan terdiri dari


bermacam- macam warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu
yang masing-masing mempunyai panjang gelombang tertentu ( Tabel 1)
Spektrum ini disebut sebagai spectrum PAR ( Photosynthetic Active Radiation )
yang berperan dalam proses fotosintesis dan pembentukan pigmen-pigmen tanaman.

Pengaruh kualitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman telah banyak
diselidiki, dimana diketahui bahwa spektrum yang nampak (visible) diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman. Apabila tanaman ditumbuhkan pada cahaya biru saja daunnya akan
berkembang secara normal, namun batangnya akan menunjukkan tanda-tanda terhambat
pertumbuhannya. Apabila tanaman ditumbuhkan pada cahaya kuning saja, cabang-cabangnya
akan berkembang tinggi dan kurus dengan buku (internode) yang panjang dan daunnya kecil-
kecil. Dari penelitian tersebut telah membuktikan bahwa cahaya biru dan merah memegang
peranan penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis

Peranan Atmosfer
Bumi yang kita tinggali ini tidak hanya terdiri atas lapisanlapisan yang membentuk permukaan
bumi, namun juga diselubungi oleh lapisan-lapisan gas. Lapisan-lapisan gas tersebut
dinamakan atmosfer. Atmosfer merupakan gabungan dari berbagai gas berlapis-lapis dan tidak
berwarna. Keberadaan atmosfer bumi sangat penting bagi kehidupan. Bayangkan apabila udara yang
kita hirup dan kita butuhkan setiap saat berkurang, tercemar, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Tentu kehidupan manusia akan terganggu, begitu juga makhluk hidup yang lain.
Atmosfer tidak hanya penting untuk pernapasan makhluk hidup, tetapi juga sangat penting
untuk sarana transportasi udara, komunikasi, memengaruhi keadaan cuaca dan iklim, serta menjadi
pelindung bumi dari benda-benda luar angkasa. Secara fisik atmosfer dapat dirasakan dan dapat
diperkirakan keberadaannya. Ketika kamu berdiri di pantai atau di lapangan terbuka, akan terasa
sekali terpaan angin yang merupakan bagian dari atmosfer.

1. Mengurangi Radiasi Matahari Yang Sampai Pada Permukaan Bumi.


Pada peranan atmosfer yang ini adalah berkaitan dengan lapisan atmosfer yang ke-dua dari
yang terbawah/terdekat jaraknya dari bumi yaitu lapisan Stratosfer.
Ketinggian lapisan stratosfer berkisar antara 1550 km. Lapisan Stratosfer bawah yang
disebut isothermia berketinggian antara 1120 km. Pada lapisan isothermia ini, terkandung bulir-bulir
sulfat yang memiliki kegunaan sebagai pembentuk hujan. Lapisan stratosfer tengah yang disebut
daerah inversi memiliki ketinggian antara 2135 km. Pada daerah inversi. Suhu akan makin tinggi
seiring meningkatnya ketinggian. Lapisan Stratosfer paling atas atau stratopause berketinggian
antara 36 50 km. Lapisan stratosfer paling atas merupakan daerah inversi yang kuat. Pada lapisan
stratosfer paling atas, terdapat kandungan ozon (O3) yang berfungsi menyerap sebagian besar radiasi
ultraviolet dari matahari sehingga mampu menjaga makhluk hidup yang ada di bumi. Pada lapisan ini
gejala-gejala cuaca sudah tidak dijumpai lagi, sehingga keadaan udara relatif tenang.
Radiasi matahari sendiri adalah sinar yang dipancarkan dari matahari kepermukaan
bumi, yang disebabkan oleh adanya emisi bumi dan gas pijar panas matahari. Radiasi dan
sinar matahari dipengaruhi oleh berbagai hal sehingga pancarannya yang sampai
dipermukaan bumi sangat bervariasi. Penyebabnya adalah kedudukan matahari yang
berubah-ubah, revolusi bumi, dan lain sebagainya. Walaupun cuaca cerah dan sinar
matahari tersedia banyak, besarnya radiasi supaya tiap harinya selalu berubah-ubah.
Ozon, berasal dari kata kerja bahasa Yunani yang artinya mencium, merupakan suatu
bentuk oksigen alotropis (gabungan beberapa unsur) yang setiap molekulnya memuat tiga jenis atom.
Formula ozon adalah O3, berwarna biru pucat, dan merupakan gas yang sangat beracun dan berbau
sengit. Ozon mendidih pada suhu 111,9 C (169.52 F), mencair pada suhu 192,5 C (314,5 F),
dan memiliki gravitasi 2.144.
Ozon cair berwarna biru gelap, dan merupakan cairan magnetis kuat. Ozon terbentuk ketika
percikan listrik melintas dalam oksigen. Adanya ozon dapat dideteksi melalui bau (aroma) yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin bertenaga listrik. Secara kimiawi, ozon lebih aktif ketimbang oksigen
biasa dan juga merupakan agen oksidasi yang lebih baik. Biasanya ozon digunakan dalam proses
pemurnian (purifikasi) air, sterilisasi udara, dan pemutihan jenis makanan tertentu.Di atmosfer,
terjadinya ozon berasal dari nitrogen oksida dan gas organik yang dihasilkan oleh emisi kendaraan
maupun industri, dan ini berbahaya bagi kesehatan di samping dapat menimbulkan kerusakan serius
pada tanaman. Pentingnya pengaturan kadar nitrogen oksida yang dilepas ke udara oleh, misalnya,
pembangkit listrik tenaga batu bara adalah untuk menghindari terbentuknya ozon yang dapat
menimbulkan penyakit pernapasan seperti bronkitis dan asma. Pada lapisan ini ozon terbentuk dan
terurai melalui keseimbangan dinamis. Keberadaan bahan-bahan kimia tertentu di stratosfir dapat
mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut, sehingga semakin lama molekul ozon semakin
berkurang, dan menimbulkan lubang ozon.
Proses Terjadinya Perusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon di stratosfer menyerap radiasi ultra-violet yang berbahaya dari matahari.
Dengan bertambahnya bahan kimia buatan manusia yang mengandung senyawa khlorin dan bromin,
akan ikut merusak molekul ozon pada lapisan ini. Teori pertama yang mendukung CFC sebagai
perusak lapisan ozon di stratosfer dikemukakan pada tahun 1974 oleh Sherwood Rowland dan
rekannya Mario Molina dari Universitas California.
Ozon adalah molekul dalam bentuk gas yang terjadi secara alami yang ditemukan pada
atmosfer bumi. Molekul ini dapat menyerap panjang gelombang tertentu dari radiasi ultraviolet
matahari sebelum mencapai permukaan bumi. Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah
molekul gas yang mengandung khlorin atau bromin dan menghasilkan radikal Khlor dan Brom.
Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain
di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen.
Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak
senyawa yang mengandung Khlor dan Brom perusakan lapisan ozon semakin parah.

Masalah Penipisan Lapisan Ozon

Data ilmiah telah menunjukan bahwa terlepasnya bahan-bahan kimia buatan manusia, seperti
CFC, Halon, Metil Bromida, dan bahan perusak ozon lain ke udara dapat menyebabkan rusaknya
lapisan pelindung bumi di lapisan stratosfir. Berjuta-juta molekul ozon mengalami kerusakan setiap
menitnya, sehingga menyebabkan peningkatan intensitas sinar UV-B berbahaya yang sampai ke
permukaan bumi. Apabila manusia terpapar oleh sinar ini, maka akan mempunyai resiko tinggi untuk
terjangkit kanker kulit, katarak mata, dan menurunnya ketahanan tubuh. Dengan cara yang sama sinar
UV akan menurunkan produktifitas pertanian, merusak rantai makanan di laut, dan merusak bahan-
bahan seperti plastik dan sebagainya.
Kepedulian industri, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat umum sangat
diharapkan untuk mengambil tindakan dalam menghadapi kecenderungan meningkatnya bahaya
tersebut, dengan cara mengurangi dan menghapuskan penggunaan Bahan Perusak ozon tersebut.
Lubang Ozon
Kejadian lubang ozon stratosfer di atas Antartika, di kutub selatan, ditemukan pada awal 1985.
Pada tahun 1989, dipastikan bahwa kemungkinan perusakan lapisan ozon dalam jumlah besar dapat
juga terjadi di daerah Kutub Utara, dan kemungkinan juga di daerah tropis. Selama beberapa dekade
terakhir, CFC yang dilepaskan ke atmos0fer mencapai jumlah yang cukup besar sehingga jika tidak
di cegah, dikhawatirkan akan menghancurkan lapisan ozon.
Diantara dari penyebab berlubangnya lapisan ozon jg adalah Pemanasan global atau global
warming. Ini merupakan masalah serius yang sedang mengancam bumi kita saat ini. Salah satu
akibat dari pemanasan global adalah rusaknya lapisan Ozon dan perubahan iklim yang tidak
menentu. Ozon adalah lapisan mantel bumi,yang berfungsi melindungi bumi beserta isinya dari sinar
ultra violet secara langsung. Bisa dibayangkan jika tidak ada lagi lapisan ozon yang melindungi bumi,
maka tidak akan ada lagi siklus kehidupan. Menurut penelitian para ilmuwan dunia, lapisan ozon telah
mengalami penipisan dari tahun ke tahun. Bahkan katanya saat ini sudah ada lubang ozon di dareah
Arizona. Lubang ozon itu terbentuk karna adanya dampak dari pemanasan global (global
warming), efek rumah kacadan lainnya.
2. Mendistribusikan Air Ke Berbagai Wilayah Di Permukaan Bumi.
pada peranan atmosfer yang ke dua ini berkaitan pada lapisan atmosfer yang paling prtama
dari bumi,yaitu lapisan Troposfer.
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling rendah. Lapisan ini bersentuhan dengan
permukaan bumi. Kandungan massa udara terbesar berada pada lapisan troposfer. Ketinggian
lapisan troposfer berbeda di setiap daerah. Di wilayah kutub, ketinggiannya mencapai 8 km, di daerah
sedang mencapai 11 km, dan di daerah khatulistiwa dapat mencapai 16 km. Secara umum, ketebalan
lapisan ini adalah 15 km. Makin tinggi lapisan troposfer di suatu wilayah, maka akan makin rendah
temperaturnya. Setiap ketinggian naik 100 m, temperatur akan makin turun atau rendah hingga antara
0,5 0,6 celcius. Maka temperatur atau suhu di pegunungan lebih rendah dibandingkan di daerah
pantai. Bagian tertinggi dari lapisan troposfer disebut tropopause. Pada tropopause, suhu tidak akan
mengalami penurunan.Segala. Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan atmosfer yang
mengandung uap air.

Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan sifat troposfer.


(1) Fenomena dan peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar, dan lain-lain terjadi pada
lapisan ini sehingga lapisan ini sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup di bumi yang
langsung berinteraksi.
(2) Troposfer terdiri atas:
(i) lapisan planet air, pada ketinggian 01 km,
(ii) lapisan konveksi, pada ketinggian 18 km, dan
(iii) lapisan tropopause, pada ketinggian 812 km.
(3) Lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause, merupakan
temperatur yang relatif konstan.
(4) Pada lapisan tropopause aktivitas udara secara konveksi akan terhenti.
(5) Lapisan troposfer di kutub setinggi 8 km dengan suhu 46C, di daerah sedang setinggi 11
km suhu dengan 50C, dan di daerah ekuator setinggi 16 km dengan suhu 50C.
(6)Temperatur troposfer relatif tidak konstan yang berarti semakin tinggi posisinya akan semakin rendah
temperaturnya.
Untuk lebih spesifikasinya yaitu dengan terjadi peristiwa hujan. Bumi kita terdiri atas dua per tiga air.
Air ada dimana-mana, di samudra, lautan sungai, kali, parit, bak mandi, bahkan di tubuh kita. Air ini
akan mengalami penguapan oleh sinar matahari. Uap air juga bisa berasal dari transpirasi tumbuhan
dan hewan, juga manusia. Uap air ini selanjutnya terkumpul di udara lalu mengalami kondensasi
(pemadatan. Dari hasil kondensasi ini kita bisa melihat awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat
yang berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Gerakan
angin vertikal ke atas menyebabkan awan bergumpal. Gerakan angin tersebut menyebabkan
gumpalan awan semakin membesar dan saling bertindih-tindih. Akhirnya gumpalan awan berhasil
mencapai atmosfir yang bersuhu lebih dingin. Di sinilah butiran-butiran air dan es mulai terbentuk.
Lama-kelamaan angin tidak dapat lagi menopang beratnya awan dan akhirnya awan yang sudah
berisi air ini mengalami presipitasi, maka jatuhlah air tersebut yang kemudian dinamakan hujan.
Banyaknya hujan yang jatuh pada suatu tempat di bumi dapat diketahui dengan mengukur
besarnya curah hujan tersebut menggunakan alat penakar hujan. Ada pula beberapa sebutan untuk
alat penakar hujan yaitu sering disebut fluviometer ataupun ombrometer. Curah hujan atau presipitasi
adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh hingga permukaan bumi. Alat pengukur curah
hujan berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh selama sehari di dalam suatu gelas ukur.
Alat pencatat hujan otomatik berfungsi mencatat secara otomatis jumlah curah hujan pada kertas
pencatat yang setiap hari atau minggu diganti dengan yang baru. Cara menghitung curah hujan dalam
sebulan adalah dengan menjumlah curah hujan di tiap hari dalam satu bulan.
Besarnya curah hujan tidak merata di setiap wilayah Indonesia. Jumlah curah hujan tidak
sama sepanjang tahun, paling banyak ialah selama bertiup angin musim barat. Ada bermacam-
macam jenis hujan yang dapat dijelaskan berikut ini.
(1) Hujan zenithal, adalah hujan yang terjadi di daerah tropis, disebut juga hujan naik ekuatorial,
biasa terjadi pada waktu sore hari setelah terjadi pemanasan maksimal antara pukul 14.0015.00. Di
daerah tropis selama setahun mengalami dua kali hujan zenithal, sedangkan daerah lintang 23
LU/LS mengalami satu kali hujan zenithal. Di daerah tropis, daerah lintang 10 LU10 LS, hujan ini
terjadi bersamaan waktunya dengan kedudukan matahari pada titik zenitnya, atau beberapa waktu
sesudahnya.
(2) Hujan muson, adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah muson. Hujan zenithal di daerah muson
mengalami perubahan karena daerahdaerah ini dipengaruhi oleh angin muson.
(3) Hujan siklonal, adalah hujan yang terjadi karena udara panas naik disertai angin berputar
atau cyclon. Karena kondisi di atas dingin, udara menjadi jenuh, dan setelah itu terjadilah prosesi
kondensasi yang menimbulkan awan dan akhirnya hujan siklonal terjadi.
(4) Hujan musim dingin, adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah subtropis. Daerah subtropis di
pesisir barat kontinen-kontinen pada waktu musim dingin mengalami hujan, ketika matahari berada
pada posisi nadir. Daerah hujan musim dingin, antara lain: Portugal, Spanyol, Afrika Utara, Palestina,
Mesopotamia, dan California Barat Daya.
(5) Hujan musim panas, adalah hujan yang terjadi di daerah subtropis, di sekitar pesisir timur
kontinen-kontinen. Daerahnya terletak antara 30 40 LU/LS, yaitu sebelah tenggara Amerika
Serikat, Argentina Utara, Uruguay, Cina Timur, Jepang, dan lain-lain.
(6) Hujan frontal, adalah hujan yang terjadi jika massa udara yang dingin dengan kekuatan besar
memecah massa udara yang panas dan kemudian massa yang lebih ringan terangkat ke atas.
Pergolakan udara dengan pusaran-pusaran bergerak ke atas sehingga bertemulah massa udara
panas dan dingin yang dibatasi oleh garis yang disebut garis front. Di sekitar garis inilah terbentuk
awan yang bergumpal dan bergerak ke atas dengan cepat sehingga terjadilah hujan lebat atau hujan
frontal.
(7) Hujan pegunungan atau hujan orografis, adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan, di
mana udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Gerakan itu menurunkan
suhu udara tersebut sehingga terjadi kondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan
dengan arah datangnyaangin.
Beberapa daerah yang jarang turun hujan adalah di daerah pedalaman benua. Misalnya,
Gurun Sahara, Gurun Gobi, Daerah Tibet, Semenanjung Arabia, pedalaman Persia, Turkistan, bagian
barat Afrika Selatan, dan di sebagian daerah subtropis. Sebutan daerah basah dan kering sangat
dipengaruhi oleh banyak sedikitnya curah hujan yang turun di daerah tersebut. Daerah basah
mempunyai curah hujan tinggi, di atas 3.000 mm/tahun. Contohnya adalah Dataran Tinggi Sumatra
Barat, Sibolga, Ambon, Bogor, Batu Raden, dan Dataran Tinggi Irian Jaya (Papua). Daerah kering
mempunyai curah hujan rendah, kurang dari 1.000 mm/tahun. Contohnya adalah daerah padang
rumput di Nusa Tenggara dan sekitar Palu dan Luwuk di Sulawesi Tengah.
Daerah di sekitar garis ekuator 010 LU/LS secara umum merupakan daerah panas dan
daerah dingin terletak antara 66 90 LU/LS. Di samping itu, letak lintang dan tinggi tempat
menentukan panas dinginnya suatu daerah di muka bumi.
Berikut adalah ilustarasi dari peroses hujan.

3. Menyediakan Oksigen Dan Karbon Dioksida Dalam Menunjang Kehidupan Makhluk Hidup.
Berkaitan dengan peranan atmosfer yang ketiga ini, menjelaskan bahwa
peranannya tidak berlangsung untuk menyediakan oksigen dan karbondioksida, tetapi melalui pelaku
utama yaitu tumbuh-tumbuhan dengan kegiatannya yang disebut fotosintesis.Untuk lebih jelasnya
mari disimak pada penjelasan dibawah ini.
.Banyak sebab udara tercemar yang menyebabkan kualitas udara menjadi buruk. diantaranya
akibat pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Pembakaran BBF mengemisikan
gas CO2 (karbondioksida) ke atmosfer dan terus-menerus terakumulasi dan meningkatkan
konsentrasi CO2 atmosfer / udara. Sebab itu, Gas CO2 kini bukan lagi sebagai komponen alamiah
atmosfer bumi, tetapi berstatus sebagai zat pencemar. Selama 150 tahun terakhir, konsentrasi CO2
telah meningkat dari 280 ppm menjadi hampir 380 ppm.
Gas CO2 yang pekat di atmosfer menghalangi pantulan sinar mata hari dari bumi kembali keatas
permukaan bumi, dan ini menyebabkan meningkaatnya suhu udara. Perubahan iklim global akan
berdampak pada kepunahan jenis hidupan liar flora dan fauna, karena tidak mampu beradaptasi
terhadap suhu yang panas dan perubahan iklim. Sebagai negara yang mendapat julukan the
megabiodiversity country (Indonesia memiliki luas 1,3% dari luas dunia, tetapi memiliki lebih dari 10%
tumbuhan berbunga, 12% mamalia dunia, 16% reptil dan amfibi, 17% jenis burung, dan 35% jenis
ikan di dunia) maka ancaman kepunahan jenis hayati di Indonesia..
Gambar . Pohon berfungi menyerap CO2, penghasil O2 dan penyimpan karbon (foto oleh
Aep Syaepul R.).

Tumbuhan / tanaman dalam kehidupannya sehari-hari melakukan apa yang disebut


fotosintesis. Dalam proses fotosintesius ini selain diperoduksi zat organik juga dihasilkan gas oksigen.
Banyak manfaat dari tanaman ini, yakni :
a) Tanaman menghasilkan zat organic yang berfungsi segai bahan makanan (misalnya beraneka ragam
buah-buahan).,
b) Tanaman menghasilkan kayu untuk bahan bangunan, industri mebel, kertas, kayu lapis, lantai, dan
lain-lain.
c) Tanaman berguna untuk peneduh dan penyegar lingkungan di jalan-jalan, perkantoran, pemukiman,
di kota dan di desa.
d) Tanaman memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan (lihat jenis-jenis pohon penghijaun di
kota-kota dan tanaman hias).
e) Tanaman memberikan keindahan alam sehingga menambah eksotisme suatu tempat tujuan wisata.
Manfaat tumbuhan yang diuraikan diatas hanya beberapa saja yang dengan mudah dapat kita
rasakan. Banyak manfaat lain yang sangat penting yang tidak begitu popular di mata masyarakat,
yaitu manfaat tumbuhan/tanaman dalam mengurangi zat pencemara udara dan penghasil
oksigen Melalui proses fotosintesis atau sering disebut sebagai manfaat ekologis, Fotosintesis
tumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi di dalam daun-daun tumbuhan dimana terjadi
penyerapan CO2 dan dihasilkannya gas oksigen yang ditambahkan ke udara kita. Persamaan rekasi
kimia fotosintesis adalah : karbondioksida gas (CO2) + air (H2O) + pigmen klorofil daun + energi mata
hari zat organik (C6H12O6) + oksigen gas (O2).
Penyerapan CO2 oleh tumbuhan memberi andil dalam mengurangi pencemar CO2 di udara.
Karbon dari CO2 ini disimpan di dalam jaringan tumbuhan (kayu) yang kemudian kayu ini
berguna bagi manusia. Suatu laporan menyebutkan bahwa sebatang pohon selama hidupnya
diprediksi mampu menyerap 7.500 gram karbon. Karena alasan inilah tumbuhan dikenal sebagai
pelaku Carbon Sinks.
Sumber lain menyebutkan bahwa secara taksiran kasar, dalam satu hari sebatang pohon
menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari. Bila di pekarangan rumah anda terdapat 10 buah
pohon, maka dalam sebulan pekarangan anda memberikan kontribusi menyerap CO2 sebanyak 5,6
10,08 kg atau menyimpan 750 kg karbon selama tanaman itu tumbuh di sana. Kalau di sekitar rumah
anda ada 99 KK yang memiliki jumlah pohon sama dengan di rumah anda, maka jumlah CO2 yang
diserap menjadi 0,5 1,008 ton atau karbon yang disimpan sebanyak 75 ton.
Hasil estimasi ilmiah menunjukkan bahwa dalam sejam satu lembar daun memperoduksi
oksigen sebanyak 5 ml. Dengan mengambil contoh pekarangan rumah anda dan sekitarnya yang
ditanami pepohonan tadi dan bila rata-rata jumlah daun per pohon 200 lembar, maka pohon-pohon
di tempat tinggal anda dan sekitarnya akan menyumbang oksegen sebanyak 10 x 100 x 200 x 5 ml =
1.000 liter per jam. Angka ini setara dengan jumlah kebutuhan oksigen untuk pernapasan sebanyak
18 orang (kebutuhan oksigen untuk satu orang bernapas adalah 53 liter per jam).
Dengan menyimak uraian diatas, maka tak diragukan lagi bahwa pemanasan global harus
dihentikan; dan setiap individu punya andil untuk berpartisipasi. Caranya adalah dengan menanam
pohon : di kawasan hutan, di lahan-lahan kritis, di pekarangan rumah, di kantor-kantor, di kampus-
kampus, di sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik di kota dan di desa. Selain itu, pohon-pohon yang sudah
ada harus dijaga kelestariannya.

4. Sebagai Tabir Penghalang Bagi Benda Luar Angkasa Yang Jatuh Dan Mengurangi Dampak
Tumbukan Ke Permukaan Bumi

Untuk peranan yang kali ini sangat berkaitan pada lapisan Mesosfer yang merupakan lapisan
dengan ketinggian antara 50-80 km. Pada lapisan ini, makin bertambah ketinggian maka suhu akan
makin turun. Pada ketinggian sekitar 50 km, suhu berkisar 5C, sedangkan pada lapisan puncaknya
yang disebut mesopause, suhu berkisar 95C. Gas pada lapisan ini tidak terlalu padat. Pada lapisan
ini, tidak ada sirkulasi udara. Lapisan ini berfungsi menyaring benda-benda angkasa (meteor) yang
akan jatuh ke bumi karena tarikan gravitasi
Diantara funginya adalah:
(1) Mesosfer berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor. Meteor yang menuju bumi
akan terbakar dan hancur sebelum sampai di permukaan bumi.
(2) Temperatur berkisar antara 50C sampai 70C.
(3) Mesosfer terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause. Lapisan peralihan antara mesosfer
dengan stratosfer disebut mesopause.
Gambar: contoh lapisan yang siap menghancurkan benda apa saja yang berusaha menembus ke
permukaan bumi.
5. Menjaga Temperatur Bumi.
Tanpa atmosfer, temperatur bumi pada siang dan malam dapat berbeda drastis. Temperatur
siang akan tinggi sekali dan temperatur malam akan rendah sekali. Atmosfer menjaga agar temperatur
antara siang dan malam hari tidak terlalu jauh berbeda.
6. Sebagai Pemantul Gelombang Radio Yang Digunakan Dalam Proses Telekomunikasi.
Lapisan termosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Ketinggiannya berkisar >
80 km. Pada lapisan ini, terdapat molekul-molekul oksigen dan nitrogen. Makin tinggi lapisan
termosfer, maka temperaturnya akan makin tinggi pula. Pada kisaran tinggi 480 km, temperatur dapat
mencapai 1,23C. Sementara, pada kisaran tinggi 120 km, suhunya mencapai -38C, dan pada
lapisan paling bawah, suhu berkisar antara -95C. Termosfer adalah zona terakhir atmosfer sebelum
menyentuh angkasa hampa. Di dalamnya terdapat lapisan eksosfer, di mana molekul-molekul gas
bumi terlepas ke ruang angkasa. Gejala aurora tercipta di lapisan terbawah termosfer dari kedua
kutub.
Pada lapisan termosfer, terjadi proses ionisasi. Ionisasi merupakan proses di mana elektron
pada partikel-partikel yang ada pada termosfer bertambah atau berkurang. Oleh sebab itu, lapisan ini
disebut pula sebagai lapisan ionosfer. Karena peristiwa ionisasi tersebut, lapisan termosfer bermuatan
listrik. Partikel ion yang terbentuk pada lapisan ini berfungsi sebagai pemantul gelombang radio,
sehingga sangat membantu dalam bidang komunikasi. Lapisan pemantul gelombang radio disebut
lapisan Kennelly Heaviside dan lapisan Apleton.
Gambar: satelit yang siap menagkap pantulan dari gelombang radio yang telah dipantlkan lebih
dahulu oleh pemancar di bumi.
Demikianlah diantara peranan penting atmosfer bumi yang berdampak positif bagi kehidupan
manusia, dan masih banyak lagi peranan-peranan lainnya jika kita mau mengkajinya lebih dalam lagi.

Anda mungkin juga menyukai