Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Perumbuhan

Tanaman, Sifat Fisiologis Tanaman, Elemen Transpirasi,


Pertumbuhan Memanjang (Fototropisme) Tanaman, dan
Kualitas Radiasi Matahari Terhadap Tanaman.

Disusun Oleh :
Sayyida Arum Chunaifi
202141006
Agroteknologi A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai
produsen di muka bumi. Ada beberapa faktor yang penyebab pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan
itu sendiri uang meliputi auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam
absisat, dormin dan asam traumalin. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang meliputi air, mineral,
kelembapan udara, suhu, dan cahaya matahari.
Cahaya matahari berpengaruh pada proses fisiologi tanaman , hal ini
dapat dilihat dari morfologinya. Ketika intensitas cahaya tinggi sel-sel
daun akan berukuran lebih kecil, jumlah klorofil sedikit, serta tilakoid
pada daun menggumpal sehingga menyebabkan ukuran daun lebih kecil
atau lebih besar, serta jumlah daun lebih banyak. Sedangkan ketika
tanaman memiliki ukuran daun lebih kecil, daun lebih tebal serta batang
lebih pendek menandakan bahwa tanaman mendapatkan cukup intensitas
cahaya matahari.
Fotosintesis adalah proses memproduksi energi dimana
karbondioksida dan air dibawah pengaruh cahaya diubah menjadi
persenyawaan organik yang berisi karbon yang kaya akan energi. Fungsi
fotosintesis adalah untuk menghasilkan glukosa yang nantinya digunakan
sebagai sumber energi utama tanaman, dengan adanya glukosa ini akan
terbentuk sumber energi lemak dan protein.
Cahaya matahari juga berpengaruh terhadadap arah pertumbuhan akar
dan bergulungnya daun. Daun berusaha mendapatkan cahaya yang lebih
banyak untuk proses fotosintesis. Cahaya akan menghambat pertumbuhan
batang sehingga pada bagian batang yang tidak terkena cahaya matahari
akan menjadi lebih panjang. Cahaya juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan xilem sehingga mempengaruhi perkembangan batang.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengatahui pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan tanaman, sifat fisiologis, elemen
transpirasi, pertumbuhan fototropisme tanaman, dan kualitas radiasi
matahari pada tanaman.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran dan jumlah sel
secara inversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan
terjadi karena bertambahnya sel dan terjadi pembesaran pada sel. Proses
ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat
maristematik.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khusunya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
dasar pada tumbuhan untuk mengahasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Cahaya merupakan faktor penting terhadap
berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses
yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain
di dalam tanaman.
Kekurangan cahaya akan menggangu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan tetapi apabila suatu tanaman kekurangan cahaya maka akan
menyebabkan pertumbuhan lambat sebab proses fotosintesis terhambat,
tanaman merapat dan tanaman tumbuh meninggi, jika kekurangan cahaya
tanaman batang biasanya akan tumbuh lebih tinggi dari batangnya, jadi
jarak antara daun atas adan bawah akan semakin besar karena tanaman
berusaha untuk mencari cahaya.

B. Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Sifat Fisik Tanaman


Cahaya berpengaruh terhadap arah pertumbuhan dan perluasan akar,
cahaya juga dapat menghambat pertumbuhan batang yang menyebabkan
menjadi lebih panjang. Cahaya matahari sangat berpengaruh bagi setiap
organ keseluruhan tumbuhan. Apabila tumbuhan berada di keadaan gelap
maka akan mempengaruhi bentuk luar tumbuhan dan laju
perpanjangannya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan lebih
cepat tumbuhnya daripada yang diletakkan pada tempat yang terkena
cahaya, tetapi tumbuhan akan menjadi pucat karena kekurangan klorofil,
batang menjadi kurus, juga daun tidak berkembang. Tumbuhan yang
mengalami hal itu disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada
cahaya, akusin merangsang pemanjangan sel-sel sehingga tumbuh lebih
panjang, sebaliknya apabila dalam keadaan banyak cahaya auksin
mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan terhambat, cahaya
menyebabkan auksin rusak terdispersi ke sisi gelap.
C. Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Elemen Transpirasi
transpirasi adalah proses hilangnya cairan berupa uap air dari jaringan
hidup suatu tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah melewati
stomata, lubang kutikula dan lentisel. Pada peristiwa transpirasi tumbuhan,
yang hilang bukan hanya uap air atau H2O, melainkan juga gas karbon
dioksida atau CO2.
pada proses transpirasi, uap air berdifusi dari udara yang lembab di
dalam jaringan tumbuhan (terutama daun) ke udara yang lebih kering di
atmosfer atau lingkungan. Difusi atau kehilangan air pada tumbuhan ini
berkaitan dengan kemampuan atau kecepatan tumbuhan tersebut dalam
menarik air dari tanah melalui akar hingga sampai ke daun.
Transpirasi merupakan sebuah bentuk dari proses untuk terjadinya
sebuah pengeluaran terhadap uap air yang berasal dari sebuah stomata
yang dimana berada pada sebuah daun dari tumbuhan yang dimana
kemudian menjadi sebuah tempat dari salah satu bentuk akan
metabolisme. Air yang diserap oleh akar masuk kedalam tubuh tanaman
melalui jaringan pengangkutan xylem.Melalui rambut akar akan terjadi
osmosis yang potensial. Kualitas dan kuantitas cahaya mempengaruhi
terhadap banyak hal dalam pertumbuhan tanaman antara lain air,
karbondioksida, oksigen, glukosa, amilum.

D. Pengaruh Cahaya Matahri Terhadap Fototropisme Tanaman


Fototropisme adalah pertumbuhan organisme sebagai respon terhadap
cahaya. Sel-sel yang terjauh dari cahaya memiliki bahan kimia yang
disebut auksin yang bereaksi ketika fototropisme terjadi.
Hal ini menyebabkan tanaman memiliki sel-sel yang memanjang di
bagian yang jauh dari cahaya. Fototropisme adalah salah satu dari banyak
tropisme tanaman atau gerakan yang menanggapi rangsangan eksternal.
Pertumbuhan menuju sumber cahaya disebut fototropisme positif,
sedangkan pertumbuhan jauh dari cahaya disebut fototropisme negatif.
Kebanyakan pada tanaman tunas menunjukan fototropisme positif dan
mengatur ulang kloropas daun untuk memaksimalkan energi fotosintesis
dan memaksimalkan pertumbuhan.

E. Kualitas Radiasi Matahari Terhadap Tanaman


Kualitas cahaya merupakan mutu yang diterima atau yang sampai
pada permukaan bumi yang dinyatakan dengan panjang gelombang,
cahaya memiliki panjang gelombang antara 400 s/d 760 nm, yang terdiri
dari berbagai macam gelombang, yang berpengaruh langsung pada
aktivitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Panjang gelombang di
luar cahaya tampak mempunyai pengaruh specific terhadap pertumbuhan
tanaman atau terhadap mikroklimat, seperti suhu tanah.
Apabila radiasi matahari terlalu tinggi maka akan berpengaruh
merusak karena daya bakarnya sangat tinggi, spectra photosynthetically
active radiation (PAR) yang berperan membangkitkan proses fotosintesis
dan spectra infra merah (> 0,74 m) yang merupakan pengatur suhu udara.
Spektra radiasi PAR dapat dirinci lebih lanjut menjadi pita-pita spectrum
yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Ternyata spectrum
biru memberikan sumbangaan yang paling potensial dalam aktivitas
fotosintesis pada tanaman.
Pada proses fotosintesis pengikatan energi cahaya berlangsung saat
terjadi asimilasi fosfat. ADP pada sel klorofil setelah memperoleh cahaya
cukup akan mengikat fosfat untuk membentuk ATP sebagai senyawa
fosfat yang sangat tinggi kandungan kimianya.
Penurunn intensitass cahaya, khususnya spectrum biru menyebabkan
turunnya kadar ATP dan NADPH2 (dihidroxy nikotin amide dinucleotide
phosphate) sehingga laju fotosintesis berkurang.
BAB III
KESIMPULAN

1. Cahaya matahari sangat dibutuhkan untuk tumbuhan karena cahaya


matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khusunya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
2. Cahaya matahari mempengaruhi kerja hormon auksin yang ada pada
tumbuhan, Auksin dapat mempengaruhi peristiwa pertambahan
panjang batang, perkembangan buah, dominansi apikal.
3. Tanaman yang berada ditempat gelap akan mengalami pertumbuhan yang
lebih pesat dibanding dengan tanaman yang berada di tempat bercahaya,
hal itu disebabkan karena pengaruh hormon auksin.
4. Tanaman-tanaman budidaya pada umumnya sangat dipengaruhi oleh
intensitas cahaya matahari , terutama adanya intensitas cahaya rendah di
dalam memproduksi bahan makanan atau karbohidrat.
5. Pada proses fotosintesis pengikatan energi cahaya berlangsung saat terjadi
asimilasi fosfat.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 1989. Dasar-dasar Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas


Brawijaya : 13 – 15.
Amelia , Fenny, Indah, Juwita sari. 2017. Pengaruh suhu intensitas cahaya
terhadap pertumbuhan jamur tiram di tangerang. Jurnal Ilmiah Biologi.
Lukitasari, M. 2010. Ekologi Tumbuhan. Madiun : IKIP PGRI Press.
Naomi, Astrid, Saefullah, Asep. 2018. Keefektifan spektrum cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna Radiata L.)
Sugiarto, Ari. 2018. PENGARUH PENINGKATAN SUHU UDARA
TERHADAP LAJU TRANSPIRASI Lansium domesticum Corr.

Anda mungkin juga menyukai