Anda di halaman 1dari 10

Proposal Penelitian

Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiate)

Sainal XII MIPA 1


Biologi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada seluruh
makhluk hidup berupa pertambahan ukuran,volume,tinggi dan massa yang bersifat
irreversible. Sifat irreversible bearti perubahan yang sudah terjadi tidak akan kembali
lagi. Pada tumbuhan bersel satu terjadi penambahan besar sel,sedangkan pada
tumbuhan multiseluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel.
Perkembangan adalah proses menuju terceapainya kedewasaan. Perkembangan
tidak dapat diukur secara kuantitatif,tetapi dapat dinyatakan secara kualitatif. Tanda-
tanda sebagai organisme,tetapi secara umum ditandai dengan kematangan fungsional
pada organisme tersebut menjadi lebih sempurna.
Kacang hijau dengan bahasa latinnya vigna radiate adalah jenis tanaman budidaya
dan palawija yang dikenal luas didaerah tropical. Tumbuhan yang termasuk polong-
polongan (fabanceae). Ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau menempati
urutan ke-3 terpenting sebagai sumber tanaman lagume,setelah kedelai dan kacang
tanah. Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk
ditanam,tanaman ini tidak tergantung pada iklim tertentu dengan memperhatikan
kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,kelembaban,suhu serta
cahaya,kacang hijau dapat tumbuh dengan baik
Cahaya matahari mempengaruhi kerja hormon auksin. Umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dpat menguraikan auksin. Faktor
esensial pertumbuhan dan perkembangan cahaya yang merangsang cahaya memegang
peranan pembungaan tumbuhan penting dalam fisiologis tertentu. Tanaman terutama
fotosintesis,respirasi,transpirasi cahaya yang tampak sperti merah,biru,nilladan violet
berperan sebagai proses dalam sumber eenergi fotosintesis. Sementara itu cahaya
infra dapat mengubah cahaya berperan dalam leukoplas menentukan suhu lingkungan.

B. Rumusan masalah
1) Bagaimanakh pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1) Pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan merupakan prooses pertambahan volume dan jumlah sel
yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme yang bersifat
irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan
sebagai proses pematangan
2) Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan
dan perkembangan
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan karena dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung
batang.
Cahaya matahari mempengaruhi kerja hormon auksin. Umumnya,cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin. Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman cahaya juga
merangsang cahaya memegang peranan pembungaan tumbuhan penting dan
proses fisiologi tertentu. Tanaman,terutama fotosintesis,respirasi dan
transpirasi cahaya yang tampak seperti merah biru,dan violet berperan
sebagai proses dalam merupakan sumber energi fotosintesis, sementara itu
cahaya infra dapat mengubah merah berperan dalam leukoplas menjadi
kloroplas menentukan suhu lingkungan.
3) Cahaya matahari
Cahaya adalah energi berbentik gelombang elektromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Cahaya menurut
Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran sangat
kecil yang dipancarkan oleh sumbernya kesegala arah dengan kecepatan yang
sangat tinggi. Sementara menurut Huygens (1629-1695),cahaya adalah
gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuensi dan panjang gelombangnya saja (Nurholilah,2012)
Cahaya merupakan faktor lingkunagn yang sangat penting sebagai sumber
energi utama bagi ekosistem. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil
cahaya matahari sangat berperan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses dasar pada tumbuhan untuk mrenghasilkan makanan.
Makanaan yang dihasilkan akan menetukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Secara fisika,radiasi matahari merupakan gelombang-gelombang
elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang. Tidak semua
gelombang-gelombang tadi dapat menembus lapisan atas atmosfer untuk
mencapai permukaan bumi umunya kualitas cahaya tidak memperlihatkan
perbedaaan yang mencolok antara satu tempat ketempat yang
lainnya,sehingga tidak selalu merupakan faktoe ekologi yang penting.
Umunya tumbuhan beradaptasi untuk mengelolah cahaya dengan panjang
grlombang abtara 0,39-7,6 mikron. Klorofil yang berwarna hijau mangasorpsi
cahay merah dan biru,dengan demikian panjang gelombang itulah yang
merupakan bagian dari sepectrum cahaya yang sangat bermanfaat bagi proses
fotosintesis.
Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorbsi oleh tanaman.
Hanya tampak cahaya saja yang dapat berpngaruh pada tanaman dalam
kegiatan fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic
activity radiaton) dan mempunyai panjag gelombang 400 mili ,ikron sampai
750 mili micron. Tanaman juga memberikan respon yang berbeda terhadap
tingkatan pengaruh cahay yang dibagi menjadi tiga yaitu intensitas
cahaya,kualitas cahaya,dan lamanya penyinaran.

Sifat paparan cahaya matahari yang berbanding lurus


terhadap luas permukaan
Sifat cahaya ini menyebabkan terjadinya kompetitor pada zona ekologi
(strata) tumbuhan yang kan berpengaruh pada keadaan fisiologi tanaman.
Menurut Vojtechet al (2007) menytakan bahwa pertumbuhan yang lebih
cepat dan ukuran tubuh yang lebih besar memberikan keuntungan pada
peningktan dan penangkapan cahaya pada competitor yang lebih kecil
(Schwinning & weiner,1998). Akibatnya kompetisi diatas tanah dapat
menyebabkan kompetisi pengecualian terhadap tanaman yang lebih kecil atau
lambat tumbuh dan mempunyai peran sebgai penentu struktur komunitas.

Kemampuan tanaman menerima cahaya


Berdasarkan ekologi terhadap kemampuan penerimaan cahaya, Lukitasari
(2010) menyatakan bahwa secara garis besar tanaman dapat dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu:
1. Heliofit
Tanaman yang tumbuh baik jika terkena matahari penuh. Tanaman-
tanaman golongan ini sudah tentu tidak kan tumbuh baik bila trnaung
oleh tanaman lain. Tanaman padi,jagung,tebu,ubi kayu dan sebagian
besar tanaman pertanian termasuk kelompok ini
2. Skiofit
Tanaman yang tumbuh baik pada intensitas cahaya rendah. Contohnya
tanamn kopi yang tumbuh baik pada intensitas sekitar 30-50 % dari
radiasi penuh. Tanamn coklat tumbuh baik pada intensitas sekitar 20%
dari radisi penuh. Dengan demikian kedua jenis tanaman ini
membutuhkan naungan ini untuk tanaman tersebut. Salah satu yang
mebedakan tumbuhan heliofita dan siofita adalah tumbuhan heliofita
memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk klorofil. Tanamn yang
kurang mendapatkan cahaya matahari akan mempunyai akar pendek.
Cahaya matahari penuh menghasilkan akar lebih panjang dan lebih
bercabang. Untuk mengukur intensitas cahaya,dapat menggunakan alat
pengukur cahaya atau lightmeter

Kemampuan tanaman menerima cahaya


Menurut Fauzi (2012), cahay memiliki peranan dalam pertumbuhan
tanaman, yaitu:
a) Fotoperiodisme
Lama penyinaran relatif antara siang dan malam dalam 24 jam
akan mempengaruhi fisiologis dari tumbuhan. Fotoperiodisme
adalah respon dari suatu organisme terhadap lamanya penyinaran
sinar matahari. Contoh dari fotoperiodisme adalah perbungaan,
jatuhnya daun,dan dormansi .
Didaerah sepanjang khatulistiwa lamanya siang hari atau
fotoperiodismeakan konstan sepanjang tahun,sekitar 12 jam.
Didaerah temperate atau bermusim panjang hari lebih dari 12 jam
pada musim panas,tetapi akan kurang dari 12 jam pada musim
dingin. Berdasarkan respon tanaman terhadap fotoperiode membagi
tanaman atas tiga golongan yaitu:
1. Tanaman berhari pendek
Tanaman berhari pendek ialah tanaman yang hanya dapat
bebbunga bila panjang hari kurang dari nilai kritis (panjang hari
maksimum). Panjang hari maksimum berkisar antara 12 hingga
14 jam.
Tanaman yang berhari pendek akan mengalami pertumbuhan
vegetative terus menerus apabila panjang hari melewati nilai
kritis,dan akan berbunga dihari pendek diakhir musim panas dan
musum gugur. Tetapi tanaman berhari pendek tidak berbunga
dihari pendek pada awal musim semi, dan kan berbunga dihari
pendek pada akhir musim panas. Hal ini disebabkan karena suhu
tidak cukup hangat untuk melanjutkan pertumbuhan ke fase
reproduktif. Disamping itu pertumbuhan vegetative yang tersedia
pada saat itu belum mencukupi utuk mengantarkan tanaman
kepembungaan, disamping banyak sistem (harmone,enzim dan
lain-lain) jugabelum siap.
Tanaman yang peka terhadap fotoperiode yang tegolong
berhari pendek,biasanya mempunyai sifat fisiologis yang
menonjol dari pada sifat yang ditimbulkan oleh pengaruh
lingkungan. Misalnya pembungaan dan pembuahan akan lebih
dipengaruhi oleh ketersediaan asimilat dan sistem hormone
dalam tubuhnya. Tanamn yang peka terhadap
fotoperiode,pembungaan dan pembentukan buahnya sangat
ditentukan olegh panjangnya hari sebesar lima belas menit saja
sudah berarti bagi terbentuknya bunga.
2. Tanamn berhari panjang
Tanamn berhari panjang adalah tanaman yang menunjukan
respon berbunga lebih cepat bila panjang hari lebih panjang hari
minimum (kritis) tertentu,atau disebut pula tanaman bermalam
pendek yakni tumbuhan yang memerlukan lamnya siang hari
lebih dari 12 jam untuk tejadinya proses perbungaan seperti
gandum,banyam dan lain-lain
Tanam yang berhari panjang yang berasal dari zone sedang
(temperate) akan berbunga pada bulan mei dan juli apabila
panjang siang selama 15 jam. Sebagai cobtoh tanaman berhari
panjang adalah spinasi (Spinacia oleraceae L),Barley (Hordeum
spp),Rey(Scale Cereale),Bit gula (Beta vulgaris) Afalfa dan lain-
lain. Tarwe winter (Triticum aestivum) yang tergolong tanamn
berhari panjang menghedaki lama penyinaran lebih dari 14 jam
perhari dan untuk berkecambah menghendaki suhu yang lebih
tinggi dan hari hari panjang. Bila syarat- syarat yang
dikenhendakinya tidak terpenuhi,maka tarwe winter tidak dapat
menghasilkan bunga dan buah
Kombinasi suhu dan panjang hari yang mengontrol
pertumbuhan vegetative dan generatif pada berbagai jenis
tanaman hari panjang sebenarnya dapat dicipatakan dengan
perlakuan-perlakuan terhadap tanaman. Misalny penyinaran
singkat dimalam hari untuk memperpendek periode gelap.
Percobaan-percobaan seperti ini dapat mempengaruhi
pembungaan,khususnya pada tnaman yang menghendaki panjang
siang lebih dari 15 jam .
Perlakuan vernalisasi pada biji tarwe winter akan
berkecambah akan menyebabkan proses mengiduksi kecambah
kearah pertumbuhan menuju pembentukan promordia bunga.
Karena biji tarwe winter pada saat berkecambah juga
memerlukan fase gelap yang lebih panjang (hari pendek),maka
selain vernalisasi,untuk mengantarkan tanaman ini ketahap
pembungaan juga diperlukan perlakuan gelap buatan. Sedangkan
hatri panjang dan suhu tinggi yang diharapkan untuk
pertumbuhan vegetatif dapat dibuat dengan penyinaran singkat
pada malam hari dengan kampu listrik yang berkapasitas 50 watt
setiap meter bujur sangkar selama kurang lebih 5 jam.

3. Tanaman berhari netral


Tanaman berhari netral (intermediate) adalah tanaman yang
berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang hari. Tanaman
intermediate dalam zona sedang bisa berbunga dalam beberapa
bulan. Tatapi tanaman yang tumbuh didaerah tropik yang
mengalami 12 jam siang dan 12 jam malam dapat berbunga
terus-menerus sepanjang tahun. Oleh karena itu tanaman yang
tumbuh didaerah tropik pada umumnya adalah tanaman
intermediate. Yang tergolong tanaman intermediate adalah kapas
(Gossypium hirsutum,tembakau (Nicotiana tobaccum),bunga
matahari (Helianthus annus),tomat dan lain sebagainya.
Tanaman intermediate memerlukan pertumbuhan vegetatif
tertentu sebagai tahap untuk menuju tahapan pembungaan tanpa
dipengaruhi oleh fotoperiode. Apabila beberapa tumbuhan
terpaksa harus hidup dikondisi fotoperiodisme yang tidak
optimal, maka pertumbuhannya akan bergeser ke pertumbuhan
vegetatif. Didaerah khatulitiwa,tingkah laku tumbuhan sehubung
dengan fotoperiodisme ini tidaklah menunjukan adanya pengaruh
yang mencolok. Tumbuha akan tetap aktif dan berbunga
sepanjang tahun asalkamn faktor-faktor lainnya dalam hal ini
suhu,air dan nutrsi tidak merupakan faktor pembatas
(Syamsuri,2007)
b) Fotonergetic
Fotonergetic adalah pertumbuhan yang dipengaruhi oleh
banyaknya energi yang diserap dari sinar matahari oleh bagian
tanaman. Intensitas cahaya yang tinggi didaerah tropis tidak
seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman. Energi cahaya matahari
yang digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis berkisar
antara 0,5-2,0 % dari jumlah total energi yang tersedia. Sehingga
hasil fotosintesis berkurang apabila intensitas cahaya kurang dari
batas optimum yang dibutuhkan oleh tanaman,setiap daun pada
tumbuhan harus memproduksi energi yang cukup besar sehingga
dapat dimanfaatkan setelah dikurangi energi yang respirasi. Jika
tumbuhan kekurangan cahaya dalam waktu panjang, maka lambat
laun akan mati. Proporsi cahaya yang dibutuhkan untuk
menyeimbangkan hasil fotosintesis dan kebutuhan respirasi disebut
titik kompensasi cahaya.

Fotonergetic adalah pertumbuhan yang dipengaruhi oleh


banyaknya energi yang diserap dari sinar matahari oleh bagian
tanaman. Intensitas cahaya yang tinggi didaerah tropis tidak
seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman. Energi cahaya matahari
yang digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis berkisar
antara 0,5-2,0 % dari jumlah total energi yang tersedia. Sehingga
hasil fotosintesis berkurang apabila intensitas cahaya kurang dari
batas optimum yang dibutuhkan oleh tanaman,setiap daun pada
tumbuhan harus memproduksi energi yang cukup besar sehingga
dapat dimanfaatkan setelah dikurangi energi yang respirasi. Jika
tumbuhan kekurangan cahaya dalam waktu panjang, maka lambat
laun akan mati. Proporsi cahaya yang dibutuhkan untuk
menyeimbangkan hasil fotosintesis dan kebutuhan respirasi disebut
titik kompensasi cahaya.
c) Fotodestruktif
fotodestruktif adalah tingginya intensitas cahaya yang
mengakibatkan fotosintesis semakin tidak bertambah lagi
dikarenakan tanaman mengalami batas titik jenuh cahay sehingga
bukan menjadi sumber energi tetapi sebagai perusak.
Proses fotosintesis cahay berpegaruh melalui intensitas,kualitas
dan lamanya penyinaran, tetapi yang terpenting adalah intensitasnya.
Sehubung dengan laju fotosintesis,intensitas cahay yang semakin
tinggi atau naik mengakibatkan laju fotosintesis semakin tidak
bertambah lagi walaupun intensitas cahaya semakin bertambah. Bats
ini disebut titik saturasi cahaya atau titik jenuh cahaya (light
saturation point). Pada keadaan ini cahaya bukan sebagai sumber
energi maupun sebagai bentuk perusak
Intesitas cahaya yang tinggi mengakibatkan temperatur daun
meningkat,sebagai akibat menuttupnya stomata,sehingga sebagian
klorofil menjadi pecah dan rusak (fotodestruktif). Sedangkan pada
intensitas cahaya yang semakin menurun sampai batas tertentu
jumlah O2 yang dikeluarkan oleh proses fotosintesis sama dengan
jumlah O2 yang diperlukan oleh proses respirasi. Batas ini disebut
titik kompensasi cahaya (light compensation point).
d) Fotomorfogenesis
Efek lain dari cahaya diluar fotosintesis adalah dengan
mengendalikan wujud tanaman, yaitu perkembangan struktur atau
morfogenesisnya. Morfogenesis yaitu perkrmbangan bentuk yang
ditentukan secara genetik dan mengalami modifikasi karena faktor
lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
menentukan morfologi akhir tanaman (Sallisbury dan Ross,1995).
Pengendalian morfologis oleh cahaya disebut fotomorfogenesis,
agaar cahaya mampu mengendalikan perkembangan pertumbuhan
maka tumbuhan harus menyerap cahaya. Empat penerima cahaya
dalam tumbuhan adalah fitokrom,kriptokrom,penerima cahaya UV-
B,protoklorofilida.
Tumbuhan kacang hijau

Klasifikasi tanaman kacang hijau:


- Kerajaan : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Fabales
- Famili : Fabacceae
- Genus : Vigna
- Spesies : V. radiate
- Nama binomial : Vigna radiate

Kacang hijau (vigna rediate) adalah sejenis palawija yang dikenal


luas didaerah tropik. Tumbuhan yang termasuk suku polong-
polongan (fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting
sebagai tanaman pangan legum,stelah kacang kedelai dan kacang
tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau


direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur dan dimakan
langsung. Biji matang yang direbus dan dijadikan sebagai onde-
onde,bakpau dan gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi
sayuran yang umum dimakan dikawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge.

Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan patih yang
terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental,menjadi
semacam bubur. Tepung biji kacang hijau,disebut dipasaran sebagai
hunkue,digunakan dalam pembuatan kue-kue yang cenderung
berbentu gel. Tepung ini dapat juga diolah menjadi mie yang dikenal
sebagai soun.
B. Hipotesis
Cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau. Pengaruh tersebut antara lain tinggi batang dan arah pertumbuhannya. Hal
tersebut dikarenakan hormon auksin pada tumbuhan yang rusak akibat terkena sinar
matahari

BAB III
METODEOLOGI
a) Variabel penelitian
1. Variabel bebas : Cahaya matahari
2. Variabel terikat : Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
3. Variabel control : Biji kacang hijau
b) Alat dan bahan
1. Gelas plastik 440 ml (6 buah)
2. Penggaris
3. Spidol
4. Label
 Label A (Cahaya matahari langsung)
 Label B (Remang-remang)
 Label C (gelap)
5. Tanah
6. Air
7. Kacang hijau
8. Kardus
c) Prosedur kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Lubangi gelas plastik dengan paku
3) Beri label pada gelas
 Terkena sinar (label A)
 Remang-remang (label B)
 Tanpa sinar (label C)
4) Masukkan tanah masing-masing gelas sampai 2/3 gelas plastik
5) Tanam biji kacang hijau pada gelas masing-masing 5 biji
6) Simpan gelas sesuai dengan labelnya
- Label A diluar ruangan
- Label B didalam ruangan dan ditempat yang remang-remang
- Label C didalam kardus yang telah dilubangi tetapi tidak terkena sinar
matahari
7) Siram secara rutin dan teratur gelas tersebut dengan air secukupnya
8) Amati dan ukur setiap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
9) Catat setiap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi

No Pot intensitas pertumbuhan batang/ hari (cm) rata-


cahaya 1 2 3 4 5 6 7 rata
                 
                     
                     

Anda mungkin juga menyukai