Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.1        Latar Belakang

Pertumbuhan adalah peristiwa bertambahnya ukuran ( diantaranya volume, massa,


dan tinggi ) pada mahluk hidup. Contohnya pertambahan tinggi batang dan daun.
Pertumbuhan ini bersifat irreversible (tidak dapat balik). Sementara itu, perkembangan
merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
Dalam perkembangan terbentuk stuktur dan fungsi organ yang semakin kompleks dan
sempurna. Perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat di ukur. Proses
perkembangaan dapat dicapai melalaui diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan
pada sel, jaringan, dan organ untuk membentuk fungsi dan stuktur tertentu. Diferensiasi
merupakan awal terbentuknya organ-organ seperti akar batang dan daun.
Ciri makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan. Sinar matahari memang
berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah
menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya
matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini
disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat
melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak
terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning
pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon
tumbuhan yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang.
Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada
tanaman yang sering terkena sinar matahari. Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi
selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada
sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena
tidak mendapat sumber makanan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada
pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya
matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.
Kacang hijau atau  (Vigna radiata) berasal dari famili pabaceae alias polong-
polongan,  kacang hijau dan  kecambahnya banyak  manfaat bagi kesehatan. Kandungan
proteinnya cukup tinggi dan  merupakan sumber mineral  penting seperti kalsium dan foepor
dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu kandungan lemaknya merupakan asam lemak  tak
jenuh sehingga  aman  dikonsumsi oleh orang-orang dengan   masalah obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif  muda  termasuk tanaman yang
relatif mudah untuk ditanam  tanaman tidak tergantung pada iklim tertentu dengan
memperhatikan kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,kelembaban, suhu
serta  cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan
kelembaban. Berdasarkan hal tersebut  kelompok kami pun tertarik untuk  meneliti
“Pengaruh  Volume Air dan  Kelembaban terhadap  Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Hijau.

I.2        Rumusan Masalah
1.      Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2.      Bagaimana  pengaruh  kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau?
3.      Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan di ruang yang terkena sinar
matahari secara langsung, terkena cahaya melalui celah dan di ruang yang sangat sedikit
cahayanya?
I.3        Tujuan Masalah
            Makalah “Pertumbuhan Kacang Hijau” bertujuan untuk :
1.      Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.      Mengetahui pengaruh kelembapan terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
3.      Dapat membedakan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang diletakkan diruang yang
terkena sinar matahari secara langsung, terkena matahari lewat celah dan diruang yang sangat
sedikit cahayanya.
BAB II
POKOK BAHASAN

II.1      Klassifikasi dan Morfologi Pada Tanaman Kacang Hijau


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (±60
hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.

Divisi                    : Spermatophyta


Sub-divisi            : Angiospermae
Kelas                    : Dicotyledoneae
Ordo                     : Rosales
Famili                   : Papilionaceae
Genus                  : Vigna
Spesies                : Vigna radiata atau Phaseolus radiates

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya
trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang,
lebih panjang dibandingkan daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai dengan hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Biji kacang hijau memiliki ukuran lebih kecil
dibanding biji kacang-kacangan lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau
mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau
berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

II.2      Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertmbuhan Kacang Hijau


Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman yang kurang cahaya
(ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari
cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan
segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan
dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih
lebar, hijau segar. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja
lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat
yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh
intensitas cahaya yang tinggi.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap
terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan
batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap akan
mengalamik e l a j u a n pertumbuhan yang tinggi dibandingkan
p e r k e c a m b a h a n k a c a n g h i j a u y a n g diletakkan ditempat terang. "al ini
d i s e b a b k a n a d a n y a p e n g a r u h h o r m o n a u k s i n y a n g dipengaruhi oleh cahaya
matahari.Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka
pertumbuhannyaa k a n l a m b a t k a r e n a j i k a a u k s i n d i h a m b a t o l e h m a t a h a r i
tetapi sisi tumbuhan yang tidak  disinari oleh cahaya matahari
p e r t u m b u h a n n y a s a n g a t c e p a t k a r e n a k e r j a a u k s i n t i d a k   dihambat. Sehingga
hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikutiarah sinar matahari
atau yang disebut dengan Fototropisme. Kondisi gelap juga memacu produksi hormon
auksin. &uksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem,
seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh
dan panen.
Hasil Percobaan FW. Went, ahli Fisiologi tumbuhan, pada tahun 1928
menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang  sering terkena sinar
matahari. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya
sangat c e p a t s e l a i n i t u t e k s t u r d a r i b a t a n g n y a s a n g a t l e m a h d a n
c e n d e r u n g w a r n a n y a p u c a t   kekuningan. Hal ini disebabkan karena
kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar  m a t a h a r i . s e d a n g k a n
untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang
t i n g k a t  pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang
diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya
segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar
matahari.

Dari pengamatan diatas dapat diketahui bahwa sinar matahari sangat dibutuhkan
dalam berlangsungnya persemaian. Untuk biji dalam reaksi terang daun dan batang tumbuh
dengan subur karena bias melakukan fotosintesis,tumbuhan terang ini akan memperoleh
nutrisi dari melakukan fotosistesissehingga daun dan batangnya subur, namun batangnya
tidak terlalu tinggi karena hormone auksin  terhambat pertumbuhannya.
Berbeda dengan reaksi gelap, perkecacmccbahcan cyangc tumbuh di reaksi gelap ini
tidak subur, daunnya menguning dan batangnya pucat, karena tidak bias melakukan
fotosintesis sehingga nutrisi hanya berasal dari kotiledon. Maka tak heran jika pada reaksi
gelap ini banyak sekali atau ada yang membusuk dan pertumbuhannya tidak baik karena
kehabisan nutrisi yang terkandung di kotiledon. Namun dalam reaksi gelap ini batang
menjulang tinggi karena aktifitas hormone auksin ekaligus giberelain yang terkandung dalam
kotiledon.
Biji dapat tumbuh menjadi keecambah karena sama-sama berasal dari nutrisi
kotiledon, yang membedakan untuk pertubuhan selanjutnya adalah reaksi yang berdasarkan
intensitas penyinarannya. Reaksi terang dapat berfotositesis sedang yang gelap sulit untuk
fotosintesis.
Perkecambahan tumbuh karena mulanya ada air yang masuk ke hilum memalui
mikrofil (IMBIBISI) , kemudian air merangsang embrio kemudian embrio aktif
menghasilkan hormone giberelin yang berpengaruh pada pemanjangan perkecambahan dan
pembelahan.
Sedangkan untuk mendapatkan nutrisi, enzim giberelin memacu aleuron untuk mensintesis
dan melepaskan enzim yang serupa dengan maltase, amylase dan pemecah protein. Dengan
enzin itu makanutrisi dihasilkan.

II.3      Pengaruh Kelembapan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau


Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat
tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang
ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau
menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak
jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan
lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung
vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun
tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga
helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak
panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun
berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai
daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di
bagian bawah batang.  Air sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan, tumbuhan
memerlukan air untuk :

1.      Menentukan laju fotosintesis.


2.      Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis.
3.      Membantu dan mempercepat proses perkecambahan biji.
4.      Sebagai pelarut universal.
5.      Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesa.

Proses air membantu perkecambahan:


         Air masuk secara imbibisi
         Kulit biji menjadi lunak
         Perkembangan embrio dan endosperma
         Kulit biji pecah, radical keluar.

Data Hasil Pengamatan


1. Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm
2. Tempat terang
Tempat terang
Hari Ke- I II III IV V jumlah
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0,7 0,4 0,4 2,6 0,8 0,98
3 4 2,3 0,6 7,3 4,3 3,7
4 9,6 3,5 2,3      12,5 19 9,38
5 23 13 4,5 19,9 21 16,28
6 24 19,5 6,3 22 24,5 19,26

1. Tempat gelap
Tempat gelap
Hari Ke- I II III IV V Rata-rata
1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2       1,7 1,8 1 0,7 0,9 1,22
3 8,3 7,8 6,4 2 6 6,1
4 16,5 19,6 18,7 1,3 15,6 14,34
5 33 29,4 28 5,8 27,5 24,74
6 36 31,9 30 20,5 31,5 29,98
2. Tabel Perkembangan pada Keadaan dan Kualitas Tanaman
3. Tempat Gelap
Hari Ke- Perkembangan
Pada hari pertama kacang hijau 1,2,3,4 dan 5 belum terjadi perubahan atau biji kacang
1 hijau belum tumbuh
Kecambah mulai tumbuh dari setiap kacang, pada kacang 1 memiliki ukuran1,7 , kacang 2
memiliki ukuran 1,8 , kacang 3 memiliki ukuran 1 , kacang 4 memiliki ukuran 0,7 , dan
2 kacang 5 memiliki ukuran 0,9.
3 Akar mulai menancap ketanah, hipokotil keatas dan warna biji kuning muda
Pada hari ke-4 daun mulai muncul tetapi ukurannya kecil, berwarna kekuningan dan
4 memiliki batang putih pucat.
5 Batang lemah dari setiap kacang semakin tinggi dan tumbuh menyebar
6 Kacang hijau semakin lemah karena tidak mendapat cahaya
1. Tempat Terang
Hari Ke- Perkembangan
1 Pada hari pertama tumbuhan kacang hijau belum terjadi perubahan atau belum tumbuh
Akar mulai menancap ketanah dan kecambah mulai tumbuh dengan memiliki ukuran yang
2 berbeda.
3 Hipokotil ke atas dan memiliki warna biji hijau muda.
Daun mulai muncul dan berwarna hijau dengan bentuk daun terbuka dan warna hijau
4 fresh
5 Daun semakin tebal dan berwarna hijau segar

Tumbuhan segar dan batang semakin tinggi, namun tidak sama dengan tinggi kacang
6 hijau di tempat gelap
II.4      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
            Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam lingkungannya.
Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang mengalami pertumbuhan itu
sendiri.
         Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan, dan
cahaya. Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan berbagai
komponen sel. Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau bahan organic,
yaitu: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium.
Jika tanaman tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan, pertumbuhan tanaman
dapat terganggu dan bahkan tanaman dapat mati.
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan untuk
fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi reaksi enzimatik.
Kelembapan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang lembab
sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air yang dapat
diserap serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan dalam
pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat mengurangi auksin,
tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Salah satu hormone yang
dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon fitokrom adalah protein dengan
kromatofora yang mirip dengan fikosianin. Tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis menurut
fotoperiodismenya:
1.      Tumbuhan hari pendek, contohnya aster, krisan, dan dahlia.
2.      Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, dan gandum
3.      Tumbuhan hari netral, contohnya mawar, bunga matahari, dan kapas.

         Faktor Dalam (Internal)


Farktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman. Pengaruh ini dapat
berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen sudah sangat jelas dalam tanaman.
Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai dengan gen dari dalam dirinya yang diturunkan oleh
induk tanaman tersebut (faktor hereditas). Berbeda dengan itu, faktro fisiologis meliputi
enzim (sebagai biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin, dan hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan dibagi menjadi 2
kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang menghambat pertumbuhan.
o   Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari auksin, giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel. Selain itu
pada buah tanpa biji (partenokarpi), hormone ini berpengaruh dalam pengguguran daun peran
dalam dominansi apical. Proses ini disebut sebagai absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan perkembangan embrio. Giberilin
juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal penting lainnya mengenai hormone ini ialah
hormone ini bersinergis (bekerja sama) dengan auksin.
Hormon etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Akan tetapi, jika
jumlah etilen melebihi jumlah hormone auksin dan giberilin, penghambatan
terhadap pembentukan organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika
hormone ini bekerja sama dengan auksin, dapat mempercepat pembentukan bunga.
Hormon sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin adalah:
  Merangsang bentuk akar serta cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.
  Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
  Berperan dalam perbesaran daun muda.
  Mengatur pembentukan bunga dan buah.
  Penghambat penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan cara merangsang proses transportasi
garam-garam mineral dan asam amino ke daun.

o   Penghambat Pertumbuhan
Hormon penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat, kalin, asam traumalin, dan gas
etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor yang adalah antagonis dengan auksin dan giberelin. Asam
Absisat juga berperan dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis. Hormon ini juga dibagi menjadi 4
sesuai hambatan yang dilakukan:
o   Rizokalin: pembentukan akar.
o   Kaulokalin: pembentukan batang.
o   Filokalin: pembentukan daun.
o   Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini menyebabkan
tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik dan dapat mati.
II.5      Perkecambahan Kacang Hijau
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga
dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang
berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar
dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa
ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1.      Air
2.      Suhu
3.      Oksigen
4.      Cahaya

Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai
media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila
tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi.
Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat
dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,
suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan
adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin
laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses
pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu
pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi.
Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh
tumbuhan.

Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan
pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai
respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang
tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena
akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang
teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun
stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat.
Berbeda dengan tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka
tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah
banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara
lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang,
gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.
II.6      Kandungan Nutrisi Kacang Hijau
Sebagai salah satu sumber makanan yang baik untuk kesehatan, kacang hijau mengandung
berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

KayaVitamin
Kacang hijau mengandung asam folat sebesar 159 µg/100 gr dan vitamin B1 sebesar 0,2
mg/100 gr. Tidak hanya itu, kacang hijau juga dilengkapi dengan riboflavin, B6, asam
pantothenat, serta niasin, yang berguna membantu fungsi metabolisme dan organ tubuh.

Sumber Mineral
Kacang hijau kaya akan mineral. Dalam 100 gram kacang hijau terdapat potasium (266 mg),
fosfor (99 mg), mangan (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), zat besi (1,4 mg),
zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).

Kaya Protein
Kacang hijau bisa menjadi sumber protein alternatif bagi para vegetarian. Kandungan protein
dalam setiap 100 gr kacang hijau sebesar 7 gr protein. Protein dalam kacang hijau memiliki
profil asam amino lengkap dan dapat diserap tubuh lebih cepat. Protein berguna dalam
membantu pembentukan sel-sel otot, mempercepat pemulihan, meningkatkan daya tahan
tubuh, dan membantu Anda kenyang lebih lama.
Kaya Serat
Kandungan serat dalam 100 gr kacang hijau sebesar 7,6 gr serat. Jumlah ini dapat memenuhi
kebutuhan serat harian sebesar 30 persen. Serat bermanfaat dalam menjaga fungsi saluran
cerna, mencegah sembelit, dan membantu menurunkan kolesterol.
Kaya Omega-3
Kacang hijau juga diperkaya dengan Omega-3 sebesar 0,9 mg/100gr dan Omega-6 sebesar
119 mg/100gr. Seperti kita ketahui bahwa asam lemak esensial ini berguna untuk
menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
BAB III
PENUTUP

III.1     Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa
perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang
mempegaruhinya.
Hal itu terbuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang
gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan
kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang
dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh
primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh
cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan
berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat
gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang
tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak
mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan
kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.pertumbuhan
yang dipengaruhi oleh perbedaan jenis air yang diberikan pada tumbuhan kacang hijau.
Jenis air yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau dari percobaan kami adalah air hujan. Pada biji kacang hijau yang diberi perlakuan
dengan air kolam, air hujan dan air tanah merah ternyata mengalami pertumbuhan yang
optimal, sedangkan yang diberi perlakuan dengan air soda (coca – cola) tidak mengalami
pertumbuhan.

III.2     Saran
1.      Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan yang
benar – benar segar.
2.      Memastikan kesterilan kapas dan air yang digunakan.
3.      Sebaiknya dalam penanaman sebaiknya menggunakan air hujan untuk mendapatkan  hasil
pertumbuhan paling optimal.

Anda mungkin juga menyukai