Anda di halaman 1dari 47

DASAR-DASAR AGRONOMI

FAKTOR ABIOTIK YANG MEMPENGARUHI


TUMBUHAN

1.
2.
3.
4.

KELOMPOK 2:
JUMIYATUN (D1A015004)
NANDA RAHMA SARI (D1A015005)
RISKA RISMAYANTI (D1A015006)
ANDAL ANDRIZAL (D1A015007)

FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik : faktor
lingkungan/faktor tak
hidup

1. Tanah
Untuk kehidupan tanaman,
tanah berfungsi :
sebagai tempat berdiri tegak dan
bertumpunya tanaman,
medium tumbuh yang
menyediakan hara dan pertukaran
hara antara tanaman dengan
tanah dan
penyediaan gudangnya air bagi
tanaman.

a. Kesuburan tanah
Kesuburan tanah diartikan sebagai
kesanggupan tanah untuk
menyediakan unsur hara bagi
pertumbuhan tanaman. Kesuburan
tanah dipengaruhi oleh sifat
fisik,kimia,dan biologi tanah

Unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman :


1. Unsur esensial makro ( jumlah
besar ) berasal dari udara dan dari
dalam tanah dan air. Unsur makro yang
diambil dari udara dan dari dalam tanah
dan air. Unsur makro yang diambil dari
udara dan air adalah karbon , hydrogen
dan oksigen. Sedangkan unsur
esensisal makro yang diambil dari
dalam tanah adalah nitrogen , phospor,
kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur.
Unsur esensial mikroyang semuanya
diambil dari dalam tanah adalah
Ferrum, mangan, molybdenum,
cuprum,clor dan boron.

Cara Memperbaiki Kandungan Tanah


yang Rusak
1. Mengurangi Penggunaan pupuk kimia
dan pestisida yang berlebihan
2. Melakukan reboisasi pada hutan
gundul untuk mencegah evaporasi
yang berlebihan
3. Mendukung gerakan pertanian
berkelanjutan
( Organic Farming Syste &
Sustainable Agriculture system)

FAKTOR ABIOTIK

2. Pergerakan hara ke akar tanaman


Sumber hara : pelapukan mineral

primer,
dekomposisi bahan organik, deposisi dari
atmosfer, aplikasi pupuk, air irigasi, rembesan
air tanah dari tempat lain,

CONTOH UNSUR HARA

Cara Penyerapan
Unsur Hara
1.
intersepsi
akar

2. Aliran
Massa

3. Difusi

1. Intersepsi akar
Mekanisme yang terjadi : gerak akar tanaman
memperpendek jarak dengan keberadaan unsur
hara.

2. Aliran Massa
Mekanisme : Gerakan unsur hara di dalam tanah
menuju ke permukaan akar bersama- sama dengan
gerakan massa air

3. Difusi
Gerak zat menyebar dari daerah dengan
konsentrasi tinggi ke daerah dengan
konsentrasi yang lebih rendah, atau dari
daerah bertekana tinggi ke daerah yang
tekanannya lebih rendah.

FAKTOR ABIOTIK

2. Radiasi

Radiasi : suatu bentuk energi yang


dipancarkan oleh setiap benda yang
mempunyai suhu di atas nol mutlak dan
merupakan satu-satunya bentuk energi
yang dapat menjalar di dalam vakum
angkasa luar.
Radiasi matahari yang diterima permukaan
bumi sangat bervariasi menurut tempat dan
waktu.

Respon tanaman terhadap radiasi matahari


pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga aspek,
yaitu intensitas, kualitas dan fotoperioditas.
Ketiga aspek ini mempunyai pengaruh yang
berbeda satu sama lain, demikian juga
keadaannya di alam.

a. Intensitas
banyak energi yang diterima oleh suatu tanaman
per satuan luas per satuan waktu.
Berdasaran kebutuhan dan adaptasi tanaman
terhadap radiasi matahari, pada dasarnya tanaman
dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu
1. sciophytes/shade species/shade loving
(tanaman naungan) : kopi dan jahe
2. heliophytes/ sun species/sun loving (peka
naungan) : padi dan jagung.

CONTOH PUHON PENAUNG

Ditinjau dari sifat fisiologis tanaman, intensitas


radiasi matahari antara lain berpengaruh
terhadap:
- Laju Fotosintesis
- Laju transpirasi
- Pertumbuhan memanjang dan pertumbuhan
kearah datangnya sinar, serta
- Perkecambahan benih


Berdasarkan atas tanggapan tanaman terhadap
intensitas cahaya dan asimilasi CO2, tanaman
dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Tanaman C-3
Tanaman C-3: tanaman yang tidak dapat
memanfaatkan intensitas cahaya matahari secara
penuh dalam proses fotosintesisnya.
contoh : bit gula, kedelai, gandum
2. Tanaman C-4
Tanaman C-4 adalah tanaman yang memanfaatkan
intensitas cahaya secara penuh, contohnya :
jagung dan padi

3. Tanaman CAM (Crassulacea acid


metabolism)
Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat
mengasimilasi CO2 dalam keadaan gelap
dalam keadaan cekaman, stomata membuka
pada malam hari dan menutup pada siang hari.
Contoh: anggrek, kaktus, nanas.

b. Kualitas Radiasi Matahari


diartikan : sebagai proporsi panjang gelombang
yang diterima pada suatu tempat dan waktu tertentu.
Distribusi spectrum (panjang gelombang) dari sinar
matahari yang diterima tanaman berbeda-beda
tergantung kepada :
- Sudut datang matahari atau jarak antara matahari
dan bumi, secara harian tergantung kepada inklinasi
matahari
- Letak daun pada tajuk

Kualitas cahaya matahari berhubungan


dengan panjang gelombang cahaya.
fototosintesis menggunakan cahaya matahari
dengan kisaran dan warna violet dengan
uang gelombang sekitar 380 nm.
Cahaya matahari dengan panjang
gelombang Iebih pendek (cahaya biru sekitar
450 nm) diserap oleh karotenoid dan klorofil.
Untuk cahaya matahari yang Iebih panjang
gelombangnya (cahaya merah sekitar 675
nm) hanya diserap oleh klorofil saja

Cahaya yang sampai di


permukaan bumi atau atmosfer,
apabila semua unit tidak
dipantulkan oleh awan, kira-kira
44 % mengandung panjang
gelombang yang aktif untuk
fotosintesis (photo-synthetically
active wavelengths) dengan
panjang gelombang 0,4 - 0,7 m
atau 400-700 mg.

Kualitas radiasi matahari


berpengaruh terhadap sifat
morfogenetik tanaman seperti
inisiasi bunga, perkecambahan
benih, perpanjangan ruas (inter
node) batang dan pembentukan
pigmen.

Panjang Hari (Fotoperiode)

didefenisikan sebagai panjang atau lamanya siang hari


dihitung mulai dari matahari terbit sampai terbenam
ditambah lamanya keadaan remang-remang (selang
waktu sebelum matahari berada pada posisi 6 di bawah
cakrawala).
Aspek pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh
panjang hari, antara lain :
1. Inisiasi bunga,
2. Produksi dan kesuburan putik dan tepung sari,
3. Pembentukan umbi pada tanaman ubi-ubian,
4. Dormansi benih
5. Pertumbuhan tanaman secara keseluruhan

Berdasarkan reaksi tanaman terhadap


panjang hari, tanaman dibedakan menjadi
tiga, yaitu
1.Tanaman berhari pendek, tanaman yang
akan berbunga bila panjang hari kurang
dari 12 jam (panjang minimum).
Contoh : arbei, aster, seruni, ubi jalar.
2. Tanaman berhari panjang, tanaman
yang akan berbunga bila panjang hari
lebih dari 12 jam (panjang maksimum).
Contoh: bit, lobak, selada, kentang.
3. Tanaman netral, tanaman yang tidak
dipengaruhi oleh panjangnya hari.
Contoh: tomat, nenas, kapas, ubi kayu.

Fotoperiodisme kritis :
Ialah panjang hari maksimum bagi tumbuhan
berkala pendek dan panjang hari minimum bagi
tumbuhan berkala panjang dimana inisiasi
pembungaan masih terjadi
Fotoperiodisme kritis berlainan antara satu
spesies dengan spesies lainnya, umumnya antara
12 14 jam
Di Indonesia panjang hari tidak banyak berbeda
dari bulan ke bulan selama satu tahun.
Semakin jauh dari khatulistiwa perbedaan
panjang hari akan semakin besar

FAKTOR ABIOTIK

4. Suhu
Suhu : faktor yang sangat penting dalam
mengatur proses kehidupan dan
penyerapan organisme. Proses
kehidupan vital yang sering disebut
proses metabolisme hanya berfungsi
dalam kisaran suhu yang relatif
sempit. Biasanya 00C-40C

Suhu yang dibutuhkan dalam


pertumbuhan dan perkembangan
tanaman : suhu kardinal (suhu
optimum, suhu minimum dan suhu
maksimum).
Suhu kardinal yang dibutuhkan
oleh tanaman adalah berbeda-beda
tergantung pada jenis tanamannya

Kisaran suhu untuk pertumbuhan


tanaman pada umumnya berkisar antara
15-40C (59440F).
Suhu suatu tempat ditentukan oleh
altitude (ketinggian) dan latitude (garis
lintang).

Respon tanaman terhadap suhu dibagi


3 komponen :

1.Saat suhu berlangsung


2. Perbedaan suhu siang dan malam
Suhu (C)
Siang

Malam

Respon
Relatif

20

20

++

25

25

30

30

25

20

+++

30

20

++++

30

25

+++

3. lamanya suhu tertentu


mengenai tanaman

Proses fisiologi tumbuhan yang dipengaruhi


oleh suhu antara lain:
a.
Fotosintesis
b.
Respirasi
c.
Penyerapan air
d.
Transpirasi
e.
Pembelahan sel
f.
Pemanjangan sel dan
g. Perubahan fungsi sel

Berdasarkan suhu optimum, tanaman hortikultura


dikelompokkan sebagai berikut :
1. Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum
yang rendah ( tanaman musim dingin), yaitu
tanaman yang tumbuh baik pada suhu 450F sampai
600F.
contoh: Apel, pear, cherry, plum, strawbery, kubis,
wortel, kentang
2. Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum
yang tinggi (musim panas), yaitu tanaman yang
tumbuh baik pada suhu antara 600F sampai 750F.
contoh: Apricot, grape, citrus, Tomat, waluh,
ketimun, Rose, orchid

Batas Suhu Yang Tidak Menguntungkan


# Suhu diatas maksimum akan
berpengaruh terhadap :
1. Respirasi
2. Terganggunya pembentukan sel
generatif
3. Terjadinya translokasi
4. Terjadinya mutasi gen
5. Tanaman kekurangan unsur hara,
6. Tanaman menjadi layu

#Suhu Dibawah Minimum


Dampaknya ialah perlambatan pertumbuhan
dan perkembangan serta menghambat
pembungaan tanaman. Dampak lainnya yaitu:
1. Absorbsi unsur hara dan air terganggu
2. Respirasi menurun.
3. Perkecambahan benih akan teganggu
4. Sufokasi (suffocationI)
5. Dedikasi

FAKTOR ABIOTIK

5. Air
penting dalam pelapukan mineral
dan bahan organik yaitu reaksi
yang menyiapkan hara larut bagi
pertumbuhan tanaman. Air juga
berpengaruh terhadap sifat fisik
tanah.

Peran air
1. Air didalam dalam tanah adalah:
a. pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer
ke dalam akar tanaman.
b. Sebagai agen pemicu pelapukan bahan induk,
perkembangan tanah, dan differensi horizon.
c. pelarut dan pemicu reaksi kimia dalam
penyediaan hara, yaitu dari hara tidak tersedia
menjadi hara yang tersedia bagi akar tanaman
d. pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.
e. stabilisator temperatur tanah
d. Mempermudah dalam pengolahan tanah.

Sedangkan peran air untuk tanaman yaitu:


1. Penyusun tubuh tanaman sekitar 70-100%
2. Pelarut dam medium reaksi bio kimia
3. Medium transport senyawa
4. Memberikan turgor bagi sel
5. Bahan baku fhotosintesis
6. Menjaga suhu tanaman supaya konstan

Berikut merupakan jenis air yang ada didalam


tanah:
a. Air higroskopis: air yang terlalu kuat terikat oleh
partikel-partikel tanah dengan kekuatan 15 atm. Air
ini tidak dapat diserap tanaman karena kekuatan
akar untuk menyerap air hanya 2 atm.
b. Air kapiler: air yang mengisi pori-pori mikro tanah
yang berasal dari air rembesan (lateral seepage).
Air ini tersimpan lama dalam tanah, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya
c. Air gravitasi: air yang mengalir ke bawah
(perkolasi) karena adanya gaya gravitasi bumi. Air
ini tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman karena
bergerak dengan cepat.

Air Hujan
Menurut terjadinya, ada 3 tipe hujan, yaitu:
1. Hujan siklonik/horizontal
Terjadi jika uap air akibat adanya aliran udara yang hangat pada daerah
yang cukup luas, kemudian uap air naik secara vertikal makin lama
makin tinggi dan dingin, sehingga terjadi kondensasi dan turun sebagai
hujan.
2. Hujan orografi
Uap air naik ke gunung kemudian terjadi kondensasi, turun hujan di
daerah pegunungan sehingga disebut hujan pegunungan.
3. Hujan konvektif
Terjadi pada musim panas, tanah menjadi panas dan mempengaruhi
udara di atasnya sehingga tanah mengandung uap air panas, kemudian
terjadi pergerakan uap air, kondensasi, dan turun hujan.

FAKTOR ABIOTIK
6. Angin

Angin termasuk komponen atmosfer


Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
Angin penting dalam ekologi karena :
Pengatur iklim
Mempengaruhi suhu, kelembaban udara dan curah hujan
Mempengaruhi epavotranspirasi pada suhu rendah
Membawa tepung sari untuk penyerbukan (anemofili)
Membantu menyebarkan biji, buah dan spora
Secara tidak langsung mempengaruhi penyebaran panas
dan cahaya

Kecepatan angin sangat berpengaruh pada


pertumbuhan tumbuhan. Angin kencang dpt
menyebabkan kerusakan fisik tumbuhan
daun robek,
ranting dan dahan patah,
Batang roboh dan bahkan tercabut bersama
akarnya
Kecepatan gerak angin:
Angin kencang
62 - 74 km/jam
Badai
89 - 102 km/jam
Topan / prahara
> 118 km/jam)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai