Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH SUHU SEBAGAI FAKTOR

LUAR PADA PRODUKTIVITAS TANAMAN

OLEH:

IRHAM ZADANI 150110070004

M. ABDUH HAKIM 150110070017

DEDE BAHTIAR 150110070105

REZY TRY ALFIANSYAH 150110070108

M. HANIF AMIR 150110070116

 
Suhu
Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu berkorelasi positif dengan
radiasi mata hari, suhu tanah maupun udara disekitar tajuk tanaman

Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi


matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman,
kandungan lengas tanah

Sumber panas di bumi adalah dari matahari yang suhunya pada


permukaannya diperkirakan sebesar 6.000oC, dan energi yang dikeluarkan
dari sinar matahari dipancarkan ke seluruh arah dengan kekuatan yang
konstan.  Jumlah panas yang diterima oleh bumi dan atmosfer hanya sekitar
4 per sepuluh juta dari total energi yang dipancarkan.  Sebagian energi sinar
matahari berupa gelombang pendek.  Sinar matahari yang mengenai
atmosfer bumi sebanyak 10% adalah gelombang sinar ultra violet, 40%
gelombang sinar yang dapat dilihat (visible), sedangkan sisanya 50% berupa
gelombang sinar infra merah.
Energi yang dipancarkan oleh sinar matahari tidak langsung diterima
oleh permukaan bumi, tetapi beberapa di antaranya dipantulkan atau
dialihkan melalui beberapa media serapan.  Pada lapisan atmosfer yang
menyerap gelombang sinar ultra violet adalah laipsan ozon dan gas oksigen. 
Dua jenis lapisan gas tersebut sangat berguna bagi tanaman, hewan dan
manusia karena melindungi kehidupan di bumi yang tidak kuat terhadap
penyinaran sinar ultra violet.

Pengertian Suhu

Pengertian suhu mencakup dua aspek, yaitu : derajat dan insolasi.


Insolasi menunjukkan energi panas dari matahari dengan satuan
gram/kalori/cm2/jam, mirip dengan pengertian intensitas pada radiasi
matahari.  Satu gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu satu gram air sebesar 10C.
Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung pada :
a). Letak lintang (Latitude) suatu daerah.  Di katulistiwa insolasi lebih
besar dan sedikit bervariasi dibandingkan dengan sub-tropis dan daerah
sedang.  Dengan semakin bertambahnya latitude insolasi semakin kecil,
karena sudut jatuh radiasi matahri semakin besar atau jarak antara matahari
dan permukaan bumi semakin jauh.  Akan tetapi insolasi total untuk satu
musim pertumbuhan tanaman hampir sama karena panjang hari yang lebih
lama; 
b) Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut) semakin tinggi altitude
insolasi semakin rendah, setiap naik 100 m suhu turun 0,60C
c). Musim berpengaruh terhadap insolasi dalam kaitannya dengan
kelembaban udara dan keadaan awan
d). Angin juga sering berpengaruh terhadap insolasi, apalagi bila
angin tersebut membawa uap panas. Selain keragaman atar daerah, suhu
juga bervariasi berdasarkan waktu, baik suhu udara maupun suhu tanah
(pagi-siang-sore).

Proses Fisiologis

Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting: bukaan stomata,


laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi.
Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di
atas

Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat: baik


secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)

Pengaruh suhu terhadap lengas tanah

Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat


hilangnya kandungan lengas tanah. Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan
lengas tanah melewati mekanisme transpirasi dan evaporasi,peningkatan suhu
terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan mempercepat
kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau.
Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah
yang lengas tanahnya terbatas. Pengaruh negatif suhu terhadap lengas tanah dapat
diatasi melalui perlakuan pemulsaan (mengurangi evaporasi dan transpirasi)

Penelitian dengan cara mengerudungi tanah menggunakan mulsa plastik


ternyata dapat mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan suhu tanah,
dan mengurangi evaporasi yang berlebihan. Air tanah tidak banyak yang terbuang
atau hilang karena menguap,kelembaban tanah merupakan faktor penting bagi
peningkatan penyerapan unsur hara.

Keuntungan pemakaian mulsa: meningkatkan penyerapan air oleh tanah,


mempebaiki sifat fisik tanah, mengurangi kisaran suhu tanah, dapat
mengendalikan pertumbuhan gulma

Salah satu dampak pemulsaan terhadap perbaikan sifat fisik tanah:


memperbaiki aerasi tanah sehingga akar dapat berkembang dengan baik,
pertumbuhan tanaman akan lebih subur

Kaitan antara pemberian mulsa dan produktifitas tanaman

Mulsa plastik dengan warna tertentu mampu meningkatkan produktifitas


tanaman.Mulsa plastik menyebabkan suhu iklim mikro lebih stabil (tidak naik
turun).Proses fisiologis terutama fotosintesis akan meningkat, produksi bahan
kering meningkat

Di samping itu, pemberian mulsa plastik dengan warna tertentu menyebabkan


distribusi cahaya di dalam tajuk tanaman lebih merata (mengurangi kasus mutual
shading)

Suhu Kardinal.
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman dikenal sebagi suhu
kardinal yaitu meliputi :
a. suhu optimum (pada kondisi ini tanaman dapat tumbuh baik),
b. suhu minimum (pada suhu di bawahnya tanaman tidak dapat
tumbuh), serta
c. suhu maksimum (pada suhu yang lebih tinggi tanaman tidak dapat
tumbuh). 

Suhu kardinal untuk setiap jenis tanaman memang bervariasi satu dengan
lainnya.

Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman


dibedakan sebagai berikut :
(1) Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan
tanaman
Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman
diketahui sebagai batas suhu optimum.  Pada batas ini semua proses dasar
seperti : fotosintesis, respirasi, penyerapan air, transpirasi, pembelahan sel,
perpanjangan sel dan perubahan fungsi sel akan berlangsung baik dan tentu
saja akan diperoleh produksi tanaman yang tertinggi. Batas suhu optimum
tidak sama untuk semua tanaman, sebagai contoh : apel, kentang, sugar-beet
menghendaki suhu yang lebih rendah dibandingkan : tanaman jeruk, ketela
rambat atau gardenia.
Berdasarkan hal ini tanaman hortikultura dikelompokkan sebagai
berikut :
a.      Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang rendah
(tanaman musim dingin), yaitu tanaman yang tumbuh baik pada suhu
antara : 450 - 600F.
b.     Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang tinggi
(tanaman musim panas), yaitu tanaman yang tumbuh baik pada suhu
antara : 600- 750F.
Dari type tanaman tersebut di atas maka dapat dilihat contoh-contoh
tanamannya pada tabel berikut :
Tabel 3 : Klasifikasi tanaman hortikultura berdasarkan suhu yang
dikehendaki.
Tanaman musim dingin (Optimum suhu : 450-600F)
Tanaman Buah- Tanaman Sayuran Tanaman Bunga &
buahan Hias
Apel, pear, cherry, Asparagus, spinach,Carnation, geranium,
plum, strawberry, lectuce, kobis, beet,petunia, zennia, pansy
grape, blackberry, wortel, arcis (pea),
raspberry kentang
 
Tanaman musim panas (Optimum suhu : 60 0- 750 F)
Peach, apricot, citrus, Tomat, lombok, terong,Rose, poinsettia,
olive, fig, persimon, ketimun, semangka,gardenia, euphorbia,
grape waluh, cantaloupe,amaryllis, orchid
beans (kacang-
kacangan)
 

SUHU DALAM TAJUK TANAMAN


Sumber energi di dalam tajuk didapatkan dari : Langsung, yaitu dari radiasi,
konduksi, turbulensi, konveksi, reradiasi, aktivitas tanaman dalam menyumbang
panas. Tidak langsung yaitu dari transformasi energi kimia dalam proses
exothermic, konversi energi radiasi menjadi panas. Sehingga suhu sebagai
thermoregulator : pengendali, pengatur aktivitas enzymatic pada proses Biokimia
yaitu perubahan karbohidrat menjadi senyawa-senyawa kompleks dengan bantuan
kompleks dengan bantuan enzim. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu tajuk
Dimana sifat dari tajuk tergantung dari suhu lingkungan yang ada di luar tajuk dan
energi yang ada di permukaan yang diikuti proses : KONDUKSI : proses
pengaliran panas dari satu permukaan ke permukaan yang lain dengan rumusan
EK= 1/2mv2. Semakin tinggi energi mathari v juga akan tinggi sehingga energi
kinetiknya tinggi yang berakibat suhu semakin tinggi. Pada tanaman tahunan
semisal Cengkeh, Energi yang diterima rendah, dimana suhu rendah akan
menyebabkan kuncup bunga menjadi terhambat.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TAJUK

a.Faktor luar
b.Aktivitas di dalam tajuk

Radiasi adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang artinya di dalam tajuk,


daun setelah menyerap energi secara maksimal maka akan dipancarkan kembali
dalam bentuk panjang gelombang yang berbeda (Reradiasi), permukaannya
disebut BLACK BODY RADIATION. Panas dari daun ada yang dilepaskan
keatas dan kebawah jika berlebih. Energi yang dilepaskan semakin itu
diekspresikan dalam bentuk suhu tajuk sehingga T tajuk bisa lebih tinggi dari T
udara. Dengan alasan : Sumber peningkatan suhu adalah dari reradiasi setiap daun
sehingga energi yang direradiasikan terkumpul menjadi Ttajuk.
Sirkulasi udara di tajuk relative lambat dimana Ttajuk dan Tudara akan saling
menyeimbangkan, apabila semakin lambat sirkulasinya > keseimbangan akan
cepat terjadi.

SUHU TANAH

Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas


perakaran. Apabila suhu tanah naik akan berakibat berkurangnya
kelengasan/kandungan air dalam tanah sehingga unsure hara sulit diserap
tanaman., sebaliknya jika suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya
kandungan air dalam tanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi
pengkristalan. Akibatnya aktivitas akar/respirasi translokasi dalam tubuh tanaman
jadi lambat sehingga proses distribusi unsure hara jadi lambat dan akhirnya
pertumbuhan tanaman jadi lambat. Suhu tanah yang tinggi respirasinya tinggi,
CO2 dalam tanah tinggi sehinggga merangsang peningkatan suhu, sehingga hasil
fotosintat bisa tersebar.
Yang mengakibatkan Fluktuasi suhu tanah adalah :
a.Diffuse Radiation = radiasi yang jatuh ke tanah melalui proses refleksi
b.Dirrect Radiation = radiasi yang jatuh ke tanah melalui proses tranmisi
Respirasi, apabila respirasi tinggi maka jumlah CO2 akan tinggi, menaikkan suhu
sekitar 0,5-10C yang berdampak pada aktivitas enzimatik sehingga produk
tanaman terpengaruh.
Aktivitas Dekomposisi , terjadi akiabat adanya bantuan mikroorganisme dari sisa-
sisa bagian tanaman yang dihancurkan jadi sesuatu mis : tanah sehingga suhu
tanah naik dan panas akan bertambah.

Faktor Yang Dipengaruhi Oleh Suhu Tanah

1. Sifat Fisik Tanah yaitu Struktur, tekstur, porositas, warna, slope.


Apabila strukturnya padat maka porositas rendah, kebalikannya struktur remah
maka porositas tinggi sehingga proses pengaliran lancer. Apabila warnanya terang
daya pantulnya tinggi daya serapnya rendah begitu sebaliknya warna gelap maka
daya pantul rendah, daya serap panas tinggi sehingga suhu naik.

2. Kondisi Air, apabila tanah banyak mengandung air maka suhu yang
terserap akan banyak digunakan untuk penguapan.

3. Kandungan Bahan Organik. BO mempunyai kemampuan untuk


menahan energi, menyerap air, kandungan unsure hara tinggi dan memperbaiki
struktur tanah.

4. Situasi Lingkungan baik Fisik maupun Biotik. Lingkungan Fisik


meliputi kelembapan udara, radiasi, angina. Iotik meliputi vegetasi yan ada di
permukaan tanah. Sehingga tanah merupakan penghantar panas yang jelek, karena
begitu mendapatkan sumber panas, sumber tersebut akan terus ditangkap sampai
maksimum/tidak mampu lagi, setelah itu baru dialirkan secara konduksi.

Kerusakan tanaman terhadap suhu ekstrim.


Di Indonesia kerusakan tanaman terhadap suhu ekstrim jarang sekali
terjadi, karena pada umumnya di daerah tropika variasi suhu tidak terlalu
besar.  Namun di daerah beriklim sedang kerusakan tanaman akibat suhu
rendah sering terjadi, demikian pula di daerah gurun pasir kerusakan
akibat suhu tinggi.
Ada beberapa terminologi untuk kerusakan tanaman sebagai akibat
suhu rendah, antara lain :
a.      Sufokasi (suffocation) : adalah lambatnya pertumbuhan tanaman
karena permukaan tanah tertutup lapisan salju, misalnya kekurangan
oksigen dalam tanah.
b.     Desikasi (desiccation) : disebut dengan istilah kekeringan
fisiologis, bukan karena tidak ada air dalam tanah melainkan
absorpsi air oleh akar terhambat karena berkurangnya permeabilitas
selaput akar atau karena naiknya viskositas air dalam tanah dan
bahkan membeku.
c.      Heaving :  adalah kerusakan tanaman karena hubungan akar dan
bagian atas tanaman terputus disebabkan adanya kristal es pada
permukaan tanah.
d.     Chilling :  adalah kerusakan akibat suhu rendah di atas titik beku (±
40C). Gejalanya : garis-garis khlorosis pada daun.
e.      Freezing Injury :  adalah pembekuan dalam jaringan tanaman
yang berupa kristal es didalam atau di antara sel sehingga tanaman
rusak secara mekanis, akibatnya bagian tanaman atau seluruh
tanaman mati.
Selain kerusakan karena suhu rendah, suhu tinggipun juga merusak
tanaman bila berada pada tingkat ekstrim.  Beberapa kerusakan tanaman
akibat suhu tinggi antara lain : timbulnya kanker batang, rusaknya
protoplasma sehingga sel menjadi rusak dan tanaman mati, dan respirasi
meningkat secara cepat sehingga cadangan makanan (KH) hasil
fotosintesis cepat habis.
Masih dalam kaitannya dengan respon tanaman terhadap suhu,
proses pembungaan tanaman dapat dipercepat dengan Chilling (yaitu suhu
rendah ± 40C).  Cara ini yang sering disebut dengan Vernalisasi, yang
keberhasilannya ditentukan oleh : 
a) Air yang cukup tersedia bagi benih untuk proses imbibisi tetapi
tidak boleh terlalu banyak yang dapat menyebabkan benih berkecambah,
b). Adanya periode “pre-chilling” selama 10-24 jam pada suhu 15-
180C setelah pembasahan benih; 
c). Oksigen cukup tersedia , dan 
d).  Suhu chilling sebesar 1-60C selama ±  48 jam.

Dalam bidang pertanian dikenal istilah satuan panas (heat unit) ,


yaitu jumlah panas yang dibutuhkan tanaman selama siklus hidupnya. 
Satuan panas tidak sama untuk setiap jenis tanaman.  Pada tanaman yang
sama umur panen akan lebih panjang bila ditanam pada daerah bersuhu
rendah karena untuk mendapatkan sejumlah satuan panas tertentu
dibutuhkan waktu lebih lama.  Sehingga kegunaan praktis dari satuan
panas ini adalah untuk meramal saat panen yang tepat setelah mengetahui
secara umum berdasarkan deskripsi yang ada.
Walaupun demikian perlu diingat bahwa satuan panas bukan
merupakan satu-satunya faktor yang menentukan umur panen.  Masih
banyak faktor lain yang perlu diperhatikan karena pengaruhnya cukup
besar terhadap umur panen, antara lain :
(a) Kesuburan tanah, dimana tanah yang terlalu subur terutama
kandungan unsur N tinggi akan mempercepat panen;
(b) Kandungan air dalam tanah dan kelembaban udara, tanaman
yang tumbuh pada kondisi basah akan terpacu dominasi pertumbuhan
vegetatifnya dari pada yang tumbuh pada kondisi kering;
( c) Radiasi matahari, kaitannya dengan panjang hari akan
berpengaruh pada inisiasi pembungaan yang pada akhirnya mempengaruhi
umur panen.
Suhu udara dan atau suhu tanah berpengaruh terhadap tanaman
melalui proses metabolisme dalam tubuh tanaman, yang tercermin  dalam
berbagai karakter seperti : laju pertumbuhan, dormansi benih dan kuncup
serta perkecambahannya, pembungan, pertumbuhan buah dan
pendewasaan/pematangan jaringan atau organ tanaman.
Respon tanaman terhadap suhu dan suhu optimum tanaman berbeda-
beda tergantung kepada : jenis tanaman, varietas, tahap pertumbuhan
tanaman dan macam organ atau jaringan.

 
Gambar .  Respon berbagai kelompok tanaman terhadap suhu
 

Anda mungkin juga menyukai